Berikut ini yang bukan komponen utama dalam perencanaan usaha budidaya ikan konsumsi adalah

klik/add for presentation [ms.powerpoint2016]->prakarya – Copy

BUDIDAYA IKAN HIAS

Pembudidayaan ikan adalah kegiatan untuk memelihara,membesarkan, dan membiakkan ikan serta memanen hasilnya dalam lingkungan yang terkontrol. Pembudidayaan ikan merupakan sebuah bisnis yang menjanjikan. Hasil yang diperoleh dari bisnis ikan dapat mencapai angka maksimal jika ditekuni dengan baik.

A. Perencanaan Usaha Budidaya Pembenihan Ikan Hias:

  1. Ide dan Peluang usaha dalam Budidaya Ikan Hias

Peluang usaha ikan hias adalah peluang usaha rumahanyang dapat memberikan keuntungan yang cukup potensial bagi yang menjalankannya. Secara global , perdagangan ikan hias air tawar jauh lebih besar dari ikan hias air laut. Pangsa pasarnya mencapai 85%. Hal ini terjadi karena ikan hias air tawar kebanyakan bisa dibudidayakan.

Jika dibandingkan dengan budidaya ikan konsumsi , pemeliharaan ikan hias hampir sama , sedangkan penjualan ikan hias jauh lebih mahal. Harga ikan hias pun cenderung stabil karena harga ikan hias tergantung pada warna dan jenisnya . Apabila warnanya bagus, maka akan dibandrol dengan harga yang tinggi. Pada beberapa dasawarsa ke belakang , Indonesia hanya mengekspor ikan hias ke Singapura. Dari Singapura , ikan-ikan ini diekspor lagi ke berbagai Negara. Biasanya ikan hias yang layak ekspor diseleksi berdasarkan enam kriteria , yaitu ukuran , jenis , keseragaman , keunikan bentuk dan warna , bebas penyakit, serta daya adaptasi.

  1. Sumber Daya yang Dibutuhkan dalam Budidaya Ikan hias

Ikan hias mempunyai kemampuan hidup dilingkungan yang beragam. Lingkungan hidup ikan sangat dipengaruhi oleh air , suhu , derajat keasaman , [PH], kesadahan air, kandungan oksigen terlarut, dan kecerahan.

Ikan hias air tawar lebih mudah dibudidayakan dibanding ikan laut. Teknologi yang digunakan pun sedrhana dan biayanya murah sehingga banyak dilakukan dalam skala usaha rumahan. Berbeda dengan ikan hias air laut yang memerlukanm fasilitas padat modal. Berikut alasan ikan hias dipilih sebagai sumber penghasilan:

  1. Usaha budidaya ikan hias tidak membutuhkan lahan yang luas.
  2. Memerlukan modal yang kecil dan dapat dilakukan oleh setiap anggota keluarga.
  3. Waktu yang diperlukan relatif singkat.
  4. Langkah- langkah Penyusunan Perencanaan Usaha Budidaya Pembenihan Ikan Hias

Berikut ini beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memulai usaha budidaya ikan hias:

  1. Menentukan lokasi
  2. Target pemasaran
  3. Peralatan
  4. Jenis ikan
  5. Teknik pemasaran

B. Aneka Ragam Ikan Hias Air Tawar

Ikan hias berdasarkan habitat hidupnya dibedakan menjadi dua yaitu ikan hias air tawar dan ikan hias laut. Ikan hias air tawar yang popular, antara lain arwana, louhan, maskoi, koi, dan cupang, sedangkan ikan hias air laut di antaranya adalah angelfish, blue devil, botana, badut, dan lionfish. Ikan hias merupakan jenis ikan baik yang berhabitat di air tawar maupun di laut yang dipelihara bukan untuk konsumsi melainkan untuk memperindah  taman/ ruang tamu. Karena ikan hias air tawar lebih mudah dipelihara dan dibudidayakan berikut akan dibahas beberapa contoh ikan hias air tawar yang potensial untuk dibudidayakan.

Salah satu ikan yang cukup populer karena selain bentuk yang dan variasi warna yang banyak, harganya cukup ramah di kantong semua orang. Selain itu perawatannya juga cukup mudah. Ikan ini sering diadu untuk dicari siapa pemenangnya. Karena itu banyak yang berlomba-lomba untuk membudidayakannya.

