Asuhan Keperawatan Pada Lansia Dengan Stroke 0 ratings0% found this document useful (0 votes) 311 views71 pagesDocument Informationclick to expand document information
fakultas keperawatan unair Original Titleasuhan keperawatan pada lansia dengan stroke Copyright© © All Rights Reserved Available FormatsDOC, PDF, TXT or read online from Scribd Share this documentShare or Embed DocumentSharing Options
Did you find this document useful?0%0% found this document useful, Mark this document as useful 0%0% found this document not useful, Mark this document as not useful Is this content inappropriate?Report this DocumentDownload now SaveSave asuhan keperawatan pada lansia dengan stroke For Later 0 ratings0% found this document useful (0 votes) Asuhan Keperawatan Pada Lansia Dengan Stroke Original Title:asuhan keperawatan pada lansia dengan stroke Uploaded byfirda dwi yuliana
fakultas keperawatan unair Full descriptionSaveSave asuhan keperawatan pada lansia dengan stroke For Later 0%0% found this document useful, Mark this document as useful 0%0% found this document not useful, Mark this document as not useful EmbedShare PrintDownload now Jump to Page You are on page 1of 71Search inside document You're Reading a Free Preview Buy the Full Version You're Reading a Free Preview Buy the Full Version You're Reading a Free Preview Buy the Full Version You're Reading a Free Preview Buy the Full Version Reward Your CuriosityEverything you want to read. Anytime. Anywhere. Any device. No Commitment. Cancel anytime. Share this documentShare or Embed DocumentSharing Options
Home Books Audiobooks Documents This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA Tanaman Kopi – Budidaya, Syarat Tumbuh, Perawatan Dan Medianya – Lahan.Co.Id – Kopi ditanam hampir di setiap negara tropis. Amerika Selatan dan Amerika Tengah merupakan penghasil kopi terbesar. Di bagian bumi sebelah barat, produksi kopi menguasai 2/3 produksi dunia dengan Brasil menghasilkan hampir 31%. Colombia, Meksiko, Costarika, Ekuador dan Venesuela merupakan penghasil kopi di belahan bumi sebelah Barat. Sedangkan di belahan bumi timur, penghasil kopi adalah India, Indonesia, Vietnam, Angola, Belgia, Kongo, Ethiopia, Afrika Barat, Perancis, Kenya, Madagaskar, Rwanda, Burundi, Tanyaika dan Uganda. Di Indonesia, berdasarkan data tahun 1993, pasokan produksi terbesar dari Lampung, yaitu mencapai 106.591 ton (21%), sedangkan pemasok kedua terbesar adalah Sumatera Selatan dengan 90.783 ton (18%), dan yang ketiga adalah Sumatera Utara dengan 56.122 (11%). Syarat PertumbuhanIklimAngin membantu penyerbukan yang terjadi antara bunga kopi yang berbeda klon atau berbeda jenis. Akan tetapi bila angin kencang dapat merusak tajuk tanaman dan menggugurkan bunga. Curah hujan minimal untuk pertumbuhan kopi adalah 1000-2000 mm/tahun, sedangkan pola hujan yang optimal bagi pertumbuhan tanaman kopi Arabika dan Robusta adalah rata-rata 2000-3000 mm/tahun. Menurut lintang tempat, tanaman kopi dapat tumbuh baik pada daerah yang terletak di antara 20 derajat LU dan 20 derajat S. Tanaman kopi menghendaki sinar matahari yang teratur. Suhu sangat berkaitan erat dengan