Buku panduan bimbingan konseling sma

Pengalaman awal belajar yang mengasyikkan dan bermakna untuk anak mendorong anak untuk memahami faedah belajar untuk dirinya dan memotivasi guna menjadi pembelajar sepanjang hayat.

Pada saat ini peserta didik hidup dalam masyarakat semakin heterogen, teknologi semakin canggih, dan peluang berkembang semakin luas. Peserta didik menghadapi tantangan-tantangan yang menarik dan bervariasi, yang dominan pada pertumbuhan pribadi, sosial, belajar, dan karir.

Untuk menolong peserta didik menjadi generasi penerus yang siap menghadapi situasi tersebut, diperlukan dukungan orangtua, guru, guru tuntunan dan konseling atau konselor, serta orang-orang dewasa yang berada di sekitarnya.

Masa sekolah di Sekolah Dasar adalah waktu yang baik untuk peserta didik guna mengembangkan konsep diri dan perasaan dapat serta percaya diri sebagai pembelajar. Peserta didik mulai mengembangkan kemampuan mengambil keputusan, berkomunikasi, dan kemampuan hidup.

Di samping itu, peserta didik pun mengembangkan dan menguasai sikap yang tepat terhadap sekolah, diri sendiri, rekan sebaya, kumpulan sosial, dan keluarga.

Pelayanan tuntunan dan konseling adalah bagian integral dari program edukasi di sekolah yang seyogianya dilaksanakan oleh guru tuntunan dan konseling atau konselor yang mempunyai kompetensi yang dipercayakan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2008 mengenai Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor.

Kompetensi tersebut mencakup kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional. Idealnya masing-masing sekolah dasar mempunyai guru tuntunan dan konseling atau konselor.

Guru tuntunan dan konseling atau konselor saling bahu-membahu dengan guru ruang belajar dan guru mata latihan dalam menolong peserta didik menjangkau perkembangan optimal. Pada situasi belum terdapat guru tuntunan dan konseling atau konselor bisa ditugaskan guru ruang belajar terlatih untuk mengadakan layanan tuntunan dan konseling.

Guru tuntunan dan konseling atau konselor di Sekolah Dasar dapat diusung dengan jangkauan tugas pada masing-masing sekolah atau di tingkat gugus sekolah untuk menolong guru mengembangkan potensi dan mengentaskan masalah peserta didik.

Guru tuntunan dan konseling atau konselor di tingkat gugus berkantor di sekolah induk yang diputuskan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. Dalam situasi sekolah induk tidak mempunyai ruang yang cukup, maka berkantor di Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pendidikan atau unit edukasi yang setingkat (Permendikbud Nomor 111 Tahun 2014, Lampiran butir V.A).

Lebih jelasnya mengenai Buku BK untuk SD, SMP, SMA dan SMK ini, silahkan rekan guru bisa unduh melalui link di bawah ini:

    Download File:

  • Pedoman Penyelenggaraan BK (Bimbingan dan Konseling) pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.pdf
  • Panduan Operasional Penyelenggaraan BK (Bimbingan dan Konseling) Sekolah Dasar (SD).pdf
  • Panduan Operasional Penyelenggaraan BK (Bimbingan dan Konseling) Sekolah Menengah Pertama (SMP).pdf
  • Panduan Operasional Penyelenggaraan BK (Bimbingan dan Konseling) Sekolah Menengah Atas (SMA).pdf
  • Panduan Operasional Penyelenggaraan BK (Bimbingan dan Konseling) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).pdf

Demikian materi seputar Buku Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di Sekolah Implementasi Kurikulum 2013 yang dapat Guru Madrasah bagikan pada kesempatan ini.Semoga bermanfaat.

Buku Panduan Operasional Penyelenggaran Bimbingan dan Konseling di Sekolah baik di tingkat SD, SMP, SMA dan SMK merupakan buku panduan resmi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Tahun 2016 yang disesuaikan dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.