Ikan arwana memiliki ukuran yang lumayan besar dengan macam tipe corak di sisiknya. Ikan ini memiliki harga yang cukup mahal. Perawatannya juga cukup rumit untuk orang awam yang kurang memahami hal-hal perikanan.

Ikan guppy berukuran sedikit lebih kecil dan coraknya lebih beragam dar semua warna. Ikan ini suka bergerombol sehingga banyak dipelihara dalam jumlah beberapa ekor untuk menghiasi kolam atau akuarium.

Ikan yang mayoritas bermotifkan oranye ini memiliki harga yang cukup fantastis. Seringkali dipelihara di kolam-kolam dalam rumah ataupun luar rumah. Ikan ini memiliki keunikan tersendiri bagi pemiliknya. Mereka rela membayar sampai puluhan juta untuk memelihara mereka.

C. Proses produksi pembenihan ikan cupang

  1. Bahan Pendukung Pembenihan Ikan Cupang

alam usaha pembenihan ikan hias selain SDM yang berkompeten, diperlukan langkah untuk menentukan atau memilih bahan yang akan digunakan. Material/bahan dan SDM tidak dapat dipisahkan, tanpa bahan-bahan tersebut tidak akan tercapai hasil yang dikehendaki. Bahan yang digunakan dalam pembenihan ikan hias tidak jauh berbeda dengan ikan konsumsi. Hal yang membedakannya adalah media pemeliharaan yang dapat menggunakan akuarium atau kolam terpal berukuran kecil, bahkan dapat menggunakan botol bekas seperti pembenihan ikan cupang. 

  1. Alat Pendukung Pembenihan Ikan Cupang

Dalam usaha budidaya ikan hias, mesin atau alat yang digunakan tidak terlalu rumit. Beberapa mesin atau alat yang digunakan untuk keberhasilan usaha pembenihan ikan hias di antaranya akuarium pemeliharaan sebagai tempat hidup, selang dan aerator sebagai sumber oksigen, seser sebagai penyortiran benih, dan banyak alat-alat lain yang digunakan sebagai alat penunjang keberhasilan pembenihan ikan hias.

  1. Proses Pembenihan Ikan Cupang

Menurut Effendi [2004], kegiatan pembenihan meliputi persiapan sarana dan prasarana, pemeliharaan induk, pemijahan induk, penetasan telur, pemeliharaan larva dan benih. Berikut merupakan diagram alir proses produksi pembenihan ikan konsumsi mulai dari persiapan sarana dan prasarana sampai pemeliharaan larva dan benih seperti diperlihatkan     

  1. Persiapan Sarana dan Prasarana [Media Pemijahan Indukan]

Dalam pemijahan indukan ikan, langkah utama yang harus dilakukan adalah menyiapkan media pemeliharaan. Media pemeliharaan yang biasa digunakan dalam pemijahan ikan cupang adalah baskom [bak plastik], botol bekas, dan akuarium. Akuarium yang digunakan diisi dengan air yang sudah diendapkan minimal 2 hari dengan ketinggian sekitar 8-12 cm. Kemudian akuarium diisi dengan tanaman air seperti eceng gondok, daun ketapang, atau tanaman lainnya.Fungsi pemberian tanaman air ialah untuk menampung busa yang dikeluarkan pejantan agar tidak mudah hancur.

Pemeliharaan induk bertujuan untuk menumbuhkan dan mematangkan gonad [sel telur dan sperma]. Penumbuhan dan pematangan ikan dapat dipacu melalui pendekatan lingkungan, pakan, dan hormonal. Pada pendekatan lingkungan media hidup dibuat seoptimal mungkin sehingga nafsu makan meningkat di dalam wadah pemeliharaan. Syarat induk cupang untuk budidaya di antaranya seperti berikut.

  1. Ukuran badan betina tidak boleh lebih besar dari pada ukuran badan jantan.
  2. Betina tidak boleh lebih galak daripada jantan.
  3. Jantan dan betina harus setipe.
  4. Siapkan daun ketapang atau cairan penyembuh luka karena setelah proses perkembangbiakan, sirip dari betina banyak terlepas akibat perkelahian dengan jantan sebelum dibuahi.

