Menurutmu mengapa sosiologi dikatakan sebagai ilmu pengetahuan

Pernahkah kamu mendengar ungkapan “Sosiologi Sebagai Ilmu Pengetahuan” ? Dan tahukan kamu syarat sebuah kajian dapat kita sebut dengan ilmu pengetahuan ? Mari simak pembahasannya berikut ini

Tidak diragukan lagi bahwa sosiologi merupakan suatu ilmu. Pernyataan tersebut setidaknya didukung oleh beberapa hal yaitu: 

Objek kajian sosiologi adalah fenomena sosial secara umum. Dengan demikian, sosiologi tidak terfokus pada bidang-bidang kajian yang spesial seperti ilmu hukum, ilmu

ekonomi, ilmu politik, sejarah, antropologi, dan lain sebagainya. 

Secara singkat dapat dikatakan bahwa metode ilmiah merupakan seperangkat langkah-langkah yang disusun secara sistematis guna:

a. Menggali data yang diperlukan dalam suatu penelitian,

b. Menganalisis data penelitian,

c. Menginterpretasikan data penelitian, dan

d. Mengambil kesimpulan dalam sebuah penelitian ilmiah.

Masyarakat ilmiah merupakan sekumpulan orang yang menggeluti disiplin ilmu tertentu untuk mempelajari dan sekaligus mengembangkan bidang keilmuan sesuai dengan

disiplin ilmu yang dipilih. Tidak sedikit tokoh yang memilih sosiologi sebagai disiplin ilmu yang dikaji secara mendalam sehingga memunculkan sosiolog-sosiolog yang menciptakan masyarakat ilmiah tersendiri.

Seperti yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya bahwa objek kajian sosiologi adalah fenomena sosial secara umum. Oleh karena itu, sosiologi merupakan bagian dari

ilmu pengetahuan sosial. Adapun posisi sosiologi dalam keseluruhan ilmu pengetahuan  dapat diperhatikan dalam bagan berikut ini:

Menurutmu mengapa sosiologi dikatakan sebagai ilmu pengetahuan

Objek kajian sosiologi yang merupakan fenomena sosial secara umum  memungkinkan berkembangnya beberapa cabang dalam disiplin ilmu sosiologi, di antaranya adalah:

a. Sosiologi Agama, yakni suatu cabang sosiologi yang secara khusus mempelajari

f enomena kehidupan masyarakat yang berhubungan dengan perilaku beragama.

b. Sosiologi Politik, yakni suatu cabang sosiologi yang secara khusus mempelajari fenomena kehidupan masyarakat yang berhubungan dengan perilaku berpolitik.

c. Sosiologi Pendidikan, yakni suatu cabang sosiologi yang secara khusus mempelajari fenomena kehidupan masyarakat yang berhubungan dengan perilaku pendidikan.

d. Sosiologi ekonomi, yakni suatu cabang sosiologi yang secara khusus mempelajari fenomena kehidupan masyarakat yang berhubungan dengan perilaku ekonomi.

Sumber:
Wida Widiyanti, BSE  Sosiologi 1 : untuk SMA dan MA Kelas X, Departemen Pendidikan Nasional, 2009

Jakarta -

Sosiologi adalah ilmu sosial yang mempelajari masyarakat, interaksinya, dan proses yang membentuk dan mengubahnya lewat dinamika di sebuah komunitas, populasi, kelompok gender, ras, umur, dan institusi.

Dalam Encyclopaedia Britannica disebutkan, sosiologi juga ilmu yang mempelajari status sosial atau stratifikasi, gerakan sosial, perubahan sosial, dan societal disorder seperti kriminalitas, penyimpangan, dan revolusi. Apa peristiwa yang membuat sosiologi lahir di Eropa?

Latar Belakang Sosiologi Lahir di Abad ke-19

Sosiologi lahir di Eropa pada abad ke-19 yang dilatarbelakangi oleh peristiwa Revolusi Industri di Inggris dan Revolusi Prancis. Istilah sosiologi diperkenalkan filsuf Auguste Comte yang kelak menjadi Bapak Sosiologi.

Auguste Comte hidup di masa Revolusi Prancis dan periode Napoleon. Saat itu, kehidupan sosial yang stabil, ilmu pengetahuan dan teknologi modern, serta Revolusi Industri mulai menyebabkan transformasi di tengah warga Eropa.

Sebelum Revolusi Prancis, sistem pemerintahan teokrasi dengan kaisar sebagai wakil tuhan dan tidak tercela membuat kesewenang-wenangan dialami rakyat Prancis. Penjara Bastile yang merupakan simbol kekejaman pemerintahan lalu dijebol seiring rakyat menuju pencerahan dan berpikir secara rasional untuk meraih kesejahteraan bersama.

