Penyebab terjadinya kecelakaan kapal di laut

Ditulis oleh : Achmad Andi Rasyid Siregar [2508100109], Mahasiswa Teknik Industri ITS – kelas Human Reliability  

Penyebab terjadinya kecelakaan kapal di laut

Kapal Dumai Express yang tenggelam

Transportasi merupakan urat nadi perekonomian masyarakat di Indonesia. Perkembangan transportasi di Indonesia tiap tahun selalu meningkat. Hal ini merupakan dampak dari aktifitas perekonomian dan aktifitas sosial budaya dan masyarakat.Peningkatan aktifitas perekonomian mempengaruhi pula terhadap tingkat insiden kecelakaan pada transportasi. Pada kecelakaan transportasi telah terjadi peningkatan yang cukup tinggi di tahun 2011. Menurut Komite Nasional Kecelakaan Transportasi jumlah korban tewas dalam kecelakaan transportasi umum sepanjang 2011 telah mencapai 247 orang. Jumlah tersebut meningkat 174 persen dibandingkan jumlah korban tewas pada tahun 2010. Pada tahun 2010 jumlah korban yang tewas dalam kecelakaan transportasi umum sebanyak 90 orang. Berdasarkan investigasi KNKT jumlah korban 247 orang itu terdiri dari 86 orang di laut, 85 orang di darat, 71 orang di udara, dan 5 orang pada kejadian kecelakaan kereta api. Kecelakaan pada transportasi laut yang tinggi itu berasala dari 6 insiden yang terjadi. Yaitu 1 kapal tenggelam, 3 kapal meledak atau terbakar dan 2 tabrakan. Melihat dari statistik yang ada bisa dikatakan bahwa transportasi laut menjadi sarana tranportasi yang mengerikan bila digunakan.

Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Mritime Institute (IMI) Y.Paonganan, kesalahan pemerintah yang menyebabkan sering terjadinya kecelakaan transportasi laut. Kebijakan pembangunan pemerintah saat ini lebih mengedepankan base oriented. Sehingga strategi yang terkait dengan urusan laut tidak mendapatkan prioritas. Akibat dari itu kebijakan dan implementasi di bidang transportasi laut amburadul. Konsekuensinya sering terjadi insiden-insiden kecelakaan transportasi laut saat ini.

Penyebab-Penyebab Terjadinya Kecelakaan Transportasi Laut

Kecelakaan-kecelakaan yang terjadi pada transportasi laut telah banyak yang terjadi. Insiden yang terjadi biasanya adalah tenggelam akibat kelebihan muatan, terbakar atau meledak, ataupun tenggelam akibat dari faktor alam. Tetapi berdasarkan data dari Mahkamah Pelayaran faktor kesalahan manusia adalah penyebab utama dari kecelakaan transportasi laut yang ada. Sebanyak 88% kejadian disebabkan oleh human error dari orang-orang yang ada dalam sistem transportasi laut. Dan hanya beberapa saja yang disebabkan oleh faktor alam atau cuaca.

Human Error yang terjadi pada kecelakaan transportasi laut dapat disebabkan oleh berbagai faktor pada sistem transportasi laut yang ada. Misalkan kurangnya kepahaman para awak kapal akan rambu-rambu yang ada pada rute perjalanan, kelalaian petugas pelabuhan dalam melakukan pengawasan terhadap kapal-kapal yang berlayar. Ataupun kelalaian awak kapal dalam melakukan maintanence terhadap mesin-mesin yang ada pada kapal. Berikut adalah beberapa human error yang terjadi pada kecelakaan transportasi laut

