Apa yang terjadi saat tidur

Liputan6.com, New York- Kala tubuh sedang lelah-lelahnya, merebahkan tubuh di kasur langsung cepat tertidur. Saat bangun sudah pagi, tanpa kita merasakan sesuatu saat tidur.

Padahal, ada banyak hal menarik yang terjadi pada tubuh saat tidur. Mulai dari suhu tubuh menurun hingga terbangun beberapa kali tanpa disadari. Berikut ini penjelasannya seperti dilansir laman Cosmopolitan, Senin, 27/7/2015.

  • 5 Tips Tidur Nyenyak Malam Hari Sebelum Acara Besar

1. Suhu tubuh menurun
Suhu tubuh yang menurun merupakan cara untuk mengurangi pembakaran dan menyimpan kalori. Menurut dokter spesialis tentang tidur yang juga profesor klinis di UCLA, Amerika Serikat, Avi Ishaaya, tidur merupakan mekanisme bertahan hidup.

2. Pembuangan racun
Saat tidur nyenyak, tubuh akan bekerja membuang racun. Hal ini membuat tubuh dan otak lebih muda atau bekerja lebih baik di keesokan harinya.

Sedangkan pada orang yang tidak tidur nyenyak, filtrasi tidak berjalan efektif. Hal inilah yang membuat para ahli menyatakan orang-orang yang kurang tidur bisa tak sehat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Penyortiran informasi

3. Terjadi penyortiran informasi
"Saat bangun, otak menerima semua informasi. Namun jika semua disimpan, otak akan penuh. Untungnya saat tidur terjadi proses pemilahan informasi mana yang dianggap penting dan tidak," terang dokter yang berkecimpung di bidang tidur dari UCLA School of Medicine, Christopher Colwell.

4. Tubuh 'lumpuh' tapi otak aktif
Otak seseorang yang tidur dan bermimpi itu sebenarnya lebih aktif dibandingkan orang yang bangun. "Sebuah teori mengungkapkan, saat tidur Anda mengatur pikiran dan belajar, muncul informas-informasi. Namun tidak ada yang tahu mengapa otak benar-benar aktif saat tidur," terang profesor neurologi dan direktur UCLA Sleep Disorders Center, dokter Alon Avidan Y.

Ia juga mengungkapkan, aktifnya pikiran saat tidur dapat membuat penemuan-penemuan penting dalam kehidupan.

5. Perbaikan sel-sel tubuh dan otak
Saat kita beraktivitas di siang hari, banyak hal yang rusak di tubuh. Pada saat tidur, ini saatnya tubuh untuk memperbaiki bagian sel-sel dan otak yang rusak. Inilah alasan mengapa para peneliti kerap mengingatkan pentingnya tidur cukup dan berkualitas.

Sistem kekebalan tubuh berada pada puncaknya

6. Sistem kekebalan tubuh berada pada puncaknya
Sebuah studi menunjukkan orang yang menerima vaksin flu lalu kurang tidur di malam harinya, tidak menciptakan anatibodi yang diperlukan tubuh untuk melindungi serangan dari flu.

"Bila Anda kurang tidur, lebih mungkin untuk mendapatkan infeksi berulang-ulang," ucap pendiri dan direktur BlueSleep Center di New York, dokter Jordan Stern.

Ia juga menyarankan bila merasakan gejala infeksi saluran pernapasan atas, coba untuk tidur selama 10 jam.

7. Terbangun beberapa kali
Saat tidur seseorang terbangun 5 hingga 15 kali per jam. Ini biasanya terjadi saat peralihan tahapan tidur.

Hal yang terjadi pada tubuh saat tidur menjadi salah satu subjek menarik penelitian.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat menjalani kehidupan sehari-hari, tak jarang orang mengabaikan jadwal tidur mereka. Tidur sangat penting bagi kesehatan, tapi sayangnya masih banyak yang luput memperhatikannya.

Munculnya penelitian tentang tujuan dan manfaat tidur telah menjadi semakin populer dalam komunitas ilmiah selama beberapa tahun terakhir. Terlepas dari minat selama berabad-abad seputar interpretasi mimpi, baru pada abad ke-18, para peneliti mulai mengeksplorasi pola tidur dalam kaitannya dengan kesehatan.

Dr Nathaniel Kleitman yang mendirikan laboratorium tidur pertama, misalnya, mempelajari efek merugikan dari kurang tidur kronis selama tahun 1920-an. Selain itu, seorang psikiater Jerman bernama Hans Berger adalah yang pertama kali merekam pola gelombang otak selama tidur dan terjaga menggunakan elektroensefalografi pada 1924.

Salah satu subjek yang menarik dalam penelitian tidur adalah apa yang terjadi pada tubuh selama tidur. Satu siklus tidur membawa otak melalui beberapa tahapan unik. 

