Apa penyebab bibir kering dan mengelupas

Kulit bibir hanya memiliki 3-5 lapisan dan lebih tipis dibandingkan bagian kulit lainnya. Hal ini menyebabkan kulit bibir rentan mengalami kekeringan. 

2. Kurang Cairan

Kecukupan cairan tubuh amat berpengaruh pada kondisi kulit, termasuk kulit bibir. Bila Anda mengalami kekurangan cairan atau dehidrasi, kulit bibir juga akan menjadi kering dan pecah-pecah. 

Artikel Lainnya: Manfaat Menggunakan Lip Serum untuk Bibir 

3. Bibir Sering Dijilat

Hal lain yang menjadi penyebab bibir pecah-pecah dan kering adalah kebiasaan menjilat bibir. 

Banyak yang mengira, menjilat bibir akan membuat kulit bibir menjadi lembap. Padahal sebaliknya, kulit justru akan semakin kering. Ini karena air liur mengering dan turut menarik cairan alami dari kulit bibir. 

4. Kebiasaan Menggigit atau Mengelupas Kulit Bibir 

Kebiasaan menggigit atau mengelupas kulit bibir dapat menjadi penyebab bibir kering dan pecah-pecah. 

Kulit bibir yang tipis akan semakin tipis dan mudah rusak bila kebiasaan ini diteruskan. Lebih jauh lagi, proses penyembuhannya pun akan semakin lama. 

5. Tidak Merawat Kulit Bibir 

Kulit bibir juga termasuk bagian tubuh yang sering terpapar sinar matahari, angin, dan polusi. Karenanya, bibir perlu dirawat sebagaimana bagian tubuh yang lain agar tidak kering. 

6. Cheilitis Angular

Cheilitis angular merupakan salah satu penyebab bibir kurang lembap. Dalam kondisi ini, terjadi peradangan di ujung bibir sehingga menyebabkan kering dan pecah-pecah. 

Biasanya cheilitis angular disebabkan oleh infeksi jamur, cuaca dingin, dan iritasi dari air liur. Cara mengatasinya bergantung pada penyebabnya. 

Contohnya, Anda dapat menggunakan pelembap bibir, serta obat antijamur atau anti-peradangan. 

Artikel Lainnya: Cara Menebalkan Bibir dengan Sedot Botol, Amankah?

7. Sering Makan Makanan Asin

Anda penggemar berat keripik atau makanan asin lainnya? Hati-hati, makanan asin bisa menjadi penyebab bibir pecah-pecah. 

Makanan asin sering mengandung lapisan garam di bagian luar. Garam ini dapat tersisa di bibir, sehingga bisa memengaruhi kondisi kulit bibir. 

Garam bersifat menahan air, menyerap air dari bibir, dan membuatnya menjadi kering. Ditambah lagi bila sesudah makan makanan asin tanpa disadari Anda sering menjilat bibir, kulit area tersebut bisa makin kering.

8. Sering Berjemur di Bawah Matahari 

Kebiasaan berjemur di bawah matahari atau sering panas-panasan di luar bisa berdampak buruk pada kulit bibir. 

Sinar UV dapat membuat kulit bibir mengalami peradangan sehingga rentan pecah-pecah. 

9. Konsumsi Obat Tertentu 

Obat-obat yang Anda konsumsi bisa berpengaruh pada kulit bibir. Beberapa obat seperti isotretinoin, asitretin, atau derivat vitamin A lainnya dapat menimbulkan efek samping kulit kering dan bibir pecah-pecah. 

Obat tersebut sering diberikan untuk penanganan penyakit kulit seperti jerawat, psoriasis, ataupun kelainan kulit lainnya.  

KOMPAS.com - Kewajiban memakai masker karena pandemi Covid-19 tak hanya menimbulkan masalah jerawat pada wajah.

Masalah lain yang timbul adalah bibir yang kering. Sebab, masker biasanya membuat kulit menjadi terlalu lembap dan lalu timbul gesekan.

Belum lagi, masalah kurangnya konsumsi air karena malas melepaskan masker.

Hal lain yang menyebabkan bibir kering adalah kulit di bibir lebih tipis dibandingkan permukaan lainnya.

Baca juga: 5 Cara Atasi Bibir Kering dan Pecah-pecah

Belum lagi, bibir tak memiliki kelenjar keringat yang melembapkan permukaannya. Itulah mengapa, menjilat bibir pun dapat makin membuatnya kering.

Hal terbaik yang bisa dilakukan adalah melembapkan dan melindungi bibir. Sayangnya, tak semua masalah bibir kering selesai hanya dengan memakai lip balm.

Cheilitis

Namun terkadang, walaupun kita sudah rajin memakai pelembap, bibir tetap kering, bersisik, gatal, dan bahkan pecah-pecah mengelupas.

Nah, jika kita mengalaminya, itu bisa menjadi tanda kondisi yang disebut cheilitis.

Kondisi ini biasanya terjadi di sekitar batas bibir, terkadang juga terasa hingga pada kulit di sekitarnya dan rongga mulut.

