Pemanfaatan teknologi yang tidak bijaksana dapat mengakibatkan dampak buruk bagi lingkungan

Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

A.
Abstrak

Manusia menciptakan teknologi dengan maksud agar hidupnya lebih mudah, praktis, efisien dan tidak banyak mengalami kesulitan. Namun, tidak jarang, teknologi justru menimbulkan masalah serius bagi kehidupan umat manusia. Para petani mungkin sangat terbantu oleh kemajuan teknologi seperti traktor, alat penyemprot hama dan penyiram tanaman, dan berbagai jenis peptisida yang cukup ampuh untuk memberantas hama. Namun, tidak jarang, teknologi yang diciptakan oleh manusia menimbulkan masalah serius bagi kehidupan makhluk hidup lainnya. Namun di sisi lain penggunaan peptisida yang berlebihan juga menjadi ancaman bagi keberlangsungan hidup suatu ekosistem. Ekosistem adalah suatu unit atau satuan fungsional dari makhluk-makhluk hidup dengan lingkungannya dan di dalam suatu ekosistem terdapat komponen biotik dan abiotik. Manusia termasuk dalam kelompok komponen biotik yaitu sebagai konsumen atas komponen-komponen abiotik, sedangkan komponen abiotik adalah faktor yang mempengaruhi lingkungan makhluk-makhluk hidup lainnya, misalnya seperi tanah, udara, air, cahaya, dan suhu. Penggunaan komponen abiotik oleh manusia yang sesuai dengan kebutuhan akan meningkatkan kwalitas hidup manusia sebagai makhluk hidup, serta teknologi yang diciptakan oleh manusia bisa dimanfaatkan sesuai kebutuhan dan tidak lagi merusak lingkungan hidup manusia itu sendiri. Pada saat sekarang ini banyak sekali ditemukan pemanfaatan teknologi yang akhirnya menjadi permasalahan bagi lingkungan, seperti misalnya efek rumah kaca yang disebabkan oleh adanya pencemaran udara yang banyak mengandung zat-zat yang dapat mengubah suhu udara. Karena dengan adanya pencemaran udara akan menyebabkan pemanasan global, yaitu dengan adanya efek rumah kaca. Yang di mana dengan adanya efek rumah kaca ini sinar ultra violet yang dapat membahayakan manusia tidak akan disaring lagi oleh lapisan ozon, sehingga akan langsung menuju bumi dan selanjutnya akan diam dan bersikulasi di bumi, begitu seterusnya. Jadi, jelas bahwa perkembangan dari teknologi bukan hanya berdampak positif, tetapi ada juga dampak yang negatif. Dalam era modernisasi ini teknologi sangat berperan penting dalam kehidupan, tetapi manusia tidak akan terlepas dari lingkungan hidupnya sebagai tempat

untuk beraktivitas dan menjalani kehidupan.

Kata Kunci :Manusia, Teknologi, dan Lingkungan Hidup

A. PENDAHULUAN

Jika kita menelusuri kembali sejarah peradaban manusia di bumi ini, kita akan melihat adanya usaha dari manusia untuk menyempurnakan hidupnya, demi kelangsungan hidup jenisnya. Pada saat manusia hidup mengembara, mereka hidup dari hasil perburuan, mencari buah-buahan serta umbi-umbian yang terdapat di hutan-hutan. Mereka belum mengenal perihal bercocok tanam atau bertani, dan hidup mengembara dalam kelompok-kelompok kecil dan tinggal di gua-gua. Bila binatang buruan mulai berkurang, mereka berpindah mencari tempat yang masih

terdapat cukup binatang-binatang buruan sebagai bahan makanan.

Akan tetapi lambat laun dengan bertambahnya jumlah populasi mereka, cara idup semacam itu tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Kemudian mereka mulai mengenal cara bercocok tanam yang masih sangat sederhana, yaitu dengan membuka hutan untuk dibuat ladang yang ditanami dengan umbi-umbian atau tanaman lain yang telah dikenalnya sebagai bahan makanan. Rumah-rumah mereka pada saat itu terbuat dari kayu yang beratap daun-daunan. Bilamana kesuburan tanah tidak memungkinkan lagi untuk memperoleh panen yang mencukupi kebutuhan, mereka berpindah mencari tempat baru yang masih memungkinkan untuk bercocok tanam. Kembali mereka membuka hutan untuk dijadikan tempat tinggal serta ladangnya. Dan dalammencari tempat mereka selalu memperhatikan sumber air, di mana mereka memilih tempat yang dekat dengan mata air, di tepi sungai, atau danau. Selain

bercocok tanam mereka mulai memelihara binatang-binatang.

