Apa itu client dalam bisnis

February 14, 2022 1 min read

Apa itu client ?

Apa itu customer ?

Dan Apa itu consumer ? ..

Mungkin dari kalian yang sudah berada dalam dunia bisnis sudah paham dengan Apa itu client, customer, dan consumer?

Namun untuk kamu yang baru memulai dalam dunia bisnis pastilah bingung, atau sudah ada yang pernah mendengar namun masih belum mengerti pengertian dari masing – masing hal tersebut.

Karena penting bagi kalian yang ingin terjun ke dalam dunia bisnis untuk mengetahui hal ini, pastikan jika kalian adalah seorang owner, kalian memiliki pengetahuan yang luas untuk mengambil segala keputusan.

Kami akan membahas ketiganya untuk kamu, jadi baca artikel ini perlahan – lahan, nikmati dan resapi tiap kata yang tersaji pada kalimat kalimatnya.

  • Perbedaan Client, Consumer, dan Client
    • Customer Adalah
    • Consumer (Konsumen)
    • Client
  • Paham Dengan Perbedaan Customer, Consumer, dan Client ?

Perbedaan Client, Consumer, dan Client

Customer Adalah

Customer atau pelanggan atau pembeli adalah orang yang melakukan sebuah transaksi pembelian atas produk kamu. Entah itu sebuah produk fisik, produk digital. Dalam hal ini bisa saja customer ini menggunakan produknya untuk diri sendiri atau untuk orang lain.

Consumer (Konsumen)

Consumer atau konsumen dalah orang yang menggunakan atau mengkonsumsi produk yang kamu tawarkan selaku pemilik bisnis. Dalam kenyataanya seorang consumer atau konsumen menjadi orang yang melaukan transaksi atas pembelian produk kamu.

Jika ada orang yang melakukan transaksi atas produk kamu, dan ia tidak menggunakannya untuk diri sendiri melainkan untuk dijual kembali, maka ia disebut sebagai konsumen sementara.

Sedangkan orang yang melakukan pembayaran dan menggunakan untuk dirinya sendiri disebut sebagai customer atau pelanggan.

bagaimana sampai sini sudah paham dari penjelasan dua diatas ?

oke lanjut …

Client

Sebenarnya antara client dengan konsumen adalah sebuah hal yang sama, client atau klien adalah orang yang menggunakan produk yang ditawarkan penjual.

Perbedaan yang terletak antara klien dan konsumen adalah dari jenis produk itu sendiri. Produk untuk klien adalah kebanyakan produk jasa.

seperti jasa pembuatan website, jasa campaign digital, jasa laporan keuangan, dan masih banyak lagi jasa jasa yang ada.

Jika kamu sering mendapati seseorang yang mewarkan jasanya kepada kita, kita sebagai seseorang yang ditawari dan melakukan sebuah kesepakatan, maka kita disebut juga sebagai klien.

Paham Dengan Perbedaan Customer, Consumer, dan Client ?

Dengan adanya ketiga perbedaan diatas, semoga dapat membantu kamu dalam istilah – istilah yang sebagaimana jika ingin menjadi seorang pebisnis, maka kita wajib tau.

Dalam kenyataannya hal ketiga diatas digunakan untuk memilah model pemasaran mana yang akan dituju oleh pemilik bisnis.

Mari kita pelajari dalam contoh berikut ..

  • Seorang pengusaha mainan anak, jika mereka tidak mengetahui definisi dari ketiga diatas maka mereka akan menganggap orang tua sebagai konsumen mereka, karena yang membeli mainan orang tua.

Padahal dalam kenyataanya, pengusaha mainan tersebut harusnya sadar bahwa anak adalah konsumennya, karena anaklah yang menggunakan produk tersebut.

Jika kita tarik untuk menentukan model pemasaran, maka sasaran dari pengusaha mainan adalah seorang anak harusnya bukan orang tua.

Karena apa ?

Karena menurut penelitian sebesar 75% anak dapat mempengaruhi orang tua.

Agustus 9, 2022

10 Mins Read

Rupanya masih banyak yang salah kaprah tentang perbedaan dari istilah-istilah asing di dunia bisnis. Salah satu contohnya yaitu perbedaan customer dan client. Hal ini penting dipahami agar kamu nggak melakukan kekeliruan saat menjalankan bisnis. Ingat, kesalahan penggunaan istilah di dunia bisnis bisa berdampak pada reputasi brand kamu, lho.  

