Apa yang dimaksud teknologi pangan

buatlahide pokok:fakta:pendapat:bantu jawab pliss​

Pada hari Kamis tanggal 16 Agustus 1945 malam, diselenggarakan rapat di rumah Laksamana Tadashi Maeda di Jalan Imam Bonjol No. 1, Jakarta untuk menyu … sun naskah proklamasi. PPKI juga diundang dalam rapat itu. Rapat menyetujui bahwa naskah proklamasi disusun oleh Mr. Ahmad Soebardjo, Drs. Moh. Hatta, dan Ir. Soekarno yang sekaligus sebagai penulisnya. Setelah naskah selesai disusun, semua yang hadir menerima dan menyetujui naskah tersebut. Naskah diketik oleh Sajoeti Melik, sedangkan penandatanganan naskah proklamasi, yaitu Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta atas nama bangsa Indonesia. at dalam teks tersebut! Buatlah peta konsep berdasarkan informasi penting yang terdapat dalam teks tersebut!tolong di bantu kk baik​

Pada Hari Minggu,Warga Di Lingkungan Rumahku Melaksanakan Kerja Bakti. Orang Tua, Remaja, Dan Anak-Anak Mulai Usia 9 Tahun Turut Serta Melaksanakan Ke … rja Bakti. Kini, Usiaku Sudah 9 Tahun. Aku Pun Mengikuti Kerja Bakti. Aku Membantu Mengumpulkan Daun-Daunan Yang Berjatuhan Di Taman. Tiba-Tiba, Aku Melihat Seekor Ulat Bulu. Ulat Bulu Tersebut Melata Di Atas Daun. Aku Kaget. Aku Buru-Buru Lari Menjauh.Sejak Balita, Aku Sangat Takut Dengan Ulat Bulu1.Kegiatan Yang Dilakukan Tokoh Dalam Cerita Tersebut Adalah...... 2.Sifat Tokoh Aku Dalam Cerita Tersebut Adalah...... Dan....... 3.Permasalahan Yang Dialami Tokoh Aku Dalam Cerita Tersebut Adalah....... 4.Salah Satu Kalimat Transitif Dalam Cerita Tersebut..... 5.Baik Anak-Anak Maupun Orang Dewasa Dapat Memiliki FOBIA Makna Kata yang Bercetak Tebal Dari Kalimat Tersebut Adalah...... ​

Lembar Aktivitas 7 Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan uraian yan benar! 1. Apa yang dimaksud dengan informasi? Jawab: ....... 2. Sebutkan c … ontoh sumber informasi! Jawab: ...... Apa tujuan dari wawancara? Jawab: ....... Aktivitas Individu Mengapa tidak disarankan mencari informasi dari sebuah blog? Jawab: ...... Sebutkan ciri-ciri wawancara! Jawab: ......​

pernyataan yang tidak benar mengenai Georges Claude adalah ....a. Claude mengaplikasikan aliran listrik ke tabung neon b. lampu neon temuannya berwarn … a hijauc. Claude terinspirasi dengan penemuan lampu moore d. Lampu temuannya dimanfaatkan untuk pengiklananplis jawab ya ​

Buatlah teks deskripsi berdasarkan gambar berikut ini! Perhatikan struktur teks deskripsi! Pliss di jawab yang bener

tuliskan ciri ciri sampul buku berbasis tulisan​

Gunung api purba berada pada ketinggian 700 meter diatas permukaan laut. Kalimat tanya yang tepat untuk jawaban diatas adalah.............

apa saja kata turunan dari kata baca​

Tolong dijawab yah kak!! Soalnya mau kumpul besok!!PLEASE!!​ Klu kalian bantu jawab, aku doain masuk surga dan mendapatkan pahala

Ilustrasi Gandum | Credit: pexels.com/Kaboompics

Liputan6.com, Jakarta Bila dihadapkan dengan masalah ketahanan pangan, teknologi pangan adalah fondasi utamanya. Untuk bisa mempelajari masalah teknologi pangan, jenjang pendidikan di perguruan tinggi sudah banyak yang menyediakan.

