Di dalam suatu ruangan terdapat bidang persegi dengan ukuran 25 mx 25 m


1 Watt Lampu dapat memberikan pencahayaan sebesar 75 Lumen.
Berapa banyak lampu yang dibutuhkan untuk menerangi suatu ruangan?, Berapa watt lampu yang dibutuhkan agar dapat memberikan penerangan yang optimal dalam suatu ruangan? Bagi anda yang saat ini sedang berencana untuk memasang instalasi lampu penerangan dalam suatu ruangan yang mungkin baru anda bangun, atau mungkin saat ini anda baru saja selesai membangun rumah, namun masih bingung bagaimana menentukan berapa jumlah lampu yang akan anda pasang dalam ruangan di dalam rumah anda.

Cara menghitung kebutuhan bahan untuk instalasi listrik
Atau anda telah memasang beberapa lampu penerangan di ruangan, namun belum dapat memberikan hasil penerangan yang diinginkan. Di satu sisi, pastinya kita menginginkan penerangan yang cukup untuk suatu ruangan, agar ruangan tersebut dapat kita gunakan untuk berbagai kegiatan, Namun disisi lain anda juga pasti memiliki perhitungan bagaimana agar lampu penerangan yang akan anda pasang tidak terlalu berlebihan , namun dengan hasil penerangan yang optimal, sehingga tidak akan menyebabkan pemborosan daya listrik.
Cara Mengganti Bola Lampu di rumah
Oleh karena itu, untuk mendapatkan berapa watt lampu atau berapa banyak jumlah lampu yang akan anda pasang dalam suatu ruangan agar penerangan dalam ruangan tersebut optimal, maka perlu dilakukan perhitungan yang baik untuk mendapatkan jumlah lampu atau berapa besar watt lampu yang dibutuhkan suatu ruangan.
10 Tips agar Lampu di rumah lebih Awet

Cara Menghitung Kebutuhan Lampu dalam suatu Ruangan

Sebenarnya, pertanyaan yang tepat untuk mewakili berbagai pertanyaan tersebut diatas, adalah seberapa besar pencahayaan yang dibutuhkan untuk menerangi suatu ruangan.
Di dalam suatu ruangan terdapat bidang persegi dengan ukuran 25 mx 25 m
Menghitung Kebutuhan Lampu

Seberapa besar Pencahayaan yang dibutuhkan suatu ruangan? Maka, jika kita bicara mengenai pencahayaan atau cahaya, maka sebelumnya kita perlu mengetahui beberapa satuan cahaya yang biasa digunakan, yaitu:

CANDELA

Candela adalah salah satu satuan pencahayaan. Dari bahasanya Candela bisa diartikan sama dengan besar pencahayaan lilin.

LUMEN

Lumen adalah salah satu satuan Pencahayaan. Pada satuan pencahayaan LUMEN, menyatakan seberapa besar pencahayaan yang dihasilkan dari satu sumber cahaya.

LUX

Lux adalah salah satu satuan Pencahayaan. Lux menyatakan nilai besaran Pencahayaan yang ada dalam suatu ruangan yang mendapatkan Pencahayaan dari suatu sumber cahaya. Setelah kita mengetahui beberapa satuan pencahayaan, selanjutnya bagaimana cara menentukan jumlah lampu untuk menerangi suatu ruangan.
Tips memilih lampu penerangan
Untuk menentukan jumlah lampu penerangan suatu ruangan, ada beberapa hal yang harus kita ketahui, antara lain:

A. Jenis ruangan yang akan dipasangi lampu penerangan

Ruangan yang akan dipasang lampu penerangan, Tingkat pencahayaan memiliki nilai yang berbeda-beda sesuai dengan jenis dan fungsi ruangan tersebut. Dibawah ini dapat anda lihat beberapa nilai standar pencahayaan pada suatu ruangan tertentu.

