Pada dinding candi prambanan terdapat relief yang menggambarkan cerita kepahlawanan yaitu relief

Jakarta -

Salah satu bagian yang menarik perhatian dari sebuah candi adalah relief. Relief seringkali menggambarkan cerita atau kisah, seperti kisah Rama dan Sinta.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), relief adalah pahatan yang menampilkan perbedaan bentuk dan gambar dari permukaan rata di sekitarnya. Relief juga dapat diartikan sebagai gambar timbul yang terdapat pada candi dan sebagainya.

Melansir Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), relief candi menggambarkan sosok manusia, hewan, tumbuhan, dan berbagai motif lainnya. Relief terbagi menjadi dua, yakni relief cerita dan non cerita.

Seperti namanya, relief cerita dibuat untuk menyampaikan sebuah cerita, pesan kebaikan atau ajaran-ajaran agama. Cerita-cerita yang disajikan dalam relief berasal dari kitab-kitab sastra.

Kitab tersebut menceritakan sosok yang hebat, seperti kisah Ramayana, Arjunawiwaha, Sudhamala, Sri Tanjung, dan Kisah Panji. Sementara itu, relief non cerita berfungsi untuk memberikan nilai keindahan atau sebagai hiasan.

Beberapa relief non cerita berisikan ragam hias flora dan fauna, motif-motif geometris, dan kombinasi.

Candi dengan Relief Rama dan Sinta

Salah satu kisah populer yang diceritakan dalam relief adalah Kisah Ramayana. Ramayana menceritakan kepahlawanan tokoh asal India, Rama yang bertahta di Kerajaan Kosala. Dalam pandangan agama Hindu, sosok Rama disebut sebagai jelmaan Dewa Wisnu yang turun ke bumi.

Dalam relief candi, Ramayana menceritakan tentang kisah asmara Rama dan Sinta. Sinta atau Dewi Sinta merupakan putri dari Prabu Janaka. Kisah Rama dan Sinta terdapat pada relief candi Prambanan dan candi Penataran.

1. Candi Prambanan

Kisah Rama dan Sinta paling populer tergambar dalam relief Candi Prambanan. Candi Prambanan merupakan candi bercorak Hindu yang terletak di Desa Prambanan, Kecamatan Bokoharjo, Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta.

Berdasarkan penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Kawistara, relief Ramayana di Candi Prambanan menceritakan tentang peristiwa yang dialami dan dilakukan oleh Rama sebagai titisan Dewa Wisnu. Dari 24 panil relief Ramayana, empat di antaranya menjelaskan peristiwa Rama sebagai penjaga kehidupan, yakni menegaskan sosok Dewa Wisnu.

Selain itu, relief Ramayana dalam candi Prambanan juga menggambarkan kisah asmara Rama dan Sinta. Kisah Rama dan Sinta dapat dilihat pada Candi Siwa dan Brahma.

2. Candi Penataran

Selain tergambar pada candi Prambanan, kisah Rama dan Sinta juga terdapat pada Candi Penataran. Candi Penataran adalah candi Hindu yang terletak di lereng barat daya Gunung Kelud, tepatnya di Desa Penataran, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.

Candi ini juga dikenal sebagai kompleks percandian terluas.

Melansir situs Cagar Budaya Jawa Timur, relief Ramayana pada Candi Penataran terletak pada dinding candi utama. Cerita tersebut diawali dari cerita Hanoman yang diutus ke Alengka dan diakhiri dengan Kumbhakarna gugur.

Seluruh cerita dipahat di 102 panil dan dibatasi oleh ragam hias medalion. Adegan dimulai dari sebelah barat dekat dengan tangga. Relief dapat dibaca hanya dengan mengikuti alur prasawya, candi sebelah kiri.

Simak Video "Sempat Diundur Beberapa Saat, Westlife Manggung dengan Lighting Minim"


[Gambas:Video 20detik]
(kri/nwy)

Pertanyaan

Cermatilah teks berikut!
 

Prambanan, Candi Tercantik di Dunia

Pada dinding candi prambanan terdapat relief yang menggambarkan cerita kepahlawanan yaitu relief

    Candi Prambanan adalah bangunan luar biasa cantik yang dibangun pada abad X. Tepatnya, candi ini didirikan pada masa pemerintahan dua raja, yaitu Rakai Pikatan dan Rakai Balitung. Menjulang setinggi 47 meter (5 meter lebih tinggi dari Candi Borobudur), berdirinya candi ini telah memenuhi keinginan pembuatnya, yaitu menunjukkan kejayaan Hindu di tanah Jawa. Candi ini terletak 17 kilometer dari pusat Kota Yogyakarta.

    Candi Prambanan dikenal juga dengan sebutan Candi Roro Jonggrang. Hal ini berkaitan dengan sebuah legenda yang berkembang di tengah-tengah masyarakat Jawa. Alkisah, ada seorang pemuda bernama Bandung Bondowoso yang ingin melamar Roro Jonggrang. Karena tak setuju dengan lamaran itu, Roro Jonggrang membuat syarat yang tidak masuk akal. Ia meminta Bondowoso membuat candi dengan seribu arca hanya dalam waktu semalam. Namun, ternyata Bondowoso memiliki kesaktian. Ia hampir saja menyelesaikan seribu arca sebelum pagi tiba. Saat itulah, Roro Jonggrang meminta warga desa menumbuk padi dan membuat api besar agar tercipta suasana seperti pagi hari. Bondowoso yang baru dapat membuat 999 arca, kemudian mengutuk Roro Jonggrang menjadi arca yang keseribu karena merasa dicurangi. Hingga kini, kita dapat melihat arca Roro Jonggrang ada dalam salah satu candi di kompleks Candi Prambanan.

