Apakah thiamycin bisa mengobati sipilis

Thiamycin merupakan sediaan obat yang mengandung zat aktif Thiamphenicol yang digunakan untuk infeksi yang disebabkan oleh bakteri.

Pengertian

Thiamycin adalah sediaan obat yang mengandung zat aktif Thiamphenicol. Thiamphenicol termasuk dalam golongan antibiotik yang dapat menangani infeksi akibat pertumbuhan bakteri. Beberapa infeksi yang bisa diatasi dengan Thiamycin meliputi infeksi akibat bakteri Salmonella, seperti tifus, infeksi saluran pernafasan, infeksi saluran kemih, infeksi saluran pencernaan, serta infeksi menular seksual. Thiamphenicol memiliki spektrum aktivitas yang luas mirip dengan kloramfenikoldan bekerja dengan cara menghambat sintesis protein bakteri yang rentan, sehingga menghambat pertumbuhan sel.

Thiamycin tersedia dalam bentuk sediaan Kapsul, Kaplet dan Sirup yang diproduksi oleh Interbat. Adanya perbedaan bentuk sediaan di formulasikan untuk membantu pasien yang sulit menelan dan menutupi rasa yang tidak enak pada obat. Penggunaan Antibiotik harus tepat dosis, untuk mencegah terjadinya resistensi (kebal) bakteri.

Artikel Lainnya : Perbedaan Infeksi Ginjal dan Infeksi Saluran Kemih

Keterangan

  1. Thiamycin Kapsul

    Apakah thiamycin bisa mengobati sipilis

    • Golongan: Obat Keras
    • Kelas Terapi: Antibiotik
    • Kandungan: Thiamphenicol 500 mg
    • Bentuk: Kapsul
    • Satuan Penjualan: Strip.
    • Kemasan: Box, 10 Strip @10 Kapsul.
    • Farmasi: Interbat
    • Harga: Rp 37.000 - Rp 58.500 / Strip
  2. Thiamycin Kaplet

    • Golongan: Obat Keras
    • Kelas Terapi: Antibiotik
    • Kandungan: Thiamphenicol 250 mg
    • Bentuk: Kaplet.
    • Satuan Penjualan: Strip.
    • Kemasan: Box, 5 Strip @10 Kaplet.
    • Farmasi: Interbat
  3. Thiamycin Sirup

    Apakah thiamycin bisa mengobati sipilis

    • Golongan: Obat Keras
    • Kelas Terapi: Antibiotik
    • Kandungan: Thiamphenicol 125mg/5mL; Thiamphenicol 250mg/5mL
    • Bentuk: Sirup.
    • Satuan Penjualan: Botol.
    • Kemasan: Botol @ 60 mL.
    • Farmasi: Interbat
    • Harga: Rp 45.000 - Rp 116.000 / Botol.

Kegunaan

Thiamycin digunakan sebagai Antibiotik untuk infeksi bakteri.

Artikel Lainnya : Infeksi Jamur Kulit Jangan Dibiarkan, Ini Bahayanya!

Dosis & Cara Penggunaan

Thiamycin merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras. Penggunaannya harus berdasarkan resep dokter. Aturan penggunaan secara umum:

  • Penyakit menular seksual, Infeksi yang rentan
    • Dewasa: 1.5 g setiap hari dalam dosis terbagi, hingga 3 gram / hari pada awalnya untuk infeksi berat.
    • Anak: 30-100 mg / kg / hari.

Cara Penyimpanan

Simpan pada suhu di bawah 30 derajat Celcius.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi selama pengunaan Thiamycin, yaitu:

  • Hipersensitivitas.
  • Gangguan GI.
  • Depresi mental dan sakit kepala, ototoxicity.
  • Anemia hemolitik (bentuk Mediterania G6PD),
  • Reaksi Jarish-Herxheimer.
  • Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan perdarahan, neuritis perifer dan optik.

Kontraindikasi

Hindari penggunaan Thiamycin pada pasien yang memiliki indikasi:

  • Hipersensitivitas.
  • Depresi sumsum tulang yang sudah ada sebelumnya atau diskrasia darah.
  • Kehamilan dan menyusui.

Interaksi Obat

Berikut adalah beberapa Interaksi obat yang umumnya terjadi saat penggunaan Thiamycin :
Berpotensi Fatal: Obat-obatan yang menekan fungsi sumsum tulang.

