Kamis, 16 Juli 2020 | 17:34 WIB Penulis: Tiyas Septiana Show ILUSTRASI. Cara mengolah keong sawah agar aman dikonsumsi. KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keong sawah sudah lama menjadi salah satu sumber protein masyarakat Indonesia terutama di pedesaan. Tapi, masih banyak masyarakat yang belum tahu cara mengolah keong sawah dengan benar. Salah mengolahnya, keong sawah, yang juga populer dengan sebutan tutut, malah akan beracun dan berakibat buruk bagi kesehatan. Melansir Tribunnews, sebelum diolah, rendam keong sawah yang Anda beli dengan air bersih selama kurang lebih 2 jam. Setelah direndam, sikat cangkang menggunakan sikat gigi bekas agar sisa lumpur dan lumut hilang. Setelah disikat, bilas dengan air bersih. Kemudian, rebus keong sawah dengan sedikit garam selama lebih dari 30 menit agar bakteri dan kuman mati. Setelah direbus, keong sawah siap untuk diolah kembali dengan bumbu-bumbu. Baca Juga: 5 resep masakan mudah dan awet disimpan yang praktis untuk sarapan Biar lebih nikmat, berikut adalah resep rica keong sawah khas Solo yang bisa Anda coba: Bahan:
Bumbu halus:
Baca Juga: Kenapa orang Indonesia suka nasi goreng? Ini alasannya Cara membuatnya:
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Tag
Terbaru Terpopuler
Jangan Lewatkan
Cara Mengolah Tutut yang Benar (Foto: kumparan) Di depan gang perumahan Taman Kenari, Tanah Baru, Bogor, Arni biasa menjajakan makanan ringan dan sayuran matang. Salah satu menu andalannya ialah olahan siput pedas bernama tutut. Namun, semenjak Kejadian Luar Biasa (KLB) tutut beracun yang mengakibatkan 108 warga Kampung Sawah, Bogor, menderita keracunan pada Jumat (25/5) Arni tak lagi berdagang tutut. Padahal, dalam mengolah tutut ibu satu anak itu selalu mengutamakan kebersihan saat memasak. "Warga tahu saya jualannya bersih jadi pada nanyain (kapan jualan tutut). Selama tiga tahun jualan tutut, enggak pernah ada keluhan sakit ya warga, aman," ujar Arni saat ditemui kumparan pada Selasa (29/5). Bagi warga Bogor, tutut merupakan camilan wajib berbuka puasa, juga sebagai penganan pelengkap saat berkumpul bersama keluarga. Bersama kumparan, Arni mempraktikkan cara memasak tutut, dari membeli mentah di pasar hingga siap dikonsumsi. "Pertama, beli tutut yang masih hidup dan segar di pasar. Lalu direndam semalaman supaya lendir, tanah, dan kotoran keluar," ujar Arni sambil mengangkat baskom berisi 3 kg tutut hidup. Kandungan Nutrisi Tutut (Foto: Sabryna Muviola/kumparan) Selain untuk mengeluarkan kotoran dan lendir, merendam semalaman dapat mengetahui kondisi tutut. Tutut yang tidak dalam kondisi baik akan mati lalu mengambang dan harus dibuang. Dibantu oleh adik lelakinya, Arni meniriskan tutut yang sudah direndam semalaman kemudian memotong bagian cangkang belakang tutut sebesar lubang jarum. Cara ini berguna untuk mempermudah konsumen memakan tutut. Selanjutnya, tutut yang sudah dilubangi cangkangnya dicuci hingga bersih sebanyak 10 kali. "Ini penting, harus dicuci menggunakan air mengalir dan digosok hingga bersih, bisa sampai 10 kali pencucian dan airnya bening. Bersih juga enggak amis," ujar Arni. Menurut perempuan asli Banten itu, tutut bisa membahayakan kesehatan apabila tidak dicuci bersih, mengingat habitat tutut yang hidup di sawah dan pasir sungai membawa banyak bakteri juga kotoran. Setelah dicuci bersih, tutut direndam dalam air agar tidak mati, kemudian direbus hingga mendidih. Namun, sebelum merebus tutut, pastikan tidak ada tutut yang