Ruangan yang ada di dalam Rumah Tinggal


  • TERAS Standar pencahayannya adalah 60 LUX
  • RUANG TAMU Standar pencahayannya adalah 120 – 150 LUX
  • RUANG MAKAN Standar pencahayannya adalah 120 – 250 LUX
  • RUANG KERJA Standar pencahayannya adalah 120 – 250 LUX
  • KAMAR TIDUR Standar pencahayannya adalah 120 – 250 LUX
  • KAMAR MANDI Standar pencahayannya adalah 250 LUX
  • DAPUR Standar pencahayannya adalah 250 LUX
  • GARASI Standar pencahayannya adalah 60 LUX

Ruangan yang ada di dalam perkantoran
  • RUANG DIREKTUR Standar pencahayannya adalah 350 LUX
  • RUANG KERJA Standar pencahayannya adalah 350 LUX
  • RUANG KOMPUTER Standar pencahayannya adalah 350 LUX
  • RUANG RAPAT Standar pencahayannya adalah 300 LUX
  • RUANG GAMBAR Standar pencahayannya adalah 750 LUX
  • GUDANG ARSIP Standar pencahayannya adalah 150 LUX
  • RUANGAN ARSIP AKTIF Standar pencahayannya adalah 300 LUX

Ruangan yang ada di dalam Sekolahan
  • RUANG KELAS Standar pencahayannya adalah 250 LUX
  • PERPUSTAKAAN Standar pencahayannya adalah 300 LUX
  • LABORATORIUM Standar pencahayannya adalah 500 LUX
  • RUANG GAMBAR Standar pencahayannya adalah 750 LUX
  • KANTIN Standar pencahayannya adalah 200 LUX

Ruangan yang ada di dalam Hotel dan Restoran
  • LOBBY & KORIDOR Standar pencahayannya adalah 100 LUX
  • RUANG SERBA GUNA Standar pencahayannya adalah 200 LUX
  • RUANG MAKAN Standar pencahayannya adalah 250 LUX
  • KAFETARIA Standar pencahayannya adalah 250 LUX
  • KAMAR TIDUR Standar pencahayannya adalah 150 LUX
  • DAPUR Standar pencahayannya adalah 300 LUX

B. Ukuran ruangan tersebut, seperti ukuran Panjang dan lebar ruangan.

C. Berapa besar daya atau Watt untuk satu buah lampu yang akan digunakan.

D. 1 Watt lampu = 75 Lumen pencahayaan

Setelah beberapa hal tersebut kita ketahui, selanjutnya kita dapat menghitung berapa banyak lampu penerangan yang kita butuhkan untuk memberikan penerangan yang diinginkan di dalam ruangan tersebut. Dengan menggunakan Rumus untuk menentukan jumlah lampu penerangan dalam suatu ruangan.

Rumus:

N =            E x L x W

            Ø x LLF x Cu x n Penjelasan Rumus diatas, adalah :
  • N = Jumlah titik lampu
  • E = Kuat penerangan (Lux), rumah atau apartemen standar 100lux - 250lux
  • L = Panjang (Length) ruangan dalam satuan Meter
  • W = Lebar (Width) ruangan dalam satuan Meter.
  • Ø = Total nilai pencahayaan lampu dalam satuan LUMEN
  • LLF = (Light Loss Factor) atau Faktor kehilangan atau kerugian cahaya, biasa nilainya antara 0,7–0,8
  • Cu = (Coeffesien of Utillization)
  • n = Jumlah Lampu dalam 1 titik
Sebagai contoh perhitungan untuk mengetahui seberapa banyak kebutuhan lampu dalam suatu ruangan, kita dapat mengambil data berikut:

Contoh:

Suatu ruangan Kamar tidur berukuran Panjang 5 meter dan Lebar 4 Meter di dalam Rumah tinggal, hendak dipasang Lampu TL 40 Watt, Berapa banyak lampu TL 40 Watt yang dibutuhkan untuk memberikan pencahayaan yang baik dalam ruangan Kamar tidur tersebut ?

