Artikel ini sebagai pelengkap artikel kemarin, membuat tas rajutan imut dari plastik
kresek (cara merajut). Sebelum memulai merajut ada baiknya kita menyamakan persepsi dulu, bahwa crochet = merajut, bukan merenda. Jadi, crochet dan knitting , keduanya sama-sama teknik merajut. Karena masih banyak orang yang memperdebatkan tentang pengertian crochet itu sendiri. Dan jika persepsi kita nggak sama, maka akan terjadi kerancuan dengan isi artikel ini. Show
Setelah sama persepsi, barulah kita memahami tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan merajut, mulai dari pengertian crochet, perbedaan crochet dengan knitting, peralatan merajut, simbol-simbol dalam merajut, istilah-istilah crochet, macam-macam tusuk rajut, dan sebagainya.
Pengertian crochet:Teknik crochet adalah suatu teknik yang mengolah benang dengan membentuk sengkelit-sengkelit dengan pertolongan satu batang pengait/jarum/songket dan hasil keseluruhan kaitan membentuk sebuah benda atau bahan baru. Perbedaan crochet dan knitting:Crochet menggunakan jarum tunggal yang disebut hook/hakken/hakpen. Sedangkan knitting menggunakan jarum ganda yang disebut jarum knit/knitting needle/breien. Peralatan merajut:1. Hook/Hakken/Hakpen.Hakpen memiliki ukuran bermacam-macam. Penggunaannya disesuaikan dengan ukuran benang. Karena jika hakpen terlalu kecil, hasil rajutannya akan terlalu rapat dan kaku. Begitu juga sebaliknya, apabila hakpen terlalu besar, maka hasil rajutannya akan terlihat besar dan berlubang. Penggunaan benang dan ukuran hakpen yang disarankan:1. Nomor 1/0 untuk benang katun ukuran 5. Cara memegang jarum pun ada 2:1. Seperti memegang pisau.Cara ini lebih mudah digunakan, apalagi untuk pemula. 2. Seperti memegang pensil/pena.Saya tidak merekomendasikan cara ini, karena membuat jari cepat capek, berdasarkan pengalaman saya lho yaa 😀 2. BenangUkuran benang menyesuaikan dengan hakken. Jenis-jenis benang rajut dan perkiraan harga:1. Benang Kinlon/Minlon.Adalah benang rajut yang cocok digunakan untuk membuat syal karena sifatnya yang mengembang dan hangat jika mengenai tubuh. Berat rata-rata 45 gr, harganya sekitar Rp. 12.500,- 2. Benang Wol Kenari.Berat rata-rata 30 gr, harganya sekitar Rp. 5.500,- 3. Benang Katun.Adalah benang yang terbuat dari serat alami (kapas). Benang ini cocok digunakan untuk pemula yang baru belajar merajut, karena sifatnya dingin, ringan dan memiliki variasi warna. Bisa digunakan untuk membuat berbagai pernik sulam, seperti tas, dompet, taplak meja, dan lainnya. Benang katun ada yang memiliki satu warna dan ada yang gradasi (sembur). Harganya berkisar antara Rp 8.500,- hingga Rp 15.000,- Berat rata-rata 45 gr. 4. Benang Nylon/Nilon.Adalah benang yang bersifat kuat, kaku dan mengkilat. Benang nilon ukuran kecil (no.12) cocok digunakan untuk aksesoris atau pernak-pernik. Harganya sekitar Rp.7,000,- sampai Rp 11.000,- Biasanya tanpa digulung. Sedangkan yang berukuran besar (D30) cocok digunakan untuk pembuatan tas, dompet, dan sepatu. Harganya antara Rp 38.000,- hingga Rp 40.000,- dengan berat -/+ 300 gr. 5. Benang Panda.Harganya sekitar Rp 17.500,- Berat 100 gr. Hakken: no. 3/4, knitting: 3 mm. 6. Benang Woll Sintetis/Acrilic.Dapat digunakan untuk membuat syal, amigurumi dan boneka. Hakken: no.3/4, knitting: 2,5 mm. Berat 40 gr, harganya sekitar Rp 8.500,- 7. Benang Acrylic Linen.Biasanya digunakan untuk menenun. Harganya sekitar Rp 15.000,- 8. Benang Polyester.Terbuat dari bahan 100% serat polyester. Benangnya ringan, mengkilat, kuat dan tidak luntur. Benang ini cocok untuk bahan merajut tas, dompet, taplak, bros dan sebagainya selain produk wearable. Hakken: no 4/5 , berat 100 gr, harganya sekitar Rp 12.000,- 9. Benang Ryon Splash Sembur.Cocok dibuat syal, baju dewasa dan baby. Karena benangnya lembut dan tidak pecah. Harganya sekitar Rp 17.000,- berat 50 gr. Hakken: no.2/3, knitting: 2,5 mm. 10. Benang Katun Orchid.Benang ini memiliki tekstur yang pecah namun lembut. Bisa digunakan untuk membuat