Apakah berkeringat saat tidur itu normal?

Apakah berkeringat saat tidur itu normal?
Berkeringat saat akan tidur rasanya tidak nyaman. (Foto: iStock)

Jakarta -

Saat tidur malam di suhu yang panas, berkeringat jadi hal yang wajar terjadi. Tapi, kalau di tengah suhu yang dingin tubuh tetap berkeringat, apa masih normal?

"Berkeringat di malam hari dikenal sebagai hiperhidrosis tidur," jelas Bill Fish, seorang pelatih ilmu tidur yang dikutip dari Bustle, Kamis (28/5/2020).

Kebanyakan orang menganggap berkeringat di malam hari hanya disebabkan oleh keadaan suhu lingkungan atau karena tebalnya pakaian yang digunakan saat tidur. Tetapi, hal seperti menopause, obat-obatan, gangguan kecemasan, dan kehamilan juga bisa jadi faktor penyebabnya.

Hal ini tentunya bisa diatasi dengan berbagai cara yang bisa diterapkan sebelum kalian tidur malam.

1. Kurangi suhu kamar

"Untuk mengurangi keringat saat tidur malam, langkah pertama yang paling tepat adalah dengan menurunkan suhu di kamarmu," kata Bill.

Tidur dengan suhu yang sejuk tidak hanya membantumu untuk lebih mudah tidur, tetapi juga mengatasi keringat di malam hari. Untuk orang dewasa, suhu terbaiknya antara 15,5-19,4 derajat Celcius. Sedangkan pada bayi dan balita sekitar 18-21 derajat Celcius.

2. Jangan makan sebelum tidur

Ahli tidur lainnya, Rebecca Robbins mengatakan makanan tertentu bisa meningkatkan suhu tubuh. Akhirnya keringat akan membasahi tubuh di malam hari.

"Makanan tertentu seperti makanan pedas bisa meningkatkan suhu tubuh atau cenderung mudah berkeringat. Jadi, sebaiknya hindari makanan ini menjelang tidur," jelasnya.

Selain menghindari rasa pedas, kamu juga mungkin harus membatasi jumlah konsumsi gula.

3. Atur stres dan rasa cemas

Stres dan cemas juga bisa jadi penyebab umum kamu berkeringat di malam hari. Hal ini harus segera diatasi agar tidak terus berlanjut.

"Stres memberi sinyal ke tubuh bahwa ada ancaman dan kamu harus melawannya. Pada kondisi ini, tubuh akan memompa semua jenis hormon stres dan menyebabkan peningkatan jumlah keringat," ujar psikoterapis, Jen O'Rourke.

Untuk mengurangi stres dan cemas ini, kamu bisa mencoba untuk membaca, meditasi, atau berjalan-jalan ke teras rumah sebentar untuk menenangkan diri.

4. Konsumsi vitamin B12 yang cukup

Berkeringat di malam hari sering dikaitkan dengan diet atau pola makan yang menyebabkan tubuh kekurangan vitamin B12. Vitamin ini biasanya terdapat di dalam produk hewani seperti daging sapi, telur, yogurt, dan keju.

5. Hindari konsumsi kafein

Sebelum tidur usahakan jangan konsumsi asupan yang mengandung kafein. Kafein akan memicu sistem saraf simpatik yang menyebabkan peningkatan keringat.

Simak Video "Siapa Saja yang Disarankan untuk Jalani Meditasi?"
[Gambas:Video 20detik]
(sao/fds)

HerStory, Bogor —

Beauty, pernahkah kamu tidur dalam keadaan berkeringat. Padahal, AC kamar berfungsi dengan normal? Terlebih muncul gejala lain, itu bisa menjadi pertanda penyakit lho!

Sebenarnya, ada banyak hal yang bisa menyebabkan keringat mengucur deras saat tidur di ruangan ber-AC. Biasanya, hal tersebut berkaitan dengan hormon yang ada di dalam tubuhmu, akibat mengonsumsi makanan pedas atau panas, merasa cemas, merokok, mengonsumsi minuman beralkohol, atau berolahraga menjelang waktu tidur.

Nah, jika kamu bekeringat bukan karena faktor di atas, keluhan berkeringat saat tidur perlu diwaspadai. 

Berikut HerStory rangkum beberapa penyakit yang menyebabkan kamu berkeringat saat tidur dikutip dari berbagai sumber, yuk simak!

1. Gangguan hormon

Asal kamu tahu Beauty, beberapa gangguan hormon yang bisa menyebabkanmu berkeringat saat tidur antara lain hipertiroidisme atau penyakit akibat kadar hormon tiroid terlalu tinggi di dalam tubuh.

Gak cuma itu, pheochromocytoma atau tumor jinak yang terbentuk di bagian tengah kelenjar adrenal, serta penyakit diabetes, lho!

2. Menopause

Berkeringat saat tidur juga bisa jadi tanda umum yang dialami wanita ketika mencapai masa menopause, Beauty. Neomi Shah, M.D., Associate Professor, Pulmonary and Sleep Medicine, di Cahn School of Medicine Mount Sinai New York, mengatakan bahwa berkeringat akibat menopause adalah hal yang gak bisa diprediksi.

Tetapi memang, menopause cenderung membuat tubuh menjadi lebih berkeringat dan mempengaruhi kualitas tidur. Menopause sendiri dapat menyerang wanita berusia 45-55 tahun. 

Baca Juga: Tak Usah Gunakan Obat Tidur, 3 Cara Ini Bikin Tidur Kamu Nyenyak Lho..

Baca Juga: Katanya, Kurang Tidur Sebabkan Tubuh Nyeri Keesokan Harinya, Kok bisa Ya?

Berkeringat saat tidur gejala apa?

Selain itu, selama fase tidur tertentu, sistem saraf otonom (yang mengontrol suhu tubuh, detak jantung, tekanan darah, dan faktor lainnya) dapat meningkat dan menyebabkan beberapa keringat. Mimpi buruk dan kecemasan umum dapat memicu serangan panik saat tidur, yang dapat menyebabkan berkeringat.

Apakah tidur berkeringat bagus?

Berkeringat saat tidur merupakan hal yang wajar, apalagi jika cuaca sedang panas dan ventilasi kamar tidak baik. Namun, jika Anda sering berkeringat saat tidur meski udara tidak panas, terlebih bila muncul gejala lain, bisa saja ini tanda suatu penyakit.

Apakah Keringat malam Berbahaya?

Dikatakan, keringat yang sering muncul di malam hari ini bisa menjadi salah satu tanda atau gejala suatu penyakit. Mulai dari gejala terserang infeksi, hipoglikemia, gangguan hormon, hingga penyakit kanker. Selain itu, penyebab di malam hari juga bisa menjadi tanda bahwa Anda memasuki masa menopause.

Bagaimana cara mengatasi keringat di malam hari?

Cara mengatasi keringat berlebihan di malam hari Selalu gunakan pakaian yang longgar dan mudah menyerap keringat saat tidur. Hindari konsumsi kafein, alkohol, atau makanan pedas yang bisa membuat suhu tubuh naik dan produksi keringat meningkat. Ganti minuman hangat dengan minuman dingin di malam hari.