Terlalu lama membungkuk, menunduk, sering menggertakkan gigi, atau membaca di atas tempat tidur bisa menyebabkan otot leher menjadi tegang. Kondisi tersebut lama-kelamaan akan menyebabkan sakit leher. Show 2. Kerusakan sendi leherPada umumnya, kerusakan sendi leher terjadi akibat osteoarthritis. Kondisi ini dapat menyebabkan penipisan tulang rawan dan pengapuran. Pengapuran pada tulang leher bisa mengganggu pergerakan sendi leher dan menimbulkan nyeri. 3. Saraf kejepitSakit leher akibat saraf leher kejepit disebut sebagai radikulopati servikal. Kondisi ini disebabkan oleh menonjolnya bantalan di antara ruas tulang belakang (hernia nukleus pulposus). 4. CederaCedera yang menyebabkan sakit leher bisa terjadi akibat kecelakaan lalu lintas, jatuh dari ketinggian, cedera saat berolahraga, atau pukulan yang mengenai wajah, kepala bagian atas, atau kepala bagian belakang. Selain empat kondisi di atas, beberapa kondisi medis lain yang dapat menyebabkan sakit leher adalah:
Gejala Nyeri LeherLeher yang sakit dapat terasa ringan hingga parah. Sakit tersebut bisa terasa seperti tertekan, tajam, atau berdenyut-denyut. Nyeri dapat bertambah parah saat melakukan gerakan tertentu, misalnya menunduk, mendongak, atau memutar kepala, atau saat disentuh. Selain keluhan sakit di leher, ada gejala lain yang juga dapat muncul, tergantung pada penyebabnya. Gejala penyerta tersebut antara lain: Kapan harus ke dokterPemeriksaan oleh dokter perlu segera dilakukan jika keluhan sakit leher timbul setelah mengalami cedera, misalnya setelah kecelakaan lalu lintas atau setelah terjatuh. Kecelakaan dapat menyebabkan cedera pada saraf tulang belakang sehingga timbul nyeri di leher. Leher yang sakit juga perlu dikonsultasikan ke dokter bila bertambah parah atau tidak membaik dengan obat pereda nyeri. Anda juga perlu berkonsultasi ke dokter bila sakit leher disertai dengan beberapa gejala berikut:
Diagnosis Nyeri LeherPada awalnya, dokter akan menanyakan gejala dan riwayat penyakit pasien. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, terutama pada bagian leher. Pada saat pemeriksaan fisik, dokter akan meminta pasien menggerakkan kepala ke arah depan, samping, atau belakang, untuk mengetahui jangkauan gerak leher. Jika diperlukan, dokter juga dapat melakukan beberapa pemeriksaan berikut: PemindaianPemindaian dengan foto Rontgen, CT scan, dan MRI dilakukan untuk memeriksa kelainan di leher, seperti saraf kejepit atau pengeroposan. Elektromiografi (EMG)Metode ini dilakukan jika dokter mencurigai leher sakit disebabkan oleh saraf kejepit. EMG bertujuan untuk mengetahui apakah saraf masih berfungsi dengan normal. Tes darahJika nyeri leher diduga disebabkan oleh peradangan atau infeksi, maka dokter akan melakukan tes darah untuk mendeteksi bakteri penyebab infeksi. Pungsi lumbalPungsi lumbal adalah proses pengambilan sampel cairan otak (cairan serebrospinal) dari sela tulang belakang, untuk kemudian diperiksa di laboratorium. Dari pemeriksaan ini, dapat diketahui kemungkinan adanya infeksi virus atau bakteri di selaput otak atau saraf tulang belakang. Pengobatan Nyeri LeherSebagian besar sakit leher biasanya dapat sembuh dengan sendirinya dalam 2–3 minggu. Namun, hal ini juga tergantung pada penyebabnya. Untuk mengurangi rasa sakit di leher, berikut ini adalah cara yang bisa dilakukan:
