Tahukah Anda apa efek kurang tidur bagi orang di usia produktif? Kurangnya waktu istirahat bagi orang di usia produktif dapat menimbulkan banyak masalah, terutama menyebabkan kelelahan dan risiko obesitas. Show Baca Juga: Bunda! Coba Perhatikan Kesehatan Mental Remaja Sejak Dini Ketika Anda memiliki banyak tugas, pekerjaan, maupun kewajiban lainnya, waktu untuk beristirahat biasanya berkurang. Awalnya memang tidak memberikan banyak efek, tapi lama kelamaan kebiasaan ini menimbulkan efek yang kurang baik bagi tubuh dan kesehatan. Efek yang paling terasa adalah lemas dan lelah di pagi hari, lalu menguap sepanjang hari. Hal ini berefek pada produktivitas Anda sehingga menyebabkan pekerjaan ataupun tugas terhambat. Kali ini, kami akan membahas beberapa efek negatif dari kurangnya istirahat di malam hari dan berbagai informasi penting terkait hal tersebut. Silakan simak paparan berikut ini.
Waktu Tidur yang IdealTidur merupakan kebutuhan dasar manusia selain makan. Durasi istirahat yang dibutuhkan tiap orang berbeda-beda. Umumnya, orang dewasa pada masa produktif membutuhkan istirahat selama 7-9 jam setiap hari. Usia menjadi salah satu tolak ukur waktu istirahat setiap orang. Dengan memahami durasi waktu tidur ini, efek kurang tidur dapat dikurangi bahkan dihilangkan. Berikut daftar pembagiannya berdasrkan usia: 1. Bayi dan BalitaBayi yang baru lahir membutuhkan waktu beristirahat lebih banyak, untuk usia hingga 3 bulan waktu tidurnya adalah 14-17 jam per hari. Jika sudah berusia 4-11 bulan, maka waktu istirahatnya adalah 12-14 jam per hari. Balita yang sudah masuk usia 1 tahun hingga 2 tahun, waktu istirahatnya dipangkas menjadi 11-14 jam, karena sudah mulai aktif melakukan berbagai kegiatan lainnya. 2. Anak-Anak dan RemajaEfek kurang tidur juga bisa terjadi pada anak-anak maupun remaja. Oleh sebab itu, di usia ini juga perlu diperhatikan waktu istirahat mereka agar bisa dimaksimalkan. Untuk usia prasekolah yaitu 3-5 tahun, membutuhkan istirahat selama 10-13 jam, usia sekolah 6-13 tahun membutuhkan istirahat 9-11 jam, dan remaja 14-17 tahun perlu istirahat semalam 8-10 jam. Baca Juga: Bunda! Coba Perhatikan Kesehatan Mental Remaja Sejak Dini 3. Dewasa dan Orang TuaKebutuhan waktu istirahat pada orang dewasa sebenarnya tidak jauh berbeda dengan remaja. Untuk dewasa dengan usia 18-64 tahun membutuhkan istirahat 7-9 jam per hari dan para orang tua di atas 65 tahun perlu istirahat 7-8 jam. Akan tetapi, para orang dewasa terkadang tidak memerhatikan waktu istirahat karena tuntutan pekerjaan maupun gaya hidup. Oleh sebab itu, usia ini yang paling banyak merasakan efek kurang tidur. Ciri Anda Kurang TidurSebenarnya, ada cara mudah untuk mengidentifikasi seseorang cukup beristirahat atau tidak. Ini dapat dilihat dari kebiasaan maupun ciri-ciri fisik yang muncul. Berikut beberapa ciri yang mudah dikenali: 1. Rentan SakitKetika Anda beristirahat, sistem kekebalan tubuh akan diperbaiki, terutama pembentukan sitokin yang bantu melindungi tubuh dari infeksi. Apabila kurang beristirahat, maka sistem kekebalan tubuh tidak bisa terbentuk ulang sehingga menyebabkan rentan sakit. 2. DepresiCiri dari kurang istirahat adalah stres dan emosi tinggi. Ini merupakan efek kurang tidur nyata terlihat, dan lama kelamaan dapat memicu depresi dan gangguan mental berat. 3. Mudah LupaCiri lainnya adalah berkurangnya fungsi kognitif akan membuat proses belajar terhambat juga kekurangmampuan memecahkan masalah. Anda juga menjadi mudah melupakan sesuatu padahal baru saja dilakukan. 4. Berat Badan Naik dan Kulit KusamAnda juga bisa melihat ciri kurang istirahat dari fisik, yaitu berat badan yang naik dengan cepat. Kenaikan berat badan ini dipicu efek kurang tidur yang membuat tubuh lelah dan selalu membutuhkan kalori sehingga membuat Anda banyak makan. Ciri lainnya adalah di kulit, munculnya kantung mata, kulit wajah yang menjadi kusam, mudah berjerawat, dan tidak elastis. Selain itu, juga kemunculan kerutan yang lebih cepat dari seharusnya. 10 Dampak Kurang TidurBagi Anda yang selama ini mengalami kesulitan untuk beristirahat di malam hari atau insomnia dan telah efek kurang tidur, maka perlu segera melakukan pengobatan. Karena dampak buruk dari kurang tidur sangat banyak, yaitu:
Baca Juga: 5 Perbedaan Psikolog dan Psikiater, Sebaiknya Kunjungi yang Mana Nah, bagi Anda yang selama ini sering begadang atau kurang beristirahat, maka mulai sekarang coba atur pola tidur dengan baik sebab efek kurang tidur bisa sangat berbahaya bagi kesehatan. Jika masalah tidur Anda tetap berlanjut, reservasikan konsultasi dengan salah satu ahli dari jadwal dokter RS Bunda Group untuk penanganan yang tepat. Kunjungi juga laman informasi kami untuk penawaran layanan kesehatan lainnya. Apakah kurang tidur merusak otak?Para peneliti telah menemukan bahwa efek kurang tidur pada otak adalah dapat menyebabkan kewaspadaan dan konsentrasi menurun. Tak heran jika setelah berjam-jam (atau bahkan berhari-hari) tidak tidur nyenyak, Anda jadi suka bingung sendiri, gampang lupa, dan sulit berpikir jernih.
Apa bahaya orang kurang tidur?Dalam jangka panjang, kurang tidur bisa memicu penyakit kronis seperti diabetes, gangguan jantung, tekanan darah tinggi, dan obesitas. Bahkan, kurang tidur bisa memicu depresi dan penurunan sistem imun.
|