Kamu bisa berkonsultasi lebih mudah kepada dokter melalui layanan tanya dokter online atau dengan mengunduh aplikasi KlikDokter. Mari, #JagaSehatmu selalu!

Sesuaikan dengan dosis yang dibutuhkan

Apakah thiamycin bisa mengobati sipilis

Thiamycin adalah obat yang digunakan dalam perawatan, mencegah, dan mengatasi penyakit akibat infeksi bakteri.

Thiamycin adalah antibiotik yang termasuk ke dalam golongan obat keras, sehingga memerlukan resep dokter jika ingin mengonsumsinya.

Untuk lebih jelasnya, simak serba-serbi selengkapnya di bawah ini, ya!

Baca Juga: Mengenal Bisolvon, Obat Batuk Berdahak yang Bisa Diminum Anak dan Dewasa

Fungsi Obat Thiamycin

Apakah thiamycin bisa mengobati sipilis

Foto: infeksi saluran kemih (mydr.com.au)

Foto: Orami Photo Stock

Thiamycin tersedia dalam ukuran 500 miligram dan merupakan antibiotik untuk mengobati infeksi bakteri pada beberapa bagian tubuh, seperti:

  • Saluran pernapasan
  • Saluran pencernaan
  • Saluran kemih

Obat ini mengandung thiamphenicol yang bekerja dengan menghambat sintesis protein dari bakteri, sehingga pertumbuhannya dapat ditekan.

Beberapa jenis bakteri yang pertumbuhannya dapat ditekan oleh thiamphenicol, termasuk:

  • Clostridium
  • Corynebacterium diphtheriae
  • Diplococcus pneumoniae
  • Staphylococcus albus
  • Streptococcus pyogenes
  • Streptococcus viridans
  • Bacteroides
  • Fusobacterium
  • Bordetella
  • Brucella
  • Haemophilus
  • Neisseria
  • Pasteurella
  • Shigella

Baca Juga: Catat Manfaat, Dosis, dan Efek Samping Obat Phenytoin

Dosis Penggunaan

Sama halnya dengan penggunaan jenis obat lainnya, dosis penggunaan thiamycin tergantung pada usia dan penyakit yang mendasari.

Untuk mengatasi penyakit menular seksual atau infeksi lainnya:

  • Dewasa: sebanyak 1,5 gram per hari. Dapat dikonsumsi hingga 3 gram per hari untuk mengatasi gejala infeksi berat.
  • Anak-anak: sebanyak 30-100 miligram per kilogram berat badan per hari.

Untuk mengatasi gangguan ginjal:

  • Dewasa: sebanyak 500 miligram per hari.
  • Anak-anak: dosis langsung diberikan oleh dokter.

Untuk mengatasi gonorrhea:

  • Dewasa: sebanyak 2,5 gram per hari selama 1-2 hari. Selanjutnya diikuti dengan 2 gram per hari hingga 4 hari.

Untuk mengatasi gangguan ginjal:

  • Dewasa: sebanyak 500 miligram per hari.
  • Anak-anak: dosis langsung diberikan oleh dokter.

Interaksi Thiamycin Terhadap Jenis Obat Lain

Terdapat berbagai jenis obat yang berinteraksi dengan kandungan thiamycin.

Berikut ini beberapa jenis obat tersebut:

  • Aspirin, diminum setiap hari dalam dosis tinggi.
  • Diuretik, yang digunakan untuk membuang kelebihan garam dan natrium dalam bentuk urine.
  • Obat pengencer darah, seperti warfarin.
  • Siklosporin, yang digunakan menurunkan risiko terjadinya penolakan tubuh terhadap proses transplantasi organ.
  • Obat diabetes oral.
  • Ketoconazole, yang digunakan mengatasi infeksi jamur, seperti panau, kurap, kutu air, dan kandidiasis pada vagina.
  • Rifampisin, yang digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri.
  • Obat kejang, seperti fenitoin atau fenobarbital.

Baca Juga: Mengenal Moxifloxacin, Antibiotik untuk Mengatasi Pneumonia

Efek Samping Penggunaan Thiamycin

Apakah thiamycin bisa mengobati sipilis

Foto: batuk rejan (mydr.com.au)

Foto: Orami Photo Stock

Efek samping yang paling umum setelah menghirup obat adalah:

  • Iritasi hidung dan gatal-gatal
  • Batuk
  • Mual atau muntah
  • Sakit tenggorokan
  • Hidung tersumbat
  • Bersin-bersin
  • Sensasi rasa terbakar pada hidung

Baca Juga: Amankah Mengonsumsi Antibiotik saat Hamil? Ketahui Penjelasannya!

