JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak orang berusaha keras menyisihkan sebagian penghasilan per bulan untuk keperluan masa depannya. Show
Namun, tidak jarang banyak orang justru bingung setelah berhasil menyisihkan uang tersebut. Misalnya saja uang Rp 1 juta per bulan, lebih baik ditabung, deposito atau investasi reksa dana? Pertanyaan-pertanyaan seperti ini sangat umum dijumpai dan diajukan nasabah. Begitu kata Geza Eki Hirmayasa, Customer Relationship Officer salah salah satu bank swasta di Bekasi. "Lebih baik ditabung saja, deposito atau reksa dana? Sebenarnya itu tergantung kebutuhan nasabah sendiri," ujarnya kepada Kompas.com, Selasa (25/6/2019). Baca juga: 5 Tips Memilih Skema Reksa Dana untuk Mendapatkan Imbal Hasil Terbaik Geza menyarankan, bila nasabah ingin uangnya bisa diambil kapan saja dan di mana saja, maka tabungan reguler adalah pilihan terbaik. Sebab, tidak ada ketentuan berapa lama Anda harus menyimpan uang itu di bank. Namun, bila Anda punya rencana mengambil uang itu 6 bulan atau 1 tahun lagi, maka deposito berjangka bisa menjadi pilihan terbaik. Selain bisa menyimpan uang Rp 1 juta per bulan, Anda juga bisa mendapatkan keuntungan dari bunga deposito dengan kisaran 4-5 persen setahun. Baca juga: Investasi Generasi Milenial, Pilih Emas atau Deposito? Akan tetapi, bila Anda tidak punya rencana untuk mengambil uang itu dalam tempo 1 tahun ke atas, maka opsi reksa dana bisa dipilih. Investasi reksa dana membuka peluang keuntungan lebih tinggi ketimbang deposito reguler. Sebab, dana Anda akan dikelola oleh manajer investasi reksa dana. "Kalau mau datar aja bunga 4 persen setahun dan risikonya kecil ya deposito. Tapi kalau mau imbal hasil lebih besar ya reksa dana," kata Geza. "Memang ada risiko rugi tetapi tenang aja, kan reksa dana juga terproteksi. Maksudnya tetap akan dikontrol oleh perbankannya juga," sambung dia. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Pada jaman sekarang semakin banyak orang yang tertarik untuk menggunakan deposito. Namun tahukah kalian apa sih keuntungan deposito itu sendiri? Artikel kali ini akan membahas lebih rinci mengenai kenapa deposito dapat menguntungkan, cara menghitung bunga deposito dan tips memilih Lembaga keuangan untuk deposito. Langsung aja kita bahas yuk Daftar Isi
Kenapa deposito menguntungkanBeberapa hal dibawah ini dapat menjadi jawaban dari mengapa deposito menguntungkan bagi pemiliknya. Seperti yang dilansir dari beberapa sumber, berikut hal hal yang membuat deposito menguntungkan diantaranya seperti:
Dibandingkan dengan produk investasi lainnya, deposito berjangka memiliki risiko yang kecil atau bahkan hampir tidak ada sama sekali. Karakteristik nilai investasi yang tidak tergantung dengan pasar membuatnya tidak berubah-ubah seperti saham, reksa dana atau instrumen investasi lainnya. Sistem pengelolaan uang pada instrumen investasi satu ini juga sudah ditetapkan sejak awal, sehingga tidak mungkin terjadi perubahan mendadak. Oleh karena itu, simulasi bunga deposito yang ditawarkan sejak awal kemungkinan tidak akan jauh berbeda dengan kenyataan Baca Juga:
Selain minim risiko, keamanan penempatan uang deposito juga terjamin loh. Dana simpanan sudah dijamin oleh LPS agar aman. Bahkan jika suatu hal terjadi kepada bank seperti bangkrut, uang kamu akan tetap aman oleh LPS (Lembaga Penjamin Simpanan). Ketika Kamu membuka deposito, uang yang Kamu simpan akan disimpan dengan aman di bank. Melalui LPS, bank menjamin dana untuk instrumen investasi ini hingga Rp 2 miliar dengan tingkat bunga tertinggi. Oleh karena itu, menyimpan uang melalui deposito bank dapat dibilang terjamin keamanannya Baca Juga: Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) adalah, Tugas dan Fungsinya
Keuntungan memiliki deposito berjangka adalah bahwa deposito berjangka memperoleh bunga yang relatif kompetitif dibandingkan dengan tabungan biasa. Alat investasi ini dapat memberikan tingkat bunga 3 kali lipat dibandingkan dengan tingkat bunga tabungan. Jumlah bunga yang diberikan tergantung pada periode retensi yang dipilih. Bunga dapat digunakan langsung untuk menambah dana tabungan atau digunakan untuk kebutuhan lain
Meskipun dana yang tersimpan di alat investasi ini tidak dapat ditarik hingga tanggal kedaluwarsa, Kamu tetap dapat menikmati keuntungan dari penempatan dana tersebut loh. Bunga atau pendapatan deposito dapat ditarik kapan saja dan dinikmati tanpa menunggu tanggal jatuh tempo. Meskipun dana simpanan tidak dapat ditarik dalam jangka waktu tertentu, nasabah tetap dapat menikmati bunganya. Bunga deposito ditransfer ke rekening nasabah oleh Bank, dan nasabah bisa menggunakannya.
