Keputihan disertai cairan bening saat hamil

Keputihan merupakan hal yang normal dialami setiap perempuan. Keputihan adalah cairan bening, atau kadang berwarna keputihan yang keluar dari vagina, Bunda.

Prosesnya sendiri terjadi saat rahim, leher rahim, dan vagina seorang perempuan menghasilkan cairan berwarna keputihan yang sebagian besar terdiri dari sel dan bakteri.

Keputihan inilah yang melumasi vagina, serta membantu melawan bakteri jahat dan infeksi. Meskipun cenderung normal terjadi, Bunda juga sebaiknya tetap waspada terhadap perubahan cairan vagina karena bisa menjadi pertanda kesehatan kita lho.


Keputihan normal

Melansir dari Cleveland Clinic, keputihan yang normal seharusnya berwarna bening atau putih. Selain itu, keputihan juga seharusnya tidak berbau busuk, dan ketebalannya dapat berubah sepanjang siklus menstruasi.

Keputihan disertai cairan bening saat hamil
keputihan/ Foto: istock

Berikut beberapa tanda keputihan normal

  • Tekstur: Keputihan yang normal berbentuk encer dan lengket, kental dan pucat. Hormon tubuh menyebabkan perubahan tekstur keputihan. Namun, saat infeksi terjadi bisa saja terjadi perubahan konsistensi keputihan. Bentuknya bisa menggumpal dan berbusa, serta diserta rasa gatal dan perubahan warna.
  • Warna: Keputihan yang sehat akan berwarna bening atau menyerupai putih susu. Bunda sebaiknya waspada saat keputihan berwana kuning tua, coklat, hijau, atau abu-abu yang bisa menjadi indikasi terjadinya masalah kesehatan.
  • Bau: Keputihan mungkin saja berbau, namun tidak akan sangat menyengat. Bahkan, ada beberapa yang menyebut bau keputihan menyenangkan. Saat keputihan berubah menjadi amis atau bau busuk, disertai dengan perubahan tekstur atau warna, bisa jadi sedang mengalami infeksi vagina.
  • Jumlah: Keputihan antara satu dengan yang lain akan berbeda-beda. Faktor seperti kehamilan, penggunaan pil KB, atau ovulasi dapat memengaruhi seberapa banyak keputihan muncul.

Berbicara mengenai perubahan jumlah keputihan, memang bisa menjadi salah satu tanda hamil, Bunda.

Keputihan sebagai tanda hamil

Biasanya, keputihan sebagai tanda awal hamil ini muncul bersamaan dengan mual dan muntah, yang dikenal pula sebagai morning sickness. Mengutip Heatline, keputihan sebagai tanda hamil memiliki tanda-tanda khas dengan perubahan konsistensi satu hingga dua minggu setelah pembuahan.

Saat usia kehamilan bertambah, keputihan akan lebih terlihat hingga menjelang akhir kehamilan. Saat serviks dan dinding vagina melunak, tubuh memproduksi cairan berlebih untuk membantu mencegah infeksi.

American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) menyatakan bahwa keputihan adalah hal yang normal yang dialami wanita. Vagina mulai mengeluarkan cairan ini selama masa pubertas, sebagian besar isinya adalah air dan mikroorganisme.

Keputihan memiliki tugas penting dalam sistem reproduksi wanita. Cairan yang diproduksi oleh kelenjar di dalam vagina dan leher rahim ini membawa sel-sel yang telah mati dan bakteri. Kondisi ini membuat vagina tetap bersih serta terhindar dari infeksi.

Jumlah cairan keputihan dapat bervariasi pada setiap Bunda. Konsistensi serta jumlahnya ini dapat berubah dari hari ke hari, tergantung siklus haid seorang wanita.

Keputihan disertai cairan bening saat hamil
Keputihan sebagai tanda hamil/ Foto: Getty Images/PixelsEffect

Keputihan normal di trimester satu kehamilan

Pada keputihan normal sebagai tanda hamil, cairan yang keluar dari vagina adalah bening, tidak berbau, dan tidak terasa gatal. Keputihan normal dialami Bunda di trimester satu kehamilan.

Penyebabnya adalah peningkatan hormon, Bunda. Kehamilan menyebabkan peningkatan kadar hormon estrogen, sehingga membuat tubuh memproduksi lebih banyak cairan.

Selain karena faktor hormonal, tanda awal kehamilan ini juga dapat terjadi karena meningkatnya aliran darah ke rahim dan vagina.

Cairan keputihan ini akan meningkat selama kehamilan. Fungsinya untuk mencegah infeksi saat serviks dan dinding vagina melunak, Bunda.