Ciri-ciri ikan cupang jantan dan betina yang siap dipiijahkan di antaranya seperti berikut:

  1. Ciri induk jantan: umur kurang lebih 7 bulan, bentuk badan dan siripnya panjang dan berwarna indah ,gerakannya agresif dan lincah , serta kondisi badan sehat [ tidak terjangkit penyakit]
  2. Ciri induk betina: umur telah mencapai kurang lebih 7 bulan , bentuk badan membulat yang menandakan siap kawin ,gerakannya lambat, sirip pendek ,dan warnanya tidak menarik ,serta kondisi badan sehat.
  3. Pemijahan Induk                                                   

Pemijahan induk adalah proses pembuahan telur oleh sperma. Induk yang telah matang gonad berarti telah siap melakukan pemijahan. Proses pemijahan dapat berlangsung secara alami dan buatan. Dalam pemijahan alami, telur dibuahi oleh sperma di dalam air setelah dikeluarkan oleh induk betina, yang didahului dengan aktivitas pemijahan oleh kedua induk tersebut. Pada pemijahan buatan, pembuahan telur oleh sperma dilakukan dengan bantuan manusia. Telur dipaksa keluar dari tubuh induk betina setelah melalui proses perangsangan dengan cara mengatur lingkungan dan pemberian hormon. Proses pemijahan ikan cupang dilakukan dengan cara berikut.

  1. Masukkan jantan ke wadah perkembangbiakan.
  2. Betina dan jantan dibiarkan saling mengenal dan   melihat terlebih dahulu, namun di tempat yang berbeda agar ikan jantan menyiapkan busa yang cukup untuk menampung telur-telurnya   
  3. Berikan penutup pada bagian atas wadah pemijahan, untuk mencegah busa terkena getaran dan angin yang menyebabkan tempat peletakan telur menjadi rusak.
  4. Pada tahap ini, tunggu 1-2 hari sampai terlihat kumpulan busa yang cukup untuk menampung telur [bergantung pada pejantan]. 
  5. Pada tahap ini, tunggu 1-2 hari sampai terlihat kumpulan busa yang cukup untuk menampung telur [bergantung pada pejantan]. 
  6. Betina digabungkan dengan pejantan [hati-hati pada waktu mengangkat toples dari wadah agar busa tidak terlalu banyak yang pecah]. 
  7. Biarkan sekitar 1-12 jam pejantan dan betinanya saling mengenal, tergantung kecocokan dari pasangannya
  8. Setelah digabungkan, proses pemijahan antara jantan dan betina berlangsung. Pejantan melilit tubuh betina, dan masing-masing akan saling melengkungkan tubuhnya. Ketika selesai, betina akan mengeluarkan telur, pejantan akan langsung mengambil telur tersebut dengan cara meletakkan di dalam mulutnya, dan dibawa naik, lalu telur-telur tersebut dimuntahkan ke busa-busa di atas.  
  9. Perhatikan telur yang dihasilkan, biasanya berada di bawah busa dan berwarna putih. 
  10. Pejantan akan menjaga telurnya dan akan mengangkut telur yang jatuh ke dasar akuarium. 
  11. Apabila cupang sudah tidak melakukan proses pemijahan lagi dan pejantan cenderung mengejar betina untuk berkelahi, segera pindahkan betina ke wadah lain.  
  12. Siapkan wadah yang sudah diisi daun ketapang ketika mengembalikan betina untuk penyembuh luka [biasanya menggunakan melafix]. 
  13. Penetasan Telur

Penetasan telur bertujuan untuk mendapatkan larva. Untuk itu, telur hasil pemijahan diambil dari bak pemijahan kemudian diinkubasi dalam media penetasan pada wadah khusus [wadah penetasan] yang berbentuk bak, tangki, akuarium, kolam atau ember besar. Telur ikan cupang yang berhasil difertilisasi biasanya akan menetas dalam waktu 36 – 48 jam. Telur mulai pecah dan akan menghasilkan burayak-burayak yang baru berumur 1 hari. Induk ikan jantan jangan diangkat terlebih dahulu sebelum burayak [larva] dapat berenang secara bebas. Burayak cupang biasanya seringkali terjatuh ke dasar permukaan dan tidak bisa mengambil udara dari atas permukaan. Induk jantan akan membantu burayak untuk naik ke atas. Burayak hanya terlihat seperti titik hitam kecil yang hanya berenang naik dan turun.