mengambang atau mati. "Tutut yang enggak baik itu mungkin nyucinya enggak bersih atau masaknya enggak bener, atau dicampur sama tutut yang mati, yang ngambang. Tutut ngambang itu enggak boleh dimasak, soalnya bau," tutur Arni. Penjual Tutut di Bogor (Foto: Marissa Krestianti/kumparan) Selama menunggu air rebusan tutut mendidih, Arni menyiapkan bumbu-bumbu racikan. Bumbu yang dipakai pun mudah ditemukan di pasaran, seperti jahe, kunyit, cabe rawit, bawang merah dan putih, daun salam, daun jeruk, dan batang serai. Seluruh rempah tersebut dihaluskan dan ditumis menggunakan minyak goreng. Selanjutnya tutut yang sudah mendidih ditiriskan dan dimasukkan bersamaan dengan bumbu yang sudah ditumis dan dimasak hingga matang dan harum. Untuk memperkuat cita rasa, tambahkan garam, gula, dan penyedap rasa, lalu aduk hingga tercampur rata. Akhirnya, tutut bumbu kuning bercita rasa pedas ini siap disajikan. Arni mengaku, sudah tidak berjualan tutut sejak Sabtu (26/5). Namun menurutnya pelanggan setianya tak beranjak. Sebaliknya, setiap kali melewati warung jualan Arni, mereka terus menanyakan kapan ia akan berjualan tutut lagi. "Sudah tidak berjualan tiga hari, waktu ibu RT mengimbau warga biar enggak jualan dan makan tutut dulu, khawatir keracunan. Jadi ini hari pertama jualan tutut setelah tiga hari libur. Warga pada nanyain kenapa enggak jualan?" lanjut Arni. Dari tiga kilo tutut mentah, bisa menghasilkan 8 bungkus tutut siap santap. Masing-masing bungkus dihargai Rp 5 ribu. Arni mendapat keuntungan Rp 1-2 ribu untuk setiap bungkus. Infografis Jalan Panjang Tutut (Foto: Basith.S/kumparan) Dalam waktu kurang dari tiga jam, tutut buatan Arni sudah ludes dibeli warga. Bahkan, tak sedikit warga yang datang dengan wajah penyesalan karena tak kebagian tutut olahan Arni. "Dulu, sebelum kasus KLB, saya bisa jual sehari 70 bungkus, untungnya Rp 100 ribu. Sekarang belum berani karena situasinya seperti ini. Tapi alhamdulilah masih banyak yang nyari dan beli," ungkapnya. Tak hanya Arni, para pedagang tutut yang biasanya berjejer ramai di sepanjang Jembatan Cenger, kini tak terlihat sama sekali. KLB tutut beracun menyebabkan mata pencaharian mereka hilang. Arni berharap, KLB tutut beracun tidak terulang dan masyarakat bisa menikmati tutut tanpa rasa was-was. "Harapannya, kasus KLB cepat selesai, karena tutut kan proteinnya banyak. Sudah bertahun-tahun jualan tutut, tidak pernah seperti ini. Kasihan juga pedagang kecil seperti saya dan lainnya," kata Arni. Ikuti terus perkembangan informasi tutut dalam topik khusus Tutut Beracun . Berapa lama merebus tutut sawah?Rebus dengan air mendidih
Setelah dibersihkan, rebuslah keong menggunakan air mendidih selama kurang lebih 30 menit.
Bagaimana cara membersihkan tutut?Cara Membuat. Langkah 1. Cuci/sikat bersih Keong Sawah, cuci. ... . Langkah 2. Pisahkan cangkang dan daging serta buang kotorannya.. Langkah 3. Cuci bersih di air mengalir dengan memastikan lumpur benar2 bersih dari daging tutut. ... . Langkah 4. Barulah daging tutut siap olah... Apa efek samping makan tutut?Tutut Bisa Berubah jadi Racun
Meski gampang dibuat, keong sawah ini bisa membawa bahaya. Kenapa? Ternyata keong sawah biasanya kotor dan penuh lumpur sehingga rawan membawa parasit dan cacing. Keong sawah juga membawa sisa pestisida di tubuhnya sehingga membuatnya beracun.
Tutut untuk obat apa saja?Manfaat tutut yang pertama yaitu bisa menyembuhkan sakit liver. ... Cegah Hipertensi. ... Obati Diabetes. ... Obati Sakit Maag. ...
|