Jelaskan bagaimana cara mengolah kotoran sapi menjadi energi biomassa

Menyebut kata kotoran, termasuk kotoran hewan, pikiran kita langsung tertuju pada rasa bau yang tidak sedap, menjijikkan, sehingga selalu berupaya untuk menjauhinya. Namun, apakah kotoran hewan dan manusia harus selalu dihindari karena bau yang tidak sedap dan menjijikkan? Tentu tidak!

Dengan perkembangan teknologi dan kekuatan daya kreatif dan inovatif manusia, kotoran hewan bahkan kotoran manusia bisa menjadi barang yang bernilai ekonomi tinggi. Kotoran hewan tidak saja menjadi sumber energi tapi juga menjadi pupuk yang menyuburkan tanaman.

Di tangan Rumah Biru (RE), sebuah lembaga swadaya masyarakat yang berkantor pusat di Jalan Pejaten Barat, Jakarta Selatan dengan salah satu cabang di Klaten, Jawa Tengah, kotoran hewan seperti sapi, kambing, kerbau, ayam bahkan kotoran manusia, mampu mengubah kotoran hewan bahkan kotoran manusia menjadi barang bernilai ekononomi tingi. Melalui program Biogas Rumah (Biru), RE tidak hanya mengubah kotoran hewan dan manusia menjadi sumber energi terbarukan (biogas) tapi juga menjadi pupuk (bio-slurry) yang mampu menyuburkan tanah dan meningkatkan produktifitas tanaman.

Koordinator Provinsi Rumah Energi Klaten, Jawa Tengah Wllhelmus Leang mengatakan, proses pengolahan kotoran hewan menjadi biogas dan pupuk diawali dengan pembuatan reaktor atau semacam septic tank berbentuk bundar dengan kapasitas yang bervariasi mulai dari 4 meter kubik (m3), 6 m3, 8 m3 10 m3 dan 12 m3 tergantung kapasitas kotoran yang dihasilkan hewan dengan diameter antara 1,75 meter persegi hingga 2 meter persegi. Kotoran dimasukkan ke reaktor melalui inlet (tempat mencampur kotoran hewan dan air). Dengan menggunakan pipa inlet, campuran kotoran dan air yang di-mixer, terutama untuk kotoran sapi, masuk ke reaktor.

“Di dalam reaktor, campuran kotoran hewan dan air berfermentasi dan menghasilkan gas. Dan di permukaan reaktor dibuatkan kubah (mirip tutup panci, red) untuk menampung gas yang dihasilkan dan dialirkan ke atas melalui pipa utama. Dan dari katup dan pipa gas utama, gas disalurkan ke titik pengguna (dapur) atau untuk keperluan lain misalnya penerangan (petromax),” kata William, pria asal Larantuka, Flores Timur, NTT ini.

Menurut William pembangunan reaktor berlangsung antara 7-13 hari, tidak termasuk masa penggalian tanah. Sementara biaya pembuatan satu reaktor sangat bervariasi tergantung ketersediaan dan harga material. “Umumnya antara Rp 8 juta hingga Rp 13 juta,” kata William yang sudah berekspansi ke Pulau Flores, NTT ini.

William-sapaan Wilhelmus Leang-mengaku, dari sekian jenis kotoran, kotoran babi, manusia dan burung puyuh yang mudah dan mampu menghasilkan energi dan pukuk organik berkualitas. Selain karena lembut/lembek dan mudah cair, makanan babi juga bervariasi, sementara kotoran sapi selain agak keras sehingga harus di-mixer sebelum dimasukkan ke reaktor, juga karena makanan sapi hanya satu jenis yakni rumput.

Hingga saat ini RN sudah beroperasi di sekitar 13 provinsi di Indonesia. Melalui program rumah biru, pihaknya ingin mengubah kotoran hewan menjadi produk yang bernilai ekonomi tinggi. Hal ini juga sebagai upaya untuk mencegah limbah atau kotoran hewan yang mencemarkan lingkungan dengan menyebarkan bau tak sedap di sekitarnya. (red)

KOMPAS.com - Biogas kotoran sapi adalah bahan bakar terbarukan yang berasal dari hasil penguraian kotoran sapi.

Biogas adalah energi terbarukan yang berasal dari penguraian sampah organik. Yang termasuk sampah organik adalah kotoran hewan dan sisa makanan.

Biogas dinilai sebagai bahan bakar pengganti bahan bakar fosil yang lebih murah, lebih ramah lingkungan, dan mudah dikontrol.

Sapi merupakan salah satu binatang ternak yang diternakan hampir di seluruh dunia. Daging sapi merupakan komoditas perdagangan yang tidak akan pernah mati, karena merupakan salah satu bahan makanan yang popular bagi manusia.