  1. Pemeliharaan Larva dan Benih

Setelah lebih dari tiga hari menetas, biasanya benih cupang akan mencari makan. Makanan yang paling baik untuk burayak cupang adalah kutu air, baby brine shrimp[artemia], atau microworm. Burayak sudah dapat berenang bebas di hari ke enam, tetapi induk jantan tetap jangan diangkat hingga burayak berumur 3 hari. Setelah burayak berumur 3 hari, induk jantan baru dapat dipindahkan ke wadah lainnya. Hal ini ditujukan untuk mencegah induk jantan memakan burayaknya. Pemeliharaan larva merupakan kegiatan yang relatif sulit dan menentukan keberhasilan proses pembenihan karena sifat larva merupakan stadia paling kritis dalam siklus hidup biota budidaya.

[ //bagassucahyo24.blogspot.co.id/2017/02/pembenihan-ikan-hias.html]

D. Perawatan Ikan Hias

Ikan hias termasuk ikan yang sangat membutuhkan perhatian dalam pemeliharaannya. Secara umum, pemeliharaan ikan hias antara satu dan lainnya memiliki perbedaan. Perbedaan dalam pemeliharaannya disebabkan oleh beberapa factor, seperti ikan [kecil atau besar] ,dan jenis ikan [ikan hias jenis cupang atau ikan hias lainnya]. Ikan hias yang lahir melalui persilangan biasanya memiliki kekbebalan tubuh yang lemah dibandingkan ikan hias yang tidak disilang.

Berikut ini beberapa cara memelihara ikan hias yang dianjurnya, diantaranya :

  1. Pilihlah ukuran akuarium atau kolam sesuai ukuran ikan

Penting sekali untuk menyesuaikan ukuran tubuh ikan hias yang akan dipelihara dengan tempat hidupnya nanti. Tempat hidup ikan seperti akuarium, kolam tanah, bak semen, kolam terpal, dan bak fiber glassatau tempat lainnya yang tidak bocor dengan berbagai jenis ukuran dapat dijadikan tempat hidup ikan hias.

Hal penting yang perlu diperhatikan dari ekosistem buatan bagi ikan hias ini adalah harus berfungsi dengan baik dan benar dalam menampung air dan bukan berasal dari bahan yang dapat mempengaruhi kehidupan ikan hias.  Adapun beberapa penjelasan mengenai tempat hidup ikan hias, diantaranya :

  • Akuarium :akuarium dari bahan gelas dan kaca lebih mudah digunakan untuk memelihara ikan hias karena dapat terkontrol dengan baik. Akuarium dari bahan arkrilik kualitasnya jauh lebih bagus karena lebih tahan pecah dan ringan, hanya saja akuarium bahan arkrilik lebih mudah tergores serta biaya pembuatan yang cukup mahal.
  • Bak fiber glass :tempat penampungan ini dibuat dengan cara dicetak dan harus memesan secara langsung ke pabriknya. Kualitasnya tahan pecah, ringan namun harganya cukup mahal. Bak fiber glass biasanya digunakan laboratorium penelitian atau para pedagang/pengusaha ikan hias.
  • Kolam tanah :ikan-ikan hias atau ikan konsumsi biasaya menggunakan kolam tanah untuk pemeliharaan ikan. Ikan berukuran sedang dan besar biasanya dipelihara dengan menggunakan kolam tanah. Kelagsungan hidup ikan hias snagat tergantung dengan kualitas air di dalam kolam, sehingga harus selalu diperhatikan mulai dari suhu, derajat keasaman, kandungan oksigen terlarut, dan kecerahan air dalam kolam.
  • Kolam semen/beton : pembuatan kolam semen/beton dinilai murah, mudah dan ukurannya dapat bervariasi sesuai dengan kebutuhan. Kekurangan dari kolam semen/beton ini perlu waktu yang cukup lama untuk untuk digunakan sampai efek sindrom bak barudalam kolam semen/beton hilang. Hal lainnya, jika terjadi kebocoran atau rembes dalam kolam tersebut seringkali susah untuk diperbaiki lagi.
  • Kolam plastik : kolam plastik adalah salah satu inovasi yang digunakan untuk memelihara ikan ikan hias. Plastik yang digunakan harus tebal dan kuat menahan air. Plastik terpal dapat digunakan untuk membuat kolam ini hanya saja harganya memang auh lebih mahal. Kolam plastik direkomendasikan untuk penggunaan dalam waktu singkat saja.
  1. Ketahuilah jenis-jenis ikan hias yang akan dipelihara

