Berobat keputihan ke dokter apa

Tanda keputihan yang berbahaya dan harus diperiksakan ke dokter.">

stylewomensclinic

Tanda keputihan yang berbahaya dan harus diperiksakan ke dokter.

Intisari-Online.com – Banyak permasalahan yang dihadapi oleh wanita mengenai kesehatan organ tubuhnya.

Organ yang sangat vital adalah kesehatan reproduksi pada wanita, terutama adalah vagina.

Para wanita dianjurkan untuk menjaga kesehatan vagina.

Baca Juga : Keputihan Jadi Salah Satu Gejala Kanker Serviks: Ini Mitos Soal Buah-buahan Penyebab Keputihan

Brand Manager Andalan Feminine Care, Maharani Anindita mengungkapkan bahwa saat ini pemakaian feminine hygiene di Indonesia masih terkendala berbagai hambatan.

Seperti miskonsepsi bahwa pemakaian pembersih kewanitaan secara rutin dapat memberikan efek kesehatan pada area kewanitaan.

Beberapa perempuan masih percaya bahwa cara tradisional jauh lebih alami.

Baca Juga : Keputihan di Usia 50 Tahun, Endang Tak Pernah Menyangka bahwa Itu Adalah Gejala Kanker Serviks

Sehingga mereka masih melakukan praktik merebus daun sirih tanpa tahu bahwa hal tersebut belum tentu higienis dan sehat.

Ada juga perempuan yang bahkan merasa belum butuh atau perlu untuk memelihara kesehatan area kewanitaannya.

Jika kebersihan daerah kewanitaan tidak dirawat dengan baik, bisa menimbulkan beberapa risiko.

Baca Juga : Lidah Keputihan Tanda Gangguan Ginjal, Berikut Cara Memantau Kesehatan Lewat Warna Lidah

Salah satu risiko tersebut termasuk keputihan.

Karenanya, penting menjaga daerah kewanitaan agar tidak lembap, sehingga tak menjadi sarang bagi bertumbuhnya bakteri dan jamur.

Namun, bagaimana cara mengetahui jika keputihan yang dialami perlu diperiksakan ke dokter?

Baca Juga : Kucai, Daun Bawang yang Ampuh Atasi Masalah Organ Intim Mulai dari Ejakulasi Dini hingga Keputihan

Dokter Aesthetic Gynecologist dr. Dinda Derdameisya, Sp.OG., menjelaskan biasanya bisa diketahui dari jangka waktu mengalami keputihan.

"Misalnya 3 hari, tapi sudah mengganggu sekali, bikin tidak percaya diri, atau keputihan yang menembus dan tidak nyaman, itu lebih baik diperiksakan," jelasnya saat diwawancarai di acara Andalan Feminine Care Intimate Wash Press Launch di KAUM Jakarta, pada Rabu (13/3/2019).

Ia menambahkan, "Kalau keputihan warnanya sudah berubah, baunya berubah, gatal, atau bertambah makin banyak, itu sudah harus diperiksakan, dan perlu diterapi dengan obat."

 Baca Juga : Benarkah Mentimun Menyebabkan Keputihan?

Jika Anda hendak memeriksakan kesehatan Miss V, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter OB/GYN atau dokter spesialis kulit dan kelamin.

Tetapi perlu diingat apa yang Anda butuhkan.

"Dua-duanya bisa (untuk mengecek kesehatan Miss V), tetapi kalau dokter Sp.KK kan lebih ke infeksi, sementara OB/GYN lebih kepada kesehatan alat reproduksi semuanya.

Baca Juga : Kebiasaan Sehari-hari yang Menyebabkan Keputihan

Dokter Sp.KK di daerah luar dari alat kelamin, sementara dokter OB/GYN bisa sampai rahim, sampai indung telurnya, organ kewanitaannya secara menyeluruh," jelas dokter Dinda.

Untuk mencegah keputihan, , ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan.

"Cegah dengan feminine hygiene, penggunaan pakaian dalam berbahan katun, jangan terlalu rapat, lebih sering mengganti pakaian dalam.

Baca Juga : Ayo Hilangkan Keputihan dengan Ramuan Alami

Kalau misalnya tidak sedang haid, tidak usah pakai pembalut." (Amelia Puteri)

Artikel ini telah tayang di Nakita.id dengan judul “Begini Tanda Keputihan yang Berbahaya dan Perlu Diperiksakan ke Dokter!”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Video Pilihan

KOMPAS.com - Keputihan bisa jadi adalah salah satu keluhan yang paling banyak diutarakan oleh para wanita di berbagai belahan dunia.

Keputihan atau dalam istilah medis dikenal sebagai leucorrhea, white discharge, atau fluor albus merupakan istilah untuk menjelaskan keluarnya cairan dari vagina selain darah haid.

Keadaan ini biasanya dapat menimbulkan ketidaknyamanan serta dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.

Baca juga: 9 Makanan yang Baik untuk Kesehatan Vagina

Keputihan sebenarnya adalah cara alami tubuh untuk menjaga kebersihan dan kelembaban organ intim wanita.

Melansir Medical News Today, cairan atau lendir yang diproduksi dalam vagina dan leher rahim ini akan membawa sel-sel mati serta bakteri keluar dari vagina, sehingga vagina tetap bersih.