“Secara khusus, tidur memiliki empat tahap berbeda,” demikian menurut Sleep Foundation, seperti dikutip dari Health Digest, Selasa (23/8/2022). 

Yayasan tersebut menjelaskan bahwa kesehatan kognitif, mental, dan fisik dapat terpengaruh secara negatif ketika otak tidak dapat melewati tahap-tahap ini. Pada tahap satu, tidur hanya berlangsung beberapa menit sebagai persiapan untuk tidur. Selama tahap ini, tubuh mulai melambat dan ada perubahan ringan dalam aktivitas otak serta potensi kedutan yang tidak disengaja. 

Tubuh kemudian akan memasuki tahap dua tidur, yang menyebabkan lebih banyak perubahan di dalam otak dan bagian tubuh lainnya. Aktivitas otak selama tahap ini mereda, meskipun ada lonjakan aktivitas singkat yang mencegah seseorang terbangun oleh rangsangan di lingkungannya. 

Suhu tubuh dan detak jantung menurun, pernapasan melambat saat otot-otot rileks. Seperti yang dijelaskan oleh Healthline, dua tahap tidur ini dianggap sebagai tidur ringan.

Lebih sulit untuk membangunkan seseorang selama tahap tidur yang lebih dalam, atau dikenal sebagai tahap 3. Para peneliti percaya bahwa tidur nyenyak penting untuk sistem kekebalan tubuh, pemulihan dan pertumbuhan tubuh.

Apa yang terjadi pada tubuh selama tidur REM?

Rapid Eye Movement Sleep (tidur REM) adalah tahap tidur yang paling sering dikaitkan dengan mimpi. The Sleep Foundation melaporkan bahwa mimpi dapat terjadi pada setiap tahap tidur, meskipun itu paling umum dan jelas selama tidur REM. 

Yayasan tersebut menjelaskan bahwa pola gelombang otak selama tidur REM dan tidur non-REM sangat berbeda satu sama lain. Mimpi selama tidur REM bisa lebih aneh dan fantastis.

Tahap tidur ini tidak seperti yang lain di mana aktivitas otak melonjak, bukannya melambat, gelombang otak selama tidur REM mirip dengan pola saat terjaga. Selama tahap tidur ini, proses sementara yang disebut atonia menyebabkan otot menjadi lumpuh, bukan hanya rileks. 

Akibatnya, hanya mata dan otot pernapasan yang tidak lumpuh selama tahap ini, di mana peneliti berspekulasi mungkin untuk mencegah tubuh bergerak berdasarkan isi mimpi. Selain itu, Klinik Cleveland menjelaskan bahwa gerakan mata yang cepat terjadi selama tahap ini, serta tingkat pernapasan dan detak jantung yang lebih tinggi.

Tidur REM diyakini memainkan peran penting dalam fungsi kognitif pembelajaran dan konsolidasi memori, pemrosesan emosional, dan perkembangan otak yang sehat, menurut Sleep Foundation.

Apa yang terjadi saat tidur

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apa saja yang terjadi saat tidur?

10 Hal yang Terjadi Pada Tubuh Saat sedang Tidur.
Kelumpuhan Otot. Saat memasuki fase Rapid Eye Movement (REM), yaitu kondisi tidur terpulas saat mata bergerak cepat di balik kelopak, otot-otot lumpuh. ... .
Bola Mata Bergerak dalam Kecepatan Penuh. ... .
Hormon Pertumbuhan Dilepaskan. ... .
Tenggorokan Menyempit. ... .
Gigi Bergemeretak..

Bagaimana reaksi darah kita saat kita tertidur?

2. Detak jantung, pernapasan, tekanan darah menurun Melansir situs Mayo Clinic, orang yang tergolong sehat dan bugar, tekanan darahnya bisa menurun kurang dari 10% saat tertidur. Menurunnya tekanan darah saat Anda terlelap agar otot-otot jantung dan sistem pernapasan memiliki waktu rehat untuk memperbaiki diri.

Mengapa pada saat tidur pernapasan masih tetap terjadi?

Paru-paru Paru-paru akan tetap bekerja selama Anda tertidur karena tubuh perlu bernapas agar dapat menjalankan fungsinya. Saat Anda terbangun, laju pernapasan biasanya tidak teratur karena terpengaruh oleh postur tubuh, aktivitas fisik, cara berbicara, dan faktor lainnya.

Mengapa tidur dapat memperbaiki apa apa yang rusak di dalam tubuh?

Saat tidur, hormon pertumbuhan akan membangun, memperbaiki, dan menjaga otot serta tulang. Jika seseorang kurang tidur, proses perbaikan otot dan regenerasi akan terganggu. Selain itu, kurang tidur akan mengurangi kepadatan tulang serta massa otot tulang.