syal atau pun baju. Hakken: no.4, knitting: 3 mm. Harganya sekitar Rp 12.000,- Berat 100 gr. 11. Benang Bulky.Dari bahan akrilik, seperti kapas, teksturnya lembut dan agak berbulu. Cocok dibuat topi, syal, scraf dan tas. Hakken: no.8/9/10, knitting: 6 mm, berat 60-70 gr, harganya sekitar Rp 11.000,- 12. Benang Smock.Benangnya mengkilat, bisa digunakan sebagai tepi jilbab/kerudung dan aksesoris. Berat 20 gr, harganya sekitar Rp 5.000,- 13. Benang Jala.Bisa di gunakan untuk membuat taplak. Hakken: no.0/1 atau ½, harganya sekitar Rp 5.000,- 14. Benang Rayon.Benang ini memiliki kesan jatuh dan adem saat dipakai. Bertekstur halus dan lembut. Sehingga pas digunakan untuk rajutan yang wearable, seperti rompi, baju, cardigan, syal, scraf, pashmina dan perlengkapan bayi. Berat 100 gr. Hakken: no.2/3, knitting: 2,5 mm, harganya sekitar Rp 17.000,- 15. Benang Athena.Benangnya tidak luntur, lembut dan hangat. Bahannya: 30% woll dan 70% akrilic. Bisa dibuat topi dan syal. Hakken: no.4, knitting: 3 mm. Berat 100 gr, harganya sekitar Rp 25.000,- Cara melilitkan benang:Sebenarnya ada 2 metode, tapi saya sering menggunakan metode ke-3 (ala saya :D)
3. Gunting4. Meteran5. Penanda RajutanFungsinya untuk memberikan tanda saat kita memulai merajut agar memudahkan kita dalam menghitung jumlah tusuk rajutan. 6. Jarum Jahit/LilinSebenarnya ini hanya sebagai alat bantu dari hasil akhir dengan cara memasukkan benang pada jarum lalu menusukkan pada rajutan sekitarnya. Gunakan jarum jahit berlubang besar. Tapi saya biasanya memakai lilin untuk membakar ujung benang. Agar hasilnya rapi dan kuat, lekatkan benang yang masih meleleh pada benang sampingnya. 7. Lem TembakUntuk menempelkan aksesoris pada rajutan. Simbol-simbol crochet:Fungsi dari simbol adalah: Memberikan kemudahan dalam membaca atau membuat pola rajutan. Istilah-istilah crochet:
Macam-macam tusuk dasar rajut:1. Tusuk Rantai atau ChainCara membuat tusuk rantai/chain 1:
Cara ke-2:
2. Tusuk Tunggal (sc)Cara membuat tusuk tunggal:
Pada tusuk dasar rajut kedua ini, ada tusuk tunggal pengurangan dan tusuk tunggal penambahan. Cara merajut tusuk dasar penambahan (2sc inc) dan tusuk dasar pengurangan (2sc dec) keduanya sudah kami jelaskan di artikel yang berjudul tutorial belajar tusuk rajut pengurangan dan penambahan untuk pemula. 3. Setengah Tusuk Ganda (hdc)Cara membuat setengah tusuk ganda:
Variasi dari setengah tusuk ganda ini adalah setengah tusuk ganda dikluster, dengan cara menggabungkan 3 setengah tusuk ganda yang belum sempurna di 1 lubang. Kenapa disebut belum sempurna? Karena benang tidak dikaitkan terlebih dahulu (sebagai penutup dari setengah tusuk ganda). Tusuk dasar rajut ini dikenal dengan pola tulisan 3hdc cl (3 setengah tusuk ganda dikluster). Cara merajut tusuk 3hdc cl (3 setengah tusuk ganda dikluster): a. Pada 1 lubang, buat 3 setengah tusuk ganda belum sempurna (gambar 1). 4. Tusuk Ganda (dc)Cara membuat tusuk ganda:
Sama halnya pada tusuk tunggal, istilah penambahan dan pengurangan pun berlaku pada tusuk ganda ini. Dimana dikenal dengan pola rajut tulisan “2dc dec” (2dc decrease) = 2 tusuk ganda pengurangan dan “2dc inc” (2dc increase)= 2 tusuk ganda penambahan. Bukan hanya itu saja, pada tusuk ganda ini, ada variasi tusuk lainnya yang dikenal dengan “3dc cl” (3dc cluster) = 3 tusuk ganda dikluster. Cara merajut 2 tusuk ganda pengurangan dan penambahan, serta 3 tusuk ganda dikluster: Setelah Anda menguasai tusuk dasar merajut keempat ini, yaitu tusuk ganda (dc) dan juga varian nya. Anda bisa mencoba tusuk
ganda model lainnya, yaitu: 5. Triple (tr)Tusuk ini mirip dengan tusuk ganda. Pada tusuk ganda, benang dikaitkan 1 kali di jarum, sedangkan pada tusuk triple, benang dikaitkan 2 kali. Cara membuat triple:
6. Tusuk Selip/Sisip (sl st)Biasanya tusuk selip/sisip dipakai untuk menyambung dan membuat tusukan baru di tempat lain. Cara membuat tusuk selip/sisip:
7. CARA MENYAMBUNG BENANG DALAM MERAJUT ATAU CARA MENGGANTI BENANG DENGAN WARNA LAIN |