Bagaimana cara menentukan akurasi dalam suatu pengukuran?

Bagaimana cara menentukan akurasi dalam suatu pengukuran?

Hal yang perlu diperhatikan dalam pengukuran. Pengukuran merupakan salah satu proses identifikasi untuk mengetahui jumlah dari luas, volume hingga jarak. Hasil dari pengukuran merupakan nilai real atau nilai pasti, sehingga data yang diperoleh dapat digunakan untuk banyak hal, dan akan memberikan manfaat yang sangat besar bagi kehidupan manusia.

Dalam pengukuran, salah satunya untuk besaran-besaran fisika perlu menggunakan alat ukur yang sesuai dengan kebutuhannya. Namun, agar ini bisa akurat, maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengukuran, diantaranya:

Akurasi, Presisi, dan Kepekaan

  • Akurasi, adalah ketepatan sistem pengukuran mengarah pada seberapa dekat nilai yang disetujui dengan pengukuran yang berulang. Cara untuk mengetahui ketelitian hasil pengukuran adalah dengan menghitung selisih antara hasil pengukuran tertinggi dan hasil pengukuran terendah.
  • Presisi, adalah seberapa dekat hasil pengukuran dengan nilai pengukuran yang sebenarnya. Contohnya, Raya mengukur panjang kertas, di pembungkus kertas tertulis panjang 30 cm. raya menghitung panjang kertas sebanyak 3 kali dan memperoleh hasil sebesar berikut : 30,1 cm, 30,2 cm, dan 29,9 cm. pengukuran ini cukup teliti karena nilainya sangat dekat dengan nilai sebenarnya 30 cm.
  • Kepekaan atau sensitivitas merupakan kemampuan alat ukur dalam memberikan tanggapan terhadap perubahan nilai pengukuran yang terjadi. Untuk menjamin sensitivitas alat ukur, harus selalu menggunakannya sesuai dengan batas ukur maksimum dan pembacaan skalanya.

Kesalahan Dalam Pengukuran

Dalam pengukuran yang dilakukan tidak ada hasil yang akurat, akan selalu ada kesalahan yang terjadi, yaitu perbedaan antara 2 hasil pengukuran.

(Baca juga: Pengertian Pengukuran dan Jenisnya)

Kesalahan yang terjadi pada pengukuran, biasa dikenal dengan sebutan ketidakpastian karena terjadinya perbedaan ukuran atau nilai yang diukur dan nilai sebenarnya. Ada beberapa sumber ketidakpastian yang terjadi pada pengukuran yaitu :

  • Kesalahan Sistematik, merupakan kesalahan yang berhubungan dengan alat ukur. Hal-hal yang menyebabkan terjadinya kesalahan sistematik antara lain adanya kesalahan kalibrasi alat, pengaruh lingkungan terhadap alat, maupun kondisi alat.
  • Kesalahan Acak, penunjukan alat ukur yang digunakan selalu menunjukan nilai yang lebih besar atau kecil dari nilai sebenarnya. Kesalahan pengukuran ini disebut kesalahan acak, dan kesalahan ini dapat diketahui bisa dibandingkan dengan alat yang lain.
  • Skala Terkecil Alat Ukur
  • Keterbatasan Pengamat

Please follow and like us:

Kelas Pintar adalah salah satu partner Kemendikbud yang menyediakan sistem pendukung edukasi di era digital yang menggunakan teknologi terkini untuk membantu murid dan guru dalam menciptakan praktik belajar mengajar terbaik.

Related Topics
  • Fisika
  • Kelas 10
  • Kesalahan dalam Pengukuran
  • Pengukuran

You May Also Like

Perbedaan dan Hubungan Akurasi dan Presisi

Secara sederhana, presisi adalah istilah yang digunakan untuk merepresentasikan seberapa andal dan konsisten pengukuran eksperimen jika dilakukan secara berulang sedangkan akurasi adalah isitilah yang merepresentasikan kedekatan hasil pengukuran eksperimen dengan nilai ideal atau nilai sebenarnya.