Dan akhirnya mereka hidup menetap dari hasil pengalamannya, mereka mulai dapat bercocok tanam secara lebih baik, misalnya dengan ditemukannya sistern bersawah dan hingga teknologi pada saat ini. Di sini manusia mulai mengetahui

sifat-sifat alam lingkungan hidupnya.

Tampaknya di sini manusia sedikit demi sedikit mulai menyesuaikan diri pada alam lingkungan hidupnya. Bahkan lebih daripada itu, manusia telah mengubah semua komunitas biologis di tempat mereka hidup. Perubahan alam lingkungan hidup manusia tampak jelas di kota-kota, dibandingkan dengan di hutan rimba, serta penduduk kota dalam bidang teknologi sudah lebih maju dan teknologi kebanyakan di import dari luar negeri. Sedangkan penduduk di hutan rimba masih sedikit

serta primitif.

Perubahan alam lingkungan hidup manusia akan berpengaruh baik secara positif ataupun negatif. Berpengaruh bagi manusia mendapatkan keuntungan dari perubahan tersebut, dan berpengaruh tidak baik karena dapat mengurangi kemampuan alam

lingkungan hidupnya untuk menyokong kehidupannya.

Normal
0

false false false

C. LANDASAN TEORI

1. Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan dengan segala fungsi dan potensinya yang tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran, pertumbuhan, perkembangan, mati, dan seterusnya, yang terkait dengan berinteraksi dengan alam dan lingkungannya dalam sebuah hubungan timbal balik

baik itu positif maupun negatif (M. Setiadi, Elly: 2006).


Page 2

A.
Abstrak

Manusia menciptakan teknologi dengan maksud agar hidupnya lebih mudah, praktis, efisien dan tidak banyak mengalami kesulitan. Namun, tidak jarang, teknologi justru menimbulkan masalah serius bagi kehidupan umat manusia. Para petani mungkin sangat terbantu oleh kemajuan teknologi seperti traktor, alat penyemprot hama dan penyiram tanaman, dan berbagai jenis peptisida yang cukup ampuh untuk memberantas hama. Namun, tidak jarang, teknologi yang diciptakan oleh manusia menimbulkan masalah serius bagi kehidupan makhluk hidup lainnya. Namun di sisi lain penggunaan peptisida yang berlebihan juga menjadi ancaman bagi keberlangsungan hidup suatu ekosistem. Ekosistem adalah suatu unit atau satuan fungsional dari makhluk-makhluk hidup dengan lingkungannya dan di dalam suatu ekosistem terdapat komponen biotik dan abiotik. Manusia termasuk dalam kelompok komponen biotik yaitu sebagai konsumen atas komponen-komponen abiotik, sedangkan komponen abiotik adalah faktor yang mempengaruhi lingkungan makhluk-makhluk hidup lainnya, misalnya seperi tanah, udara, air, cahaya, dan suhu. Penggunaan komponen abiotik oleh manusia yang sesuai dengan kebutuhan akan meningkatkan kwalitas hidup manusia sebagai makhluk hidup, serta teknologi yang diciptakan oleh manusia bisa dimanfaatkan sesuai kebutuhan dan tidak lagi merusak lingkungan hidup manusia itu sendiri. Pada saat sekarang ini banyak sekali ditemukan pemanfaatan teknologi yang akhirnya menjadi permasalahan bagi lingkungan, seperti misalnya efek rumah kaca yang disebabkan oleh adanya pencemaran udara yang banyak mengandung zat-zat yang dapat mengubah suhu udara. Karena dengan adanya pencemaran udara akan menyebabkan pemanasan global, yaitu dengan adanya efek rumah kaca. Yang di mana dengan adanya efek rumah kaca ini sinar ultra violet yang dapat membahayakan manusia tidak akan disaring lagi oleh lapisan ozon, sehingga akan langsung menuju bumi dan selanjutnya akan diam dan bersikulasi di bumi, begitu seterusnya. Jadi, jelas bahwa perkembangan dari teknologi bukan hanya berdampak positif, tetapi ada juga dampak yang negatif. Dalam era modernisasi ini teknologi sangat berperan penting dalam kehidupan, tetapi manusia tidak akan terlepas dari lingkungan hidupnya sebagai tempat

untuk beraktivitas dan menjalani kehidupan.

