Apa penyebab mata tidak tertutup rapat saat tidur?

Meski jarang, rupanya ada orang yang tidur dengan mata terbuka. Secara medis, kondisi ini disebut dengan nocturnal lagophthalmos. Umumnya, pemicunya adalah masalah di saraf atau otot wajah sehingga sulit untuk menahan agar mata benar-benar tertutup sepenuhnya.

Tentu, orang yang melakukannya tidak sadar akan kebiasaan ini kecuali ada yang memberi tahu. Salah satu gejalanya adalah ketika terbangun dengan mata kering dan merasakan keluhan seperti mata kemerahan, nyeri, hingga penglihatan kabur.

Tanda-tanda tidur dengan mata terbuka

Menariknya, penelitian di International Journal of Gerontology mencatat bahwa kondisi nocturnal lagophthalmos ini bisa terjadi pada 5-50% populasi manusia. Orang dewasa lebih umum mengalaminya ketimbang anak-anak.

Cara paling mudah menentukan apakah Anda tidur dengan mata terbuka atau tidak adalah dengan bertanya kepada orang lain. Selain itu, kenali tanda-tanda nocturnal lagophthalmos saat terbangun seperti:

  • Mata terasa nyeri
  • Merasa ada yang mengganjal di mata
  • Mata berair
  • Mata kering
  • Penglihatan kabur
  • Mata merah
  • Sensitif terhadap cahaya
  • Sensasi terbakar di mata

Pada orang yang tidur dengan mata terbuka, gejala-gejala di atas terasa paling parah di pagi hari ketika bangun tidur. Kemudian, gejalanya perlahan membaik saat siang hari.

Hal ini terjadi karena mata tertutup saat tidur akan menjaga kondisinya tetap lembap sekaligus melindungi permukaan mata. Tak hanya itu, kelopak mata juga membantu menutup cahaya yang masuk. Ini penting karena ketika ada cahaya, otak akan membuat seseorang tetap waspada.

Lebih jauh lagi, tidur dengan mata terbuka bisa membuat kualitas tidur memburuk. Tak mengejutkan jika kemudian orang yang melakukan hal ini akan merasa mengantuk saat beraktivitas di siang hari. Tubuhnya pun cenderung kelelahan.

Oleh sebab itu, penting untuk berdiskusi dengan dokter demi mencari tahu pemicu sekaligus penanganan yang tepat.

Penyebab tidur dengan mata terbuka

Ada beberapa faktor yang membuat seseorang tidur dengan mata terbuka. Beberapa di antaranya adalah:

  • Masalah saraf mata
  • Stroke
  • Luka pada kelopak mata
  • Cedera pada wajah atau tengkorak
  • Infeksi bakteri atau virus
  • Tumor
  • Diabetes
  • Hipertiroidisme
  • Kondisi autoimun (Guillain-Barré syndrome)
  • Prosedur operasi di dekat saraf wajah
  • Komsumsi alkohol berlebih
  • Konsumsi obat tidur
  • Luka bakar kimiawi

Namun pada beberapa kasus, ada pula orang yang melakukan nocturnal lagophthalmos tanpa diketahui secara pasti apa penyebabnya. Ada pula kemungkinan hal ini menurun di keluarga.

Kapan harus ke dokter?

Apabila kondisi ini sampai mengganggu kualitas tidur dan aktivitas keesokan harinya, sebaiknya jangan tunda berkonsultasi ke dokter. Nantinya, dokter akan melakukan pemeriksaan berkaitan dengan:

  • Berapa lama gejala berlangsung
  • Apakah gejala sangat buruk saat terbangun di pagi hari
  • Apakah menggunakan kipas angin di kamar tidur
  • Apakah ada orang yang pernah memberi tahu tentang kebiasaan ini

Kemudian, dokter akan melakukan beberapa tes untuk observasi kondisi mata ketika tertutup. Dokter juga akan mengukur seberapa besar ruang ketika mata terbuka, serta menerapkan prosedur seperti slit lamp exam dan fluorescein eye stain.

Penanganan nocturnal lagophthalmos

Beberapa penanganan yang mungkin diberikan antara lain:

Dokter dapat menyarankan untuk menutup mata dengan bantuan micropore/plester, dengan teknik sedikit  menarik kelopak mata atas/bawah ke arah berlawanan. Tindakan ini dianjurkan dilakukan sebelum tidur baik siang maupun malam hari.

Dokter akan meresepkan obat seperti tetes mata, air mata buatan, atau ointment khusus untuk mencegah gesekan pada mata.

  • Perawatan kelenjar minyak mata

Ada kelenjar kecil bernama meibomian glands yang menjaga kelembapan mata. Kelenjar ini juga berperan dalam menjaga kelopak mata bisa menutup. Perawatan pada kelenjar ini berarti membersihkan mata serta mengaplikasikan kompres hangat dua kali sehari agar produksi minyak tetap lancar.

Apabila kasusnya cukup parah, mungkin perlu diambil tindakan operasi implan kelopak mata. Tujuannya untuk membuat kelopak mata lebih berat dan mudah menutup. Solusi ini bersifat permanen dan 90% berlangsung sukses.

Terapis juga bisa memberikan hipnoterapi untuk memancing konsentrasi intens. Ini dapat membantu beberapa orang agar bisa tidur dengan mata tertutup.

Sebagian besar kasus tidur dengan mata terbuka tidaklah serius. Namun, sebaiknya jangan tunda memeriksakan diri ke dokter apabila terjadi berkepanjangan. Akan sangat baik apabila kondisi ini teratasi sebelum menjadi kian parah.

Apabila nocturnal lagophthalmos terjadi karena masalah saraf cukup parah pun, operasi implan adalah prosedur yang aman dan efektif.

Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar gejala tidur dengan mata terbuka, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.

Kenapa saat tidur mata tidak tertutup rapat?

Tidur dengan mata terbuka secara medis disebut sebagai nocturnal lagophthalmos. Umumnya kondisi ini disebabkan oleh pada saraf otot wajah yang membuat seseorang sulit menutup mata sepenuhnya.

Apa arti kalau tidur mata terbuka?

Meski jarang, rupanya ada orang yang tidur dengan mata terbuka. Secara medis, kondisi ini disebut dengan nocturnal lagophthalmos. Umumnya, pemicunya adalah masalah di saraf atau otot wajah sehingga sulit untuk menahan agar mata benar-benar tertutup sepenuhnya.

Apakah bahaya tidur mata terbuka?

KOMPAS.com - Kondisi mata terbuka saat tidur yang dialami sebagian orang biasanya tidak berbahaya, tetapi bisa membuat mata rentan rusak. Kondisi itu disebut lagophthalmos. Jika masalah itu hanya terjadi saat tidur malam, kondisi itu disebut lagophthalmos nokturnal.

Kenapa kita kalau tidur harus merem?

Manusia menutup matanya ketika tidur dengan tujuan membuat kerja otak lebih relaks. Bila mata terbuka, rangsang cahaya masuk melalui mata dan biasanya menstimulasi kerja otak. Stimulasi kerja otak sulit membuat tubuh relaks dan jatuh tertidur.