ketinggian tempat. Suhu di atas permukaan air laut adalah ± 26 derajat C dan akan turun 0,6 derajat C tiap kenaikan 100 m. Kopi Arabika tumbuh baik pada suhu 10-20 derajat C. Kopi Robusta menghendaki suhu 21-24 derajat C. Kopi Liberika tidak menghendaki suhu tertentu. Media TanamTanaman kopi menghendaki tanah yang lapisan atasnya dalam (± 1,5 m) dan gembur, subur, banyak mengandung humus dan bersifat permeable. Tanah dapat berasal dari abu gunung berapi/cukup mengandung pasir. Tanaman kopi menghendaki tanah yang agak masam, yaitu antara pH 4,5-4,6 untuk kopi Robusta dan 5-6,5 untuk Arabika. Tanah yang lebih asam dapat dinetralisir dengan kapur tohor/pupuk, misalnya serbuk tulang/Ca-(PO2) + Ca metaphosphat /Ca(PO2). Tanaman kopi menghendaki kedalaman air tanah sekurang-kurangnya, 3 m dari permukaan tanah. Tanah harus mempunyai drainase dan kemampuan mengikat air yang baik. Ketinggian TempatKetinggian tempat berpengaruh terhadap tinggi rendah suhu. Kopi Arabika: tumbuh pada dataran tinggi dengan ketinggian 1000-1700 m dpl. Jika di bawah 1000 m dpl, akan mudah terserang HV. Bila di atas 1700 m dpl, suhunya akan terlalu dingin. Kopi Robusta: tumbuh baik di dataran rendah hingga 1500 m dpl, tapi yang ekonomis adalah yang tumbuh pada batas ketinggian 800 m dpl. Kopi Liberika: tumbuh baik pada dataran rendah, di tempat yang miskin dan panas. Pedoman Teknis BudidayaPembibitan
Penyiapan Benih Cara Generatif
Penyiapan Benih Cara Vegetatif
Batang bawah (onderstaam): Dipilih yang sudah teruji keunggulannya, terutama tahan terhadap penyakit akar. Dalam hal ini adalah dari golongan Robusta yaitu Klon SA 109.
Sambungan celah (Splent Enten/Cleft Grafting) :
Cara kina/Kina Grafting
Menyetek Waktu menyetek: pada akhir musim penghujan, yaitu pada akhir bulan April-Mei, atau sampai bulan Juni. Sumber stek terdiri dari: Bahan stek dapat dibeli dari para penangkar benih/bibit, kebun entres/kebun produksi. Bahan stek berupa ujung wiwilan/cabang liar yang sehat dan tumbuh subur, serta berasal dari varietas/klon yang dianjurkan. Teknik Penyemaian Benih Cara Generatif
Membentuk bedengan-bedengan dengan ukuran lebar 1,20 m dengan panjang 2,40 m. Bedengan dilapisi pasir setebal 5-10 cm dan diatas bedengan tersebut diberi atap.
Teknik Penyemaian Benih Cara VegetatifMenyambung Penyemaian dilakukan ± 9-12 bulan sebelum waktu penyambungan. Waktu yang diperlukan sejak bibit disambung hingga siap tanam di areal pertanaman 4-10 bulan. Menyetek
Pemeliharaan Pembibitan/PenyemaianPenyiraman dilakukan dua kali sehari dan dijaga, agar tanah bedengan tetap lembab, tetapi tidak boleh terlalu basah. Penyiangan, rumput-rumput yang tumbuh di sekitar bibit harus selalu dibersihkan. Pada waktu bibit masih terlalu kecil, penyiangan tidak boleh dilakukan dengan korekan, tetapi cukup dicabut saja.
Dosis pupuk :- Umur 3 bulan: ZA=25 gram; Urea=10 gram; TS=10 gram; NPK=75 gram.- Umur 5 bulan: ZA=50 gram; Urea=25 gram; TS=25 gram; NPK=125 gram.- Umur 7 bulan: ZA=75 gram; Urea=50 gram; TS=50 gram; NPK=200 gram.- Umur 9 bulan: ZA=100 gram; Urea=75 gram; TS=75 gram; NPK=250 gram.- Umur 12 bulan: ZA=100 gram; Urea=75 gram; TS=75 gram; NPK=300 gram.