Kata Kunci :Manusia, Teknologi, dan Lingkungan Hidup

A. PENDAHULUAN

Jika kita menelusuri kembali sejarah peradaban manusia di bumi ini, kita akan melihat adanya usaha dari manusia untuk menyempurnakan hidupnya, demi kelangsungan hidup jenisnya. Pada saat manusia hidup mengembara, mereka hidup dari hasil perburuan, mencari buah-buahan serta umbi-umbian yang terdapat di hutan-hutan. Mereka belum mengenal perihal bercocok tanam atau bertani, dan hidup mengembara dalam kelompok-kelompok kecil dan tinggal di gua-gua. Bila binatang buruan mulai berkurang, mereka berpindah mencari tempat yang masih

terdapat cukup binatang-binatang buruan sebagai bahan makanan.

Akan tetapi lambat laun dengan bertambahnya jumlah populasi mereka, cara idup semacam itu tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Kemudian mereka mulai mengenal cara bercocok tanam yang masih sangat sederhana, yaitu dengan membuka hutan untuk dibuat ladang yang ditanami dengan umbi-umbian atau tanaman lain yang telah dikenalnya sebagai bahan makanan. Rumah-rumah mereka pada saat itu terbuat dari kayu yang beratap daun-daunan. Bilamana kesuburan tanah tidak memungkinkan lagi untuk memperoleh panen yang mencukupi kebutuhan, mereka berpindah mencari tempat baru yang masih memungkinkan untuk bercocok tanam. Kembali mereka membuka hutan untuk dijadikan tempat tinggal serta ladangnya. Dan dalammencari tempat mereka selalu memperhatikan sumber air, di mana mereka memilih tempat yang dekat dengan mata air, di tepi sungai, atau danau. Selain

bercocok tanam mereka mulai memelihara binatang-binatang.

Dan akhirnya mereka hidup menetap dari hasil pengalamannya, mereka mulai dapat bercocok tanam secara lebih baik, misalnya dengan ditemukannya sistern bersawah dan hingga teknologi pada saat ini. Di sini manusia mulai mengetahui

sifat-sifat alam lingkungan hidupnya.

Tampaknya di sini manusia sedikit demi sedikit mulai menyesuaikan diri pada alam lingkungan hidupnya. Bahkan lebih daripada itu, manusia telah mengubah semua komunitas biologis di tempat mereka hidup. Perubahan alam lingkungan hidup manusia tampak jelas di kota-kota, dibandingkan dengan di hutan rimba, serta penduduk kota dalam bidang teknologi sudah lebih maju dan teknologi kebanyakan di import dari luar negeri. Sedangkan penduduk di hutan rimba masih sedikit

serta primitif.

Perubahan alam lingkungan hidup manusia akan berpengaruh baik secara positif ataupun negatif. Berpengaruh bagi manusia mendapatkan keuntungan dari perubahan tersebut, dan berpengaruh tidak baik karena dapat mengurangi kemampuan alam

lingkungan hidupnya untuk menyokong kehidupannya.

Normal
0

false false false

C. LANDASAN TEORI

1. Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan dengan segala fungsi dan potensinya yang tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran, pertumbuhan, perkembangan, mati, dan seterusnya, yang terkait dengan berinteraksi dengan alam dan lingkungannya dalam sebuah hubungan timbal balik

baik itu positif maupun negatif (M. Setiadi, Elly: 2006).


