Apakah diabetes boleh donor darah

Penyandang diabetes boleh mendonorkan darahnya meski ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi jika dia ingin mendonorkan darah.">

Istimewa

Penyandang diabetes boleh mendonorkan darahnya meski ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi jika dia ingin mendonorkan darah.

GridHEALTH.id - Donor darah adalah cara tanpa pamrih untuk membantu orang lain. Setiap menit, lebih tepatnya setiap detik seseorang membutuhkan darah.

Namun, dalam hal mendonor darah, ada kesalahpahaman umum bahwa penyandang diabetes tidak bisa mendonorkan darah.

Padahal, penyandang diabetes boleh mendonorkan darahnya meski ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi  jika dia ingin mendonorkan darah.

Umumnya aman bagi penyandang diabetes untuk mendonorkan darah. Orang dengan diabetes tipe 1 dan tipe 2 berhak untuk mendonorkan darah, selama diabetesnya terkelola dengan baik dan terkendali.

Dan untuk mengendalikan diabetes, tentu harus menjaga kadar gula darah dengan mengikuti diet sehat dan berolahraga setiap hari.

Penting untuk memastikan bahwa penyandang diabetes dalam keadaan sehat sebelum  mendonorkan darah.

Baca Juga: Stok Darah di PMI Menipis, Mereka yang Bertato Tetap Bisa Donor Darah

Baca Juga: Apakah Makan Terlalu Banyak Gula Menyebabkan Diabetes? Ini Faktanya

Mereka mungkin sedang dalam pengobatan untuk membantu mengelola diabetes, ini perlu  konsultasi ke dokter untuk mengetahui apakah obat ini akan menghalangi kemampuan kita untuk mendonorkan darah.

Dikutip dari American Diabetes Association, ini faktor yang perlu dipertimbangkan sebelum donor darah;

Pradiabetes. Orang yang telah didiagnosis dengan pradiabetes dapat mendonorkan darah selama mereka tidak memiliki masalah jantung.

Asupan insulin. Orang dengan diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2 yang menggunakan insulin tidak diizinkan untuk mendonorkan darah.

Obat diabetes. Orang yang sedang menjalani pengobatan diabetes dapat memberikan darah sampai dan kecuali jika obat mereka tidak berubah dalam empat minggu terakhir.

Jika pengobatan telah berubah, hal itu akan berpengaruh pada kadar glukosa darah, yang berarti kesehatan si pedonor yang diabetes,  mungkin berisiko.

Baca Juga: Cara Tepat Membuang Pembalut Haid Agar Tak Mencemari Lingkungan

Baca Juga: Segera Ganti Masker Berkeringat Ketika Berolahraga, Ini Alasannya

Masalah jantung. Dalam kebanyakan kasus, orang-orang ini tidak memenuhi syarat untuk mendonorkan darah.

Penyandang diabetes dengan masalah jantung yang mengalami gagal jantung, pingsan akibat masalah jantung, atau menjalani operasi penyumbatan arteri sebaiknya tidak  menyumbangkan darah.

Ketahuilah bahwa pusat donor darah, di Indonesia dalam hal ini PMI (Palang Merah Indonesia), memiliki proses penyaringan di mana mereka menanyakan tentang kondisi calon pedonor yang sudah ada sebelumnya.

Berterusteranglah bahwa kita penyandang diabetes, dengan berbagi kondisi dan obat-obatan yang diminum.

Selain itu, penyandang diabetes saat mendonor harus dalam keadaan sehat dan harus memiliki berat badan yang sehat (normal).

Setelah mendonorkan darah, pantau kadar gula darah dan makan makanan kaya zat besi selama 24 minggu.

Selain itu, kita harus melakukan hal-hal berikut setelah donor darah:

- Jika lengan terasa sakit, konsumsi asetaminofen. Untuk menghindari memar, pertahankan perban  setidaknya selama empat jam.

- Hindari segala jenis aktivitas berat selama 24 jam setelah donasi.

- Tingkatkan asupan cairan (minum) setelah mendonorkan darah

Baca Juga: Mengenal Alergi Gula, Ketika Reaksi Tubuh Menolak yang Serba Manis

Baca Juga: Studi : Covid-19 Dapat Menyebabkan Otak Menua Hingga 10 Tahun

Kesimpulannya, jika diabetes terkendali, seharusnya tidak menghentikan kita dari mendonorkan darah dan kita dapat menyumbangkan darah setiap 56 hari atau menyumbangkan trombosit setiap 7 hari. Pastikan saja kita menjalankan diet sehat dan berolahraga setiap hari. (*)

#bijakGGL #berantasstunting #hadapicorona

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Video Pilihan

Donor darah adalah cara termudah untuk membantu sesama. Sayangnya tidak untuk penderita diabetes. Beberapa negara melarang penderita diabetes menjadi pendonor. Di Inggris, penderita diabetes masuk daftar orang-orang yang tidak diperbolehkan mendonorkan darahnya. Namun untuk yang masih prediabetes, diijinkan selama yang bersangkutan tidak memiliki riwayat penyakit jantung.

Di Indonesia juga sama. Penderita diabetes tidak direkomendasikan menjadi pendonor darah. PMI (Palang Merah Indonesia) memasukkan diabetes ke dalam daftar kondisi penyakit yang dilarang untuk donor darah bersama kondisi lain di antaranya penderita kanker, penyakit jantung dan paru-paru, tekanan darah tinggi, epilepsi, sifilis, hepatitis, kelainan darah, dan berisiko tinggi terhadap HIV, serta pecandu alkohol.

