Organ berikut yang dilapisi oleh jaringan epitel transisional adalah

Organ berikut yang dilapisi oleh jaringan epitel transisional adalah
ilustrasi sel. ©BBC

Merdeka.com - Jaringan epitel tersebar luas di seluruh tubuh. Jaringan ini membentuk penutup bagi semua permukaan tubuh, garis rongga tubuh dan organ berlubang, dan merupakan jaringan utama dalam kelenjar.

Jaringan epitel melakukan berbagai fungsi yang meliputi perlindungan, sekresi, penyerapan, ekskresi, filtrasi, difusi, dan penerimaan sensorik, melansir dari SEER Training Modules oleh National Cancer Institute of US.

Sel-sel dalam jaringan epitel sangat padat dengan matriks antar sel yang sangat sedikit. Karena jaringan membentuk penutup dan lapisan, sel memiliki satu permukaan bebas yang tidak bersentuhan dengan sel lain.

Di seberang permukaan bebas, sel-sel dilekatkan ke jaringan ikat yang mendasari oleh membran basal non-seluler. Membran ini merupakan campuran karbohidrat dan protein yang disekresikan oleh sel jaringan epitel dan jaringan ikat.

Sel epitel dapat berbentuk skuamosa, kuboid, atau kolumnar dan dapat disusun dalam satu atau beberapa lapisan. Berikut penjelasan selengkapnya mengenai fungsi jaringan epitel beserta jenis dan strukturnya yang perlu diketahui.

2 dari 5 halaman

Jaringan epitel (epithelium) disusun oleh sel-sel sejenis yang menutupi atau membalut permukaan luar dan dalam organ tubuh yang berbentuk tubulus (saluran) maupun cavum (rongga), dikutip dari publikasi yang diterbitkan leh Universitas Udayana.

Sel-sel epitel juga diketahui dapat berproliferasi menumbuhkan folikel kelenjar, seperti folikel rambut. Epitel permukaan organ tubuh terdiri dari kumpulan atau deretan selsel yang sangat rapat susunannya sehingga membentuk suatu lembaran atau lapisan yang substansi interselulernya sangat sedikit dan tipis atau tidak punya, dan cairannya sangat sedikit.

Epithelium berasal dari kata epi yang berarti di atas dan thele berarti punting (nipple). Istilah persebut untuk pertama kali digunakan terhadap suatu lapisan pada permukaan bibir yang tembus cahaya. Di bawah lapisan tersebut terdapat punting-punting (papilae) jaringan pengikat yang banyak mengandung kapiler darah.

Jaringan epitel tidak berdiri terlepas, tetapi melekat erat pada jaringan di bawah deretan sel, jaringan ini dinamakan membrana basalis. Membrana basalis ini merupakan tempat sel epitel melekat.

3 dari 5 halaman

Pada dasarnya, fungsi jaringan epitel adalah sebagai berikut:

  1. Fungsi yang pertama yaitu sebagai pelindung atau proteksi jaringan yang berada di sebelah dalamnya. 
  2. Fungsi jaringan epitel sebagai kelenjar, yaitu cairan yang menghasilkan getah. Kelenjar merupakan lekukan dari jaringan epitel dimana pada dindingnya terdapat sel kelenjar. Sel kelenjar adalah sel yang mengambil bahan baku dari darah lalu dibuat menjadi sesuatu. Kelenjar Ekskresi bila zat yang dikeluarkannya untuk dibuang, contohnya urine. Kelenjar sekresi jika zat yang dikeluarkannya untuk digunakan kembali, contohnya enzim-enzim. Kelenjar endokrin bila zat yang dikeluarkan (hormone) langsung ke dalam darah.
  3. Fungsi jaringan epitel sebagai penerima rangsang atau reseptor, disebut epitel sensori atau neuroepitelium. Epitel sensori kebanyakan berada di alat indra.
  4. Fungsi lainnya sebagai pintu gerbang lalu lintas zat, berfungsi melakukan penyerapan zat ke dalam tubuh dan mengeluarkan zat dari dalam tubuh. Contohnya pada alveolus paru-paru, jonjot usus, dan nefron ginjal.

4 dari 5 halaman

Jaringan epitel dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok berdasarkan atas bentuk dan jumlah lapisan sel-selnya. Untuk penamaan epitel banyak lapis umumnya berdasarkan bentuk sel permukaannya tanpa memperhatikan bentuk sel yang ada pada lapisan di bawahnya.