Diketahui:

Dapat kita lihat, dari data standar kuat pencahayaan diatas bahwa untuk ruangan Kamar tidur di rumah tinggal adalah : 120 Lux – 250 Lux. Kita ambil Nilai tengah sekitar 200 Lux Maka diketahui, E = 200 Lux. Panjang ruangan atau L = 5 meter Lebar ruangan atau W = 4 meter Nilai Lumen lampu atau Ø = 40 Watt x 75 Lumen Ø = 3000 Lumen. Untuk sistem penerangan langsung dengan warna plafon dan dinding terang, Nilai Koefisien atau CU ( coeffesien of utilization ) adalah : 50-65 %. Untuk Hal ini, kita bisa ambil nilai terendah yaitu 50 % atau 0,5 Light loss factor ( LLF ) = 0,7-0,8. LLF tergantung ; kebersihan sumber cahaya, tipe kap lampu, penyusutan cahaya dari permukaan lampu, dan lainnya Nilai LLF kita ambil nilai sebesar = 0,7

Jumlah lampu dalam satu titik (n) adalah 1

Maka,

N =            E x L x W

            Ø x LLF x Cu x n

N =  200 LUX x 5 meter x 4 meter

          3000 Lumen x 0,7 x 0,5 x 1

N =    4000

          1050

N = 3,8 (dibulatkan menjadi 4 buah lampu)

Maka didapat bahwa Jumlah lampu yang dibutuhkan untuk memberikan pencahayaan pada Kamar tidur di Rumah tinggal adalah sebanyak 4 Buah dengan Lampu yang digunakan adalah TL 40 Watt.

Atau jumlah watt yang dibutuhkan adalah 4 x 40 watt = 160 watt.

Demikianlah cara bagaimana menghitung jumlah Lampu yang kita butuhkan untuk memberikan pencahayaan yang baik dalam suatu ruangan. Semoga memberikan informasi yang bermanfaat bagi kita semua !

Tempat kita berbagi ilmu


dikutip dari berbagai sumber

Setiap ruang pada bangunan rumah, kantor, apartement, gudang, pabrik, dan lainnya pasti membutuhkan penerangan. Intensitas penerangan merupakan  aspek penting di tempat-tempat  tersebut  karena berbagai masalah akan timbul ketika kualitas intensitas penerangan di tempat tersebut tidak memenuhi standard yang perlu diterapkan.

Perencanaan penerangan suatu tempat harus mempertimbangkan beberapa faktor antara lain intensitas penerangan saat digunakan untuk bekerja, intensitas penerangan ruang pada umumnya, biaya instalasi, biaya pemakaian energi dan biaya pemeliharaannya.

Perlu diperhatikan, perbedaan intensitas penerangan yang terlalu besar antara bidang kerja dan sekitarnya harus dihindari karena  mata kita akan memerlukan daya yang besar untuk beradaptasi dengan kondisi tersebut yang menyebabkan mata mudah lelah.

Untuk mendapatkan  hasil penerangan / pencahayaan yang baik dan merata, kita harus dipertimbangkan iluminasi (kuat penerangan), sudut penyinaran lampu, jenis dan jarak penempatan lampu yang diperlukan sesuai dengan kegiatan yang ada dalam suatu ruangan atau fungsi ruang tersebut.

Pada dasarnya dalam perhitungan jumlah titik lampu pada suatu ruang dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain : dimensi ruang, kegunaan / fungsi ruang, warna dinding, type armature yang akan digunakan, dan masih banyak lagi.

Daya Pencahayaan Maksimum Menurut SNI 

  •   Untuk Ruang Kantor/ Industri adalah 15 watt /  m2
  •   Untuk Rumah tak melebihi 10 watt /  m2
  •   Untuk Toko 20-40 watt /  m2
  •   Untuk Hotel 10-30 watt /  m2
  •   Untuk Sekolah 15-30 watt /  m2
  •   Untuk Rumah sakit 10-30 watt /  m2  

Coba terapkan perhitungan tersebut di atas pada setiap ruang di rumah, kemudian jumlahkan dan dirata-rata. Jika jumlahnya berlebih, sebaiknya kurangi titik lampu atau gunakan jenis lampu hemat energi.