Sangat penting untuk mengetahui jenis ikan hias yang akan dipelihara karena ikan hias yang agresif tidak boleh dimasukan dalam kolam yang sama dengan jenis ikan yang tidak agresif, atau ikan agresif dijadikan dalam satu wadah dengan ikan teritorial. Ciri-ciri makhluk hidup seperti ikan hias ini harus dipantau dan diamati dengan benar agar tidak salah dalam pemeliharaannya. Ciri-ciri ekosistem air tawar sebaiknya disesuaikan dengan akuarium yang akan menjadi tempat hidup ikan-ikan hias ini, jika ikan hias tersebut jenis ikan air tawar. Adapun beberapa jenis ikan hias yang dapat dijadikan peliharaan dan mempercantik ruangan di dalam rumah, diantaranya :

  • Ikan Cupang :Ikan ini sangat menawan dengan warna-warni tubuhnya yang beragam serta keindahan dari ekor ikan cupang dengan berbagai macam bentuk. Ukuran tubuh ikan ini kecil. Ikan cupang tidak disarankan untuk berada dalam tempat yang sama dengan ikan cupang lainnya, karena ikan-ikan tersebut akan saling serang nantinya.
  • Ikan Guppy :Ukuran tubuh ikan guppy hanya berkisar 2,5 cm. Ikan guppy banyak dipelihara karena memiliki keindahan warna dan bentuk siripnya. Ikan guppy sangat cocok dipelihara dalam akuarium kecil.
  • Ikan Arwana :Salah satu jenis ikan hias yang memiliki sisik unik. Ikan arwana tergolong dalam ikan purba dengan ukuran tubuh sepanjang 1 meter dan ukuran telur sebesar telur puyuh. Ikan hias ini sangat popular di Indonesia dan dijual dengan harga yang tinggi.
  • Ikan Louhan :Ikan hias ini memiliki warna yang cantik, dengan benjolan di kepala yang menjadi daya tariknya. Semakin besar benjolan yang ada, semakin tinggi pula nilai jual ikan ini. Ikan louhan termasuk jenis ikan yang agresif dan termasuk dalam ikan karnivora.
  • Ikan Mas Koki :Ikan hias ini memiliki warna-warna cerah, dengan variasi bentuk yang beragam.
  • Ikan Discus :Ikan hias ini dijual dengan harga yang tinggi karena disesuaikan dengan warna dan ukuran ikan discus. Ikan discus tergolong dalam jenis ikan high class yang bergengsi.
  • Ikan Koi :Ikan hias ini adalah hasil persilangan antara ikan mas warna merah dan putih. Ikan koi membutuhkan banyak ruang untuk bergerak sehingga membutuhkan kolam ukuran sedang.
  • Ikan Oscar :Ukuran tubuh ikan Oscar mirip dengan ikan gurame atau nila yang sering dikonsumsi. Namun perbedaan mencoloknya dari segi warna dan termasuk ikan yang juga popular untuk dijadikan peliharaan.
  1. Pisahkan ikan yang tidak sehat dari akuarium

Setiap makhluk hidup memang akan melakukan hemeostasis dalam ekosistem untuk mempertahankan hidup. Namun, keadaan ikan yang tidak sehat karena jamur, cacing maupun penyakit lainnya harus segera dipisahkan dari akuarium agar tidak menular kepada ikan lainnya. Jangan pernah mencampur ikan yang ukurannya besar dengan ikan yang berukuran kecil.

  1. Aturlah arus air dalam akuarium/kolam

Beberapa jenis ikan hias harus memiliki arus air yang sesuai dengan habitat aslinya agar sistem pernapasan pada ikan, sistem peredaran darah pada ikan, sistem ekskresi pada ikan dapat berjalan baik dan ikan tetap bertahan hidup. Mulai dari penggunaan filter air yang dapat menyembur dan mengalir, di depan semburan harus menggunakan batu atau harus ada karang pembatas.

Cara hewan dapat beradaptasi dengan likungannya dapat dilakukan saat lingkungan tersebut berkualitas baik. Air merupakan komponen utama yang menjadi sarana kehidupan bagi ikan hias. Kualitas air yang bersih sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup ikan-ikan hias. Jika keadaan kolam sudah keruh/kotor, maka harus segera diganti dengan air yang baru. Pergantian air dalam akuarium dilakukan sekali dalam seminggu.