Sebagai penjual ataupun pembeli, kamu sering nggak, sih, mendengar istilah customer? Misalnya, saat lagi makan di suatu restoran, para pramusaji pasti bakal menyebut kamu dengan customer. Di sisi lain, kamu juga pastinya pernah menemui istilah client di beberapa e-commerce yang sama-sama ditujukan kepada kamu selaku pelanggan.  Lalu, apa perbedaan customer dan client? 

Minimnya literasi dalam berbisnis ini perlu kita hindari dengan memperkaya kosa kata di dunia bisnis. Apalagi, belakangan ini, kegiatan bisnis masif dilakukan melalui perantara teknologi.Penggunaan istilah yang digunakan dalam bisnis online dan dunia modern pun kian berkembang. Untuk menghindari kesalahan tersebut, mari kita pahami bersama perbedaan penggunaan istilah customer dan client dalam dunia bisnis!


Apa Itu Customer?

Apa itu client dalam bisnis

Secara harfiah, customer dapat diartikan sebagai pelanggan. Pengertian customer dapat kamu  pahami lebih jauh melalui tiga landasan teori di bawah ini:

  1. Pendapat Ahli – pelanggan atau customer adalah orang yang membeli sesuatu dari penjual sebagai sebuah bentuk kebiasaan (Rusydi, 2017).
  2. Cambridge Dictionary – Dilansir dari Cambridge Dictionary, customer merupakan pelanggan yang melakukan action pembelian atas suatu barang ataupun jasa dari sebuah brand. 
  3. Oxford Dictionary – Sedangkan, Oxford membagi pengertian customer secara lebih rinci, yakni perorangan maupun organisasi yang melakukan pembelian sesuatu dari toko atau brand bisnis. 
  4. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) – KBBI memberikan pengertian bahwa pelanggan (customer) merupakan pihak atau orang yang membeli suatu barang secara konstan atau tetap. Kata pelanggan pada dasarnya berasal dari kata ‘langgan’ yang memiliki arti berjual beli secara tetap. 

Dari keterangan di atas, dapat disimpulkan secara sederhana bahwa customer atau pelanggan adalah orang yang membeli sesuatu atau produk dari penjual atau brand secara tetap. Jadi, kalau kamu membeli sesuatu, misalnya hijab dari brand X, maka dapat dikatakan bahwa kamu adalah customer dari brand hijab X. Kemudian, kalau kamu puas dan melakukan transaksi beberapa kali atau repeat order, kamu sudah dapat disebut sebagai customer atau pelanggan tetap. 

Baca juga: Repeat Order Adalah Pembelian Berulang, Ini 7 Tips Buat Ningkatinnya!


Mengenal Istilah Customer Service

Apa itu client dalam bisnis

Berkaitan dengan customer, ada beberapa subjek lain yang merupakan turunan dari kata customer, salah satunya customer service. Customer service muncul sebagai perantara komunikasi antara customer dengan penjual. Customer service adalah bagian dari pelayanan yang disediakan bisnis untuk kepentingan pembelian atau jasa. Mari kita simak pelayanan seperti apa yang biasanya diberikan oleh pihak customer service!

Customer service mempunyai peran yang sangat penting dalam bisnis karena mereka yang mempunyai wewenang dan kewajiban untuk berkomunikasi langsung dengan customer. Customer service bertugas untuk mewakili perusahaan dalam menjawab berbagai pertanyaan yang muncul dari pelanggan tentang produk, term and policy, maupun perusahaan. Pekerjaan ini bisa dilakukan melalui berbagai platform, meliputi tatap muka secara langsung, email, sosial media, web chat, dan telepon. 

Jadi, dapat dikatakan bahwa customer service merupakan representasi bisnis kepada customer. Penting banget buat menjaga branding perusahaan dengan baik. Bahkan, sering kali kita mendengar banyak customer memberikan rating yang didasarkan atas attitude customer service.

Kepuasan pelanggan pun pada akhirnya tergantung pada customer service. Kalau customer service bersikap ramah dan menyenangkan, maka pelanggan tentu akan puas. Sebaliknya, apabila customer service nggak bisa melayani pelanggan dengan baik, maka pelanggan pun bisa kabur. 

Baca juga: 7 Skill yang Harus Dimiliki Customer Service Biar Makin Andal


Apa Itu Client?