Dari uraian ini maka jaringan epitel dapat dibedakan menjadi 2 kelompok yakni:

  1. Epitel pelapis yaitu epitelium superfisial yang bersifat membran atau membaran/lapisan.
  2. Epitel kelenjar yaitu epitelium glandulare.

Sementara, jenis-jenis jaringan epitel dapat dibedakan menjadi dua yaitu epitel simpleks (terdiri dari satu lapis sel) dan epitel kompleks (tersusun atas beberapa lapisan sel).

1. Epitel simpleks

  • Epitel pipih selapis.
  • Epitel kubus selapis
  • Epitel silindris selapis
  • Epitel silindris selapis bersilia
  • Epitel silindris semu berlapis (Epitel silindris bersilia)

2. Epitel kompleks

  • Epitel pipih berlapis
  • Epitel kubus berlapis
  • Epitel silindris berlapis
  • Epitel transisional
  • Epitel kelenjar eksokrin
  • Epitel kelenjar endokrin

5 dari 5 halaman

Pengkhususan struktur pada permukaan sel epitel merupakan modifikasi pada permukaan lateral, bagian basal dan bagian apeks.

Terjadinya modifikasi untuk berbagai fungsi seperti mengikat epitelium yang satu dengan yang lainnya, difusi antar sel, untuk penghalang (barier) antar sel, masuknya zat-zat dari lumen yang dibatasi oleh jaringan dibawahnya, untuk komunikasi antar sel, untuk mengisi celah antar sel pada tempat tertentu dan merambatkan listrik.

[edl]

Organ berikut yang dilapisi oleh jaringan epitel transisional adalah

ilustrasi epitel (sumber: Pixabay)

Bola.com, Jakarta - Jaringan epitel (epitelium) adalah jaringan yang melapisi permukaan luar tubuh atau membatasi permukaan suatu rongga tubuh. Jaringan epitel tidak berdiri terlepas.

Jaringan epitel melekat erat pada jaringan di bawah deretan sel, jaringan ini dinamakan membrana basalis. Membrana basalis ini merupakan tempat sel epitel melekat.

Jaringan epitel yang melapisi permukaan luar tubuh disebut epidermis. Sedangkan jaringan epitel yang membatasi permukaan suatu rongga tubuh disebut mesotelium. Sementara itu, jaringan epitel yang membatasi organ dalam disebut endotelium.

Berdasarkan bentuknya, jaringan epitelium dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu epitelium pipih, kubus, silindris, transisional, dan kelenjar.

Berikut ini penjelasan tentang jenis-jenis jaringan epitel berdasarkan bentuknya, seperti dilansir dari gerbangkurikulum.sma.kemdikbud.go.id, Senin (22/11/2021).

Epitelium pipih tersusun dari sel-sel yang berbentuk pipih seperti lembaran, dengan inti sel tampak seperti cakram. Epitelium pipih dibedakan menjadi dua macam, yaitu:

1. Epitelium pipih selapis

Epitelium pipuh selapis merupakan epitelium yang tersusun dari selapis sel berbentuk pipih. Seluruh sel pada epitelium ini terletak di atas membran basal dan mencapai permukaan.

Epitelium pipih selapis terdapat pada alveolus paru-paru, endotelium, mesotelium, lapisan parietal kapsul bowman dan lengkung Henle, pleura (selaput pembungkus paru-paru), peritoneum (selaput perut), perikardium (selaput pembungkus jantung), serta endotelium pada pembuluh darah dan pembuluh limfa.

Epitelium pipih selapis berfungsi dalam proses difusi, osmosis, filtrasi, dan ekskresi.

2. Epitelium pipih berlapis

Epitelium pipih berlapis merupakan epitelium yang terdiri dari satu lapis sel berbentuk pipih. Akan tetapi, pada lapisan sel-sel yang lebih dalam bentuknya dapat berupa kubus atau silindris.

Epitelium pipih berlapis terdapat pada pada kulit, vagina, rongga mulut, esofagus, anus, dan kornea mata. Epitelium pipih berlapis berfungsi dalam proteksi (perlindungan).

Epitelium kubus tersusun dari sel-sel berbentuk kubus, dengan inti sel berbentuk bulat di tengah. Epitelium kubus dibedakan menjadi dua macam, yaitu:

1. Epitelium kubus selapis

Epitelium kubus selapis merupakan epitelium yang tersusun dari selapis sel berbentuk kubus. Epitelium kubus selapis berfungsi dalam proteksi, sekresi, dan absorpsi.

