Bagaimana cara pemberian ASI dan sufor?

Jakarta - Salam dr Asti, salam kenal. Saya mau bertanya, apakah ada efeknya jika pemberian ASI dikombinasikan dengan susu formula? Saya kebetulan saat hamil sakit radang paru dan harus konsumsi obat tertentu di mana efek obat itu menghambat produksi ASI saya. Saat ini usia anak saya 1 bulan. Kalau memang bisa dikombinasikan bagaimana aturannya ya, Dok? Tks.

Alfia (Wanita, 27 tahun)

Jawaban

Salam Bu Alfia. Untuk pemberian asupan bayi usia 0-6 bulan, memang dianjurkan memberikan ASI eksklusif, yaitu pemberian ASI saja tanpa tambahan apapun selain ASI, termasuk susu formula. Setelah 6 bulan, anak idealnya mulai diberikan Makanan Pendamping ASI (MPASI) sesuai WHO, sambil terus melanjutkan menyusui sampai 2 tahun. Pemberian susu formula tanpa indikasi yang tepat akan menimbulkan banyak sekali kerugian bagi anak maupun ibu.

Ketika Ibu memberi susu formula pada bayi Ibu, Ibu meningkatkan peluang bayi mengalami alergi, asma, infeksi telinga, infeksi pernapasan, gangguan pencernaan, gangguan jantung dan pembuluh darah, obesitas, diabetes, anemia defisiensi besi, kanker anak, gangguan tidur, kematian bayi mendadak, masalah gigi dan maloklusi, gangguan perilaku, IQ dan perkembangan kognitif yang lebih rendah, autisme, serta paparan kontaminan lingkungan.

Dan ketika Ibu tidak menyusui, Ibu makin berpeluang untuk mengalami diabetes, obesitas, hipertensi, penyakit jantung dan pembuluh darah, osteoporosis, kanker payudara/ indung telur/ rahim, dan Alzheimer. Semua yang telah disebutkan telah dibuktikan melalui penelitian yang diakui di dunia oleh orang-orang yang ahli di bidangnya.

Oleh karena itu, kami sangat menganjurkan Ibu untuk segera berkonsultasi dengan dokter laktasi agar dapat dinilai apakah produksi ASI Ibu memang tidak sesuai dengan kebutuhan bayi. Hal tersebut dapat dinilai dari keadaan payudara ibu, tanda kecukupan ASI pada bayi, dan proses menyusui ibu dan bayi itu sendiri.

Jika memang ada temuan yang mengarah kepada tanda ketidakcukupan ASI, maka harus dievaluasi secara menyeluruh dan ditemukan penyebabnya, bisa masalah pada ibu, masalah pada bayi, atau keduanya. Jika memang ibu masih mengonsumsi obat-obatan tertentu, perlu kami nilai juga keamanan obatnya untuk proses menyusui, namun hanya sedikit sekali obat yang memang tidak boleh digunakan oleh ibu menyusui, kebanyakan adalah obat antikanker, obat penyakit jiwa, dan obat keras lainya.

Jadi ada kemungkinan produksi ASI menurun bukan karena pengaruh obat, namun karena faktor lain yang harus dievaluasi secara detil, misal penggunaan dot, kelainan anatomi mulut bayi, atau ada hal yang lain. Bila memang obat yang menjadi masalah, kami bisa mengkonsultasikan kembali kepada dokter spesialis paru untuk alternatif lain yang akan aman untuk proses menyusui.

dr. Asti Praborini, SpA, IBCLC
Dokter Laktasi dan Ibu Menyusui di RS Permata, Depok
Ketua AKLII (Asosiasi Konsultan Laktasi Internasional Indonesia).
www.rspermatadepok.com (hrn/vit)

Pemberian ASI adalah momen terpenting bagi bayi, sebab bayi membutuhkan ASI untuk memenuhi kebutuhan nutrisi hariannya. Untuk bayi berusia 0-6 bulan, Mama dianjurkan memberikan ASI eksklusif saja.

Meski begitu, ada beberapa kondisi yang menyebabkan produksi ASI berkurang sehingga membuat Mama harus memberikan susu formula kepada si Kecil. Pemberian susu formula pun tak bisa dilakukan secara sembarangan. Mama harus berkonsultasi ke dokter untuk menentukan jenis susu formula yang tepat untuk bayi.

Susu formula yang diberikan kepada bayi hanya bersifat pelengkap. Artinya, ASI tetap menjadi makanan utama bayi untuk pemenuhan nutrisi hariannya. 

Nah, bagi Mama yang memutuskan untuk memberikan ASI bersamaan dengan susu formula kepada bayi, sebaiknya menyimak panduan dari Popmama.com berikut ini. 

1. Utamakan pemberian ASI

Bagaimana cara pemberian ASI dan sufor?

Freepik/wavebreakmedia-micro

Mengombinasikan pemberian ASI dan susu formula memang tidak mudah. Pasalnya, bayi sudah bisa membedakan rasa ASI dan susu formula. Ada kalanya bayi lebih nyaman minum susu formula dibanding ASI, namun ada pula bayi yang lebih suka minum ASI. 