Pemanfaatan teknologi yang tidak bijaksana dapat mengakibatkan dampak buruk bagi lingkungan

Lihat Nature Selengkapnya


Page 3

A.
Abstrak

Manusia menciptakan teknologi dengan maksud agar hidupnya lebih mudah, praktis, efisien dan tidak banyak mengalami kesulitan. Namun, tidak jarang, teknologi justru menimbulkan masalah serius bagi kehidupan umat manusia. Para petani mungkin sangat terbantu oleh kemajuan teknologi seperti traktor, alat penyemprot hama dan penyiram tanaman, dan berbagai jenis peptisida yang cukup ampuh untuk memberantas hama. Namun, tidak jarang, teknologi yang diciptakan oleh manusia menimbulkan masalah serius bagi kehidupan makhluk hidup lainnya. Namun di sisi lain penggunaan peptisida yang berlebihan juga menjadi ancaman bagi keberlangsungan hidup suatu ekosistem. Ekosistem adalah suatu unit atau satuan fungsional dari makhluk-makhluk hidup dengan lingkungannya dan di dalam suatu ekosistem terdapat komponen biotik dan abiotik. Manusia termasuk dalam kelompok komponen biotik yaitu sebagai konsumen atas komponen-komponen abiotik, sedangkan komponen abiotik adalah faktor yang mempengaruhi lingkungan makhluk-makhluk hidup lainnya, misalnya seperi tanah, udara, air, cahaya, dan suhu. Penggunaan komponen abiotik oleh manusia yang sesuai dengan kebutuhan akan meningkatkan kwalitas hidup manusia sebagai makhluk hidup, serta teknologi yang diciptakan oleh manusia bisa dimanfaatkan sesuai kebutuhan dan tidak lagi merusak lingkungan hidup manusia itu sendiri. Pada saat sekarang ini banyak sekali ditemukan pemanfaatan teknologi yang akhirnya menjadi permasalahan bagi lingkungan, seperti misalnya efek rumah kaca yang disebabkan oleh adanya pencemaran udara yang banyak mengandung zat-zat yang dapat mengubah suhu udara. Karena dengan adanya pencemaran udara akan menyebabkan pemanasan global, yaitu dengan adanya efek rumah kaca. Yang di mana dengan adanya efek rumah kaca ini sinar ultra violet yang dapat membahayakan manusia tidak akan disaring lagi oleh lapisan ozon, sehingga akan langsung menuju bumi dan selanjutnya akan diam dan bersikulasi di bumi, begitu seterusnya. Jadi, jelas bahwa perkembangan dari teknologi bukan hanya berdampak positif, tetapi ada juga dampak yang negatif. Dalam era modernisasi ini teknologi sangat berperan penting dalam kehidupan, tetapi manusia tidak akan terlepas dari lingkungan hidupnya sebagai tempat

untuk beraktivitas dan menjalani kehidupan.

Kata Kunci :Manusia, Teknologi, dan Lingkungan Hidup

A. PENDAHULUAN

Jika kita menelusuri kembali sejarah peradaban manusia di bumi ini, kita akan melihat adanya usaha dari manusia untuk menyempurnakan hidupnya, demi kelangsungan hidup jenisnya. Pada saat manusia hidup mengembara, mereka hidup dari hasil perburuan, mencari buah-buahan serta umbi-umbian yang terdapat di hutan-hutan. Mereka belum mengenal perihal bercocok tanam atau bertani, dan hidup mengembara dalam kelompok-kelompok kecil dan tinggal di gua-gua. Bila binatang buruan mulai berkurang, mereka berpindah mencari tempat yang masih

terdapat cukup binatang-binatang buruan sebagai bahan makanan.

Akan tetapi lambat laun dengan bertambahnya jumlah populasi mereka, cara idup semacam itu tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Kemudian mereka mulai mengenal cara bercocok tanam yang masih sangat sederhana, yaitu dengan membuka hutan untuk dibuat ladang yang ditanami dengan umbi-umbian atau tanaman lain yang telah dikenalnya sebagai bahan makanan. Rumah-rumah mereka pada saat itu terbuat dari kayu yang beratap daun-daunan. Bilamana kesuburan tanah tidak memungkinkan lagi untuk memperoleh panen yang mencukupi kebutuhan, mereka berpindah mencari tempat baru yang masih memungkinkan untuk bercocok tanam. Kembali mereka membuka hutan untuk dijadikan tempat tinggal serta ladangnya. Dan dalammencari tempat mereka selalu memperhatikan sumber air, di mana mereka memilih tempat yang dekat dengan mata air, di tepi sungai, atau danau. Selain

bercocok tanam mereka mulai memelihara binatang-binatang.

