Untuk membuat batik, tahap pertama yang harus kita lakukan adalah

Untuk membuat batik, tahap pertama yang harus kita lakukan adalah
Ilustrasi Batik. ©2013 Merdeka.com/Shutterstock/pzAxe

Merdeka.com - Batik adalah seni pewarnaan kain dengan teknik perintang pewarnaan menggunakan malam. Batik merupakan salah satu bentuk seni kuno yang populer di Indonesia. Kain batik bahkan menjadi kain tradisional asal Indonesia yang telah mendunia dan diakui oleh banyak negara.

Di Indonesia, batik dipercaya sudah ada semenjak zaman Majapahit, dan menjadi sangat populer pada akhir abad XVIII atau awal abad XIX. Batik yang dihasilkan saat itu semuanya adalah batik tulis, yakni sampai awal abad XX. Jenis batik cap menyusul kemudian setelah Perang Dunia I atau sekitar tahun 1920-an.

Sejak industrialisasi dan globalisasi, muncul lagi batik jenis baru yang disebut batik cap dan batik cetak. Untuk batik tradisional yang diproduksi dengan teknik tulisan tangan menggunakan canting dan malam disebut dengan batik tulis. Proses pembuatan batik sendiri tak bisa dikatakan mudah. Terdapat banyak langkah yang harus dilalui.

Dalam artikel ini, akan dibahas secara detail bagaimana proses pembuatan batik secara umum yang pastinya menarik untuk Anda ketahui.

2 dari 5 halaman

Teknik atau proses pembuatan batik adalah proses-proses pekerjaan dari permulaan, yaitu dari bahan mori batik sampai menjadi kain batik, dilansir dari buku Seni Kerajinan Batik Indonesia oleh Susanto & Sewan (1980). Pengerjaan dari mori batik menjadi kain batik dibagi menjadi 2 proses yaitu proses persiapan dan proses pembuatan batik.

Proses persiapan merupakan rangkaian pengerjaan pada mori sehingga menjadi kain yang siap untuk dibuat batik. Pekerjaan persiapan ini meliputi Nggirah (mencuci) atau Ngetel, Nganji (menganji), dan Ngemplong (setrika, kalander).

Proses pembuatan batik merupakan pengerjaan dalam pembuatan batik sebenarnya. Proses pembuatan batik secara umum biasanya melalui tahapan-tahapan berikut, yaitu:

3 dari 5 halaman

Semula batik dibuat di atas bahan dengan warna putih yang terbuat dari kapas yang dinamakan kain mori. Dewasa ini batik juga dibuat di atas bahan lain seperti sutera, poliester, rayon, dan bahan sintetis lainnya.

Proses dan Istilah Pembuatan Batik Tulis:

  1. Pemotongan bahan baku (mori) sesuai dengan kebutuhan.
  2. Mengetel: menghilangkan kanji dari mori dengan cara membasahi mori tersebut dengan larutan : minyak kacang, soda abu, tipol dan air secukupnya. Lalu mori diuleni setelah rata dijemur sampai kering lalu diuleni lagi dan dijemur kembali. Proses ini diulang-ulang sampai tiga minggu lamanya lalu di cuci sampai bersih. Proses ini agar zat warna bisa meresap ke dalam serat kain dengan sempurna.
  3. Nglengreng: Menggambar langsung pada kain.
  4. Isen-isen: memberi variasi pada ornamen (motif) yang telah di lengreng.
  5. Nembok: menutup (ngeblok) bagian dasar kain yang tidak perlu diwarnai.
  6. Ngobat: Mewarnai batik yang sudah ditembok dengan cara dicelupkan pada larutan zat warna.
  7. Nglorod: Menghilangkan lilin dengan cara direbus dalam air mendidih (finishing).
  8. Pencucian: setelah lilin lepas dari kain, lalu dicuci sampai bersih dan kemudian dijemur.