Efek samping lain yang umum dialami, termasuk sakit kepala, pusing, dan mata berair.

Efek samping biasanya dapat sembuh dengan sendirinya.

Terkait dengan masalah penglihatan, efek samping yang bisa saja terjadi, meliputi:

  • Pembengkakan, penambahan berat badan yang cepat, merasa sesak napas.
  • Depresi berat, pikiran atau perilaku yang tidak biasa, kejang-kejang.
  • Tinja berdarah atau lembek.
  • Pankreatitis ditandai nyeri hebat di perut bagian atas dan menyebar ke punggung, mual dan muntah, serta peningkatan detak jantung.
  • Rendahnya kadar kalium yang ditandai kebingungan, detak jantung tidak teratur, peningkatan buang air kecil, ketidaknyamanan kaki, dan kelemahan otot atau perasaan lemas.
  • Tekanan darah tinggi, ditandai dengan sakit kepala parah, penglihatan kabur, telinga berdengung, kecemasan, kebingungan, nyeri dada, sesak napas, detak jantung tidak teratur, dan kejang-kejang.
  • Gangguan tidur, seperti insomnia dan perubahan suasana hati.
  • Jerawat, kulit kering, kulit menipis, memar, atau perubahan warna kulit.
  • Sering berkeringat.
  • Sakit kepala, pusing, dan sensasi rasa berputar.

Baca Juga: Obat Clonidine: Fungsi, Dosis, dan Efek Samping

Itulah serba-serbi terkait dengan thiamycin.

Jadi, sebaiknya konsumsi sesuai dengan anjuran dokter, ya!

Jangan mengurangi, menambahkan, atau berhenti menggunakan obat tanpa rekomendasi dari dokter.

Jika terjadi hal-hal yang membahayakan setelah penggunaan, periksakan diri ke rumah sakit terdekat untuk melakukan penanganan.

Sumber

  • https://www.sciencedirect.com/topics/agricultural-and-biological-sciences/thiamphenicol#:~:text=17.3.,-4.1%20Drugs%20Targeting&text=Thiamphenicol%20
  • https://www.ndrugs.com/?s=thiamycin
  • https://www.tabletwise.net/indonesia/thiamycin-capsule

Berapa hari minum Thiamycin?

ATURAN PAKAI HARUS SESUAI DENGAN PETUNJUK DOKTER. Dewasa: 1) Infeksi: 1.5 g/hari dalam dosis bagi, infeksi berat 3 g/hari. 2) Gonore: 2.5 g/hari selama 1-2 hari atau 2.5 g pada hari pertama kemudian 2 g/hari setiap hari selama 4 hari.

Thiamycin fungsinya apa?

THIAMYCIN 500 MG adalah antibiotik yang digunakan untuk mengobati infeksi bakteri pada saluran pernafasan, infeksi saluran pencernaan, dan infeksi saluran kemih.

Berapa kali sehari minum obat Thiamycin?

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk dokter: Anak-anak: 20-30 mg/kg/BB/hari, dapat ditingkatkan sampai 50 mg/kg/BB/hari untuk infeksi serius. Dewasa: 3-4 kali sehari sebanyak 500 mg.

Apa efek samping Thiamycin?

Efek samping yang mungkin terjadi selama pengunaan Thiamycin, yaitu:.
Hipersensitivitas..
Gangguan GI..
Depresi mental dan sakit kepala, ototoxicity..
Anemia hemolitik (bentuk Mediterania G6PD),.
Reaksi Jarish-Herxheimer..
Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan perdarahan, neuritis perifer dan optik..

Thiamycin termasuk golongan antibiotik apa?

Thiamphenicol adalah antibiotik golongan kloramfenikol yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri dengan cara menghambat sintesis dinding sel bakteri, sehingga dapat digunakan untuk mengobati Infeksi Saluran Kemih (ISK), tifus dan paratifus, salmonellosis, infeksi saluran nafas, meningitis, riketsiosis, limfogranuloma, ...

Tiamicin 1000mg obat apa?

Thiamycin (Thiamphenicol) 1000 mg Kapsul. Anda dapat membayar dengan kartu kredit, bank transfer, virtual account, e-Wallet, QRIS dan COD. Mengatasi infeksi yang disebabkan Salmonella, H influenzae terutama infeksi meningeal, riketsia, bakteri Gram negatif penyebab bakteremia, meningitis.