Dikutip dari Dinamika Hidrosfer (2018), siklus air adalah gerak perputaran air dengan perubahan air menjadi berbagai wujud dan kembali ke bentuk semula. Show
Siklus air bisa dibedakan menjadi tiga, yakni siklus pendek, sedang, dan panjang. Baca juga: Apa Itu Gerhana Matahari? Kapan Terjadinya? Jawaban Soal Buku Tematik Tema 8 Kelas 6 SD Baca juga: Apa Itu Fermentasi? Ini Arti dan Jenis Makanan Hasil Proses Fermentasi Tentang Siklus Air Dikutip dari Buku Tematik Tema 8 Kelas 5 SD, siklus air merupakan sirkulasi (perputaran) air secara terus menerus dari bumi ke atmosfer, lalu kembali ke bumi. Air sebagai kebutuhan dasar bagi setiap kehidupan di bumi dan sangat vital perannya bagi setiap makhluk hidup. Tak hanya pada manusia, tapi juga pada hewan bahkan pada tumbuhan semuanya membutuhkan air untuk bertahan hidup seperti minum, membantu proses fotosintesis, dan masih banyak lagi kebutuhan lainnya.Tubuh manusia sendiri terdiri dari 50 -70 % air termasuk yang berada dalam kulit, jaringan tubuh dan seluruh organ lainnya. Oleh karenanya tidak ada manusia yang mampu bertahan hidup jika kekurangan cairan atau dehidrasi. Air yang berfungsi sebagai sumber kehidupan di bumi, mengalami perubahan sepanjang waktu. Air sendiri melewati berbagai tahapan dan proses hingga akhirnya kembali lagi ke bentuk semula. Proses ini dikenal juga sebagai siklus hidrologi yang terdiri dari beberapa tahapan. Simak penjelasan lebih lengkapnya mengenai air, atau dalam geografi lebih dikenal dengan siklus hidrologi berikut ini: Daftar Isi
Siklus HidrologiSiklus hidrologi bisa disebut sebagai siklus, air karena kata hidrologi sendiri memiliki makna yang sama dengan air, perbedaannya sendiri hanya terletak pada kosakata saja. Siklus air sendiri merupakan suatu siklus yang terjadi di lingkungan perairan. Jadi siklus hidrologi adalah sebagai proses air yang berasal dari atmosfer ke bumi, lalu air tersebut akan kembali lagi ke atmosfer dan demikian siklus ini terus berjalan seterusnya. Siklus air sendiri merupakan salah satu siklus biogeokimia yang terjadi di bumi dengan tujuan mempertahankan jumlah dan ketersediaan air. Lain halnya jika diartikan dari segi bahasa, hidrologi sebagai ilmu air yang berasal dari bahasa Yunani. Sehingga hidrologi secara harfiah dapat diartikan sebagai cabang ilmu geografi yang mempelajari aneka hal terkait air.
Siklus hidrologi sendiri tak hanya bertujuan untuk mempertahankan ketersediaan air namun juga menjaga intensitas hujan. Tak hanya itu siklus air juga turut menjaga cuaca dan suhu di bumi agar semuanya tetap teratur. Siklus air ini juga turut membantu keseimbangan ekosistem serta menjaga semua lingkup kehidupan berjalan dengan sebagaimana mestinya. Siklus ini juga melewati proses yang panjang sebelum akhirnya terus berlangsung tanpa terhenti. Siklus hidrologi sendiri memiliki sembilan tahap mulai dari evaporasi sebagai tahap pertama kemudian transpirasi, kondensasi, evapotranspirasi dan sublimasi. Tahap selanjutnya adalah tahap adveksi, tahap run off, tahap presipitasi dan tahap infiltrasi. Pelajari ilmu hidrologi termasuk siklus, metode analisis, serta interpretasinya melalui buku Hidrologi oleh Indarto yang ada dibawah ini. Proses Siklus HidrologiSecara garis besar proses siklus hidrologi adalah saat dimana seluruh air yang ada di permukaan bumi mana akan menguap. Seluruh air yang menguap ke atmosfer atau ke angkasa ini kemudian berubah menjadi awan di langit. Setelahnya air yang telah berubah menjadi awan akan berubah lagi ke dalam bentuk yang lain yaitu bintik air. Bintik air ini kemudian akan turun ke bumi dalam bentuk hujan atau dalam bentuk es yang kita ketahui sebagai salju. Setelah hujan turun, air kemudian akan masuk ke dalam pori-pori atau celah pada tanah dengan arah gerak horizontal dan vertikal. Air tersebut kemudian akan kembali ke aliran permukaan yang akan terus mengalir hingga kembali ke sungai atau danau. 