Pola busana adalah hal penting dalam pembuatan pakaian. Pola adalah jiplakan bentuk model badan seseorang baik wanita, pria, anak atau dewasa. Pola busana pada umumnya dibuat di atas kertas atau pada kain blaco. Show Pola dasar untuk jenis busana seperti blus, rok, gaun, atau kemeja sebenarnya sudah dapat untuk membuat pakaian, tetapi belum memiliki model (style). Contohnya pola dasar untuk rok hanya dapat dilengkapi ritsleting (zipper) di bagian belakang, tapi belum memiliki model, lipit, atau kerut. Saat membuat pola, ukuran pola dasar disesuaikan dengan ukuran badan si pemakai atau bisa juga menggunakan ukuran standar (S, M, L, XL) pada pria, wanita, atau anak-anak. Contoh pola dasar pakaian wanita:
Ada dua teknik utama dalam membuat pola dasar, yaitu :
Konstruksi datar adalah menggambar pola di atas kertas dengan memakai pengukuran-pengukuran yang akurat. Penggambar pola harus dapat membayangkan hasil akhir bila pola telah dipindahkan ke atas kain, dan selesai dijahit sebagai pakaian. Menggambar pola dengan teknik konstruksi datar dikenal metode-metode yang diberi nama berdasarkan nama penciptanya, misalnya Danckaerts, Cuppens Geurs, Meyneke, Dressmaking, dan So-En. Konstruksi padat (pola draping), pola dibuat dengan cara menyampirkan kain muslin atau belacu/blaco di boneka jahit atau langsung di atas badan sipemakai. Kain disematkan dengan jarum pentul sambil diatur agar sesuai dengan bentuk tubuh boneka jahit. Kain di bagian kerung lengan, kerung leher, dan bagian pinggang digunting sesuai desain pakaian yang diingini. Potongan-potongan pola yang sudah selesai dapat dijahit untuk dijadikan prototipe pakaian. Setelah pakaian selesai dijahit, boneka jahit kembali dipakai untuk mengepas (fitting) pakaian dan melihat jatuhnya bahan serta kesesuaian style/modelnya. Berikut beberapa tehnik membuat pola busana: Pola KonstruksiPola konstruksi adalah pola yang dibuat berdasarkan ukuran badan seseorang dan dikerjakan di atas media datar. Konstruksi pola (Widjiningsih 1994: 3) adalah pola yang dibuat berdasarkan ukuran dari bagian-bagian badan yang diperhitungkan secara matematis dan digambar pada kertas sehingga tergambar bentuk badan muka dan belakang, rok, lengan, kerah dan sebagainya. Pola konstruksi adalah pola yang dibuat berdasarkan ukuran badan seseorang (Suryawati 2011: 2). Pola dasar badan dengan teknik konstruksi adalah gambar atau potongan kertas yang dipakai untuk contoh sebelum membuat baju dengan sistem cara kerja tertentu atau kutipan bentuk badan manusia yang asli atau yang belum dirubah yang dibuat berdasarkan ukuran dari bagian-bagian badan yang diperhitungkan secara matematis dan digambar pada kertas sehingga tergambar bentuk badan muka dan belakang. Pola konstruksi tersedia dalam beberapa sistem, diantaranya :
Sistem ini didasarkan pada penciptaan pola, lembaga, negara, atau benua asal pola dibuat. Ciri-ciri pola konstruksi:
Pola Baku (Standard)Pola baku disebut juga pola standard berbentuk pola dasar. Pola standar adalah pola yang dibuat berdasarkan daftar ukuran umum atau ukuran yang telah distandarkan, seperti ukuran :