4 dari 5 halaman

Tidak seperti batik tulis yang proses pembuatannya menggunakan canting, pada proses pembuatan batik cap alat yang digunakan yaitu cap (semacam stempel besar yang terbuat dari tembaga) yang sudah didesain dengan motif tertentu dengan dimensi 20cm X 20cm. Berikut adalah proses pembuatan batik cap:

  1. Kain mori diletakkan di atas meja dengan alas di bawahnya menggunakan bahan yang empuk.
  2. Malam direbus hingga suhu 60 – 70 derajat Celsius.
  3. Cap dicelupkan ke malam yang telah mencair tadi tetapi hanya 2 cm saja dari bagian bawah cap.
  4. Kemudian kain mori dicap dengan tekanan yang cukup supaya rapi. Pada proses ini, cairan malam akan meresap ke dalam pori-pori kain mori.
  5. Selanjutnya adalah proses pewarnaan dengan cara mencelupkan kain mori yang sudah dicap tadi ke dalam tangki yang berisi cairan pewarna.
  6. Kain mori direbus supaya cairan malam yang menempel hilang dari kain.
  7. Proses pengecapan => pewarnaan => penggodogan diulangi kembali jika ingin diberikan kombinasi beberapa warna.
  8. Setelah itu, proses pembersihan dan pencerahan warna dengan menggunakan soda.
  9. Penjemuran kemudian disetrika supaya rapih. 

Proses pembuatan batik cap ini lebih cepat dibandingkan dengan proses pembuatan batik tulis karena pembuatan motifnya dengan menggunakan cap (stempel) yang lebar. Bandingkan dengan batik tulis yang menggunakan guratan-guratan canting.

5 dari 5 halaman

Untuk membuat batik, bahan dan peralatan yang diperlukan adalah kain (material) yang diperbuat daripada sutera, kapas dan rayon/fuji (campuran kain polyester), lilin dan rozin, canting, warna (dyestuff), pemati warna dan serbuk soda. Proses membuat batik Lukis adalah:

  1. Membuat rekacorak kain batik di atas kain putih dengan pensil. Motif boleh dipilih berasaskan tradisional/ethnik, flora fauna, geometrikal, organic, garisan dan ruang, semi abstrak dan lain-lain. Dalam penentuan motif, biasanya tiap orang memiliki selera berbeda-beda. Ada yang lebih suka untuk membuat motif sendiri, namun yang lain lebih memilih untuk mengikuti motif-motif umum yang telah ada. Lebih menyenangkan morif boleh dipilih daripada koleksi MasterWan Batik.
  2. Menggunakan canting yang telah diisi lilin cair untuk mencorakkan kain. Kepanasan lilin perlu dikawal agar tidak terlalu panas untuk mengelakkan garisan lilin kembang dan sekaligus menghasilkan garisan yang tidak konsisten. Pelukis terpaksa menuangkan semula lilin cair ke dalam bekas lilin sebelum lilin cair itu sejuk. Seterusnya menceduk lilin lain bagi menjamin aliran lilin cair tersebut dapat digunakan dengan lancar.
  3. Mematikan warna. Sodium silicate digunakan sebagai bahannya. Proses ini dilakukan untuk memastikan warna tidak akan luntur apabila dibasuh seterusnya. 
  4. Setelah empat jam merendam kain dalam bahan tersebut, kain tersebut dibasuh dan direbus. Tujuannya adalah untuk menghilangkan lapisan lilin, sehingga motif yang telah digambar sebelumnya terlihat jelas. Air panas dimasukkan serbuk soda bagi memudahkan lilin ditanggalkan daripada kain. Seterusnya kain tersebut dibasuh sekali lagi dan dibilas. Paling bagus, kain batik ini dijemur di tempat teduh agar warnanya dapat dijamin ketahanan dan kualitasnya.
[edl]

Melihat Proses Pembuatan Batik Betawi di Setu Babakan

oleh: Ria Intani T.