Teknologi pangan adalah ilmu yang mempelajari bahan pangan. Di mulai dari proses pasca panen, pengolahan, sampai distribusi. Ada banyak sekali manfaat yang bisa didapat dari keberadaan teknologi pangan bagi masyarakat.

Hal tersebut yang membuat teknologi pangan memiliki sebutan teknologi pasca panen. Pada dasarnya, teknologi pangan adalah ilmu pengetahuan yang menjawab kebutuhan manusia bisa memperoleh bahan pangan sehat, bergizi, dan aman.

Berikut Liputan6.com ulas teknologi pangan adalah ilmu yang mempelajari bahan pangan dari berbagai sumber, Sabtu (13/2/2021).

Ratusan hektare tanaman kopi robusta di lereng Gunung Semeru atau kolesem memasuki panen raya. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Pangan merupakan kebutuhan pokok manusia untuk bisa terus bertahan dan berkembang biak selayaknya makhluk hidup. Teknologi pangan adalah ilmu yang mempelajari bahan pangan. Penerapan teknologi pangan sudah ada sejak masa primitif.

Nama lain teknologi pangan adalah teknologi pasca panen. Memiliki sebutan demikian karena teknologi pangan adalah ilmu yang mempelajari bagaimana bahan pangan dapat diproduksi lebih baik lagi setelah pasca panen. Lebih sederhananya diterapkan pada bahan pertanian setelah masa panen.

Ilmu pangan pada prinsipnya menerapkan dasar pengetahuan biologi, fisika, kimia, dan teknik. Sebutan lain teknologi pangan adalah teknologi pasca panen. Arti pasca panen merujuk pada perbaikan metode pertanian dan pengolahan hasil panen menjadi sebuah hidangan.

Dalam proses pengolahan, penerapan ilmu dari teknologi pangan adalah pada aspek pengawetan, pengembangan, penanganan, sampai pemasaran. Ditambah dengan tanpa mengabaikan penilaian nilai gizi, mutu, dan dampaknya bagi kesehatan masyarakat.

Bila disimpulkan, teknologi pangan adalah ilmu yang mempelajari bahan pangan dari pasca panen sampai pengolahan dengan tujuan memperoleh manfaat, serta mampu meningkatkan kualitas dan nilai gunanya.

Ilustrasi Makanan Kaleng | Credit: pexels.com/EdwinJoseVega

Memahami tentang pengertian teknologi pangan adalah ilmu yang mempelajari bahan pangan, tidak cukup menarik perhatian. Teknologi pangan memiliki asal usul yang berkaitan dengan revolusi hijau. Revolusi ini sangat memengaruhi kesejahteraan masyarakat dalam memproduksi dan mengonsumsi bahan pangan.

Awal mula revolusi hijau melansir dari laman bppsdmk.kemkes.go.id, berdasar pada hasil penelitian dan tulisan Thomas Robert Malthus (1766-1834). Malthus berpendapat “Kemiskinan dan kemelaratan adalah masalah yang dihadapi manusia yang disebabkan oleh tidak seimbangnya pertumbuhan penduduk dengan peningkatan produksi pertanian”.

Pada akhirnya, teknologi pangan modern tercetus oleh Nicolas Appert tahun 1804 ketika mengalengkan bahan pangan. Proses pengalengan ini belum berdasar pada ilmu pengetahuan. Barulah tahun 1861, pengaplikasian teknologi pangan dengan ilmu dimulai oleh Louis Pasteur.

Ketika itu, teknologi pangan adalah bukan sekadar menyimpan hasil panen pertanian dalam bentuk biji-bijian. Melainkan sudah memanfaatkan panas matahari untuk pengeringan, penggaraman ikan asin, penggulaan buah menjadi manisan, sampai mengandalkan teknik pasteurisasi (pemanasan untuk memusnahkan bakteri) untuk pengalengan.