Kendati pemerintahan tirani runtuh setelah Revolusi Prancis, orang-orang Eropa yang saat itu sudah mengalami konflik kekerasan menurut Comte masih ragu dalam menetapkan perasan, pikiran, dan tindakan apa yang harus dilakukan.

Sementara itu, Revolusi Industri di Inggris membuat orang di sekitar daerah industri mengalami peningkatan ekonomi, sementara orang daerah berkekurangan. Comte berpikir bagaimana kesenjangan tersebut dapat diperkecil dan ditiadakan.

Menurut Comte, banyak orang Eropa saat itu kurang percaya diri dalam menetapkan sentimen dan keyakinan, atau hal untuk mengganti sentimen dan keyakinan yang sudah ada. Masa revolusi tersebut menurutnya sangat menentukan bagi sejarah manusia, termasuk di Prancis dan keseluruhan Eropa.

Ia pun memutuskan bahwa perlu ada ilmu yang mempelajari masyarakat dan mengarahkan masyarakat. Harapannya, perkembangan yang terjadi dapat diarahkan menuju hal yang lebih baik atau sesuai dengan tujuan kehidupan bersama, seperti dikutip dari buku Sosiologi 1 oleh Drs. Andreas Soeroso, M.S

Hasil pemikiran Comte tersebut lalu dituangkan dalam buku Positive Philosophy pada tahun 1838.

Ia menyebarkan, ilmu yang bertugas mempelajari perkembangan masyarakat dan dampak yang ditimbulkan oleh perubahan sosial itu disebut sosiologi. Dengan demikian, sosiologi lahir di Eropa pada abad ke-19 yang dilatarbelakangi oleh peristiwa Revolusi Industri di Inggris dan Revolusi Prancis.

Simak Video "Pemerintah Masih Godok Subsidi Kendaraan Listrik"


[Gambas:Video 20detik]
(twu/lus)

Cari soal sekolah lainnya

KOMPAS.com - Sosiologi merupakan salah satu ilmu sosial yang memiliki ruang lingkup kajian cukup luas. Obyek kajian sosiologi adalah manusia.

Dilansir dari buku Pengantar Ringkas Sosiologi: Pemahaman Fakta dan Gejala Permasalahan Sosial (2020) Elly M. Setiadi, dijelasakn bahwa sosiologi mempelajari manusia dari segi sosialnya yang sering disebut masyarakat.

Masyarakat yang menjadi obyek kajian sosiologi adalah kesatuan hidup manusia dengan kesatuan masyarakat desa, masyarakat kota, dan lain-lain sebagai kesatuan yang paling mudah diamati.

Sebagai ilmu yang mengkaji masyarakat, pastinya sosiologi dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kehidupan sehari-hari, sosiologi dapat diterapkan sebagai:

Sebagai ilmu murni, sosiologi berusaha mencari pengetahuan tentang sebuah fenomena.

Misalnya masalah kemiskinan, sosiologi sebagai ilmu murni berusaha mencari kenapa kemiskinan terjadi, apa dampaknya, serta bagaimana intesitas dan kuantitasnya.

Baca juga: Status dan Peran Sosial dalam Studi Sosiologi

Jawaban atas pertanyaan tersebut dijadikan pengetahuan yang digunakan untuk pengembangan sosiologi sebagai ilmu.

Sebagai ilmu terapan, sosiologi dapat membantu manusia memecahkan berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat.

Masih sama tentang kemiskinan, apabila kajiannya ditujukan untuk menemukan langkah-langkah praktis guna mengatasi kemiskinan, disinilah sosiologi disebut sebagai ilmu terapan.

Sosiologi sebagai ilmu murni dan terapan, keduanya saling memengaruhi. Suatu praktik (penerapan) tidak akan berjalan maksimal apabila tidak didasari pengetahuan yang memadai (ilmu murni).

Ilmu sosiologi dapat diterapkan di semua sisi kehidupan masyarakat. Oleh sebab itulah, mempelajari ilmu sosiologi penting bagi siapa saja.

Baca juga: Sosiologi: Pengertian, Sejarah, dan Ciri-cirinya

Seseorang mempelajari sosiologi tidak hanya untuk menjadi sosiolog. Dilansir dari buku Kamus Sosiologi (2012) karya Agung Tri Haryanto dan Eko Sujatmiko, sosiolog merupakan orang yang ahli dalam bidang sosiologi.

Lebih dari itu, mempelajari sosiologi dapat membantu individu menjalankan perannya di dalam masyarakat dan membantu individu memecahkan berbagai permasalahan dalam masyarakat.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

 

Cari soal sekolah lainnya