Mengukur Akurasi dapat ditentukan dengan satu kali pengukuran atau percobaan, sedangkan untuk menentukan akurasi diperlukan banyak pengukuran untuk menilai kepresisian.

Bayangkan, jika Anda mengukur Tegangan menggunakan Voltmeter. Nilai Tegangan sebenarnya adalah 230 Volt. Anda mencatat bacaan sebagai berikut: 230.22, 230.22, 230.21, 230.21, dan 230.22 Volt. Pembacaan ini sangat dekat satu sama lain. Kedekatan (kedekatan) pembacaan berurutan ini disebut pembacaan presisi. Anda mengukur pembacaan sebagai 230.03, 230.09, 230.01, 230.05, 230.07 volt.

Definisi Akurasi dan Presisi
Akurasi adalah seberapa dekat suatu nilai dengan Nilai Sebenarnya.
Presisi adalah seberapa berulang suatu pengukuran.

Keakuratan instrumen ditentukan oleh pabrikan. Presisi ditentukan pengguna dan juga milik instrumen. Sekarang mari kita ambil contoh pengukuran 230 volt dengan akurasi 0,1 V. yaitu instrumen berada dalam akurasi jika voltase berada di antara 229,9 hingga 230,1 volt. Jika Anda mengukur pembacaan sebagai 230.05, 230.03, 230.08, 229.98, 230.06 volt, pembacaan akurat tetapi tidak tepat. Jika Anda mengukur pembacaan sebagai 230,17, 230,18, 230,17, 230,19, 230,17 volt, pembacaan tepat tetapi tidak akurat. Jika Anda mengukur pembacaan sebagai 230.01, 230.02, 230.01, 230.02, 230.02 volt, pembacaan adalah Akurat dan Tepat. Jika Anda mengukur pembacaan sebagai 229,19, 230,24, 230,19, 230,26, 229,28 volt, pembacaan tidak Akurat atau Presisi.

Sekarang Bayangkan, skenario kehidupan nyata. Anda berdiri di peron kereta api dan indikator menunjukkan kereta akan tiba pada pukul 13:04. Dan kereta tiba tepat pada pukul 13:04. yaitu kereta api akurat. Sekarang, indikator menunjukkan kereta akan tiba pada pukul 13:04, dan kereta tiba pada pukul 13:10. Ini berulang setiap hari selama 5 hari. Yaitu. kereta tepat tetapi tidak akurat. Kini, indikator tersebut menunjukkan kereta akan tiba pukul 13.04, dan kereta tiba pukul 13.10, 13.15, 13.00, 13.13, dan 13.20 selama 5 hari. Yaitu. kereta api tidak tepat dan tidak akurat.

Perbandingan Akurasi dan Presisi

Bagaimana pengukuran bisa dikatakan akurat?

pengukuran dikatakan teliti atau akurat apabila hasil ukur mendekati hasil sebenarnya dengan contoh menggunakan mikrometer sekrup lebih akurat daripada menggunakan jangka sorong.

Apa yang dimaksud dengan akurasi dan berikan contohnya?

Akurasi merupakan kedekatan nilai yang diperoleh dari hasil pengukuran dengan nilai yang sebenarnya. Misalnya, kita membuat larutan dengan konsentrasi 10 mM kemudian larutan tersebut diukur dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Hasil pengukuran dapat dikatan akurat jika nilai yang dihasilkan mendekati 10 mM.

Mengapa harus mengukur presisi dan akurasi pemeriksaan?

Akurasi dan Presisi yang baik menunjukkan bahwa hasil yang dikeluarkan dapat dipercaya dalam mengeluarkan hasil pemeriksaan sehingga dokter dapat memberikan diagnosis dan obat yang tepat. Sehingga kepercayaan masyarakat terhadap hasil pemeriksaan laboratorium dapat meningkat.

Jelaskan apa yang dimaksud akurasi dan presisi dalam pengukuran?

Akurasi menunjukkan kedekatan hasil pengukuran dengan nilai sesungguhnya, presisi menunjukkan seberapa dekat perbedaan nilai pada saat dilakukan pengulangan pengukuran.