Pemindahan Bibit
Pengolahan Media Tanam
Pekerjaan yang harus dilakukan sebelum penanaman tergantung pada keadaan lahan, yaitu letak tanah, kesuburan tanah dan tanaman lama. Pada tanah yang subur, pencangkulan dilakukan secara total atau langsung membuka lubang. Bila tanahnya kurang subur, maka perlu pengcangkulan secara total dengan menggemburkan tanah dan diberi pupuk hijau. Pembentukan TerasYang perlu diperhatikan dalam pembuatan teras adalah kemiringan tanah. Tanah yang tidak begitu curam, dibuat teras individu, sedangkan tanah yang cukup miring perlu dibuat teras langsung atau kontur. Penanaman Pohon PelindungJenis pohon pelindung: Dadap (Erythrina lithosprema), Sengon laut (Albizia falcata), Lamtoro, Kemlandingan, Petai Cina (Leucaena sp). Tanaman Penutup Tanah Tanaman penutup tanah yang sering digunakan : Kacang Asu (Calopogonium muconoides), Vigna hesei, Indigofera hendecaphila. Teknik PenanamanPenentuan Pola TanamanPola tanam yang sering dipakai adalah:
Cara PenanamanCara penanaman: tanah penutup yang bentuknya cembung digali 20 cm atau sedalam leher akar. Setelah bibit ditanam, dijaga perakarannya jangan sampai bengkok. Kemudian tanah di sekitar tanaman dipadatkan. Pemeliharaan Tanaman
Jadwal pemeriksaan untuk penyulaman:a) Selama 2 minggu setelah tanam, kebun diperiksa 2 kali/minggu.b) Tanaman berumur 2-4 minggu, diperiksa 1 kali/minggu.c) Selama 6 bulan berikutnya kebun diperiksa 1 kali/bulan.
Pada waktu tanaman masih muda, pembubunan (pendangiran) dilakukan di sekeliling batang, dicangkul tipis dengan jarak ± 30 cm dari batang. Tahun berikutnya diperdalam dan diperlebar.
Pemupukan
Pemeliharaan Lain
Hama dan Penyakit
Penyakit akar hitamPenyebab: cendawan Rosellinia bunodes dan Rosellinia arcurata. Gejala: Yang diserang Rosellinia bunodes : batang kopi mati secara mendadak; dekat leher akar dan akar yang besar terdapat benang-benang cendawan yang berwarna hitam, yang kemudian bersatu membentuk lapisan hitam; kulit yang terserang menjadi busuk, pada pangkal leher akar terbentuk callus (bakal akar); bila bibit yang sakit dikupas, pada kayu terdapat bintik-bintik hitam, kalau dibelah, terdapat garis-garis hitam. Gejala: yang diserang Rosellinia arcurata : hampir sama dengan di atas, bedanya benang cendawan yang terdapat di antara kulit dan kayu bentuknya semacam gambar dan berwarna putih. Pengendalian: pohon-pohon yang sakit dibongkar sampai akar-akarnya dan dibakar habis; membuat selokan (isolasi) di sekitar yang terdapat serangan sedalam 1 meter; mengatur drainase yang baik; lubang bekas bongkaran diberi tepung belerang; setiap lubang 200 gram, dimasukkan dalam tanah dan dicampur. Penyakit akar coklat Penyebab: cendawan Formes noxius atau Pellinus lamaensis. Gejala: akar besar yang diserang, terutama akar tunggangnya tertutup kerak yang terdiri dari butir-butir tanah yang melekat sangat kuat; di antara butir-butir tanah terdapat cendawan-cendawan berwarna coklat kehitaman. Pengendalian: Sama dengan penyakit akar hitam.