"Kebanyakan wanita hamil akan mengeluarkan lendir lengket, putih, atau kuning pucat di awal trimester 1 dan sepanjang kehamilan," kata psikolog dan perawat, Debra Rose Wilson, Ph.D., dilansir Healthline.

Tanda Keputihan tidak normal di trimester 1 kehamilan

Pada keputihan tidak normal, cairan yang keluar dari vagina berwarna putih seperti susu, berbau amis, dan terasa gatal. Penyebab umum keputihan tidak normal biasanya karena bakteri atau infeksi jamur.

Infeksi jamur atau disebut Candidiasis merupakan penyebab umum keputihan yang dialami wanita, lalu setelahnya adalah infeksi bakteri vaginosis, trikomoniasis, dan gonorehoe.

"Keputihan tidak normal itu keluar cairan putih seperti susu, gatal, dan berbau amis, yang kemungkinan penyakit. Keputihan yang disebut penyakit ada macam-macam, seperti vaginosis, candidiasis, atau trikomoniasis," kata Staf Medis Women Health Service RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo, dr. Ilham Utama Surya, SpOG, saat dihubungi HaiBunda, belum lama ini.

Dampak keputihan tidak normal di trimester 1

Keputihan tidak normal dapat menandakan adanya komplikasi pada kehamilan, Bunda. Segera ke dokter bila melihat ciri keputihan tidak normal di trimester awal atau sepanjang kehamilan ya.

Kepala Departemen Obstetri dan Ginekologi RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Dr. dr. Suskhan Djusad, Sp.OG (K), mengatakan bahwa keputihan mungkin dapat menyebabkan sakit perut bagian bawah selama kehamilan. Kondisi ini umumnya disebabkan karena infeksi, Bunda.

"Pada ibu hamil yang mengalami infeksi akan terjadi reaksi sehingga menyebabkan kontraksi. Infeksi dapat masuk ke rahim ibu. Akibatnya, perut ibu menjadi kencang dan terasa sangat sakit," kata Suskhan saat dihubungi HaiBunda, beberapa waktu lalu.

Bahaya keputihan akibat infeksi untuk Bunda dan janin

Keputihan yang disebabkan infeksi bisa berbahaya bagi Bunda dan janin. Berikut 6 dampak keputihan berdasarkan penyebabnya:

1. Kelahiran prematur

Infeksi klamidia sebagai penyebab keputihan dapat menimbulkan terjadinya kelahiran prematur karena pecahnya selaput ketuban sebelum waktunya.

2. Keguguran

Infeksi klamidia juga bisa menyebabkan terjadinya keguguran hingga kematian ibu dan janin bila tidak segera ditangani.

Keputihan disertai cairan bening saat hamil
Keputihan berbahaya yang sebabkan keguguran/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Ildar Abulkhanov

3. Radang otak pada bayi

Infeksi virus Herpes Simpleks sebagai penyebab keputihan dapat menimbulkan radang pada otak bayi (ensefalitis).

4. Meningkatkan epilepsi pada bayi

Infeksi jamur Candida dapat meningkatkan risiko terjadinya epilepsi pada bayi.

5. Gangguan pernapasan dan pencernaan

Infeksi HPV dapat memicu terjadinya papiloma laring pada bayi yang menyebabkan gangguan pernapasan dan pencernaan pada bayi hingga menimbulkan kematian.

6. Menyebabkan kebutaan pada bayi

Infeksi bakteri Neisserea gonorrhoeae dapat menyebabkan infeksi pada maya bayi hingga menimbulkan kebutaan.

7. Radang panggul

Keputihan juga bisa jadi penyebab radang panggul karena infeksi kuman dan bakteri gram positif dan gram negatif. Infeksi bisa ditularkan saat berhubungan seksual dengan pasangan.

Warna keputihan normal dan tidak normal pada ibu hamil

Pada keputihan yang tidak normal dapat terjadi perubahan warna cairan. Biasanya, perubahan ini disertai bau tidak enak, Bunda.

Dilansir Medical News Today, berikut arti warna keputihan dari yang normal sampai tidak normal:

1. Keputihan warna putih jernih atau bening

Warna putih jernih atau bening biasanya merupakan keputihan yang normal bila tidak berbau ya. Bila terjadi peningkatan cairan terus-menerus hingga menjadi kental, Bunda harus segera ke dokter untuk memeriksakan kondisi.

2. Keputihan warna putih kental seperti keju

Warna keputihan ini dapat mengindikasikan infeksi jamur. Gejalanya dapat disertai gatal, panas, serta nyeri saat buang air kecil dan berhubungan seksual.

3. Keputihan warna hijau atau kekuningan

Warna hijau atau kekuningan bisa menandakan Infeksi Menular Seksual (IMS), seperti klamidia atau trikomoniasis. Gejalanya adalah kemerahan atau iritasi pada alat kelamin yang dapat membahayakan kehamilan.