  1. Berilah makanan dengan teratur

Ikan adalah bagian dari sistem rantai makanan yang ada. Makanan untuk ikan diberikan dengan teratur dangan komposisi tidak terlalu banyak tapi sering. Ini merupakan salah satu cara untuk agar akuarium tidak mudah kotor karena sisa makanan. Jumlah makanan yang diberikan haruslah sesuai dengan jumlah ikan yang ada.

Memilih ikan hias untuk dijadikan hewan peliharaan boleh saja. Namun harus tetap diimbangi dengan pelestarian ekosistem dari ikan-ikan hias tersebut. Ikan hias adalah bagian dari keseimbangan ekosistem.  Menjaga habitat asli ikan hias adalah bagian dari upaya menjaga keseimbangan lingkungan  hidup hewan air ini. Sebenarnya,  pelestarian ekosistem laut dan darat adalah tugas bersama sebagai salah satu cara menjaga keseimbangan ekosistem.

[//dosenbiologi.com/ekosistem/cara-memelihara-ikan-hias]

E. Pengemasan produk pembenihan ikan hias

Pengemasan ikan hias [ metode terbuka dan metode tertutup ]

Ada dua metode pengemasan yang biasa dilakukan untuk transportasi benih ikan agar dapat hidup sampai tujuan, yaitu metode tertutup dan terbuka.

Pengemasan sistem tertutup yaitu pengemasan ikan hidup dengan menggunakan tempat atau wadah tertutup, udara dari luar tidak dapat masuk ke dalam media tersebut. Pengemasan dengan metode ini dapat dilakukan pada pengangkutan jarak jauh dalam waktu relatif lama. Alat pengangkut dapat menggunakan kantong plastic yang diberi media air dan oksigen. Teknik pengemasan sistem tertutup dilakukan dengan cara:

  1. a] menyiapkan kantong plastik polietilen,
  2. b] mengisi kantong plastik dengan air bersih dan benih ikan,
  3. c] kemudian mengeluarkan dari kantong plastik dengan tujuan untuk menghilangkan karbon dioksida, dan dilanjutkan memasukkan oksigen dari tabung ke dalam plastik sampai volume udara 1/3–1/4 bagian.
  4. d] setelah pengisian oksigen, mulut kemasan diikat secara rapat dengan karet gelang.
  5. e] plastik berisi benih ikan yang sudah siap, kemudian dimasukkan dalam sterofoam sehingga tidak mudah pecah dan mudah diangkut.

Terdapat kelebihan dan kekurangan dari metode pengemasan tertutup. Kelebihannya antara lain:

  1. a] media air tahan terhadap guncangan selama pengangkutan,
  2. b] dapat dilakukan untuk pengangkutan jarak jauh [dengan pesawat terbang],
  3. c] memudahkan penataan dalam pemanfaatan ruang selama pengangkutan.

Kekurangannya antara lain:

– media air tidak dapat bersentuhan dengan udara langsung [tidak ada difusi oksigen dari udara] sehingga tidak ada suplai oksigen tambahan,

– tidak dapat dilakukan pergantian air, dan

– memerlukan kecermatan dalam memperhitungkan kebutuhan oksigen dengan lama waktu pengangkutan.

Pengemasan dengan metode terbuka, yaitu pengemasan ikan hidup yang diangkut dengan wadah atau tempat yang menggunakan media air yang masih dapat berhubungan dengan udara bebas. Pengemasan metode terbuka dilakukan untuk mengangkut benih dalam jarak dekat yang tidak memerlukan waktu lama. Alat pengangkut berupa drum, plastik, peti berinsulator, dan lain lain. Setiap wadah dapat diisi air bersih ± 15 liter untuk mengangkut sekitar 5.000 ekor benih ukuran 3-5 cm [disesuaikan dan bergantung pada alat pengangkut]. Pengemasan metode terbuka dilakukan dengan cara memuasakan benih ikan terlebih dahulu agar laju metabolisme dan ekskresinya dapat berkurang pada saat pengangkutan sehingga air tidak keruh oleh kotoran ikan [untuk pengangkutan >5 jam]. Tahapan pengemasan ikan selama transportasi, yaitu:

  1. a] siapkan wadah,
  2. b] masukkan air dan benih ke dalam wadah,
  3. c] berikan peneduh di atas wadah agar benih ikan tidak mengalami stres pada temperatur tinggi.
  4. d] jumlah padat penebaran bergantung pada ukuran benih, benih dengan ukuran 10 cm dapat diangkut dengan kepadatan maksimal 10.000/m3 atau 10 ekor/L.
  5. e] setiap 4 jam sekali, ganti semua air di tempat yang teduh.