Penyakit pada batangPenyebab: Jamur upas (Corticium salmnicolor), terutama pada daerah beriklim basah. Gejala: yang menderita umumnya pada bagian cabang; kalau cendawan belum masuk bagian kulit, nampak adanya selaput yang berwarna merah jambu, makin lama berubah menjadi putih. Selaput ini adalah sekumpulan spora cendawan; kalau masuk bagian kayu, cabang dan ranting yang diserang akan mati; cendawan akan menjalar melalui tangkai daun dan menjalar ke bunga dan buah. Pengendalian: cabang yang diserang harus dipotong dan dibakar. Pemotongan dilakukan pada bagian yang masih sehat, di bawah yang diserang; sebelum dilakukan pemotongan, bagian yang sakit diolesi dengan fungisida, seperti Carbolines 5% atau bubur Bordeaux. Penyakit mati ujung Penyebab: cendawan Rhizoctonia. Penularan melalui daun dan masuk ke pembuluh cabang.Gejala: ujung batang dan ranting mati; daun menguning dan gugur dari batang yang terserang; pada pohon yang belum dipotong ujungnya, penyakit ini mengakibatkan kematian ujung. Pengendalian: segera memotong bagian yang sakit; pemotongan dilakukan pada kayu yang sehat; semua potongan dibakar atau dikubur sampai dalam; daerah-daerah yang banyak diserang penyakit ini dianjurkan supaya menanam pohon yang berbatang 3-4; bibit-bibit sebaiknya disemprot dengan bubuk Bordeaux. Penyakit jamur upas Penyebab: Jamur upas (Corticium koleraga) Gejala: pada lapisan daun bagian bawah terdapat suatu tenunan tipis berwarna putih abu-abu, tertutup lapisan perak; lapisan tersebut juga terdapat pada cabang-cabang dan buah muda serta daun-daun-muda yang dimulai dari tepi sampai pada tunas muda; penutup ini pada mulanya berwarna keputih-putihan, kemudian sedikit demi sedikit menjadi coklat; daun berkerak coklat sampai hitam dan kemudian mati seluruh cabang atau mengering; sebelum daun gugur, sementara tetap tergantung dengan benang putih tipis dan halus. Pengendalian: semua cabang dan ranting yang terkena gejala penyakit ini dipotong, kemudian dibakar dan yang menyerang biji-biji dirampas lalu dibenamkan sedalam-dalamnya; penyakit ini dapat dicegah dengan semprotan 3-4 kali dengan menggunakan Cupravit 250-500 gram dalam air 100 liter. Penyemprotan biasanya dilakukan sebelum musim penghujan.
Karat daunPenyebab: cendawan Hemileia vastatrix. Gejala: banyak menyerang kopi Arabika, terutama menyerang daun-daun muda pada kelembaban yang tinggi; pada sisi bawah daun terdapat bercak-bercak berwarna kuning muda, kemudian berubah menjadi kuning tua; bercak-bercak ini berbentuk bulatan kecil dengan diameter 0,5 cm dan bercak-bercak yang berdekatan akan menyatu dan bentuknya tidak teratur dengan diameter mencapai 5 cm; pusat bercak-bercak mengering dan berubah warna menjadi coklat; bercak-bercak dapat dilihat pada daun bagian atas, tetapi tepung-tepung yang berwarna oranye hanya dapat dilihat dari bagian bawah; daun yang terserang akan gugur, sehingga dapat menyebabkan pohon kopi gundul dan akhirnya mati. Pengendalian: menanam jenis kopi Arabika yang tahan, misalnya S 795, S 288, dan S 333; menjaga kondisi tanaman agar tidak berbuah terlalu lebat; menggunakan fungisida Dithane M 45 dengan konsentrasi 0,2 % atau 2 cc per liter air dengan interval penyemprotan 2 minggu sekali; penyemprotan dilakukan pada awal mulainya hujan lebat dengan memperhatikan cara-cara penyemprotan; fungisida lain: Bubur Bordeaux (BB), Copper oxychloride 50, Copper oksida, Benomiel, Mankozeb, Benlate, Cuprovit OB 21, Difolatan 4 F, Dithane M-45 80 WP, dan Vitigran Blue. Penyakit bercak daun coklat Penyebab: cendawan Cercospora coffeicola. Gejala: pada daun terdapat bercak-bercak bulat, berwarna coklat atau coklat tua, pada bercak yang tua, terdapat warna putih atau kelabu, seperti ditaburi debu hitam; bercak tampak jelas pada permukaan bagian atas daun; umumnya berdiameter kurang dari 0,5 cm. Kalau cuaca lembab, bercak dapat lebih besar; serangan yang besar dapat menyebabkan rontoknya daun; serangan banyak terdapat pada pesemaian; serangan pada buah terdapat pada sisi yang banyak mendapat cahaya. Pengendalian: mengurangi kelembaban dengan cara mengurangi penyiraman; memperbaiki drainase dan mengurangi peneduh; memotong bagian daun yang sakit dan membakar; menyemprot tanaman dengan teratur menggunakan fungisida, seperti : BB, Mankozen, Copper oxichloride, dll. Penyakit hangus Penyebab: cendawan Root-dauw, yaitu cendawan sekunder yang tumbuh, karena kotoran serangga yang rasanya manis. Gejala: pada permukaan daun terdapat lapisan berwarna hitam; pada daun-daun itu umumnya banyak semutnya; lapisan hitam pada daun mengakibatkan suhu pada permukaan daun tinggi, karena warna hitam dapat menyerap panas, panas musim kering dapat mempercepat layunya daun. Pengendalian: semua serangga disemprot dengan insektisida; lapisan hitam dibersihkan.
