Show
/Alex Suban Christabel, siswa SDK Penabur, Duren Sawit, mengerjakan tugas sekolah di rumahnya di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (27/3/2020). Ia menggunakan situs Google Classroom untuk menerima pelajaran dari gurunya yang juga mengajar dari rumah saat terjadinya wabah Covid-19. Warta Kota/Alex Suban-Bagaimana Sikap Kita Saat Diminta Membantu Ibu Namun Sudah Ada Janji Lain? Jawaban TVRI SD Kelas 1-3
TRIBUNNEWS.COM - Berikut kunci jawaban materi mengenai 'Chandra oh Chandra' untuk siswa SD Kelas 1-3. Jawablah dengan mempelajari materi yang telah disampaikan dalam tayangan. Berikut pertanyaan nomor 1 materi mengenai 'Chandra oh Chandra'1. Menurutmu, bagaimana sikap yang baik saat diminta membantu ibu namun kita sudah ada janji lain? Berikut jawaban dari soal diatas, simak penjelasannya 1. Menurutku, kita bisa berbicara ke ibu jika kita sudah ada janji sebelumnya. Tetapi bila permintaan ibu tidak lama, sebaiknya kita kerjakan dulu permintaan ibu. Lalu kemudian kita pergi untuk memenuhi janji pada teman. Namun, meskipun kita sudah mempunyai janji dengan orang lain, kita tetap harus mendahulukan kewajiban kita membantu ibu sampai selesai. Karena itu adalah wujud hormat dan sayang kita kepada ibu. *) Disclaimer: Kunci jawaban tersebut hanya sebagai panduan untuk orangtua mengoreksi jawaban anak. Baca: Jadwal Lengkap TVRI Rabu, 22 Juli 2020: Belajar dari Rumah untuk PAUD, SD, SMP, dan SMA/SMK Baca: SOAL dan JAWABAN TVRI SD Kelas 1-3 Rabu, 22 Juli 2020: Sahabat Pelangi: Candra oh Candra Selain bisa disaksikan di televisi, tayangan materi TVRI Belajar dari Rumah juga dapat diakses dalam live streaming berikut ini: 1. Link TVRI Klik >>> di sini 2. Link TVRI Klik >>> di sini 3. Link TVRI Klik >>> di sini
Sahabat Pelangi: Belajar dari Rumah untuk SD Kelas 1 - 3. Contoh sikap yang baik saat diminta membantu ibu namun kita sudah ada janji lain.
Bobo.id – Apakah teman-teman pernah mengalami saat di mana teman-teman sudah berjanji dengan teman, tapi tiba-tiba Ibu meminta tolong melakukan hal lain? Kira-kira, bagaimana sikap yang harus kita lakukan, ya? Nah, dalam tayangan Belajar dari Rumah hari ini, Chandra juga sedang mengalaminya dalam cerita Sahabat Pelangi. Yuk, kita cari tahu bagaimana contoh sikap yang baik saat diminta membantu ibu namun kita sudah ada janji lain. Kita simak cerita Chandra dulu, ya, teman-teman. Kisah Sahabat Pelangi Hari Ini Suatu hari, Chandra sudah bersiap keluar rumah. Tiba-tiba ibu meminta tolong Chandra untuk mengantarkan sebuah paket. Paket itu harus diantarkan dengan segera, nih. Awalnya, Chandra meminta bagaimana kalau mengantarnya nanti sore, sebab ia sudah ada janji lain. Chandra khawatir jika ia tidak menepati janjinya, ia disangka suka berbohong. Nah, ibu Chandra pun bilang bahwa Chandra bisa menyampaikan ke teman-teman bahwa ia harus mengantar paket itu dulu. Jadi, ia tidak ingkar janji. Baca Juga: Rangkuman dan Soal Sahabat Pelangi: Bermalam di Rumah Nisa, Belajar dari Rumah TVRI Rabu, 6 Mei 2020 Akhirnya, Chandra menghampiri teman-temannya untuk meminta maaf kalau ia tidak bisa menepati janji bermain bersama saat itu, tapi ia akan menyusul nanti. Chandra bercerita