Jika nyeri leher yang dialami cukup parah dan tak kunjung sembuh meski sudah melakukan upaya di atas, dokter dapat memberikan pengobatan berikut ini: FisioterapiPada fisioterapi, terapis akan memperbaiki postur tubuh yang bermasalah dengan latihan gerakan tertentu. Terapi juga bisa dilakukan dengan neck traction. Alat seperti gantungan untuk menopang kepala ini digunakan untuk merenggangkan leher pasien. Selain terapi fisik, dokter juga dapat memberikan stimulasi saraf dengan listrik yang disebut TENS. Terapi ini dilakukan dengan menyalurkan aliran listrik ke bagian yang sakit agar nyeri cepat mereda. Penyangga leher atau neck collar dapat digunakan saat beraktivitas sehari-hari sebagai pelengkap fisioterapi. Neck collar akan mengurangi tekanan ke struktur leher sehingga meredakan keluhan leher sakit. Namun, penyangga ini hanya dapat digunakan paling lama 3 jam per hari selama 1-2 minggu. Obat-obatanObat yang bisa diberikan untuk mengurangi rasa sakit di leher adalah paracetamol atau ibuprofen. Selain obat minum, obat pereda nyeri bentuk oles juga dapat diberikan. Dokter akan memberikan obat pereda nyeri jenis lain jika sakit yang dialami pasien tidak tertahankan atau berkepanjangan. Contoh obat yang sering diberikan pada kondisi tersebut adalah obat pelemas otot dan obat antidepresan golongan trisiklik. Jika diperlukan, dokter dapat menyuntikkan obat kortikosteroid pada sendi di tulang leher, untuk meredakan peradangan yang menimbulkan nyeri. OperasiMeski jarang dilakukan, operasi juga bisa menjadi pilihan. Prosedur ini dilakukan jika terjadi penekanan pada saraf tulang belakang yang tidak membaik dengan obat-obatan dan fisioterapi. Meski terkesan ringan, masalah nyeri leher dapat membutuhkan biaya pengobatan yang tidak sedikit. Oleh karena itu, Anda bisa mempertimbangkan memilih asuransi kesehatan yang terpercaya untuk membantu meringankan biaya tersebut. Komplikasi Nyeri leherKomplikasi dari leher sakit bervariasi, tergantung pada penyebabnya. Anda perlu waspada terhadap komplikasi nyeri leher yang disebabkan oleh cedera saraf tulang belakang, di antaranya: Pencegahan Nyeri LeherNyeri leher bisa dicegah dengan membiasakan postur yang baik untuk kepala, yaitu posisi kepala yang tidak terlalu maju. Selain itu, lakukanlah peregangan leher dan bahu secara rutin dengan cara berikut:
Selain rutin melakukan peregangan leher, ada beberapa rutinitas dan cara lain yang dapat Anda lakukan untuk mencegah leher sakit, yaitu: Apa yang dilakukan bila sudah terkena tortikolis?Pasien tortikolis yang telah dewasa juga disarankan untuk sering menggerakkan leher guna melemaskan otot leher. Namun perlu diketahui, awalnya pasien akan merasakan nyeri dan butuh istirahat beberapa hari. Setelah nyeri hilang, pasien disarankan untuk kembali melakukan peregangan pada leher agar leher tidak kaku.
Tortikolis Apakah bisa disembuhkan?Meskipun kondisi ini biasanya bisa sembuh tanpa diobati, tapi ada baiknya tortikolis pada bayi tidak disepelekan. Pasalnya bila tidak segera diobati, maka tortikolis akan lebih sulit disembuhkan dan bayi berisiko tumbuh besar dengan kepala yang miring sebelah.
Mengapa seseorang bisa mengalami sakit tortikolis?Penyebab tortikolis bermacam-macam, bisa disebabkan oleh kerusakan pada otot leher, tulang belakang bagian atas, atau bahkan kerusakan pada sistem saraf. Selain trauma, kerusakan tersebut mungkin timbul oleh adanya infeksi, radang bantalan tulang belakang, jaringan parut, kelemahan ligamen, dan tumor.
Tortikolis Apakah Berbahaya?Kondisi tortikolis tidak berbahaya dan tidak memberikan dampak yang serius. Namun kondisi ini menimbulkan komplikasi pada kesehatan seperti rasa nyeri pada area leher dan pembungkukan tulang punggung serviks.
|