Jumat, 24 November 2017 metode Edit
Jejak Pendidikan- Banyak metode-metode Al-Qur’an yang digunakan dalammeningkatkan pembelajaran Al-Qur’an. Metode-metode tersebutdiciptakan agar mudah dan cepat dalam memahami bacaan Al-Qur’an sesuai dengan kaidah tajwid.Adapun metode-metode tersebut antara lain sebagai berikut:
Metode Iqro’ adalah suatu metode membaca Al-Qur'an yang menekankan langsung pada latihan membaca. Adapun buku panduan iqro’ terdiri dari 6 jilid di mulai dari tingkat yang sederhana, tahap demi tahap sampai pada tingkatan yang sempurna.Metode Iqro’ ini disusun oleh Ustadz As’ad Human yang berdomisili di Yogyakarta. Kitab Iqro’ dari ke-enam jilid tersebut di tambah satu jilid lagi yang berisi tentang doa-doa. Dalam setiap jilid terdapat petunjuk pembelajarannya dengan maksud memudahkan setiap orang yang belajar maupun yang mengajar Al-Quran.Metode Iqro’ ini dalam prakteknya tidak membutuhkan alat yang bermacam-macam, karena ditekankan pada bacaannya (membaca huruf Al-Quran dengan fasih). Bacaan langsung tanpa dieja. Artinya tidak diperkenalkan nama-nama huruf hijaiyah dengan cara belajar siswa aktif (CBSA) dan lebih bersifat individual.Adapun kelebihan dan kelemahan metode Iqro’ adalah: a) Kelebihan
b) Kekurangan
Metode Al-Baghdady adalah metode tersusun (tarkibiyah), maksudnya yaitu suatu metode yang tersusun secara berurutan dan merupakan sebuah proses ulang atau lebih kita kenal dengan sebutan metode alif, ba’, ta’. Metode ini adalah metode yang paling lama muncul dan metode yang pertama berkembang di Indonesia. Cara pembelajaran metode ini adalah:
Metode ini mempunyai kelebihan dan kekurangan, yaitu: a) Kelebihan
Metode An-Nahdhiyah adalah salah satu metode membaca Al-Quran yang muncul di daerah Tulungagung, Jawa Timur.Metode ini disusun olehsebuah lembaga pendidikan Ma’arif Cabang Tulungagung.Karena metode ini merupakan metode pengembangan dari metode Al-Baghdady, maka materi pembelajaran Al-Qur'an tidak jauh berbeda dengan metode Qira’ati dan Iqro’. Dan perlu diketahui bahwa pembelajaran metode ini lebih ditekankan pada kesesuaian dan keteraturan bacaan dengan ketukan atau lebih tepatnya pembelajaran Al-Quran pada metode ini lebih menekankan pada kode “Ketukan”.Dalam pelaksanaan metode ini mempunyai dua program yang harus diselesaikan oleh para santri, yaitu:
Dalam metode ini buku paketnya tidak dijual bebas bagi yang ingin menggunakannya atau ingin menjadi guru pada metode ini harus sudah mengikuti penataran calon guru metode An-Nahdhiyah.Dalam program sorogan Al-Quran ini, santri akan diajarkan bagaimana cara-cara membaca Al-Quran yang sesuai dengan sistem bacaan dalam membaca Al-Quran. Dimana santri langsung praktek membaca Al-Quran besar. Disini santri akan diperkenalkan beberapa sistem bacaan, yaitu tartil, tahqiq, dan taghanni.
1. prinsip-prinsip yang dipegang oleh guru/ustadz yaitu:
Strategi mengajar dalam Qiro’atiDalam mengajar Al-Qur'an dikenal beberapa macam stategi. Yaitu: Strategi mengajar umum (global)
Strategi mengajar khusus (detil) Strategi ini agar berjalan dengan baik maka perlu di perhatikan syarat syaratnya. Dan strategi ini meng-ajarkannya secara khusus atau detil. Dalam mengajar-kan metode qiro’ati ada I sampai VI yaitu:
Juz I sampai Juz VI mempunyai target yang harus dicapai sehingga disini guru harus lebih sering melatih peserta didik agar target-target itu tercapai. Metode ini mempunyai kelebihan dan kekurangan antara lain:
b) Kekurangannya:Bagi yang tidak lancar lulusnya juga akan lama karena metode ini lulusnya tidak ditentukan oleh bulan/tahun. Metode ini ditemukan oleh Drs. Muhadjir Sulthan, dandisosialisasikan pertama kali sebelum tahun 1991, yang sebenarnyasudah dipraktekkan pada tahun 1983. Metode ini tidak disusunbeberapa jilid akan tetapi hanya dijilid dalam satu buku saja.Padametode ini lebih menekankan pada pendekatan global yang bersifatstruktur analitik sintetik, yang dimaksud adalah penggunaan strukturkata yang tidak mengikuti bunyi mati (sukun).Metode ini sifatnya bukan mengajar, namun mendorong hinggagurunya: Tut Wuri Handayani dan santri dianggap telah memilikipersiapan dengan pengetahuan tersedia. Dalam perkembangannya Al-Barqy ini menggunakan metode yang diberi nama metode lembaga(kata kunci yang harus dihafal) dengan pendekatan global dan bersifatanalitik sintetik. Dan lembaga tersebut adalah:
a) Kelebihan dari metode ini:
Chabib Thoha, dkk, Metodologi Pengajaran Agama, (Yogyakarta, Pustaka Pelajar). |