Menurut Dr Huma Jaffar, ahli dermatologi, National University Hospital, Singapura, cheilitis dapat menyebabkan gatal, sensasi terbakar atau nyeri.

Ini bisa disebabkan oleh banyak faktor, baik internal maupun eksternal. Yang paling umum adalah eksim, paparan sinar matahari kronis, dan infeksi.

Kekeringan bibir karena penyakit dalam lebih jarang terjadi. Cheilitis eczematous adalah penyebab tersering.

Baca juga: Tips Mencegah Bibir Kering Saat Memakai Lipstik Matte

Hal ini mungkin disebabkan oleh penyakit kulit seperti dermatitis atopik atau karena kontak dengan bahan alergi atau iritan, atau dua-duanya.

Dalam kedua situasi tersebut, kita mungkin mengalami ruam di tubuh bagian lain.

Penyebab cheilitis

Penting untuk dicatat, beberapa faktor bisa mempengaruhi adalah, iritasi atau alergi makanan, produk farmasi (seperti tabir surya), wewangian, kosmetik, produk kebersihan mulut, dan pengawet.

Sederet produk tersebut menjadi penyebab umum dalam kasus cheilitis.

Lantas, bagaimana cara mengetahui apakah kita menderita cheilitis?

Untuk mengevaluasi eczematous cheilitis dan diagnosis penyakit atopik biasanya akan dilakukan peninjauan apa yang menjadi iritan atau pamicu alergi, dengan melakukan uji tempel.

Uji tempel sangat penting demi mengetahui kemungkinan alergen, item yang dicurigai dari pasien dapat diuji, juga bersama dengan alergen standar yang tersedia di pusat dermatologi khusus.

Namun, karena beberapa faktor dapat menyebabkan peradangan bibir, mungkin sulit untuk memastikan jenis dari eczematous cheilitis apa yang diderita seseorang.

Baca juga: Mencegah Bibir Kering di Udara Dingin

Apa yang bisa dilakukan?

1. Melembapkan

Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Lip balm membantu mencegah bibir kering karena angin, udara kering, makanan asin, pernapasan melalui mulut, dan kebiasaan menjilat bibir.

Produk yang mengandung SPF juga akan melindungi bibir dari paparan sinar UV yang berlebihan yang dapat semakin mengeringkan bibir.

Pelembap topikal dan krim anti-inflamasi dapat meredakan peradangan.

Mengoleskan minyak kacang alami dan selai biji pada bibir juga dapat meredakan bibir pecah-pecah.

2. Hindari alergen potensial

Menghilangkan dugaan penyebab iritan dari lingkungan pasien adalah pengobatan andalan.

Pasien harus menghindari lip balm yang mengandung perasa, pengawet, lanolin, dan alergen potensial lainnya.

Hal-hal lain yang harus dihindari bergantung pada hasil uji tempel. Kortikosteroid topikal membantu mengurangi kemerahan dan gatal.

Emolien hambar seperti petrolatum dapat digunakan secara bebas dalam kombinasi dengan kortikosteroid topikal.

Baca juga: Bibir Kering dan Pecah-Pecah, Problem Umum Pengguna Lip Cream

Jika tindakan ini tidak membantu, kita disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit.

3. Suplemen zat besi

Menurut New Zealand Dermatological Society, cheilitis mungkin muncul sebagai gejala kekurangan zat besi.

Suplemen zat besi dapat membantu memperbaiki defisiensi dan mengurangi rasa gatal serta kekeringan.

4. Minum air putih

Bibir kering adalah tanda dehidrasi. Pastikan untuk tetap terhidrasi dari dalam dengan minum 8-12 gelas air sehari.

Bagaimana mengatasi bibir kering dan mengelupas?

Cara Mengatasi Bibir Kering.
Mengoleskan Minyak Almond. ... .
2. Bisa Menggunakan Minyak Kelapa. ... .
Konsumsi atau Oleskan Potongan Timun. ... .
4. Eksfoliasi dengan Madu dan Gula. ... .
Gosokkan Teh Hijau ke Permukaan Bibir. ... .
6. Mengoleskan Lidah Buaya. ... .
7. Menggunakan Ekstrak Vanili. ... .
Petroleum Jelly untuk Merehidrasi Kulit..

Bibir kering dan pecah tanda penyakit apa?

Sering mengalami bibir kering dan pecah-pecah bisa menjadi pertanda adanya penyakit cheilitis. Kondisi ini umumnya terjadi di sekitar batas bibir, namun terkadang juga terasa sampai ke rongga mulut dan area kulit di sekitarnya.

Bibir terkelupas tanda apa?

Bibir kering yang terkelupas dan pecah-pecah bisa disebabkan oleh beberapa hal, termasuk dehidrasi, alergi, atau kekurangan vitamin.

Bibir kering dan pecah apakah berbahaya?

Bahkan, lebih jauh bibir pecah bisa membuat penderitanya mengalami dehidrasi yang kemudian berakibat pada tekanan darah rendah, demam, napas memburu dan degup jantung lebih kencang. Akibat lainnya dari bibir pecah adalah malanutrisi yang ditandai dengan otot melemah, pembusukan gigi, perut kembung dan kerapuhan tulang.