untuk dimintai tolong ibunya untuk mengantarkan paket. Akhirnya, teman-teman Chandra, yaitu Wayan, Nisa, dan Martha justru mau menemani Chandra mencari alamat tujuan paket dari ibunya. Wah, akhirnya setelah bersama-sama mencari-cari alamat tujuan paket, mereka bisa sampai dan menyerahkan paket seperti pesan ibu Chandra. Sikap yang Baik Jika Ibu Minta Tolong Ketika Kita Sudah Ada Janji Lain Nah, kalau kita berada di posisi Chandra, ketika kita sudah punya janji bertemu teman-teman namun tiba-tiba dimintai tolong ibu, apa yang sebaiknya kita lakukan? Kita bisa mencontoh Chandra yang berkata jujur pada ibunya, bahwa kita sudah punya janji. Ibunya juga menyampaikan bahwa paketnya harus diantar dengan segera. Chandra dan ibunya jadi sama-sama tahu kondisi satu sama lain, sehingga bisa menemukan jalan keluar. Teman-teman juga perlu mengingat, bahwa kita wajib patuh dan mau membantu orang tua, teman-teman. Kemudian, teman-teman pasti tidak ingin ingkar janji juga dengan teman-teman yang sudah tepat waktu. Baca Juga: Akibat Tidak Mau Mengalah, Rangkuman dan Soal Sahabat Pelangi: Karung Terdampar, Belajar dari Rumah TVRI 11 Mei 2020 Maka itu, seperti Chandra yang menuruti saran ibunya, sebaiknya kita memberikan kabar pada teman-teman, bahwa kita tidak bisa datang tepat waktu. Berikan juga alasan yang jelas, bahwa kita harus membantu ibu lebih dulu. Kemudian, kalau kita berada di posisi teman-teman Chandra yang sudah ingin bermain di waktu yang dijanjikan, kita juga harus memahami bahwa teman kita harus mendahulukan mengantar paket. Karena hal itu lebih penting, sementara bermain bisa ditunda lebih dulu. Bahkan, sikap Wayan, Martha, dan Nisa yang mau menemani Chandra untuk mengantar paket bersama-sama juga patut ditiru, lo, teman-teman. Terlebih, Chandra belum tahu letak rumah dari alamat yang diberikan ibunya. Karena dengan begitu kita bisa membantu teman kita yang kesulitan, sekaligus menghabiskan waktu bersama. Pelajaran lainnya adalah kita harus menjaga titipan atau menjalankan tugas sampai selesai. Seperti Chandra yang mengantarkan paket dari ibunya sampai ke tujuan yang benar. Baca Juga: Cari Tahu Kisah Sahabat Pelangi Lakukan Senam Irama di Video Ini! ----- Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id/ Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com Lihat video ini juga, yuk! Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sebagai anak yang berbakti kepada kedua orang tua, tentunya kita kerap menuruti mereka dan melakukan hal-hal yang sekiranya dapat meringankan bebannya. Nggak perlu muluk-muluk, cukup dengan hal-hal sederhana seperti bantu-bantu ngerjain urusan rumah ketika akhir pekan, atau bisa juga bantuin ibu buat belanja di warung tetangga. Jangan salah! Ini juga pekerjaan mulia lo~ Advertisement