(BPNB Jabar)

Batik Betawi di Setu Babakan, Jakarta Selatan, dibuat dengan ditulis dan dicap, dan gabungan antara keduanya. Batik cap, dibuat dengan tahapan berikut:

  • Pertama, membuat garis di atas kain sebagai patokan untuk mengecapkan motif pinggiran.
  • Kedua, mengecapkan motif pinggiran di atas kain.
  • Ketiga, mengecapkan motif utama di tempat-tempat yang diinginkan.
  • Keempat, menyiapkan bahan pewarna ke dalam bak pewarnaan.
  • Kelima, mewarnai. Caranya, batik dicelupkan satu kali ke bak pewarnaan, lalu kain ditus (kain disampirkan ke tiang jemuran supaya air pewarnaan menetes). Setelah tetesan air habis, kain dicelupkan kembali ke bak pewarnaan dan ditus lagi, demikian beberapa kali dilakukan sampai warnanya dirasakan cukup.
  • Keenam, kain dilorod sekitar 10-15 menit, yakni direbus dalam air mendidih untuk melepaskan malam (lilin batik) dari kain.
  • Ketujuh, kain dibilas atau dicuci bersih, baru kemudian dijemur.

Untuk membuat batik, tahap pertama yang harus kita lakukan adalah
Untuk membuat batik, tahap pertama yang harus kita lakukan adalah
(dari kiri) Membuat garis dan Mengecap motif pingggiran

Sumber Foto: Dokumentasi BPNB Jabar

Batik tulis, pembuatannya nyaris sama dengan batik cap. Perbedaannya adalah pada batik cap, motif dibuat dengan dicap, adapun pada batik tulis, motif dibuat dengan ditulis menggunakan canting. Cara pembuatan batik tulis sebagai berikut:

  • Pertama, membuat desain motif. Desain dibuat secara langsung di atas kertas atau dengan menjiplakkan gambar di atas kertas. Desain yang dibuat secara langsung adalah desain untuk satu motif atau lebih dari satu motif namun untuk tiap motifnya berbeda-beda. Adapun desain yang dibuat dengan menjiplak adalah desain untuk banyak motif namun semua motifnya sama.
  • Kedua, nglowong, yakni membuat batasan motif.
  • Ketiga, isen-isen, yakni mengisi bagian-bagian yang kosong. Pengerjaannya 2 minggu sampai 1 bulan. Bergantung kerumitan serta banyaknya motif.
  • Keempat, ngeblok atau nutup, yakni menutup kain dengan malam.
  • Kelima, proses pewarnaan sampai penjemuran. Prosesnya sama dengan proses pada batik cap. Apabila menggunakan satu warna maka kain yang sudah melalui proses nglowong dan isen langsung diwarnai. Caranya dengan memasukkan kain ke bak pewarnaan. Selanjutnya bak pewarnaan digoyang-goyang secara perlahan agar warna menyerap secara merata ke kain. Setelah dirasa warna menyerap lalu kain ditus. Usai ditus, kain dilorod, dibilas, lalu dijemur. Apabila menggunakan lebih dari 1 warna (misalnya 2 warna) maka setelah kain melalui proses pewarnaan tahap satu, kain tidak langsung dilorod. Melainkan kain ditutup kembali lalu diwarnai lagi, ditus, dilorod, dibilas, lalu dijemur.

Untuk membuat batik, tahap pertama yang harus kita lakukan adalah
Untuk membuat batik, tahap pertama yang harus kita lakukan adalah
(dari kiri) Proses nutup dan Penjemuran Batik dengan Pewarna Alam

Sumber Foto: Dokumentasi BPNB Jabar

Kain batik yang menggunakan warna sintetis, penjemurannya memerlukan sinar matahari secara langsung. Adapun untuk kain batik yang menggunakan pewarna alam, kain dijemur dengan tidak boleh terkena sinar matahari secara langsung.