Telah disinggung sebelumnya bahwa susu formula hanya bersifat pelengkap. Oleh karena itu, Mama tetap harus mengutamakan memberikan ASI kepada bayi. Sebab menghentikan pemberian ASI juga bisa membuat produksi ASI semakin berkurang. 

2. Pilih waktu yang tepat untuk memperkenalkan susu formula

Bagaimana cara pemberian ASI dan sufor?

Freepik/alexandrgrant

Memberikan susu formula kepada bayi memang tidak mudah. Mama harus mencari waktu yang tepat untuk mengenalkannya kepada bayi. Mama bisa memberikan susu formula ketika bayi sedang tenang dan senang, bukan saat dia merasa lapar. Sebab, bayi bisa menolak susu formula ketika dia lapar. 

Apabila si Kecil menolak, Mama bisa mencobanya lagi di hari berikutnya. Bayi mungkin menolak minum susu formula dari botol karena lebih nyaman menyusu langsung dari payudara. Memperkenalkan susu formula kepada bayi memang butuh kesabaran. 

3. Kenalkan susu formula secara bertahap

Bagaimana cara pemberian ASI dan sufor?

Freepik/user6014584

Ketika Mama memutuskan untuk memperkenalkan susu formula kepada bayi, maka lakukan secara bertahap. Artinya, kenalkan susu formula sebagai pendamping ASI dan berikan kepada si Kecil ketika ASI tidak keluar. Pemberian susu formula secara penuh justru bisa membuat payudara mama menjadi bengkak. 

Mama bisa memberikan susu formula sehari setelah memberikan ASI kepada si Kecil, misalnya hari Senin Mama memberikan ASI, lalu keesokan harinya Mama baru memberikan susu formula, begitu pun seterusnya.  

Memberi batasan waktu bisa membuat bayi juga dapat beradaptasi dengan perbedaan rasa susu formula dan ASI. 

4. Memberikan susu formula sebelum tidur

Bagaimana cara pemberian ASI dan sufor?

Pexels/Tuấn Kiệt Jr.

Mengombinasikan pemberian susu formula dan ASI juga bisa dilakukan untuk memperkenalkan susu formula kepada si Kecil. Mama bisa memberikan ASI pada siang hari, lalu menggantinya dengan susu formula pada malam hari ketika si Kecil akan tidur. 

Sementara bagi Mama yang dituntut bekerja pada siang hari, Mama bisa memberikan susu formula pada siang hari dan ASI pada malam hari. Terpenting adalah Mama tetap mengawasi bayi yang minum susu formula dari botol agar si Kecil tidak tersedak. 

5. Berikan susu formula ketika bayi sudah MPASI

Bagaimana cara pemberian ASI dan sufor?

Unsplash/Phong Duong

Apabila tidak ada kondisi darurat, Mama sebaiknya memperkenalkan susu formula kepada bayi ketika si Kecil sudah mengonsumsi MPASI. Bagaimana pun pemberian ASI eksklusif harus diutamakan.

Bayi berusia di atas enam bulan secara langsung akan membutuhkan MPASI atau susu formula untuk memenuhi kebutuhan nutrisi hariannya. Mama bahkan bisa memberikan air putih dalam jumlah sedikit kepada bayi. 

Itulah beberapa panduan untuk mengombinasikan pemberian ASI dan susu formula. Terpenting adalah Mama telah berkonsultasi ke dokter sebelum memberikan susu formula kepada bayi. 

Baca juga:

  • 5 Kondisi Bayi Baru Lahir yang Boleh Diberikan Susu Formula
  • Bolehkah Susu Formula Sisa Diminum Kembali? Ini Jawabannya
  • Bayi Susah Minum Obat, Bolehkah Mencampur Obat dan Susu Formula?

Bolehkah selang seling ASI dan susu formula?

Tidak masalah jika Anda memberikan ASI sebanyak satu atau dua kali dalam sehari dan dilakukan secara bergantian dengan susu formula. Jadi, jika Anda ingin memberikan susu formula pada bayi karena alasan tertentu, sebaiknya tetap kombinasikan dengan ASI bila memungkinkan.

Bagaimana cara mengatur pemberian ASI dan sufor?

Panduan Pemberian ASI dan Susu Formula.
Tetap berikan ASI terlebih dulu. Memberikan susu formula di awal masa menyusui dapat membuat tubuh ibu secara otomatis membatasi produksi ASI. ... .
2. Lakukan secara bertahap. ... .
3. Lakukan setelah pemberian MPASI. ... .
Pilih waktu yang tepat. ... .
Tetap sabar untuk mencoba..

Berapa jam sekali bayi menyusu susu formula?

Secara mudahnnya biasanya bayi baru lahir akan minum susu formula 45-90ml setiap 2-3 jam, sedangkan utntuk anak usia 2 bln atau lebih mencapai 120-150ml setiap 3-4 jam.

Berapa kali bayi BAB jika minum susu formula dan ASI?

Bayi yang minum ASI dan susu formula dan memiliki feses kuning lembek dengan frekuensi 3-4x sehari masih masuk dalam batasan normal. Anda tidak perlu khawatir.