Nah, ngomongin tentang belanja di warung ini, tentu kamu punya beberapa kebiasaan yang mungkin menjadi kebiasaan banyak orang juga di luar sana. Mulai dari gimana kamu manggil pemilik tokonya, nunggu dilayanin, sampai hal-hal receh lainnya yang bahkan kamu nggak sadar kalau itu adalah kebiasaan. Contohnya kayak hal-hal di bawah ini~ 1. Ketika kamu baru aja sampai di depan warung, boro-boro ngetuk kaca etalase, pasti tahu-tahu langsung teriak, “Buuuuu, beleeeeeeee!”, kalau nggak, “TUMBAAAASSSSS!”Sampai warung auto teriak. via twitter.com Hal paling utama yang kerap dilakukan ketika sampai ke depan warung biasanya hanya mengucapkan beberapa kata atau kalimat sambil sedikit ngegas. Hayo, ngaku, kamu pasti juga termasuk orang-orang yang punya kebiasaan ini, kan? Boro-boro basa-basi ngetuk pintu atau etalase kaca warung sambil permisi, yang ada langsung teriak-teriak sampai pemilik warungnya kesel sendiri. Kalau pemilik warungnya santai dan orangnya enak sih nggak masalah. Coba gimana jadinya tuh kalau kamu teriak-teriak nggak pakai permisi sama sekali. Dijamin pasti langsung ditodong pertanyaan, “Heh, kamu anaknya siapa?! Nggak sopan banget mau beli! Besok ibumu suruh belanja sendiri!” Advertisement
2. Sambil nunggu nongol batang hidung sang penjual, kamu pasti juga pernah melakukan kegiatan mainin beras. Kenapa sih banyak yang kayak gini? 🙁Kebiasaan mainan beras. via twitter.com Entah siapa yang pertama kali melakukan kebiasaan ini dan apa motivasinya, tapi kayaknya kegiatan mainan beras di depan warung ini sekarang jadi kebiasaan banyak orang. Padahal niatnya cuma mau beli sabun colek atau kopi saset, kalau nggak mainan beras rasanya kok ada yang kurang gitu. Iya nggak sih? Masalahnya, udah banyak orang-orang yang kalau nungguin di depan warung sambil mainan beras, si pemilik warung masih aja tetep majang barang dagangannya di bagian terdepan. Coba bayangin, kalau yang dateng bocil bandel, nggak cuma buat mainan tuh, pasti diremes-remes sampai yang awalnya warna putih jadi coklat karena keringat. Rugi bandar penjualnya, Booos! 3. Ngeluarin contekan daftar belanjaan yang harus dibeli. Kadang ibu kalau nyuruh belanja nggak kira-kira, mana namanya bikin bingung lagi 🙁Advertisement
Lupa sama barang yang harus dibeli. via parenting.dream.co.id Jangankan bocil, orang dewasa yang pergi ke warung buat belanja kebutuhan rumah aja kadang lupa dengan apa yang harus dibeli kok. Apalagi jika benda-benda yang dibeli hampir mirip, kayak misalnya jahe sama kencur, ketumbar dengan merica, atau mungkin tepung beras sama tepung tapioka. Makanya nggak jarang kalau pas ditanyain sama penjualnya mau beli apa, kita harus repot-repot dulu ngeluarin selembar kertas yang udah ditulisin daftar belanjaan oleh ibu sebelumnya. 4. Disuruhnya sih beli gula sama minyak, tapi masih nyari-nyari jajan yang seribuan buat bayaran. Bocah-bocah yang hobinya kayak gini kayaknya harus dikumpulin jadi satu dehPaguyuban bocah disuruh beli gula malah beli jajan via www.njajan.com Hal-hal kayak gini nih yang bikin orang tua tekor mendadak. Padahal cuma disuruh beli gula atau sembako lainnya, tapi embel-embel di belakangnya banyak banget. Mau sekalian beli chiki lah, beli mainan lah, pokoknya harus ada bayarannya. Kalau nggak dikasih persenan auto ngambek, nggak mau dimintai tolong. Durhaka bener! Kalau dipikir-pikir lagi, kebiasaan saat belanja di warung ini kayaknya bisa dimasukkan jadi salah satu kekayaan budaya Indonesia lo. Dijamin deh, nggak ada hal beginian di belahan dunia lainnya~ Advertisement
#anak-anak #generasi 90-an #kebiasaan #nostalgia |