Epitelium kubus selapis terdapat pada tubulus kontortus proksimal, tubulus kontortus distal, nefron ginjal, permukaan luar ovarium, kelenjar ludah, kelenjar tiroid, pankreas, serta lensa mata. 

2. Epitelium kubus berlapis

Epitelium kubus berlapis merupakan epitelium yang terdiri atas lebih dari satu lapis sel berbentuk kubus. Epitelium kubus berlapis berfungsi untuk proteksi, sekresi, ekskresi, dan absorpsi.

Epitelium kubus berlapis terdapat pada kelenjar keringat dan kelenjar minyak. 

Epitelium silindris tersusun dari sel-sel yang berbentuk heksagonal memanjang (silinder). Inti sel dari epitelium ini berbentuk pipih memanjang. Epitelium silindris dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:

1. Epitelium silindris selapis

Epitelium silindris selapis merupakan epitelium yang tersusun dari selapis sel berbentuk silindris. Di antara sel-sel epitelium silindris selapis biasanya terdapat sel goblet, yaitu sel berbentuk piala yang berfungsi menghasilkan lendir.

Epitelium silindris selapis bersilia terdapat pada uterus, saluran uterus, vas deferens, dan bronkus intrapulmoner. Epitelium silindris selapis berfungsi untuk sekresi dan absorpsi.

2. Epitelium silindris berlapis

Epitelium silindris berlapis merupakan epitelium yang terdiri atas lebih dari satu lapis sel berbentuk silindris pada permukaannya. Akan tetapi, sel-sel pada lapisan-lapisan basal relatif lebih pendek dan berbentuk polihedral tidak teratur.

Epitelium silindris berlapis terdapat pada pada uretra, laring, faring, dan kelenjar ludah. Fungsi epitelium silindris berlapis banyak, seperti untuk proteksi dan sekresi.

3. Epitelium silindris berlapis semu bersilia

Epitelium silindris berlapis semu bersilia merupakan epitelium yang tersusun dari sel-sel dengan inti sel tidak sejajar sehingga seolah-olah epitelium tersebut terdiri atas banyak lapisan.

Pada epitelium ini terdapat silia yang berfungsi menggerakkan partikel yang berada di atasnya. Fungsi epitelium silindris berlapis semu bersilia adalah untuk proteksi.

Epitelium silindris berlapis semu bersilia terdapat pada saluran telur (tuba Fallopi), rongga hidung, dan saluran pernapasan

Epitelium transisional tersusun dari sel-sel yang bentuknya dapat berubah-ubah. Bagian basal terdiri atas sel-sel kubus hingga silindris. Sementara bagian tengah terdiri atas selsel kubus polihedral.

Bagian permukaan dalam (superfasial) terdiri atas sel-sel berbentuk kubus hingga pipih. Epitelium transisional terdapat pada organ-organ yang dapat mengalami peregangan, misalnya ureter, vesika urinaria, pelvis renalis, dan uretra.

Maka itu, sel-sel epitelium pada organ-organ tersebut dapat berubah-ubah bentuk sesuai tingkat peregangannya.

Epitelium kelenjar tersusun dari sel-sel epitelium khusus untuk sekresi zat yang diperlukan dalam proses fisiologi tubuh. Ada dua macam kelenjar, yaitu:

1. Kelenjar eksokrin

Kelenjar eksokrin adalah kelenjar yang menyalurkan sekretnya ke suatu permukaan tubuh (sekresi eksternal). Hasil sekresi kemudian disalurkan ke permukaan tubuh melalui suatu saluran yang bentuknya bermacam-macam, seperti lurus, bergelung, atau bercabang.

Sekret yang dikeluarkan berupa cairan jernih yang mengandung enzim atau musin. Contoh: pankreas, kelenjar ludah, kelenjar lambung, dan kelenjar keringat.

2. Kelenjar endokrin

Kelenjar endokrin adalah kelenjar yang menyalurkan sekretnya langsung ke dalam pembuluh darah atau pembuluh limfa (sekresi internal).

Oleh karena tidak memiliki saluran, kelenjar endokrin disebut juga kelenjar buntu. Sekret yang dikeluarkan berupa hormon. Contoh kelenjar endokrin adalah kelenjar tiroid, kelenjar hipofisis, kelenjar paratiroid, dan kelenjar timus.

Sumber: Kemdikbud