Apakah jurnal internasional harus berbahasa inggris

Jakarta - Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, publikasi hasil penelitian melalui tulisan dalam bentuk jurnal menjadi keharusan. Hasil penelitian biasanya disebarluaskan melalui jurnal. Jurnal ilmiah sendiri merupakan terbitan nasional dan ada pula yang dikeluarkan oleh pihak internasional atau disebut jurnal internasional.

Jurnal ilmiah internasional sebagai produk cara membuat jurnal ilmiah ada yang telah memiliki reputasi ada yang masih belum bereputasi. Jurnal ilmiah yang sudah bereputasi biasanya sudah memenuhi kriteria jurnal internasional. Jurnal-jurnal ilmiah skala internasional bereputasi tentunya telah terindeks oleh database internasional bereputasi, seperti Web of Science, Scopus, atau Microsoft Academic Search. Selain itu, jurnal ilmiah internasional bereputasi juga memiliki impact factor dari ISI Web of Science dan Scimago Journal Rank.

Jurnal Internasional

Jurnal internasional biasanya menggunakan bahasa inggris, meskipun ada pula jurnal yang memakai bahasa internasional non Inggris seperti Bahasa Mandarin, Bahasa Arab, atau pun bahasa Rusia. Namun, civitas academicaa di Indonesia lebih sering menggunakan bahasa Ingris dalam penulisan jurnal internasional.

Menulis jurnal ilmiah terkadang menjadi syarat wajib kelulusan mahasiswa pascasarjana di beberapa Universitas di Indonesia dan terkadang menjadi beban bagi para mahasiswa yang mengerjakan. Penulisan yang rumit, antrean penulis lainnya dari luar negeri serta reviewer yang perfeksionis menjadi kendala untuk menembus jurnal internasional.

Berikut adalah beberapa langkah yang bisa dicoba agar sukses menulis jurnal internasional.

Cara Menulis Jurnal Internasional:

1. Tema Penelitian

Tahap pertama yang harus diperhatikan sebelum menulis jurnal harus melaksanakan penelitian. Tema penelitian menjadi suatu hal yang sangat penting, apakah diminati oleh jurnal internasional atau tidak. Cari isu yang sedang booming tetapi mengandung unsure kebaruan. Sesuaikan dengan bidang keilmuan yang sedang ditekuni untuk disusun sebagai ide penelitian.

2. Selektif Memilih Jurnal

Jurnal tujuan harus selaras dengan bidang keilmuan dan dengan tema penelitian. Jurnal yang ditolak biasanya akibat ketidaksesuaian jurnal yang dituju dengan makalah yang kita kirimkan. Pengirim biasanya akan mengecek di laman Scimago untuk sekaligus melihat impact factor jurnal tersebut. Pada langkah ini sekaligus mengetahui kelayakan jurnal kita nanti.

3. Membuat Reviewer Terkesan

Reviewer akan membaca dengan detail sehingga membuat reviewer tertarik menjadi yang sangat penting. Disarankan jurnal yang kita buat menggunakan referensi hasil penelitian reviewer asalkan cocok dengan penelitian kita.

4. Panduan Menulis dan Teliti

Saat menulis, ikuti panduan penulisan di jurnal tersebut. Hindari kesalahan yang bersifat human error seperti salah ketik, kesalahan dalam tata bahasa, dan bagian dari jurnal yang bermacam-macam. Tidak bisa menyamakan penulisan jurnal satu dengan yang lainnya sebab masing-masing memiliki cara penulisan berbeda.

5. Hindari Plagiarisme

Jangan pernah untuk menyalin hasil karya orang lain jika tidak ingin disebut plagiat. Plagiarisme menjadi dosa besar di dalam dunia akademik yang membuat kita tidak diapresiasi dan mempermalukan diri sendiri.

6. Perhatikan Penulisan Referensi/Daftar Pustaka

Setiap jurnal tentu memiliki format penulisan daftar pustaka yang berbeda. Cermati tata cara penulisan daftar pustaka di jurnal yang kita tuju. Gunakan perangkat lunak yang khusus untuk menuliskan daftar pustaka seperti Mendeley untuk menghindari human error.

7. Jangan Abaikan Persembahan

Persembahan biasanya diletakkan pada bagian akhir jurnal sebelum daftar pustaka. Hal ini menjdai penting untuk mengapresiasi pihak yang mendukung penelitian kita, khususnya bagian pendanaan. Persembahan ini semacam ucapan terima kasih untuk pihak yang mendukung proses penelitian maupun penyusunan jurnal.

Namun, tidak semua pihak harus dicantumkan di dalam jurnal, cukup pihak dari instansi-instansi saja.

8. Lakukan Pembayaran Sesuai Perintah

Apabila jurnal sudah diterima, kita akan mendapatkan LoA (Letter of Acceptance) yang memuat penerimaan jurnal kita. Di dalamnya biasanya ada invoice di mana kita diharuskan membayar dalam nominal tertentu sesuai mata uang yang berlaku di negara asal tersebut bisa juga dengan dolar Amerika (USD).

Demikian artikel mengenai cara menulis jurnal internasional. Semoga tips-tips ini bisa bermanfaat dan membantu bagi pembaca yang saat ini mempersiapkan hasil penelitiannya go internasional.

Simak Video "Terungkap Maskawin Kaesang dan Erina Gudono dari Data KUA"
[Gambas:Video 20detik]
(nwy/nwy)

Apakah jurnal nasional harus berbahasa Inggris?

Bahasa yang digunakan dalam jurnal harus bahasa Indonesia atau bahasa Inggris, asalkan abstrak.

Apa ciri

Ciri-Ciri Jurnal Internasional.
Memiliki Kaidah Penulisan Ilmiah..
Ditulis Dengan Bahasa Internasional..
Terdaftar International Standard Serial Number (ISSN).
Terbit Secara Online..
Dewan Redaksi Lintas Negara..
Penulis Jurnal Dari Banyak Negara..
Terindeks Internasional..
Artikel Baru Dan Asli (Bukan Review).

Jurnal internasional harus terindeks apa?

Secara singkat, baik jurnal internasional dan internasional bereputasi adalah jurnal-jurnal yang terindeks dalam basis data Scopus dan Web of Science (sekarang Clarivate Analytics).

Bagaimana jurnal dikatakan jurnal internasional?

Sebuah jurnal dikatakan sebagai jurnal internasional apabila penulis dalam jurnal tersebut berasal dari minimal 2 negara yang berbeda. Misalnya, penulis pertama dari Indonesia dan penulis kedua dari Jepang. Maka, ini sudah masuk ke dalam ciri-ciri jurnal internasional ya.