Ada juga orang yang tidak menderita penyakit-penyakit tersebut namun ada surat keterangan dokter yang melarang mendonorkan darah, misalnya tengah demam, tekanan darah tidak normal, dan denyut nadi tidak beraturan. Syarat-syarat donor darah yang lain yakni berusia antara 17- 60 tahun dengan kadar Hemoglobin minimal 12,5 gr/ml atau tidak menderita anemia.

Baca juga: Ingin Donor Darah? Ketahui Dulu Hal-Hal Ini!

Tetapi, beberapa referensi membolehkan penderita diabetes mendoronkan darah, dengan persyaratan tertentu. Inilah beberapa persyaratan donor darah bagi penderita diabetes:

  1. Kadar gula darah saat melakukan donor darah harus dalam keadaan normal atau tidak tinggi.
  2. Tidak sedang dalam perubahan pengobatan, dalam arti tidak sedang mengubah jenis obat diabetes, dosis, setidaknya dalam 4 minggu terakhir.
  3. Tidak pernah ada riwayat penyakit jantung atau komplikasi diabetes lainnya.
  4. Untuk penderita diabetes yang menggunakan terapi insulin juga tidak diperbolehkan untuk mendonorkan darah.

 

Dikutip dari website PMI DKI Jakarta, kondisi berkiut ini disarankan untuk menunda donor darah :

  1. Sedang sakit demam atau influenza dan harus menunggu 1 minggu setelah sembuh
  2. Setelah cabut gigi, dan menunggu 5 hari setalah sembuh
  3. Setelah operasi kecil sebaiknya menunggu 6 bulan
  4. Setelah operasi besar, menunggu 1 tahun
  5. Setelah transfusi, menunggu 1 tahun
  6. Setelah tato, tindik, tusuk jarum, dan transplantasi, menunggu 1 tahun
  7. Bila melakukan kontak erat dengan penderita hepatitis, tunggu 1 tahun
  8. Sedang hamil, tunggu 6 setelah melahirkan
  9. Sedang menyusui, tunggu 3 bulan setelah berhenti menyusui
  10. Setelah sakit malaria, tunggu 3 tahun setalah bebas dari gejala malaria
  11. Setelah berkunjung dari daerah endemis malaria, tunggu 1 tahun
  12. Bila tinggal di daerah endemis malaria selama 5 tahun berturut-turut, tunggu 3 tahun setelah keluar dari daerah tersebut
  13. Bila sakit tipus, tunggu 6 bulan setelah sembuh
  14. Setelah vaksin, tunggu 8 minggu
  15. Ada gejala alergi tunggu 1 minggu setalah sembuh
  16. Ada infeksi kulit pada daerah yang akan ditusuk, tunggu 1 minggu setelah sembuh.
Baca juga: Manfaat Donor Darah Rutin

Donor darah yang merupakan kegiatan memberikan darah kepada orang lain, selalu mengandung risiko. Darah lengkap yang ditransfusikan ke pasien, mengandung semua komponen darah, termasuk kemungkinan virus di dalam darah. Meskipun sudah dilakukan skrining menyeluruh pada darah donor sebelum diberikan pada pasien yang membutuhkan, tetap saja ada peluang penularan penyakit melalui darah. Oleh  karena itu pastikan kita semua menyadari penyakit dan kondisi kesehatan sendiri sebelum memutuskan menjadi donor.  

Baca juga: Hepatitis A Adalah Infeksi Hati Menular, Waspada Selalu Ya!

Tak terkecuali pasien diabetes. Jika memang harus mendonorkan darahnya, maka syarat-syarat kelayakan menjadi donor harus dipenuhi. Jika tidak mendesak, penderita diabetes lebih baik tidak mendonorkan darahnya karena jika ternyata darah yang didonorkan mengandung gula terlalu tinggi, justru dapat merugikan resipien (penerima donor). (AY)

Siapa saja yang tidak boleh mendonorkan darah?

Selain golongan orang yang tadi dijelaskan, ada juga beberapa kondisi yang membuat seseorang tidak diperbolehkan untuk mendonorkan darah, yaitu:.
Sedang mengidap kanker. ..
Mengidap penyakit paru-paru parah..
Mengidap infeksi HIV, AIDS atau Penyakit Menular Seksual (PMS)..

Apakah diabetes bisa disembuhkan secara total?

Meskipun diabetes tidak dapat disembuhkan, penyakit ini dapat ditangani dan dikontrol. Artinya, penderita bisa mempertahankan kadar gula darah tetap dalam kadar normal sehingga tidak menyebabkan komplikasi (penyakit lanjutan yang lebih berat dari penyakit awal).

Apa yang terjadi jika donor darah?

Efek samping donor darah adalah pusing atau sakit kepala ringan, pendarahan di area tusuk, memar dan nyeri serta merasa lemas atau kelelahan. Setelah donor darah Anda disarankan untuk minum lebih banyak, menghindari aktivitas fisik yang berat, dan perbanyak konsumsi makanan kaya zat besi.

Apa manfaat dari donor darah?

Selain membantu membakar kalori, manfaat donor darah bagi pendonor adalah dapat menurunkan risiko terjadinya kanker. Hal ini disebabkan oleh berkurangnya zat besi yang berlebih dalam tubuh saat melakukan donor darah. Donor darah secara teratur diketahui dapat menurunkan kekentalan darah.