Apa itu client dalam bisnis

Di lingkup yang sama, kita juga sering mendengar kata client. Banyak orang berpikir bahwa tidak ada perbedaan customer dan client, padahal keduanya tidaklah sama. Nah, Setelah mengetahui makna dari customer dan customer service, mari pelajari juga tentang client. Biar makin paham, berikut landasan teori ahli mengenai pengertian client: 

  1. Cambridge Dictionary – Dalam Cambridge Dictionary, client adalah orang yang menerima suatu pelayanan jasa dari pihak penyedia jasa, seperti firma hukum, caregiver (perawat), dan sebagainya. 
  2. Oxford Dictionary – Kamus ini menjelaskan bahwa client merupakan pihak yang menggunakan jasa profesional untuk menyelesaikan atau memproses kebutuhannya.
  3. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) –  Pada KBBI, dijelaskan bahwa client dapat dipahami sebagai orang yang memperoleh layanan secara tetap. 

Jadi, menurut beberapa pendapat di atas, client dapat diartikan sebagai pihak yang menerima layanan jasa dari penyedia jasa profesional secara kontinu. Apabila kamu masih bingung dengan perbedaan customer dan client, maka kamu dapat mengklasifikasikan client sebagai seseorang yang lebih fokus menerima layanan jasa, bukan produk konkret seperti customer. 


Bagaimana dengan Consumer?

Di balik pengertian customer dan client yang masih tumpang tindih, sebetulnya masih ada satu istilah lagi yang sering disebut mirip, yakni consumer. Jangan khawatir, pengertian dari consumer juga akan kembali didasarkan pada beberapa landasan teori yang utuh dan ditambah dengan penjelasan secara sederhana, seperti berikut:

  1. Cambridge Dictionary – Makna consumer yang dijelaskan melalui Cambridge Dictionary merujuk pada seseorang yang membeli sesuatu berupa produk ataupun jasa khusus untuk kepentingan pribadinya. 
  2. Oxford Dictionary – Sedangkan, Oxford Dictionary memaknai consumer sebagai orang yang membeli barang atau menggunakan jasa.
  3. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) –  KBBI menyertakan bahwa konsumen (consumer) adalah pengguna dari barang yang merupakan hasil produksi.

Dapat digarisbawahi bahwa consumer dalam bahasa Indonesia mempunyai arti yang sama dengan konsumen. Jadi, secara lebih sederhana, consumer adalah pihak pengguna barang ataupun jasa untuk kepentingan dirinya sendiri. Sedangkan, customer belum tentu seorang consumer karena nggak dapat diketahui secara pasti apakah consumer tersebut membeli barang untuk keperluan pribadinya. 


Perbedaan Customer, Client, dan Buyer

Perbedaan customer dan client sudah dapat kamu ketahui dengan cukup jelas melalui pemaparan di atas. Ditambah lagi, beberapa istilah seperti consumer dan customer service juga sudah ditambahkan untuk mempermudah dan memperkaya pemahaman kamu.

Nah,secara garis besar, customer dan client adalah pembeli. Sedangkan, dalam bahasa Inggris, pembeli disebut dengan buyer. Apakah ketiganya memiliki konteks yang sama? Lebih jelasnya, mari kita bandingkan melalui tabel di bawah ini:

Indikator Customer Client Buyer
Produk yang dibeli Barang atau jasa Jasa/layanan profesional Barang dalam jumlah yang besar
Hubungan yang terjalin Perseorangan atau sekelompok orang dalam konteks informal Perusahaan/perseorangan dalam konteks formal/profesional Perseorangan atau sekelompok orang dalam konteks formal/profesional
Kesepakatan yang dibuat Kesepakatan informal Kesepakatan formal Kesepakatan formal
Durasi hubungan Jangka pendek Jangka panjang Jangka pendek dan jangka panjang
Simpati dan Empati Nggak terlalu penting Penting Penting
Fokus Kualitas produk Kualitas produk Kuantitas < kualitas (umumnya)
Contoh manufaktur firma hukum manufaktur

Dari situ jelas bahwa customer, client, dan buyer sebetulnya punya beberapa kesamaan. Namun, secara keseluruhan tetap saja berbeda. Misalnya, jenis produk pada customer dan buyer bisa dibilang sama, tetapi yang membedakan adalah jumlah pemesanan yang dilakukan oleh buyer. 

Buyer biasanya membeli produk dalam jumlah yang cukup besar untuk dijual kembali. Maka dari itu, mayoritas buyer lebih mementingkan kuantitas karena kualitas yang tinggi dengan harga mahal akan cukup merugikan pihak buyer. 


Customer dan Client Punya Peran Penting bagi Bisnis

Apa itu client dalam bisnis

Sering kali kita mendengar pepatah “pembeli adalah raja”. Nah, hal ini juga berhubungan dengan dampak yang dibawa oleh customer dan client terhadap pelaku bisnis. Dalam dunia bisnis, respons customer dan client terhadap bisnis bisa menjadi salah satu faktor terbesar dari naik- turunnya reputasi sebuah brand. 