Tidak terdapat petunjuk pembuatan pola. Pola baku dijadikan master atau pedoman dalam pembuatan pakaian. Pola standar di dalam pemakaiannya kadang diperlukan penyesuaian menurut ukuran si pemakai atau model. Jika si pemakai gemuk/kurus, maka besar polanya harus disesuaikan, jika si pemakai tinggi/pendek maka panjang polanya yang perlu disesuaikan. Penyesuaian pola standar tidak bisa hanya dengan mengecilkan sisi badan/rok, atau hanya menggunting bagian bawah pola, pada pinggang atau bagian bawah rok, hal tersebut menyebabkan bentuk pola menjadi tidak seimbang atau tidak sesuai proporsi. Cara sederhana penyesuaian pola standar adalah dengan mengetahui ukuran badan si pemakai kemudian memilih pola standar dengan ukuran yang hampir mendekati ukuran badan si pemakai berdasarkan lingkar badan. Membuat tabel daftar ukuran badan si pemakai dan ukuran pola standar. Bagi seseorang yang baru belajar menyesuaikan pola standar, cukup menggunakan ukuran yang penting seperti ukuran lingkar badan, lingkar pinggang, panjang muka dan panjang punggung. Pola JadiAdalah Pola yang siap untuk dipakai sesuai dengan model tertentu. Pola jadi biasanya terdapat dalam beberapa majalah wanita, misalnya Majalah Femina, Burda, Kartini dan sebagainya. Ada juga pola jadi yang khusus, disajikan dalam satu amplop. Pola jadi dapat dikelompokkan menjadi dua,
Pola RaderAdalah lembaran kertas yang berisi macam-macam pola dengan model atau desain busana yang digambar secara bertumpukan dalam satu halaman. Pola rader terletak pada sehelai kertas lebar. Pada selembar kertas ini dicetak pola-pola dari berbagai model. Tiap model dicetak menggunakan satu macam ukuran. Satu setel pola rader menggunakan tanda garis tertentu untuk membedakan satu model dengan model yang lain. Biasanya sebagai lembaran terpisah pada majalah mode. Pola rader terdiri dari beberapa desain pakaian dan ukuran (S, M, L, dan XL). Ciri-ciri pola rader:
Pola CetakAdalah pola yang dibuat dengan jalan dicetak. Pola ini terdiri satu setel pola untuk satu model pakaian untuk anak maupun untuk orang dewasa. Pola cetak ini ada yang dimasukkan amplop siap untuk dipakai, dalam satu amplop terdapat lembaran- lembaran pola dari satu model pakaian. Pola ini juga dilengkapi dengan keterangan mengenai ukuran, arah benang, tengah muka, tengah belakang dan tempat memasang lengan. Ciri-ciri pola cetak:
Keuntungan menggunakan pola cetak:
Kekurangan menggunakan pola cetak:
Pola DrapingPola draping langsung dikerjakan pada boneka jahit/model. Bahan pembuat pola menggunakan kain blaco. Pada bagian pola terdapat garis-garis pola, dan kampuh. Draping dapat disebut juga dengan “memulir” atau berarti memutar. Teknik draping adalah teknik membuat pola busana dengan memulir atau memutarkan selembar kain pada media dressform / boneka jahit, mengepaskan ukuran badan dan menyesuaikan dengan model yang diinginkan. Untuk membuat pakaian dengan teknik ini membutuhkan lebih banyak bahan. Jika mempunyai dress form dengan ukuran badan sendiri, maka membuat pakaian dengan cara ini sangat menguntungkan, karena hasilnya lebih memuaskan. Pola dengan teknik draping dibuat langsung pada tiruan badan manusia (dummy, dress form, atau paspop), sedangkan pola dengan teknik kontruksi dibuat pada media datar (di atas meja datar). Pola dengan teknik draping berbentuk tiga dimensi, sedangkan pola dengan teknik konstruksi berbentuk dua dimensi. Pola di Atas KainPola di atas kain Adalah teknik pembuatan pola secara langsung di atas bahan kain yang akan dibuat busana sesuai dengan model yang diinginkan. Biasanya untuk model yang sederhana seperti kemeja, celana pendek atau panjang dan lain-lain. Pola Busana Dengan Teknik KombinasiMembuat pola busana dengan teknik kombinasi merupakan salah satu cara pembuatan pola dengan mengkombinasikan dua atau lebih tehnik yang berbeda, misalnya menggabungkan antara teknik konstruksi dengan teknik drapping. Teknik kombinasi biasanya untuk membuat busana dengan desain-desain yang sulit seperti desain busana pesta. Sumber :
|