Dan akhirnya mereka hidup menetap dari hasil pengalamannya, mereka mulai dapat bercocok tanam secara lebih baik, misalnya dengan ditemukannya sistern bersawah dan hingga teknologi pada saat ini. Di sini manusia mulai mengetahui

sifat-sifat alam lingkungan hidupnya.

Tampaknya di sini manusia sedikit demi sedikit mulai menyesuaikan diri pada alam lingkungan hidupnya. Bahkan lebih daripada itu, manusia telah mengubah semua komunitas biologis di tempat mereka hidup. Perubahan alam lingkungan hidup manusia tampak jelas di kota-kota, dibandingkan dengan di hutan rimba, serta penduduk kota dalam bidang teknologi sudah lebih maju dan teknologi kebanyakan di import dari luar negeri. Sedangkan penduduk di hutan rimba masih sedikit

serta primitif.

Perubahan alam lingkungan hidup manusia akan berpengaruh baik secara positif ataupun negatif. Berpengaruh bagi manusia mendapatkan keuntungan dari perubahan tersebut, dan berpengaruh tidak baik karena dapat mengurangi kemampuan alam

lingkungan hidupnya untuk menyokong kehidupannya.

Normal
0

false false false

C. LANDASAN TEORI

1. Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan dengan segala fungsi dan potensinya yang tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran, pertumbuhan, perkembangan, mati, dan seterusnya, yang terkait dengan berinteraksi dengan alam dan lingkungannya dalam sebuah hubungan timbal balik

baik itu positif maupun negatif (M. Setiadi, Elly: 2006).


Pemanfaatan teknologi yang tidak bijaksana dapat mengakibatkan dampak buruk bagi lingkungan

Lihat Nature Selengkapnya


Page 4

A.
Abstrak

Manusia menciptakan teknologi dengan maksud agar hidupnya lebih mudah, praktis, efisien dan tidak banyak mengalami kesulitan. Namun, tidak jarang, teknologi justru menimbulkan masalah serius bagi kehidupan umat manusia. Para petani mungkin sangat terbantu oleh kemajuan teknologi seperti traktor, alat penyemprot hama dan penyiram tanaman, dan berbagai jenis peptisida yang cukup ampuh untuk memberantas hama. Namun, tidak jarang, teknologi yang diciptakan oleh manusia menimbulkan masalah serius bagi kehidupan makhluk hidup lainnya. Namun di sisi lain penggunaan peptisida yang berlebihan juga menjadi ancaman bagi keberlangsungan hidup suatu ekosistem. Ekosistem adalah suatu unit atau satuan fungsional dari makhluk-makhluk hidup dengan lingkungannya dan di dalam suatu ekosistem terdapat komponen biotik dan abiotik. Manusia termasuk dalam kelompok komponen biotik yaitu sebagai konsumen atas komponen-komponen abiotik, sedangkan komponen abiotik adalah faktor yang mempengaruhi lingkungan makhluk-makhluk hidup lainnya, misalnya seperi tanah, udara, air, cahaya, dan suhu. Penggunaan komponen abiotik oleh manusia yang sesuai dengan kebutuhan akan meningkatkan kwalitas hidup manusia sebagai makhluk hidup, serta teknologi yang diciptakan oleh manusia bisa dimanfaatkan sesuai kebutuhan dan tidak lagi merusak lingkungan hidup manusia itu sendiri. Pada saat sekarang ini banyak sekali ditemukan pemanfaatan teknologi yang akhirnya menjadi permasalahan bagi lingkungan, seperti misalnya efek rumah kaca yang disebabkan oleh adanya pencemaran udara yang banyak mengandung zat-zat yang dapat mengubah suhu udara. Karena dengan adanya pencemaran udara akan menyebabkan pemanasan global, yaitu dengan adanya efek rumah kaca. Yang di mana dengan adanya efek rumah kaca ini sinar ultra violet yang dapat membahayakan manusia tidak akan disaring lagi oleh lapisan ozon, sehingga akan langsung menuju bumi dan selanjutnya akan diam dan bersikulasi di bumi, begitu seterusnya. Jadi, jelas bahwa perkembangan dari teknologi bukan hanya berdampak positif, tetapi ada juga dampak yang negatif. Dalam era modernisasi ini teknologi sangat berperan penting dalam kehidupan, tetapi manusia tidak akan terlepas dari lingkungan hidupnya sebagai tempat