1. Evaporasi atau Penguapan Seluruh AirEvaporasi merupakan tahap pertama yang terjadi pada sebuah siklus hidrologi dimana pada tahap ini terjadi penguapan pada air yang berada di sungai dan lainnya. Sungai, danau dan laut serta tempat lainnya kemudian dianggap sebagai badan air lalu air yang menguap akan menjadi uap air. Air yang ada di seluruh badan air kemudian menguap karena panasnya sinar matahari dan penguapannya disebut juga sebagai tahap evaporasi. Penguapan atau evaporasi lebih jelasnya adalah proses perubahan molekul cair menjadi molekul gas, maka air berubah menjadi uap. Penguapan yang terjadi sendiri kemudian akan menimbulkan efek naiknya air yang telah berubah menjadi gas ke atmosfer. Sinar matahari sebagai pendukung utama dalam tahap evaporasi sehingga semakin terik sinar yang dipancarkan maka semakin besar pula molekul air yang terangkat ke udara. 2. Transpirasi atau Penguapan Air di Jaringan Mahluk HidupTranspirasi merupakan proses penguapan meski penguapan yang terjadi tidak hanya pada air yang tertampung dalam air. Ia sendiri memiliki bentuk penguapan yang terjadi pada bagian tubuh makhluk hidup khususnya pada hewan, tumbuhan serta prosesnya sama dengan tahap evaporasi. Molekul cair pada hewan dan tumbuhan kemudian akan berubah menjadi uap atau molekul gas. Setelah molekul cair menguap, kemudian akan naik ke atmosfer seperti pada tahap evaporasi. Transpirasi kemudian terjadi pada jaringan yang ada di hewan dan tumbuhan, meski dari tahap ini air yang dihasilkan tidak terlalu banyak. Pada proses transpirasi sendiri molekul cair yang menguap kemudian tak sebanyak saat proses evaporasi. 3. EvotranspirasiEvotranspirasi sebagai suatu proses penggabungan tahap transpirasi serta tahap evaporasi sehingga kemudian pada tahap ini air yang menguap kemudian akan lebih banyak lagi. Evotranspirasi juga suatu tahap penguapan dimana molekul cair yang menguap adalah seluruh jaringan pada makhluk hidup dan air. Tahap Evotranspirasi sendiri sebagai tahap yang paling mempengaruhi jumlah air yang terangkut atau siklus hidrologi. 4. SublimasiSelain ketiga proses di atas, terdapat pula proses penguapan lainnya yaitu sublimasi. Sublimasi sendiri memiliki makna yang sama diantaranya perubahan molekul cair menjadi molekul gas ke arah atas atau atmosfer. Namun, penguapan yang terjadi ialah perubahan es yang ada di gunung dan kutub utara sehingga tidak melewati proses cair. Hasil air kemudian tak sebanyak hasil dari tahap evaporasi dan yang lainnya. Meski tahap sublimasi kemudian tetap berpengaruh terhadap jalannya siklus hidrologi sehingga tak dapat dilewatkan. Hal yang membedakan tahap evaporasi dan tahap sublimasi, tahap ini memerlukan waktu yang lebih lambat. 5. KondensasiSetelah melalui empat tahap sebelumnya, tahap berikut adalah tahap kondensasi dimana pada tahap ini air yang telah menguap kemudian berubah menjadi partikel es. Partikel es yang dihasilkan sendiri sangat kecil dan terbentuk dikarenakan suhu dingin pada ketinggian atmosfer bagian atas. Partikel es sendiri kemudian berubah menjadi awan hingga semakin banyak jumlah partikel esnya, awan kemudian semakin berwarna hitam. Kondensasi atau pengembunan sendiri merupakan proses perubahan yang terjadi menjadi wujud yang lebih padat, contohnya pada gas yang berubah menjadi cairan. Secara etimologi sendiri kondensasi merupakan istilah yang berasal dari bahasa latin Condensare yang maknanya adalah tertutup. Penguapan sendiri sebagai salah satu contoh dari perubahan fisika, yaitu perubahan zat yang sementara sifatnya. Contohnya pada perubahan ukuran, wujud, dan bentuk. Perubahan ini kemudian tidak menjadi zat baru dan cairan yang sudah terkondensasi dari uap ini kemudian dikenal sebagai kondensat. Sementara kondenser adalah alat yang digunakan untuk mengkondensasi uap dan diubah menjadi cairan.
|