Apakah wanita hamil boleh mengendarai motor

MOMSMONEY.ID - Ibu hamil sangat khawatir jika harus bepergian menggunakan sepeda motor. Padahal, naik motor saat hamil relatif aman, jika ibu mengetahui bahwa kehamilan tidak berisiko.

Selain itu, pastikan jika naik motor tidak dilakukan untuk perjalanan yang terlalu jauh. Hal tersebut dapat memicu kelelahan pada tubuh ibu hamil, serta perut kram.

Boleh-boleh saja jika ingin mengendarai atau naik motor saat sedang hamil. Namun, disarankan setelah memasuki trimester kedua kehamilan. Hal tersebut juga dilakukan dengan catatan, yaitu kondisi ibu dan janin sehat dan tidak berisiko apa pun.

Baca Juga: Melahirkan Anak Pertama, Lebih Baik Bersalin Secara Normal atau Caesar?

Trimester kedua kehamilan dinilai cukup aman karena janin sudah mulai berkembang. Meski relatif aman, Anda tetap disarankan untuk selalu berhati-hati selama berkendara, terutama bila Anda memiliki kondisi berikut ini.

  • Tubuh terasa lemas dan membutuhkan banyak istirahat.
  • Letak plasenta terlalu rendah atau plasenta previa.
  • Gangguan pada tulang belakang.
  • Kondisi serviks lemah.
  • Berisiko tinggi melahirkan bayi prematur.
  • Pernah mengalami perdarahan di masa kehamilan.

Anda mungkin khawatir atau merasa takut saat naik sepeda motor dan melalui jalanan rusak, karena bisa menimbulkan guncangan dan berdampak buruk bagi kehamilan.

Naik motor terkadang lebih cepat ketimbang naik mobil. Namun saat hamil muda, kondisi menjadi lebih rawan ketimbang naik mobil. Jika terpaksa harus naik motor, berikut ini beberapa tips aman naik motor selama masa kehamilan, dikutip dari Healthline.

1. Pastikan kandungan sehat dan aman. Sebaiknya sebelum bepergian naik motor, ibu lebih dulu menanyakan kondisi janin dengan dokter. 

2. Duduk dengan posisi nyaman. Duduk menyamping berada dalam posisi yang tidak rata, sehingga ibu lebih rentan mengalami pegal-pegal.

3. Perhatikan durasi perjalanan. Naik motor saat hamil hanya berlaku untuk perjalanan yang tidak terlalu jauh, sehingga tidak membuat tubuh lelah dan perut kram. 

4. Gunakan alat pelindung. Selain menggunakan helm, ibu juga disarankan untuk menggunakan jaket, masker, sarung tangan, kaos kaki, dan sepatu. Semua peralatan lengkap digunakan untuk mencegah polusi masuk ke dalam tubuh dan membahayakan perkembangan janin.

 Baca Juga: Moms, Kenali Penyakit yang Kerap Menyerang Bayi di Tahun Pertamanya

Penting untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan secara rutin guna memantau kondisi kandungan dan janin Anda. Jika Anda sering mengendarai motor saat hamil, coba tanyakan ke dokter apakah ada tips atau hal yang perlu dihindari dalam naik motor saat hamil.

Selain itu, patuhilah selalu aturan-aturan berkendara  supaya keselamatan dan keamanan Anda dan janin tetap terjaga.

Bepergian menggunakan sepeda motor memang cenderung lebih efisien untuk sampai ke tempat tujuan dibandingkan dengan mobil. Tak ayal bila ibu hamil kerap mengendarainya untuk mengurus kepentingan pribadi maupun menyelesaikan pekerjaan. Namun, pertanyaannya, apakah ibu hamil naik motor aman dilakukan?

Bolehkah ibu hamil naik motor?

Pada dasarnya, boleh-boleh saja ibu hamil naik motor, asalkan Anda dan janin dalam kondisi sehat dan tidak memiliki masalah apa pun. Ini berlaku bagi Anda yang mengendarai motor sendiri, atau menjadi penumpang sepeda motor.

Belum ada bukti ilmiah yang menyatakan bahwa naik motor saat hamil bisa mengancam keselamatan bayi dalam kandungan.

Akan tetapi, para dokter ahli menyarankan agar Anda melakukannya setelah memasuki trimester kedua kehamilan.

Jalan-jalan saat hamil menggunakan berbagai jenis kendaraan, termasuk sepeda motor, pada usia trimester kedua kehamilan (14-28 minggu) diyakini cukup aman.

Pada usia kehamilan tersebut, morning sickness sudah mulai mereda sehingga Anda merasa lebih nyaman dan berenergi dalam beraktivitas.

Kapan naik motor saat hamil yang tidak dianjurkan?

Meski ibu hamil naik motor tergolong aman dilakukan, Anda tetap perlu hati-hati dalam berkendara.

Anda tidak dianjurkan bepergian naik motor saat hamil apabila mengalami kondisi seperti di bawah ini.