untuk beraktivitas dan menjalani kehidupan.

Kata Kunci :Manusia, Teknologi, dan Lingkungan Hidup

A. PENDAHULUAN

Jika kita menelusuri kembali sejarah peradaban manusia di bumi ini, kita akan melihat adanya usaha dari manusia untuk menyempurnakan hidupnya, demi kelangsungan hidup jenisnya. Pada saat manusia hidup mengembara, mereka hidup dari hasil perburuan, mencari buah-buahan serta umbi-umbian yang terdapat di hutan-hutan. Mereka belum mengenal perihal bercocok tanam atau bertani, dan hidup mengembara dalam kelompok-kelompok kecil dan tinggal di gua-gua. Bila binatang buruan mulai berkurang, mereka berpindah mencari tempat yang masih

terdapat cukup binatang-binatang buruan sebagai bahan makanan.

Akan tetapi lambat laun dengan bertambahnya jumlah populasi mereka, cara idup semacam itu tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Kemudian mereka mulai mengenal cara bercocok tanam yang masih sangat sederhana, yaitu dengan membuka hutan untuk dibuat ladang yang ditanami dengan umbi-umbian atau tanaman lain yang telah dikenalnya sebagai bahan makanan. Rumah-rumah mereka pada saat itu terbuat dari kayu yang beratap daun-daunan. Bilamana kesuburan tanah tidak memungkinkan lagi untuk memperoleh panen yang mencukupi kebutuhan, mereka berpindah mencari tempat baru yang masih memungkinkan untuk bercocok tanam. Kembali mereka membuka hutan untuk dijadikan tempat tinggal serta ladangnya. Dan dalammencari tempat mereka selalu memperhatikan sumber air, di mana mereka memilih tempat yang dekat dengan mata air, di tepi sungai, atau danau. Selain

bercocok tanam mereka mulai memelihara binatang-binatang.

Dan akhirnya mereka hidup menetap dari hasil pengalamannya, mereka mulai dapat bercocok tanam secara lebih baik, misalnya dengan ditemukannya sistern bersawah dan hingga teknologi pada saat ini. Di sini manusia mulai mengetahui

sifat-sifat alam lingkungan hidupnya.

Tampaknya di sini manusia sedikit demi sedikit mulai menyesuaikan diri pada alam lingkungan hidupnya. Bahkan lebih daripada itu, manusia telah mengubah semua komunitas biologis di tempat mereka hidup. Perubahan alam lingkungan hidup manusia tampak jelas di kota-kota, dibandingkan dengan di hutan rimba, serta penduduk kota dalam bidang teknologi sudah lebih maju dan teknologi kebanyakan di import dari luar negeri. Sedangkan penduduk di hutan rimba masih sedikit

serta primitif.

Perubahan alam lingkungan hidup manusia akan berpengaruh baik secara positif ataupun negatif. Berpengaruh bagi manusia mendapatkan keuntungan dari perubahan tersebut, dan berpengaruh tidak baik karena dapat mengurangi kemampuan alam

lingkungan hidupnya untuk menyokong kehidupannya.

Normal
0

false false false

C. LANDASAN TEORI

1. Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan dengan segala fungsi dan potensinya yang tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran, pertumbuhan, perkembangan, mati, dan seterusnya, yang terkait dengan berinteraksi dengan alam dan lingkungannya dalam sebuah hubungan timbal balik

baik itu positif maupun negatif (M. Setiadi, Elly: 2006).


Pemanfaatan teknologi yang tidak bijaksana dapat mengakibatkan dampak buruk bagi lingkungan

Lihat Nature Selengkapnya