Terdapat kelebihan dan kekurangan dari metode pengemasan terbuka. Kelebihannya antara

lain:

  1. a] difusi oksigen melalui udara ke media air masih dapat berlangsung,
  2. b] dapat dilakukan penambahan oksigen melalui aerator, dan
  3. c] dapat dilakukan pergantian air sebagian selama perjalanan.

Kekurangannya antara lain:

– dapat menimbulkan stres pada ikan,

– tidak dapat dilakukan untuk pengiriman menggunakan pesawat terbang.

– metode ini sangat cocok untuk pengiriman ikan ukuran konsumsi melalui darat/laut.

Perawatan

Kualitas air yang baik merupakan syarat mutlak keberhasilan usaha pembenihan. Hal tersebut dapat diukur dari faktor fisika, kimia, dan biologi lingkungan air yang dapat menunjang kehidupan ikan, yakni seperti berikut.

  1. Faktor fisik [temperatur, kecerahan, warna, bau]
  2. Faktor kimia [pH, oksigen terlarut, karbon dioksida bebas, kadar nitrat]
  3. Faktor biologi [pakan alami, hama, penyakit]

Temperatur yang baik untuk pembenihan ikan adalah 25–31 0C, kandungan oksigen terlarut >5 ppm. Keberhasilan budidaya juga dapat dipengaruhi oleh derajat keasaman [pH] yaitu 6-8. Oleh sebab itu, untuk meningkatkan keberhasilan pembenihan ikan, perlu pengawasan terhadap kualitas air kolam pemijahan/pembenihan dan kolam pemeliharaan larva/benih.

[//coretan-berkelas.blogspot.com/2016/01/pengemasan-ikan-konsumsi.html]

F. Menghitung titik impas [ Break Even Point] Budidaya Ikan cupang

Salah satu jenis ikan hias yang memiliki nilai jual tinggi adalah ikan cupang. Pembenihan cupang menjadi salah satu tahap penentu keberhasilan usaha budidaya, sehingga  dari usaha budidaya ikann hias.

Perhitungan BEP didasarkan dari perhitungan biaya yang difokuskan pada kegiatan pembenihan saja dengan menggunakan berbagai asumsi, antara lain:

  1. Satu siklus kegiatan pembenihan, terdiri dari pemijahan induk sampai dengan panen benih yang siap didederkan.
  2. Satu siklus kegiatan pembenihan > 30 hari.
  3. Biaya produksi yang dibutuhkan dalam 1 siklus pembenihan sebesar Rp. 450.000 yang terperinci pada Tabel 2.

Biaya Operasional satu Siklus Pembenihan

No. Kebutuhan Jumlah Biaya Satuan [Rp.] Biaya Total [Rp.]
1 Media pemeliharaan 2 50.000 100.000
2 Induk ikan lele 1 paket 100.000 100.000
3 Artemia dan kutu air 1 paket 100.000 100.000
4 Biaya Listrik [aerator] 1 paket 100.000 100.000
5 Lain-lain 50.000 50.000
  To tal   450.000
  1. Hasil dari kegiatan pembenihan yang dilakukan dalam 1 siklus, antara lain:

1]      Pada satu siklus pemijahan ikan cupang dapat menghasilkan telur sekitar 10.000 butir.

2]      Setelah masa inkubasi, 90% telur menetas menjadi benih atau larva, berarti 90% x 10.000 = 9000 benih.

  1. Jika benih yang dihasilkan 9000 ekor, sedangkan asumsi harga jual benih ikan lele dihargai Rp 200/ekor [ukuran 6-9 cm] , maka dalam satu siklus pembenihan dapat dihasilkan pendapatan kotor [omset] sebesar Rp 200 x 9.000 = Rp 1.800.000 per siklus pembenihan.
  2. Jadi perkiraan dalam satu siklus pembenihan ikan cupang dapat dihasilkan pendapatan bersih selama satu tahun sebesar:

        Pendapatan bersih   = Pendapatan kotor – biaya produksi

                                                         = Rp 1.800.000 – Rp. 450.000

                                                         = Rp 1.350.000 per siklus pembenihan

Biaya tetap adalah total biaya yang tidak akan mengalami perubahan apabila terjadi perubahan volume produksi. Biaya tetap secara total akan selalu konstan sampai tingkat kapasitas penuh. Biaya tetap merupakan biaya yang akan selalu terjadi walaupun perusahaan tidak berproduksi.