Seluruh Guru BK/Konselor sekolah dapat mengunduh Buku Panduan tersebut di tautan di bawah ini :

  • PEDOMAN BK PADA SATUAN PENDIDIKAN
  • PANDUAN BK SD 2016
  • PANDUAN BK SMP 2016
  • PANDUAN BK SMA 2016
  • PANDUAN BK SMK 2016

Sahabat Dunia Pendidikan yang berbahagia, mengenai Buku Panduan Bimbingan Konseling yang sebelumnya sudah diposkan yaitu :
> Buku Panduan Bimbingan Konseling untuk SD.
> Buku Panduan Bimbingan Konseling untuk SMP.

Untuk Kali ini akan dibagikan Buku Panduan Bimbingan Konseling Khusus SMA lengkap yang sesuai dengan Permendikbud Nomor 111 tahun 2014.

Buku panduan bimbingan konseling sma


Buku Panduan Bimbingan dan Konseling Untuk SMA

Sahabat Dunia Pendidikan, Perkembangan peserta didik/konseli tidak lepas dari pengaruh lingkungan, baik fisik, psikis maupun sosial. Sifat yang melekat pada lingkungan adalah perubahan. Perubahan yang terjadi dalam lingkungan dapat mempengaruhi gaya hidup warga masyarakat, termasuk peserta didik/konseli. Pada dasarnya peserta didik/konseli SMA memiliki kemampuan menyesuaikan diri, baik dengan diri sendiri maupun lingkungan.

Kondisi lingkungan yang kurang sehat, maraknya tayangan pornografi dan pornoaksi di televisi dan Video Compact Disk (VCD) atau Digital Video Disk (DVD), penyalahgunaan alat kontrasepsi dan obat-obat terlarang, ketidak harmonisan kehidupan keluarga, dan dekadensi moral orang dewasa sangat mempengaruhi pola perilaku atau gaya hidup peserta didik/konseli.

Perilaku bermasalah seperti: pelanggaran tata tertib sekolah, tawuran antar peserta didik/konseli, tindak kekerasan (bullying), meminum minuman keras, menjadi pecandu narkoba atau NAPZA (narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya) dan pergaulan bebas (free sex) merupakan perilaku yang tidak sesuai dengan norma kehidupan berbangsa yang beradab.

Perilaku sebagian remaja seperti dipaparkan di atas sangat tidak diharapkan karena tidak sesuai dengan sosok pribadi manusia Indonesia dalam mencapai Tujuan Pendidikan Nasional, yaitu: beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, memiliki pengetahuan dan keterampilan, memiliki kesehatan jasmani dan rohani, memiliki kepribadian yang mantap dan mandiri, serta memiliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan (Undang-Undang No. 20 Tahun 2003, Bab II, pasal 3).

Untuk satuan pendidikan sekolah menengah atas (SMA), pencapaian Tujuan Pendidikan Nasional di atas, dijabarkan dalam bentuk kompetensi inti. Kompetensi inti adalah tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang harus dimiliki seorang peserta didik SMA pada setiap tingkat kelas. Kompetensi Inti (KI) meliputi sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan. Terkait dengan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) pada jenjang SMA, dalam konteks Bimbingan dan Konseling dikenal dengan istilah Standar Kompetensi Kemandirian Peserta Didik (SKKPD). SKKPD pada jenjang SMA mencakup 11 aspek perkembangan, yaitu:

  1. Landasan hidup religius, 
  2. Landasan perilaku etis,
  3. Kematangan emosi, 
  4. Kematangan intelektual, 
  5. Kesadaran tanggung jawab sosial, 
  6. Kesadaran gender, 
  7. Pengembangan diri, 
  8. Perilaku kewirausahaan (kemandirian perilaku ekonomis),
  9. Wawasan dan kesiapan karier, 
  10. Kematangan hubungan dengan teman sebaya, dan 
  11. Kesiapan diri untuk menikah dan berkeluarga (Depdikbud: 2007).

Sahabat Dunia Pendidikan, untuk lebih jelasnya dibawah ini merupakan Panduan Lengkap Bimbingan konseling untuk SMA.

> Buku Panduan Bimbingan dan Konseling Untuk SMA.

Demikian yang dapat disampaikan mengenai Buku Panduan Bimbingan dan Konseling Untuk SMA, semoga bermanfaat bagi kita semua, aamiin.