    Candi Prambanan memiliki tiga candi utama di halaman utama, yaitu Candi Wisnu, Brahma, dan Siwa. Ketiga candi tersebut adalah lambang Trimurti dalam kepercayaan Hindu. Ketiga candi itu menghadap ke timur. Setiap candi utama memiliki satu candi pendamping yang menghadap ke barat, yaitu Nandini untuk Siwa, Angsa untuk Brahma, dan Garuda untuk Wisnu. Selain itu, masih terdapat dua candi apit, empat candi kelir, dan empat candi sudut. Sementara itu, halaman kedua memiliki 224 candi.

    Memasuki Candi Siwa yang terletak di tengah dan merupakan bangunan paling tinggi, akan ditemui empat ruangan. Satu ruangan utama berisi arca Siwa, sementara tiga ruangan yang lain masing-masing berisi arca Ganesha (putra Siwa), Agastya (guru Siwa), dan Durga (istri Siwa). Arca Durga inilah yang disebut-sebut sebagai arca Roro Jonggrang dalam legenda.

    Candi Wisnu yang terletak di sebelah utara Candi Siwa, memiliki satu ruangan yang berisi Arca Wisnu. Candi Brahma yang terletak di sebelah selatan Candi Siwa juga hanya memiliki satu ruangan berisi Arca Brahma. Candi pendamping yang cukup memikat adalah Candi Garuda yang terletak di dekat Candi Wisnu. Candi ini menyimpan kisah tentang sosok manusia setengah burung yang bernama Garuda. Garuda merupakan burung dalam mitologi Hindu yang bertubuh emas, berwajah putih, bersayap merah, berparuh, dan bersayap mirip elang. Diperkirakan, sosok itu adalah adaptasi Hindu atas sosok Bennu (berarti 'terbit' atau 'bersinar', biasa diasosiasikan dengan Dewa Re) dalam mitologi Mesir Kuno atau Phoenix dalam mitologi Yunani Kuno. Garuda bisa menyelamatkan ibunya dari kutukan Aruna (kakak Garuda yang terlahir tidak sempurna) dengan mencuri Tirta Amerta (air suci para dewa).

    Kemampuan Garuda menyelamatkan ibunya dikagumi oleh banyak orang. Sampai sekarang, Garuda digunakan sebagai lambang untuk berbagai kepentingan. Indonesia menggunakannya untuk lambang negara. Konon, pencipta lambang Garuda Pancasila mencari inspirasi di candi ini. Negara lain yang juga menggunakannya untuk lambang negara adalah Thailand, dengan alasan yang sama. Akan tetapi, adaptasi bentuk dan tampilannya berbeda. Di Thailand, Garuda dikenal dengan istilah Krut atau Pha Krut.

    Prambanan juga memiliki relief candi yang menarik. Pertama, relief yang memuat kisah Ramayana. Menurut para ahli, relief itu mirip dengan cerita Ramayana yang diturunkan lewat tradisi lisan. Relief lain yang menarik adalah pohon Kalpataru yang dalam agama Hindu dianggap sebagai pohon kehidupan, kelestarian, dan keserasian lingkungan. Di Prambanan, relief pohon kalpataru digambarkan mengapit singa. Keberadaan pohon ini membuat para ahli menganggap bahwa masyarakat abad ke-9 memiliki kearifan dalam mengelola lingkungannya.

    Sama seperti sosok Garuda, kalpataru kini juga digunakan untuk berbagai kepentingan. Di Indonesia, kalpataru menjadi lambang Wahana Lingkungan Hidup (Walhi). Bahkan, beberapa ilmuwan di Bali mengembangkan konsep Tri Hita Karana untuk pelestarian lingkungan dengan melihat relief kalpataru di candi ini. Pohon kehidupan itu juga dapat ditemukan pada gunungan yang digunakan untuk membuka kesenian wayang. Sebuah bukti bahwa relief yang ada di Prambanan telah mendunia.

    Candi Prambanan pun memiliki berbagai relief burung. Relief-relief burung di Candi Prambanan begitu realistis sehingga para biolog dapat mengidentifikasinya hingga tingkat genus. Salah satunya relief kakaktua jambul kuning (Cacatua sulphurea).

(Sumber: navigasi-budaya.jogjaprov.go.id) 

Relief apa saja yang terdapat pada dinding Candi Prambanan? 

Berikut ini yang bukan kegiatan konsumsi adalah a menghabiskan makanan B menggunakan jasa objek C mengajar masak D membeli pakaian​

ga nerima candaantolong y kkthanks​

Integrasi sosial yang tercipta dalam masyarakat dapat terlihat dari a.) nilai sosial b.) terciptanya dominasi c.) terwujudnya ketertiban d.) timbul … kesamaan kehendak Jawab qaqa!

sebutkan negara peserta ciri kas produk​

tanggal berapa terjadi pertukaran budaya antara Indonesia​