Petani menyemprotkan cairan pestisida di lahan pertanian bayam, kawasan Kota Tangerang, Jumat (27/11/2020). Badan Pusat Statistik mencatat upah nominal harian buruh tani nasional pada Oktober 2020 naik sebesar 0,09 persen dibanding upah buruh tani September 2020. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Indonesia adalah contoh negara dengan penghasil bahan pangan dari pertanian yang besar. Bila awal tahun 70-an menerapkan revolusi hijau atau agraria sebagai peningkatan produktivitas pertanian, sekarang mengandalkan teknologi pangan.

Peranan teknologi pangan adalah mengatur produktivitas pertanian dari panen, proses produksi, dan distribusi. Melansir dari laman bppsdmk.kemkes.go.id, bila pertumbuhan penduduk sebesar 2%, maka dalam jangka waktu 35 tahun penduduk Indonesia akan mencapai sekitar 320 juta. Masalahnya banyak petani di pedesaan yang mempunyai lahan pertanian sempit.

Disamping itu tingkat kerusakan pasca panen masih tinggi yang berkisar antara 30-40%, sehingga segala usaha untuk menangani kerusakan pasca panen dengan teknologi pangan akan membantu mengurangi masalah kekurangan pangan.

Dahrul Syah (2011) menyatakan bahwa kebutuhan manusia akan bahan pangan  yang sehat, bergizi, dan aman menuntut penguasaan ilmu pendukung yang komprehensif. Perubahan gaya hidup dan pola penyediaan pangan juga menuntut perkembangan baru dalam mengelola pangan. Ilmu dan Teknologi Pangan harus berperan aktif dalam mengarahkan perubahan ini ke arah yang lebih baik.

1. Memperpanjang masa berlaku dan jumlah bahan pangan yang tersedia.

2. Mempermudah masalah penyimpanan dan distribusi yang bisa dilakukan.

3. Menaikkan nilai tambah ekonomis berupa keuntungan dan sosial dengan semakin bertambahnya lowongan pekerjaan.

4. Mampu memperoleh hasil pertanian lebih menarik dan dapat bersaing ketika dipasarkan.

5. Memberikan limbah hasil pertanian yang dapat diolah kembali menjadi sebuah produk tertentu.

6. Mendorong kemunculan industri-industri nonpertanian untuk menunjang industri pertanian seperti industri kimia, gelas, bahan pengepak, dan lain-lain.

Petani memanen cabai keriting di kawasan Pesawah, Cicurug, Sukabumi, Rabu (22/04/2020). Sejak penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), sejumlah petani mengeluhkan harga cabai keriting di tingkat petani yang turun dari Rp 20 ribu per kg menjadi Rp 12 ribu per kg. (merdeka.com/Arie Basuki)

Adapun permasalahan terkait pangan di antaranya harga kedelai mahal. Kenaikan ini dipicu lonjakan harga kedelai di pasar internasional. Harga kedelai di Indonesia yang biasanya Rp 7.000 sempat naik menjadi Rp 9.000 hingga Rp 9.300.

Kemudian harga cabai rawit merah yang tembus hingga Rp 100.000 per kg. Lalu daging sapi yang langka, lantaran Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) memutuskan menghentikan aktivitas perdagangan daging sapi di wilayah Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jadetabek) sejak 19 Januari malam hingga 22 Januari 2021.

Masalah pangan lainnya yakni harga telur ayam di tingkat peternak secara nasional turun drastis menjadi Rp 16.000-Rp 17.000 per kilogram. Serta adanya kebocoran beras Vietnam, yang masuk ke pasar tradisional Indonesia dengan harga Rp 9.000 per Kg. Harga beras tersebut lebih murah daripada beras yang diproduksi petani Tanah Air yang dijual rata-rata Rp 12.000 per Kg.