Di dalam hidup, kamu juga pastinya pernah mendengar pepatah “mata dibalas mata, gigi dibalas gigi”. Bisa jadi hal ini juga berlaku dalam dunia bisnis. Seperti contoh, ada salah satu kasus di mana omzet suatu brand turun karena kasus viral atas tanggapan customer service yang terkesan kasar.

Kasus di atas bisa menjadi pelajaran bahwa customer service harus berhati-hati terhadap komunikasinya dengan customer atau client. Pada marketplace, biasanya setelah melakukan transaksi, customer diberikan kesempatan untuk memberi review terhadap suatu produk. Review dari customer ini nantinya menjadi tolok ukur bagi customer lain yang berniat melakukan transaksi. 

Apabila review didominasi dengan feedback negatif, maka dapat mencegah customer lain untuk melakukan transaksi. Alhasil, nilai penjualan pun bisa turun. Sedangkan, feedback positif dari client dapat digunakan oleh penyedia jasa untuk meningkatkan kredibilitas produk. Biasanya, penyedia jasa akan menaruh feedbacks positif tersebut di laman bagian testimoni. 


Pengertian Testimoni dalam Bisnis

Seperti keterangan di atas, testimoni adalah hal yang serupa dengan konteks review maupun feedback, di mana sumber review atau feedback tersebut berasal dari customer ataupun client. Namun, sebetulnya apa itu testimoni?

Secara sederhana, testimoni adalah kumpulan feedback positif dari customer maupun client yang bisa meningkatkan kredibilitas brand, sehingga penjualan turut meningkat. Selain itu, testimoni juga biasanya datang dari pelanggan yang loyal. Loyalitas pelanggan adalah bentuk promosi gratis dari mulut ke mulut dengan testimoni yang disampaikan oleh customer tetap kepada calon customer lain. 


Cara Mendapatkan Testimoni Pelanggan

Apa itu client dalam bisnis

Mempertimbangkan bahwa testimoni sangat penting untuk keberlangsungan bisnis, maka pelaku bisnis perlu berusaha mendapatkan banyak testimoni dari pelanggan. Namun, terkadang, kamu pasti merasa kesulitan untuk mendapat testimoni dengan cara yang tepat tanpa manipulasi. Berikut merupakan kumpulan tips yang dapat kamu lakukan untuk memperbanyak testimoni dari pelanggan: 

1. Follow-up pelanggan baru

Follow-up kepada pelanggan baru sangat penting karena biasanya mereka nggak seperti pelanggan lama yang rutin memberikan review. Untuk mengingatkan mereka, kamu perlu menghubungi pelanggan baru melalui telpon atau WhatsApp Message. 

Namun, satu hal yang perlu diperhatikan, yaitu jeda waktu. Kamu bisa menghubungi pelanggan terkait testimoni beberapa hari setelah transaksi selesai. Hal ini memberikan waktu bagi pelanggan untuk meninjau produk kamu. 

Selain itu, kamu juga bisa memberikan pertanyaan-pertanyaan sederhana agar membuat pelanggan nggak terbebani. Beberapa contohnya seperti berikut?

  • Apakah produk ini mencukupi kebutuhanmu? 
  • Apa hal menarik yang kamu temui saat menggunakan produk ini? 
  • Kenapa kamu memilih produk dari brand ini dari sekian banyaknya brand lain? 

2. Lakukan wawancara atau survei

Sebelum melakukan follow-up, ada baiknya juga kamu melakukan wawancara atau survei, tepat setelah pelanggan selesai melakukan transaksi. Untuk wawancara, kamu bisa menawarkan appointment melalui email. Sedangkan, cara yang lebih cepat dan efektif adalah dengan memberikan angket atau formulir elektronik yang berisi pertanyaan-pertanyaan. Nantinya, form tersebut juga bisa dibagikan melalui email. 

Pertanyaan-pertanyaan yang bisa dilibatkan dalam formulir juga cukup tipikal dengan daftar pertanyaan di bagian follow-up, meliputi kepuasan produk, fitur favorit dari produk, hingga alasan memilih brand. Untuk mendapatkan feedback yang bermanfaat, jangan lupa juga di bagian akhir kamu perlu meminta kritik dan saran, ya! 

3. Buat giveaway

Giveaway merupakan kiat yang cukup ampuh untuk meningkatkan engagement akun media sosial. Namun, tahukah kamu kalau giveaway juga bisa menjadi alternatif untuk mendapatkan testimoni dengan cepat?