  1. Jumlah Penumpang yang tidak sesuai dengan kapasitas

Dalam kasus kecelakaan transportasi laut sebagian besar kecelakaan yang terjadi adalah akibat dari jumlah penumpang yang tidak sesuai dengan kapasitas dari kapal yang berlayar. Hal ini selain disebabkan kelalaian dari nahkoda kapal kadangkala juga disebabkan kelalaian dari pengawasan pelabuhan ketika kapal akan diberangkatkan. Hal ini juga disebabkan para pegawai yang dipelabuhan masih menganggap remeh akan standarisasi yang telah ditetapkan. Seperti yang terjadi pada perairan Indonesia beberapa saat yang lalu. Sebanyak 33 imigran yang menumpang kapal Indonesia menuju Australia tenggelam akibat dari jumlah muatan yang sangat berlebih. Kapal yang seharusnya hanya diisi oleh 150 orang, diisi dengan jumlah penumpang sebanya 300 orang. Dalam kasus ini human error yang terjadi adalah akibat kesalahan dari nahkoda yang menyetir kapal. Karena imigran-imigran ini adalah imigran yang ilegal sehingga tidak berada dalam pengawasan pelabuhan.

2.  Faktor Teknis

Faktor lain yang terjadi biasanya sebagai penyebab dari kecelakaan tranportasi lau adalah faktor teknis. Faktor teknis ini banyak hal yang bisa menjadi penyebabnya. Seperti desain kapal yang tidak sesuai dengan standarisasi yang telah ditetapkan. Ada pula maintenance yang dilakukan oleh para awak kapal yang masih tidak terjadwal dilakukan. Sehingga ketika kapal berlayar terjadi panas mesin yang menyebabkan mesin panas. Ataupun faktor teknis ketika membawa barang-barang yang berbahaya. Karena tidak adanya kesadaran untuk menjaga kapal dari awak kapal menyebabkan kapal meledak dan terbakar. Kejadian-kejadian yang terjadi akibat faktor teknis ini seperti yang terjadi pada Kapal Marina.

Begitu banyaknya kejadian-kejadian yang terjadi pada transportasi laut telah menjadi peringatan sendiri bagi pemerintah Indonesia sendiri. Hal ini semua sebenarnya masih dapat di lakukan tindakan preventif mulai dari kebijakan-kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah. Pertama perlunya penyuluhan-penyuluhan terhadap para awak kapal dari masing-masing kapal yang ada mengenai aturan-aturan yang ada pada pelayaran laut sehingga tidak akan terjadi kesalahan ataupun kelalaian dari para awak kapal. Karena penumpang yang memaksakan kehendak untuk tetap dapat naik pada kapal yang telah penuh oleh penumpang kadangkala terjadi karena para awak kapal tetap memperbolehkan penumpang untuk naik. Begitu juga pelatihan untuk para awak kapal untuk dapat melakukan maintenance terhadap mesin-mesin yang ada pada kapal. Begitu juga pelatihan untuk dapat menghadapi permasalahan ketika terjadi kerusakan pada mesin kapal.

Referensi

  1. 247-orang-tewas-akibat-kecelakaan-transportasi-2011.detiknews.com.htm
  2. Laporan Analisis Trend Kecelakaan Transportasi Laut www.dephub.go.id
  3. Kecelakaan Kapal Laut Membunuh Rakyat Indonesia Indonesia Maritime Institute

This entry was posted in Artikel Ergonomi and tagged Keandalan Manusia. Bookmark the permalink.

Dua Kapal Motor Penumpang (KMP) terlibat dalam sebuah kecelakaan di Selat Sunda, Senin (22/4/2019) kemarin. Adalah KMP Windu Karsa Dwitya dan KMP Virgo 18 yang mengalami tabrakan sekira pukul 16.00 WIB. Menurut informasi yang berhasil dihimpun, kecelakaan yang terjadi antara satu hingga 1,5 mil dari dermaga I Pelabuhan Merak ini memakan dua korban – mualim I bernama Endang Roch Basuki dan satu lagi merupakan seorang penumpang.

Baca Juga: Langkah-Langkah Ini Akan Mudahkan Proses Evakuasi Saat Kapal Mengalami Kecelakaan!

Malang, Basarnas hingga saat ini masih melakukan pencarian terhadap Endang karena disinyalir korban tidak bisa berenang. Sedangkan penumpang yang juga jadi korban dalam insiden tabrakan ini segera langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat guna menerima pertolongan pertama.

