Apa yang dimaksud dengan gastritis

Gastritis adalah peradangan pada lapisan lambung karena berbagai kondisi, seperti infeksi, obat, stres, dan autoimun. Kondisi seperti penyakit Crohn, sarkoidosis, dan penyakit Menetrier juga dapat menyebabkan gastritis. Pasien yang menjalani pengobatan radiasi dan pasien dengan asupan darah ke lambung yang kurang juga dapat mengalami gastritis.

Terdapat beberapa klasifikasi yang digunakan untuk membedakan gastritis, yaitu berdasarkan:

  • Keparahan cedera pada lapisan lambung: gastritis erosif dan nonerosif

  • Tempat terjadinya peradangan

  • Keterlibatan sel imun: gastritis akut dan kronik

Selain karena perbedaan sel imun yang terlibat, gastritis akut dan kronik juga berbeda dari segi waktu kejadian gejala. Gastritis akut terjadi secara mendadak, sementara gastritis kronik terjadi secara perlahan.

Gejala

Gejala gastritis berbeda-beda sesuai dengan kondisi pasien. Sebagian besar pasien tidak menunjukkan adanya gejala. Namun, terdapat beberapa gejala yang dapat mengarahkan dokter pada diagnosis gastritis, yaitu:

  • Mual dan muntah yang berulang

  • Rasa kembung di daerah perut

  • Nyeri ulu hati dengan rasa seperti terbakar atau perih yang terjadi setelah makan atau pada malam hari

  • Penurunan nafsu makan (karena nyeri perut)

  • Cegukan

  • Muntah darah atau BAB hitam

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan yang paling baik untuk menilai kondisi saluran cerna adalah pemeriksaan endoskopi atau teropong saluran cerna. Pemeriksaan endoskopi dapat menilai peradangan yang terjadi pada lambung secara langsung dan dapat sekaligus mengambil sampel jaringan atau yang biasa dikenal dengan istilah biopsi apabila diperlukan.


Dokter juga mungkin akan memeriksa darah pasien untuk menilai adanya anemia dan menilai adanya infeksi yang dapat menyebabkan gastritis.Infeksi yang terjadi pada gastritis biasanya disebabkan oleh bakteri H. pylori.  Oleh karena itu, dapat dilakukan pula beberapa pemeriksaan untuk mencari keberadaan H. pylori.

Gastritis dapat menyebabkan perdarahan pada saluran cerna. Oleh karena itu, pemeriksaan tinja juga mungkin dilakukan untuk melihat adanya perdarahan pada saluran cerna Anda.

Pengobatan

Pengobatan gastritis meliputi modifikasi gaya hidup dan pengobatan. Modifikasi gaya hidup yang dapat dilakukan oleh pasien adalah menghindari makanan panas dan pedas. Selain itu, pasien juga perlu menghindari makanan yang dapat mengiritasi lambung, seperti susu berlaktosa atau gandum.

Pengobatan dengan obat memiliki tujuan untuk mengurangi asam lambung dan mengatasi infeksi bila ada. Obat yang dapat mengurangi asam lambung adalah obat golongan antagonis reseptor H2 (H2RA), penghambat pompa proton (PPI), dan antasida. Bila terbukti gastritis Anda disebabkan oleh infeksi, dokter dapat menambahkan antibiotik untuk membunuh kuman penyebab gastritis Anda.

Apabila Anda mengalami gastritis karena autoimun, dokter akan memberikan suplementasi vitamin B12. Selain dengan memperbaiki lapisan lambung, pengobatan gastritis akibat autoimun juga dilakukan dengan memperbaiki kekurangan jumlah vitamin B12 di tubuh Anda.

Referensi:

  1. What Is Gastritis?. WebMD. Available from: https://www.webmd.com/digestive-disorders/digestive-diseases-gastritis 

  2. Overview of Gastritis. MSD Manual. Available from: https://www.msdmanuals.com/professional/gastrointestinal-disorders/gastritis-and-peptic-ulcer-disease/overview-of-gastritis?query=gastritis   

  3. Setiati S, Alwi I, Sudoyo A, Simadibrata M, Setiyohadi B, Syam AF. Buku ajar ilmu penyakit dalam. 6th ed. Jakarta: Interna Publishing; 2014.

  4. Gastritis. StatPearls. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK544250/

Apa yang dimaksud dengan gastritis

Gastritis adalah penyakit lambung yang disebabkan karena dinding lambung mengalami peradangan. Itulah sebabnya gastritis sering disebut juga sebagai radang lambung. Penyebab gangguan lambung ini antara lain karena infeksi bakteri Helicobacter pylori, efek samping penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), gaya hidup yang kurang baik, hinggastres berkepanjangan.