Kamu bisa memberikan pengumuman giveaway di main page website atau beriringan dengan produk. Caranya, pelanggan perlu diminta untuk upload foto mereka saat menggunakan produk. Kemudian, mereka juga perlu mencantumkan kesan mereka selama menggunakan produk dari brand kamu. 

Baca juga: 6 Jenis Konten Interaktif Instagram Anti-boring!

4. Lakukan pencarian online

Terkadang, di beberapa kesempatan, ada beberapa pelanggan yang melakukan testimoni tanpa men-tag akun media sosial brand kamu. Maka dari itu, kamu perlu usaha lebih dengan melakukan pencarian online.

Belakangan ini, testimoni pelanggan sering dilakukan melalui video TikTok. Nah, bukan cuma pencarian lewat Googlekamu juga perlu menyortir testimoni positif untuk brand kamu yang mungkin muncul lewat aplikasi TikTok. 

5. Berikan reward ke pelanggan

Reward merupakan hal yang disukai semua orang. Oleh sebab itu, pemberian reward juga perlu untuk meningkatkan jumlah testimoni. Cara ini bisa menjadi salah satu alternatif untuk kamu lakukan. 

Kamu bisa memberikan pelanggan reward dalam bentuk bermacam-macam, seperti voucher discount, gift special, atau bahkan sampel produk varian lain. Nah, pemberian sampel produk varian lain ini juga bisa memancing testimoni tambahan untuk produkmu yang lain. Jadi, cara ini adalah alternatif yang bersifat kontinu. 


Komunikasi dengan Customer dan Client Tak Kalah Pentingnya

Secara umum, komunikasi interpersonal sangat menunjang kehidupan sosial. Itulah kenapa pelaku bisnis perlu menjaga komunikasi interpersonal dengan customer maupun client. Tujuannya agar kerja sama bisnis yang terjalin membuat kedua pihak nyaman dan saling memberikan dampak positif. Secara berkesinambungan, hal ini bisa membangun experience dan kepuasan bagi pelanggan.

Oleh sebab itu, sebagai perantara antara customer dengan brand, customer service harus mempunyai kemampuan interpersonal yang mumpuni. Untuk meningkatkan hubungan yang baik dengan customer dan client, kamu harus mengetahui aspek apa saja yang bisa membangun komunikasi secara positif. Ini dia beberapa di antaranya:

  • Mengedepankan toleransi dan flexibility
  • Mengedepankan kejujuran
  • Bersikap dengan ramah terhadap customer/client
  • Memprioritaskan kendala yang dihadapi customer/client
  • Perlunya kesadaran diri dari kekeliruan atau kekurangan dari produk 

Penjelasan mengenai perbedaan customer dan client di atas bisa jadi bekal dalam menyukseskan bisnis yang sedang kamu rintis. Harapannya, di kemudian hari tips-tips di atas bisa kamu gunakan untuk menghindari atau mengatasi kendala yang muncul dalam berbisnis. Intinya, baik terhadap customer maupun client, kamu perlu menjalin hubungan yang baik dengan keduanya.

Makanya, yuk, gunakan Selly untuk bantu sukseskan bisnismu! Selly punya fitur Auto Text yang bisa bantu kamu balas chat customer maupun client tanpa perlu berpindah-pindah aplikasi. Langsung copy-paste template pesan dan kamu pun bisa melayani customer maupun client secara cepat! 

Apa itu client dalam bisnis

Apa bedanya client dengan customer?

Customer adalah orang atau badan yang membeli layanan maupun produk dari sebuah perusahaan. Sementara client adalah mereka yang mencari layanan profesional dari sebuah bisnis.

Apa itu klien kerja?

Klien adalah seseorang yang menggunakan jasa dari organisasi profesional. Istilah klien biasanya digunakan jika seseorang menggunakan jasa pelayanan, sedangkan konsumen atau customer berkaitan dengan pembelian suatu produk.

Apa nama lain client?

Di dalam dunia bisnis , dikenal beberap istilah seperti customer (pelanggan), client (klien), dan consumer ( konsumen ). Ketiganya merupakan istilah yang kerap digunakan para pebisnis untuk menyebut pengguna produk atau jasa mereka.

Apa dibilang customer?

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) – KBBI memberikan pengertian bahwa pelanggan (customer) merupakan pihak atau orang yang membeli suatu barang secara konstan atau tetap. Kata pelanggan pada dasarnya berasal dari kata 'langgan' yang memiliki arti berjual beli secara tetap.