          Terdapat dua aspek penting dari perencanaan penerangan, pertama yaitu menentukan jumlah armature yang dibutuhkan berdasarkan nilai intensitas yang diberikan, sedangkan yang kedua adalah rekomendasi pemasangan berdasarkan bentuk ruangan. 

Untuk mendapatkan  JUMLAH LAMPU pada suatu ruang  dapat dihitung dengan metode factor utilisasi ruangan, rumusnya  adalah  sebagai berikut :

N = (  1.25 x E x L x W ) / (  kΦ x η LB  x η R )

Dimana :

N       =  Jumlah armature

1.25   = Faktor Perencanaan

E        = Intensitas Penerangan ( Lux )

L        = Panjang Ruang ( meter )

W      = Lebar Ruang ( meter )

Φ        = Flux Cahaya (  Lumen )

η LB   = Efisiensi armature ( % )

η R     = Factor Utilisasi Ruangan ( % )

FLUX CAHAYA sendiri bisa diketahui melalui rumus berikut :

Ø = W x L/w 


Dimana :  Ø = Flux Cahaya ( Lumen )

W = daya lampu ( Watt )


L/w= Luminous Efficacy Lamp  ( Lumen / watt ) 

Beberapa data tersebut di atas dapat dilihat pada catalog ( kardus ) lampu

          FAKTOR RUANGAN ( k ) dapat diketahui dari data dimensi ruangan, rumusnya sebagai berikut :

K = ( A x B ) / ( h ( A + B ))

Dimana :

A = lebar ruangan ( meter )

B = panjang ruangan ( meter )

H = tinggi ruangan ( meter )

h = H – 0.85 ( meter )


TABEL KUAT PENERANGAN (E)

Perkantoran                                                                     = 200 - 500 Lux

Apartemen / Rumah                                                         = 100 - 250 Lux

Hotel                                                                               =200 - 400 Lux

Rumah sakit / Sekolah                                                      = 200 - 800 Lux

Basement / Toilet / Coridor / Hall / Gudang / Lobby        = 100 - 200 Lux

Restaurant / Store / Toko                                                = 200 - 500 Lux

CONTOH PERHITUNGAN PENERANGAN

          Parameter perencanaan untuk perhitungan penerangan ruang dipengaruhi oleh dimensi ruangan, kualitas cahaya yang disesuaikan dengan fungsi ruangan, jumlah lampu tiap armature, jenis lampu dan warna ruangan. Dari data-data tersebut dapat diketahui jumlah armature dan pemasangannya.

Suatu contoh perencanaan penerangan ruang meeting  dengan data dimensi ruangan :

A = 15 meter, B = 8 meter, H = 3.5 meter dan h = 2.5 meter

Intensitas yang dikehendaki pada ruangan sebesar 300 Lux Lampu yang dipakai adalah Osram Dulux EL/D 2x24 Watt dari data di kardusnya memiliki 1800 lumen dan nilai efisiensi armature sebesar 0.58.

Tingkat refleksi ruangan diketahui sebagai berikut : langit-langit = 0.8 ; dinding = 0.5 dan lantai 0.3.

Factor utilitas ruangan diketahui dari table sebesar 0.91

  •   perhitungan dimulai dengan mencari factor ruangan ( k )

K = ( A x B ) / ( h ( A + B ))

K = ( 15 x 8 ) / ( 2.5 ( 15 + 8 ))

K = ( 120 ) / ( 57.5 ) = 2 

  •   setelah itu baru dicari jumlah armature-nya  ( n )

N = (  1.25 x E x L x W ) / (  kΦ x η LB  x η R )

N = (  1.25 x 300 Lux x 15 m x 8 m ) / (  2 x 1800 x 0.58  x 0.91 )

N = 23

Jadi jumlah armature-nya 23, dibulatkan menjadi 24 armature, disarankan dibagi menjadi 3 baris tiap barisnya terdiri dari 8 armature untuk dimensi ruangan seperti tersebut di atas.

Semoga tulisan ini memberi manfaat bagi penulis dan pembacanya. Tiada gading yang tak retak, tulisan ini masih mungkin kurang sempurna jadi mohon masukannya.