Tanpa disadari, peternakan sapi juga menghasilkan limbah kotoran sapi yang banyak setiap harinya. Kotoran tersebut akan selalu bertambah, jika dibuang ke lingkungan akan memberikan efek buruk bagi lingkungan.

Baca juga: Mass Wasting: Pengertian dan Jenisnya

Sehingga penggunaan kotoran sapi sebagai sumber biogas adalah hal yang paling bijaksana. Kotoran sapi yang dianggap sebagai sampah bisa berubah menjadi energi yang bermanfaat bagi manusia.

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, produksi biogas di peternakan juga dapat mengurangi bau, serangga, dan pathogen yang datang dari timbunan kotoran sapi. Selain itu, biogas juga menghasilkan nilai ekonomis karena merupakan pengganti bahan bakar fosil seperti gas alam.

Biogas kotoran sapi diproduksi dengan cara fermentasi anaerob, yaitu kotoran sapi dimasukkan ke dalam sebuah tempat yang tanpa oksigen dan dibiarkan.

Secara alamiah akan muncul bakteri anaerob yang memecah molekul organik kotoran sapi menjadi kumpulan gas metana, karbon dioksida, dan sedikit karbon monoksida, nitrogen, juga hidrogen.

Dilansir dari HomeBiogas, kandungan metana biogas berkisar 50 persen hingga 70 persen membuatnya mudah terbakar dan menghasilkan nyala api berwarna biru tua.

Hal tersebut membuat biogas bisa menggantikan peran bahan bakar fosil dalam kehidupan manusia. Selain biogas, hasil sampingan fermentasi anaerob adalah pupuk alami bagi tumbuhan.

Baca juga: Apa yang Dilakukan Jika Sumber Energi Habis?

S Hidayati dkk dalam jurnal berjudul Technical and Technologi aspect Assessment of Biogas Agroindustry from Cow Manure: Cas Study on Cattle Livestock Industry in South Lampung District (2019) menyebutkan bahwa 198.00 kilogram kotoran sapi bisa menghasilkan 1.663 meter kubik biogas yang berpotensi menghasilkkan 214 kilowatt energi listrik.

Kemampuan tersebut membuat biogas adalah solusi mengurangi sampah organik yang paling efisien. Pengurangan sampah tersebut menghasilkan produk yang bisa menggeser bahan bakar fosil yang suatu saat akan habis. Metana juga dinilai merupakan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan.

Kotoran sapi dan bahan organik lainnya jika dibiarkan di lingkungan dapat melepaskan gas metana. Jika kotoran tersebut diubah menjadi biogas, maka metana tidak akan dilepaskan ke atmosfer begitu saja. Gas metana akan dibakar sebagai sumber energi, dan pembakarannya akan melepaskan karbon dioksida.

Walau gas karbon dioksida juga merupakan gas rumah kaca. Gas metana memiliki kemampuan menangkap panas 21 kali lebih kuat dibanding karbon dioksida.

Sehingga penggantian gas metana dengan gas karbon dioksida ini dinilai lebih baik daripada harus melepaskan metana secara langsung ke atmosfer dan mendorong pemanasan global yang lebih cepat.

Bagaimana pengolahan kotoran ternak tersebut untuk menghasilkan energi biogas?

Prinsip kerja pembentukan biogas pengumpulan faeces ternak ke dalam suatu tangki kedap udara yang disebut digester (pencerna). Di dalam digester tersebut, kotoran dicerna dan difermentasi oleh bakteri yang menghasilkan gas methan serta gas-gas lain. Gas yang timbul dari proses ini ditampung di dalam digester.

Bagaimana cara pembuatan biogas tersebut jelaskan?

Berikut cara sederhana pembuatan biogas rumah tangga: Buat campuran sampah organik dan air dengan perbandingan 1 : 1 (bahan biogas) Masukkan bahan biogas ke dalam reaktor melalui tempat pengisian sebanyak 2.000 liter, selanjutnya akan berlangsung proses produksi biogas di dalam reaktor.

Bagaimana pembuatan energi alternatif dengan sumber energi sapi?

Kotoran sapi, dimanfaatkan menjadi biogas, sebagai pengganti energi listrik dengan proses yang sederhana. Untuk menghasilkan biogas, warga membuat tabung sebagai penampung kotoran, ditambah tabung untuk menampung gas, yang disalurkan melalui pipa.

Bagaimana proses pemanfaatan limbah kotoran sapi?

Biogas sudah mulai dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia, dengan cara kotoran sapi tersebut disimpan dan di fermentasikan didalam sebuah bak penampungan besar, sehingga dalam beberapa hari akan mengeluarkan gas dari hasil fermentasi kotoran sapi tersebut. yang dapat menggantikan gas LPG dan minyak tanah.