Nah, berkaca pada insiden di atas, tentu sebagian dari Anda akan bertanya-tanya, mengapa bisa sampai kejadian ini terjadi. KabarPenumpang.com mengutip dari berbagai laman sumber, sejumlah ahli perkapalan menyuarakan pandangan mereka tentang apa-apa saja yang bisa menjadi penyebab kecelakaan di sektor perairan.

Kondisi Cuaca
Tidak bisa dipungkiri, ini menjadi momok yang kerap muncul sebagai penyebab dari suatu kecelakaan di berbagai sektor moda transportasi – tidak terkecuali moda laut. Hempasan ombak dan gelombang tinggi menjadi dua faktor yang kerap menghambat perjalanan moda laut – sampai-sampai membuat celaka.

Kondisi Kapal
Layaknya semua moda, kapal juga harus mendapatkan sertifikasi laik jalan sebelum berlayar. Sebut saja kondisi mesin, kondisi lambung kapal, hingga sistem navigasinya harus berada dalam kondisi prima agar setidaknya dapat menjamin keselamatan suatu pelayaran.

Skill Nakhoda
Ini bisa berbuntut pada generalisasi human error, dimana sebagai pemegang kendali terhadap suatu kapal, tentu saja seorang nakhoda harus piawai betul dalam mengemudikan kapal yang ia bawa. Salah-salah, yang ada kapalnya malah bisa karam!

Baca Juga: Kenapa Kapal Pesiar Bisa Tahan Terjangan Badai? Ternyata Jawabannya Sangat Sederhana!

Pengelolaan Lalu Lintas Laut
Menurut Dr. Eng Trika Pitana, ST, M.Sc, seorang pakar transportasi laut dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), kecelakaan kapal bisa saja karena pengelolaan lalu lintas laut yang kurang tepat sasaran. Jalur lintasan yang terlalu padat merupakan salah satu turunan dari penyebab kecelakaan kapal di laut.

Equipment Error
Sebenarnya ini merupakan turunan dari poin kedua, namun lebih rinci. Ya, piranti komunikasi yang terpasang di kapal harus benar-benar berfungsi sebagaimana mestinya. Ini dimaksudkan agar komunikasi bridge to bridge tetap berjalan lancar – alih-alih menimbulkan kesalahpahaman karena piranti komunikasi yang tidak berfungsi secara optimal.

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Penyebab pertama adalah permasalahan pengelolaan lalu lintas laut. Di dekat jalur yang menjadi TKP tabrakan, kata Trika, adalah persilangan antara jalur pelayaran domestik dan internasional. Bisa jadi kapal tanker merasa jalur internasional terlalu padat kemudian memutuskan untuk keluar jalur demi keselamatan, malah menabrak kapal feri domestik. Atau kapal feri yang masuk ke jalur internasional. "Penyelidikan tentang posisi kecelakaan masih dilakukan oleh KNKT, jadi kita tidak tahu bagaimana faktanya," ujar dia.

Jika ini terjadi, maka berkaitan dengan dugaan penyebab kedua, yakni human error. Kesalahan operator kapal juga kemungkinan terjadi karena kesalahan bahasa dalam berkomunikasi. "Kendala bahasa sehingga memicu kesalahpahaman komunikasi mungkin saja terjadi. Jangankan beda bahasa, komunikasi radio dalam bahasa Inggris di radio komunikasi juga kerap menimbulkan kecelakaan laut," kata dia.

Apalagi kecelakaan terjadi pada dinihari, saat nahkoda maupun anak buah kapal kemungkinan dalam posisi kritis kelelahan.

Faktor ketiga penyebab kecelakaan adalah soal equipment error yang terjadi pada piranti komunikasi pelayaran. Menurut Trika, kemungkinan besar ada kesalahan komumikasi bridge to bridge yang akhirnya menyebabkan kesalahpahaman. Hal itu kemungkinan besar terjadi karena peralatan sistem komunikasi tidak memenuhi standar peraturan International Convention for the Safety of Life at Sea (SOLAS).(edy)

http://kelanakota.suarasurabaya.net/news/2012/110542-Tiga-Dugaan-Penyebab-Tabrakan-Kapal-Menurut-Analisis-Ahli-ITS