  • Muntah atau diare parah
  • Pernah mengalami perdarahan saat masa kehamilan
  • Tanda dan gejala preeklampsia (sakit kepala tak kunjung hilang, perubahan penglihatan, pembengkakan di wajah atau tangan)
  • Nyeri perut atau kontraksi panggul
  • Penggumpalan pembuluh darah vena

Naik motor saat hamil mungkin juga tidak dianjurkan apabila usia kehamilan Anda sudah memasuki trimester ketiga kehamilan. Ini berlaku bila Anda mengendarai sepeda motor sendiri atau menjadi penumpangnya.

Pasalnya, naik motor saat hamil tua membuat Anda jadi merasa kesulitan, baik saat menjadi penumpang atau mengendarai sepeda motor sendiri, dalam mengendalikan setir motor (stang) dan menyeimbangkan tubuh.

Kondisi tersebut bisa terjadi akibat pengaruh pusat gravitasi dan persendian sehingga membuat Anda tidak seimbang, serta ukuran perut yang semakin membesar.

Solusinya, Anda disarankan untuk menggunakan moda transportasi lain yang lebih aman dan nyaman, seperti mobil pribadi, taksi, kereta, atau bus.

Jika terpaksa harus bepergian menggunakan sepeda motor, perhatikan posisi duduk ibu hamil saat naik motor agar tetap nyaman dan aman.

Adakah risiko bahaya ibu hamil naik motor?

Ibu hamil naik motor memang aman, tetapi Anda perlu waspada terhadap bahaya yang mungkin terjadi.

Salah satu risiko bahaya naik motor yang mengintai adalah kecelakaan lalu lintas.

Walaupun kecelakaan lalu lintas juga bisa terjadi pada moda transportasi lain, risiko pengendara atau penumpang sepeda motor untuk mengalaminya cenderung lebih tinggi.

Pengendara atau penumpang sepeda motor lebih rentan terhadap tabrakan, terjatuh, atau tergelincir. Terlebih, kendaraan beroda dua ini tidak dilengkapi dengan pengaman.

Selain dapat mengancam nyawa, pada beberapa kasus, kecelakaan kendaraan roda dua dapat menimbulkan komplikasi kehamilan berbahaya, seperti solusio plasenta dan luka pada rahim.

Beberapa dari Anda mungkin merasa khawatir atau takut naik motor saat hamil tua bila melewati jalanan rusak atau berbatu, karena menimbulkan guncangan yang berdampak buruk bagi kehamilan.

Faktanya, efek naik motor saat hamil tua tersebut belum terbukti benar secara medis.

Sebaliknya, janin dalam kandungan terlindungi dengan baik berkat otot rahim, perut, dan panggul, serta keberadaan cairan ketuban yang menyelimuti dirinya.

Bagaimana tips aman naik motor saat hamil?

Jika Anda harus berkendara menggunakan sepeda motor, ada beberapa tips aman naik motor saat hamil yang bisa dilakukan, seperti:

  • Gunakan helm dengan benar dan memiliki standar SNI (Standar Nasional Indonesia).
  • Kenakan jaket untuk melindungi tubuh dari paparan angin. Pakai pula pakaian yang nyaman. Anda juga disarankan memakai masker, sarung tangan, kaos kaki, dan sepatu.
  • Posisi duduk ibu hamil saat naik motor harus nyaman dan aman. Bila jadi penumpang, hindari posisi duduk menyamping.
  • Jika memungkinkan, hindari jalanan rusak atau berbatu.
  • Hindari berkendara terlalu lama. Bila memungkinkan, hindari mengendarai motor selama jam-jam sibuk dan pada malam hari.
  • Apabila memungkinkan, hindari berkendara saat panas sedang terik-teriknya. Sebab, Anda jadi mudah dehidrasi.
  • Hindari berkendara saat hujan atau saat jalanan licin untuk mengurangi risiko tergelincir atau terjatuh.
  • Jangan berkendara ketika tubuh terasa tidak nyaman atau merasa tidak sehat.
  • Minta bantuan orang lain ketika ingin menyalakan motor atau kick-starter.

Ibu hamil naik motor memang tidak dilarang. Namun, pastikan Anda dan janin dalam kondisi sehat.

Selain itu, Anda juga dianjurkan untuk mengikuti tips aman naik motor saat hamil yang aman dan nyaman. Dengan demikian, kesehatan ibu dan janin jadi tidak terganggu.

Jika Anda sering naik motor saat hamil, tak ada salahnya untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan untuk memantau kondisi janin. Terlebih, jika Anda kerap naik motor saat hamil tua.

Anda juga perlu menemui dokter apabila mengalami keluhan perut sakit saat hamil tua setelah naik motor.

Anda bisa berkonsultasi dengan dokter untuk bertanya lebih lanjut seputar masalah kehamilan lewat aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.

Apakah bahaya ibu hamil bawa motor?

Selain bisa membahayakan nyawamu, kecelakaan kendaraan bermotor bisa menimbulkan komplikasi kehamilan yang berbahaya, seperti rahim pecah dan plasenta terlepas dari dinding dalam rahim sebelum bayi dilahirkan (abrupsi plasenta).

Apakah boleh wanita hamil mengendarai sepeda motor?

Sebenarnya ibu hamil naik motor boleh saja. Namun, disarankan setelah memasuki trimester kedua kehamilan. Hal tersebut juga perlu dilakukan dengan catatan, yaitu kondisi ibu hamil dan janin sehat serta terhindar dari risiko naik motor saat hamil.