Penyakit bunga bintang (banyak menyerang kopi Arabika)Penyebab: penyakit ini disebabkan pengaruh iklim dan keadaan tanah, terutama pada daerah yang sangat lembab dan tanah-tanah yang basah. Gejala: daun mahkota bunga warnanya hijau, tebal dan arah melengkung ke dalam; pada benang sarinya tidak nampak jelas bagian tangkai sari dan benang sari; bunga tidak dapat menjadi buah. Pengendalian: menanam tanaman kopi yang lebih tahan terhadap penyakit ini; pengaturan naungan; pemangkasan yang baik, terutama menghadapi musin hujan. Penyakit bunga/ranting muda Penyebab: ngengat berbau busuk dari jenis Lygus dan Volumnus. Gejala: kuncup bunga berwarna hitam dan tidak membuka; beberapa ujung ranting mati, bentuk atau kerusakan itu disebut “Witches broom”. Pengendalian: Sama dengan point 1. Kuncup bunga tidak berkembang Penyebab: tidak adanya hujan kiriman untuk merangsang berkembangnya kuncup bunga. Pengendalian: tanaman diairi dengan cara leb atau curah; cara leb dilakukan dengan mengalirkan air melalui parit-parit yang dibuat di kanan kiri tanaman; cara curah/semprot dilakukan dengan menggunakan sprinkler, sehingga jatuhnya air menyerupai hujan; pengairan biasanya dilakukan pada sore atau menjelang malam hari, sehingga pada malam sampai pagi hari kebun menjadi lembab seperti habis hujan. Penyakit bercak hitam pada buahPenyebab: Cendawan Cephaleuros coffea Gejala: mula-mula timbul bercak-bercak hitam pada kulit buah yang belum matang, bercak-bercak melebar hingga seluruh kulit buah mengering dan berwarna hitam, pada bercak tersebut timbul rambut-rambut halus yang pada ujungnya terdapat butiran-butiran spora berwarna merah. Pengendalian: (1) bila buah di kebun masih sangat muda dan panennya masih lama, maka tanaman boleh disemprot dengan fungisida, selanjutnya buah-buah yang terserang dipetik dan dibakar; (2) bila buah di kebun sudah cukup tua, maka buah tidak boleh disemprot dengan fungisida, buah tua yang terserang, dipetik dan direbus untuk diolah secara kering. Penyakit buah rontok Penyebab: kebun terlalu lembab, gelap atau terlalu panas. Gejala: buah banyak yang rontok sebelum waktunya. Pengendalian: mengatur jumlah naungan setepat-tepatnya.
PanenCiri dan Umur Panen
Waktu pemanenan ada 3 tahap, yaitu:
Buah kopi dipetik satu per satu dengan menggunakan tangan.b) Pemetikan di pohon yang tinggi dibantu dengan tangga.
Kopi Liberika dapat dipanen sepanjang tahun. Kopi Robusta dan Arabika yang ditanam di daerah kering berproduksi pada musim tertentu.
Jumlah buah kopi yang dipetik pada pemanenan pertama biasanya sedikit. Jumlah produksi akan meningkat dari tahun ke tahun dan mencapai puncaknya setelah berumur 7-9 tahun. Produksi rata-rata pada umur 7-9 adalah 5-15 kuintal kopi beras/ha/tahun, tergantung jenisnya. Kopi robusta rata-rata mencapai 9-15 kwintal/ha/tahun, sedangkan Arabika 5-7 kwintal/ha/tahun dan apabila dikelola secara intensif bisa mencapai 20 kwintal/ha/tahun. PascapanenPengumpulanKopi yang telah dipetik dikumpulkan dan dipisahkan antara warna yang merah, hijau atau hitam. Selanjutnya dibawa ke tempat pengolahan. |