Penyebab keputihan fisiologis (normal) adalah faktor hormonal.

Keputihan normal dapat terjadi pada masa subur, dan masa menjelang atau sesudah menstruasi.

Keputihan normal juga bisa terjadi melalui rangsangan seksual.

Pada kondisi tersebut, keputihan yang terjadi pada umumnya memiliki ciri-ciri berikut:

  • Encer dan tidak lengket
  • Berwarna bening
  • Tidak didapatkan rasa gatal
  • Tidak berbau

Meski beberapa keputihan bersifat normal, namun kaum hawa perlu mewaspadai beberapa hal yang dapat menyebabkan keputihan menjadi abnormal.

Pasalnya, keputihan patologis (abnormal) dapat mengindikasikan adanya penyakit tertentu.

Baca juga: 13 Makanan untuk Meningkatkan Gairah Seks

Salah satu penyebab keputihan abnormal paling sering adalah adanya infeksi pada organ reproduksi wanita, seperti infeksi bakteri (vaginitis), infeksi jamur (candidiasis), dan infeksi parasit (trikomoniasis).

Keputihan yang tidak normal juga bisa menjadi gejala infeksi menular seksual (IMS) atau penyakit menular seksual (PMS) tertentu.

Karena dapat menyebar ke rahim, ovarium, dan saluran tuba, serta dapat ditularkan ke pasangan seksual, deteksi dini dan pengobatan IMS sangat penting untuk dilakukan.

Melansir Mayo Clinic, gejala keputihan abnormal yang perlu diperhatikan di antaranya, yakni:

  • Adanya peningkatan volume lendir, yakni menjadi berlebihan
  • Adanya perubahan warna, misalnya warna putih seperti susu, warna kuning atau hijau
  • Adanya perubahan kekentalan lendir (menyerupai keju cottage)
  • Kemerahan, rasa gatal, terbakar atau iritasi pada vagina atau area kulit yang mengelilingi vagina dan uretra (vulva)
  • Disertai pendarahan atau bercak yang tidak berhubungan dengan menstruasi
  • Pada beberapa kasus juga disertai nyeri pada perut

Baca juga: Apakah Sperma Sering Tumpah Bisa Jadi Penyebab Sulit Hamil?

Pada kondisi keputihan abnormal inilah, kaum wanita disarankan untuk menjadwalkan kunjungan ke dokter.

Sebagai informasi, keputihan abnormal jarang terjadi pada remaja putri prapubertas dan wanita yang telah menopause.

Cara mengobati keputihan

Merangkum Health Line, jenis pengobatan keputihan sangat bergantung dari penyebab keputihan yang terjadi.

Karena bagaimana pun juga, keputihan tidak normal bukanlah gejala dari satu infeksi atau kondisi kesehatan.

Oleh sebab itu, dokter perlu meninjau gejala pasien dan mungkin melakukan tes untuk menentukan penyebab keputihan yang tidak biasa.

Tes yang direkomendasikan mungkin termasuk:

  • Tes fisik
  • Tes Kanker Serviks
  • Sampel ditinjau di bawah mikroskop
  • Tes pH

Jika Anda mengalami infeksi jamur, dokter mungkin akan meresepkan obat antijamur dalam bentuk pil atau krim.

Sedangkan kondisi lain, seperti trikomoniasis atau vaginosis bakterial, mungkin memerlukan antibiotik selain perawatan lain.

Sementara, PMS harus diobati dengan antibiotik.

Perlu diingat, bahwa ada kemungkinan juga seorang wanita bisa mengalami lebih dari satu infeksi pada satu waktu.

Baca juga: 12 Penyakit Menular Seksual yang Harus Diwaspadai

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Keputihan harus mencari dokter spesialis apa?

Pasien dengan keluhan keputihan apakah sebaiknya konsultasi ke dokter kandungan atau kulit kelamin. Alo dokter, untuk keputihan baiknya diperiksa ke dokter kandungan atau dokter spesialis kulit dan kelamin? Sebab dibeberapa chatbot alodokter kadang menyarankan ke Sp.OG, kadang ke Sp.DV.

Bagaimana cara dokter memeriksa keputihan?

Caranya dengan mencatat kondisi cairan vagina setiap hari di sepanjang siklus menstruasi Anda. Hal-hal yang perlu dicatat meliputi kekentalan, warna, aroma, dan jumlahnya. Setelah itu, berikan catatan tersebut pada dokter untuk diteliti pada hari apa biasanya Anda mengalami masa subur.

Kapan harus periksa ke dokter setelah mengalami keputihan?

Tanda Keputihan yang Perlu Diperiksakan ke Dokter Salah satu tanda keputihan yang tidak normal adalah jika disertai dengan rasa gatal dan memiliki konsistensi atau tampilan yang kental seperti keju cottage. Keputihan seperti ini memerlukan perawatan karena mungkin merupakan tanda infeksi jamur.

Dimana tes keputihan?

Untuk memastikan masalah keputihan, Anda dapat memeriksakan diri ke dokter spesialis kandungan. Dokter akan bertanya kepada Anda, apa masih perawan atau tidak. Jika sudah tidak perawan, dokter akan memeriksa bagian dalam vagina Anda atau memasukan sesuati.