Secara umum, gastritis dibagi menjadi dua jenis, yaitu gastritisakut

a.   Gastritis akut adalah peradangan pada lapisan lambung yang terjadi secara tiba-tiba.

b.   Gastritis kronis terjadi secara perlahan dan dapat berlangsung dalam waktu yang lama. Gastritis kronis juga menimbulkan nyeri yang lebih ringan dibandingkan dengan gastritis akut, tetapi munculnya lebih sering dan dapat terjadi dalam waktu yang lebih lama.

Gangguan lambung  ini sebaiknya segera ditangani dengan tepat. Oleh karena selain berisiko menyebabkan kanker perut, gastritis juga bisa menyebabkan pengikisan lapisan lambung (gastritis erosif), akibatnya lambung akan terluka dan mengalami perdarahan.

Gejala Gastritis

Secara umum, gejala gastritis meliputi :

Nyeri dan ada sensasi panas di bagian ulu hati

Perut kembung, mual, muntah, cegukan

Nafsu makan turun

Cepat merasa kenyang saat makan

Buang air besar berwarna hitam

Muntah darah

 Cara Mengatur Pola Hidup Sehat pada Gastritis

 1. Mengatur Pola Makan

Pola makan yang tepat untuk penderita gastritis adalah dengan menerapkan dietlambung, yang bertujuan membantu menetralkan kelebihan asam lambung dengan mengkonsumsi makanan yang adekuat dan tidak merangsang lambung. Syarat diet lambung yaitu makanan dalam bentuk lunak dan mudah dicerna, hindari makanan yang merangsang lambung seperti asam, pedas, bergas, tekstur keras, terlalu panas atau dingin, makanan diberikan dalam porsi kecil dan sering, dan cara pengolahan yang tepat seperti direbus, dikukus, panggang dan tumis.

Contoh makanan yang dihindarkan :

- Sumber Karbohidrat : ketan, ubi, singkong, talas

- Sumber hewani : daging tinggi lemak, produk olahan yang diawetkan

- Sumber nabati : kacang tanah, kacang tolo, kacang kedelai

- Sumber lemak : hindari cara pengolahan dengan santan dan goreng

- Sumber sayuran : hindari sayuran mentah dan menimbulkan gas seperti kol, sawi, nangka, daun singkong, daun kacang panjang.

- Sumber buah : hindari buah asam serta tinggi lemak dan bergas tinggi seperti durian, nangka, dan nanas.

- Sumber minuman : minuman berkafein, teh yang kental, minuman soda.

- Hindari bumbu pedas dan asam

2. Membuat pola dan jadwal makan yang teratur

Seseorang yang memiliki pola makan tidak teratur mudah terserang gastritis. Apabila seseorang terlambat makan sampai 2-3 jam, maka asam lambung yang diproduksi semakin banyak dan berlebih sehingga dapat mengiritasi mukosa lambung serta menimbulkan rasa nyeri di sekitar epigastrium. Jika kondisi ini  berlangsung lama, produksi asam lambung akan berlebihan sehingga dapat mengiritasi dinding mukosa pada lambung dan dapat berlanjut menjadi tukak lambung

3. Stop konsumsi minuman beralkohol

Konsumsi alkohol dapat mengiritasi dan mengikis lapisan dalam perut dan lebih rentan mengeluarkan cairan pencernaan.

4. Hindari Stres

Pada kondisi stres, lambung akan memproduksi asam lambung tiga kali lebih banyak dari kondisi normal. Selain itu, pada kondisi stres produksi hormon prostaglandin akan menurun, sedangkan hormon ini berperan dalam melindungi mukosa lambung.

Apa penyebab dari penyakit gastritis?

Makanan tidak sehat merupakan sumber banyak penyakit, salah satunya gastritis. Hal ini disebabkan oleh adanya bakteri Helicobacter pylori. Bakteri ini akan menggali permukaan lendir pada saluran pencernaan agar dapat bertahan hidup.

Apakah penyakit gastritis itu bahaya?

Halodoc, Jakarta – Gastritis adalah penyakit lambung yang disebabkan karena dinding lambung mengalami peradangan. Itulah sebabnya gastritis sering disebut juga sebagai radang lambung. Kondisi ini tidak berbahaya dan dapat disembuhkan dengan pengobatan tertentu.

Apa itu GERD dan gastritis?

Maag dengan istilah medis gastritis, adalah peradangan pada dinding asam lambung yang disebabkan oleh bakteri Helicobacter pylori. GERD atau gastroesophageal reflux disease adalah salah satu kondisi penderita maag dimana asam lambung naik hingga kerongkongan.

Apa penyebab gastritis dan cara pencegahannya?

Salah satu penyebab umum dari gastritis adalah infeksi bakteri H. pylori. Oleh karena itu, penting untuk memerhatikan kebersihan saat mengolah dan menyajikan makanan. Selain itu, kamu perlu menjaga kebersihan pribadi, seperti dengan mencuci tangan sebelum makan dan setelah dari toilet.