Biaya variable adalah total biaya yang berubah-ubah tergantung dengan perubahan volume penjualan/produksi. Biaya variable akan berubah secara proposional dengan perubahan volume produksi.

Analisis BEP digunakan untuk mengetahui jangka waktu pengembalian modal atau investasi usaha dan mengetahui produksi minimal usaha yang menghasilkan atau menjual produknya agar tidak menderita kerugian. Analisis BEP sangat penting saat membuat usaha agar tidak mengalami kerugian. Secara umum manfaat BEP  sebagai berikut :

  1. Alat perencanaan untuk menghasilkan laba.
  2. Memberikan informasi mengenai berbagai tingkat volume penjualan, serta hubungannya dengan kemungkinan memperoleh laba menurut tingkat penjualan yang bersangkutan.
  3. Mengukur dan menjaga agar penjualan dan tingkat produksi tidak lebih kecil dari BEP.
  4. Mengevaluasi laba dari perusahaan secara keseluruhan.
  5. Menganalisis perubahan harga jual, harga pokok dan besarnya hasil penjualan atau tingkat produksi. Sehingga analisis terhadap BEP merupakan suatu alat perencanaan penjualan dan sekaligus perencanaan tingkat produksi, agar perusahaan secara minimal tidak mengalami kerugian. Selanjutnya karena harus memperoleh keuntungan berarti perusahaan harus berproduksi di atas BEP-nya.
Menghitung BEP

Produksi minimal usaha harus menghasilkan atau menjual produknya agar tidak menderita kerugian. BEP adalah suatu keadaan dimana usaha tidak memperoleh laba dan tidak menderita kerugian [titik impas]. Analisa BEP merupakan alat analisis untuk mengetahui batas nilai produksi atau volume produksi suatu usaha untuk mencapai nilai impas, artinya usaha tersebut tidak mengalami keuntungan ataupun kerugian. Suatu usaha dikatakan layak, jika nilai BEP produksi lebih besar dari jumlah unit yang sedang diproduksi saat ini dan BEP harga harus lebih rendah daripada harga yang berlaku saat ini. BEP produksi dan harga dapat dihitung dengan rumus berikut:

BEP Produksi  = 

  BEP Harga        = 

[//fadillahku.blogspot.co.id/2017/12/titik-impas-break-even-point.html]

G. Pemasaran

Pemasaran [bahasa Inggris: marketing] adalah aktivitas, serangkaian institusi, dan proses menciptakan, mengomunikasikan, menyampaikan, dan mempertukarkan tawaran yang bernilai bagi pelanggan, klien, mitra, dan masyarakat umum.[1]

Pemasaran dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian bertumbuh menjadi keinginan manusia.[ //id.wikipedia.org/wiki/Pemasaran]

Ikan cupang merupakan ikan hias yang unik. Penjualan ikan cupang pun melalui kontes eksklusif yang didasarkan pada nilai estetika,sehingga saat ini ikan cupang sangat diminati oleh konsumen [anak-anak maupun dewasa] dan para penghobi.

Ada tiga macam cara distribusi ikan koi yang ada di lokasi penelitian yaitu:

  1. Distribusi secara langsung

Produsen akan memasarkan ikan langsung ke konsumen, tanpa melalui perantara. Biasanya dilakukan oleh pembudidayaan ikan kecil.

Produsen menyalurkan hasil produksinya ke tangan pedagang pengecer , kemudian dari pedagang pengecer disalurkan ke konsumen.

  1. Distribusi tidak langsung

Biasanya dipengaruhi oleh jarak produsen ke konsumen. Saluran pemasarannya adalah produsen lalu ke pedagang pengumpul diteruskan ke pedagang pasar , pedagang pengecer dan akhirnya ke konsumen.

Pic by:  //www.dq995.com/group/betta-wallpaper/ //www.dq995.com/group/betta-wallpaper/

Video yang berhubungan