4. Keputihan warna abu-abu

Warna ini dapat menandakan adanya infeksi bakteri vaginosis, terutama bila muncul bau yang kuat setelah berhubungan seksual.

5. Keputihan warna cokelat

Warna cokelat umumnya menjadi tanda awal kehamilan yang tidak perlu dikhawatirkan. Namun, bila keputihan berwarna cokelat tua, Bunda perlu segera periksa ke dokter untuk memastikan kondisi agar tidak membahayakan janin di awal kehamilan.

6. Keputihan warna merah muda

Warna merah muda perlu diwaspadai nih, Bunda. Terutama bila terjadi di awal atau akhir kehamilan. Ini bisa menjadi tanda keguguran atau kehamilan ektopik.

7. Keputihan warna merah disertai gumpalan darah

Warna merah disertai munculnya gumpalan darah biasanya adalah tanda pendarahan. Bila muncul bersamaan dengan kram dan sakit perut, segera periksa ke dokter untuk mendapatkan penanganan dan mencegah keguguran.

Mencegah keputihan berbahaya pada ibu hamil

Keputihan yang tidak normal dapat dicegah lho, Bunda. Berikut 7 hal yang dapat Bunda lakukan untuk mencegah keputihan tidak normal di trimester 1:

  1. Menjaga kebersihan organ intim dengan membersihkan dan mengeringkan daerah kemaluan setiap kali buang air. Bunda dapat membasuhnya dengan benar dari arah depan ke belakang.
  2. Pilih celana dalam yang terbuat dari bahan katun dan mudah menyerap keringat. Hindari menggunakan celana dalam yang basah dan lembap ya, Bunda.
  3. Hindari penggunaan sabun mandi atau pembersih vagina yang bersifat antiseptik selama masa kehamilan.
  4. Bunda sebaiknya hindari dulu pemakaian pantyliner karena bahan kapasnya dapat menjadi tempat bakteri berkembang biak.
  5. Hindari mandi berendam air panas atau hangat karena jamur lebih mudah tumbuh dalam suasana yang hangat.
  6. Konsumsi makanan sehat dan hindari makanan yang mengandung terlalu banyak gula karena bisa meningkatkan risiko infeksi jamur.

Saat Bunda merasa keputihan sudah mengganggu, segera memeriksakan kondisi ke dokter ya. Terutama bila keputihan sudah berubah warna, berbau, dan terasa gatal agar tak membahayakan janin.

Ingat, Bunda! keputihan yang tidak normal juga menandakan adanya kemungkinan komplikasi pada kehamilan. Segera konsultasikan ke dokter kandungan jika keputihan berubah warna menjadi merah terang dan terus-terusan terjadi, bahkan lebih dari satu ons. Hal itu bisa menjadi tanda-tanda terjadinya plasenta previa atau solusio plasenta.

Catat kapan mulai terjadi perubahan keputihan, serta gejala mencurigakan lainnya. Salinan mengenai kondisi kesehatan ini akan membantu dokter untuk menddiagnosis apakah keputihan yang dialami Bunda membahayakan kehamilan atau tidak.

Semoga informasi mengenai keputihan sebagai tanda kehamilan dan kemungkinan bahayanya.

Simak juga yuk penjelasan, sebenarnya fakta atau mitos ya kalau mentimun sebabkan kehamilan? Klik video di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]

Apakah normal ibu hamil keluar cairan bening?

Tenang, Ma ternyata keluar cairan bening atau berwarna putih susu dari vagina selama kehamilan juga merupakan hal yang normal.

Kenapa keluar cairan seperti air saat hamil?

Keluarnya cairan vagina disebut juga sebagai leukorrhea atau keputihan. Saat hamil, terjadi peningkatan kadar hormon yang dapat meningkatkan produksi cairan vagina. Keputihan ini biasanya tidak berbahaya.

Kenapa ibu hamil keputihan bening?

Keputihan berwarna bening dan elastis menyerupai putih telur mentah mendekati ovulasi. Meningkatknya keputihan menjadi salah satu tanda awal kehamilan. Keputihan biasanya meningkat pada trimester pertama kehamilan. Kondisi ini terjadi sebagai upaya untuk membantu mencegah infeksi bakteri dari rahim dan vagina.

Kenapa celana dalam basah saat hamil?

Kondisi Anda yang mendapati celana Anda basah saat hamil bisa jadi wajar disebabkan oleh keputihan berlebih atau keringat yang menumpuk. Namun bisa juga, basahnya celana Anda tersebut terjadi karena ketuban yang merembes, inkontinensia urin, dan gangguan medis lain yang perlu mendapatkan penanganan lebih lanjut.