Deposito adalah cara sederhana dan aman untuk berinvestasi bagi investor pemula. Risiko investasi sangat rendah karena dana dijamin oleh LPS. Risiko hanya terjadi ketika negara sedang mengalami masalah politik besar dan krisis ekonomi yang parah. Selain itu, nilai produk investasi tunggal ini juga bersifat tetap dan stabil, yaitu tidak terpengaruh oleh kondisi pasar modal dan uang. Setelah mengetahui beberapa alasan kenapa deposito menguntungkan, saatnya kita membahas selanjutnya mengenai cara menghitung bunga deposito. Cara menghitung bunga deposito merupakan salah satu hal yang paling penting untuk diketahui sebelum membuka deposito. Deposito berjangka adalah produk tabungan bank dengan bunga simpanan dan dapat ditarik setelah jangka waktu tertentu yaitu tiga bulan, enam bulan sampai dengan 12 bulan. Cara menghitung bunga Deposito dan contoh simulasinyaBesar kecilnya bunga deposito sangat dipengaruhi oleh suku bunga acuan Bank Indonesia (BI). Seiring dengan kenaikan suku bunga acuan BI, suku bunga deposito juga meningkat, begitu pula sebaliknya. Meskipun sangat bergantung pada kebijakan BI, deposito masih menjadi favorit banyak orang. Menurut informasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun 2017, lebih dari 70% masyarakat Indonesia menyimpan dananya dalam bentuk simpanan termasuk deposito. Selain itu dengan adanya perlindungan dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) simpanan deposito menjadi lebih aman. Dilansir dari berbagai sumber, berikut cara menghitung deposito dan informasi bunganya dari beberapa bank Rumus Bunga Deposito = Bunga x Dana Pokok Deposito x 30 hari x 80 persen (pajak)/365 (hari). Contoh soal:
Jadi bunga deposito tiap bulan= 6% x Rp50 juta x 30 x 80%/365= Rp197.260,274 per bulan. Sebagai keterangan mengenai ilustrasi perhitungan deposito di atas, 30 ialah banyak hari dalam satu bulan), 80 persen itu hitungannya dikenai pajak (pajak deposito 20 persen), dan 365 itu banyak hari dalam satu tahun Berikut beberapa informasi bunga deposito dari beberapa bank:
Bunga deposito di BCA terkini untuk nominal Rp8 juta hingga Rp100 miliar sebesar 2,85 persen. Cara menghitung bunga deposito BCA: Dana deposito awal = Rp100 juta,
tenor deposito = 12 bulan, suku bunga deposito tahunan = 2,85 persen, pajak bunga deposito = 20%.
Bunga deposito terkini sebesar 3,00 persen. Cara menghitung bunga deposito Mandiri: Dana deposito awal = Rp100 juta, tenor deposito tiga bulan, suku bunga deposito tahunan = 3,00 persen, pajak bunga deposito = 20 persen. Jadi bunga deposito tiap bulan = 3,00% x Rp100 juta x 30 x 80%/365 = Rp200 ribu per bulan
Bunga deposito terkini untuk nominal Rp10 juta hingga lebih besar daripada Rp2 miliar sebesar 3,25 persen. Berikut cara menghitung bunga deposito BRI: Dana deposito awal = Rp50 juta, tenor deposito = tiga bulan, suku bunga deposito tahunan = 3,25 persen, pajak bunga deposito = 20 persen.
Bunga deposito terkini untuk dana Rp100 juta sebesar 3,25%. Berikut cara menghitung bunga deposito BNI: Dana deposito awal= Rp100 juta, tenor deposito = tiga bulan, suku bunga deposito tahunan = 3,25 persen, pajak bunga deposito = 20 persen. Jadi bunga deposito BNI tiap bulan = 3,25% x Rp100 juta x 30 x 80%/365 = Rp650 ribu per bulan Baca Juga: Ini Simpanan dengan Jasa Penyimpanan Mencapai 10% Per-tahun Tips memilih lembaga keuangan untuk DepositoJika kamu sudah siap memilih untuk membuka deposito, tahap selanjutnya ialah memilih Lembaga keuangan yang baik untuk membuka depositomu. Beberapa tips memilih Lembaga keuangan untuk deposito diantaranya seperti:
Saat berinvestasi dalam deposito, bank berperan sebagai tempat menyimpan uang, sehingga Kamu perlu memastikan bahwa bank tersebut aman dan terpercaya. Pastikan bank tersebut memenuhi standar Bank Indonesia, serta terdaftar dan diawasi oleh OJK.
Deposito umumnya memiliki jangka waktu mulai dari 1 bulan hingga 2 tahun. Pastikan Kamu sudah memiliki tujuan dan rencana, kapan dana akan ditarik agar pemilihan jangka waktunya tepat.
Setiap bank memiliki tingkat suku bunga yang berbeda. Suku bunga ini dapat memberi Kamu penghasilan, jadi semakin tinggi suku bunga yang diberikan, semakin tinggi penghasilan Kamu. Namun, Kamu juga harus menyesuaikannya dengan durasi minimum pinjaman dan bank yang akan kamu tuju.
Layanan perbankan yang diberikan kepada nasabah terkait deposito juga memiliki beberapa biaya yang harus dibayarkan. Oleh karena itu, perlu untuk mengetahui terlebih dahulu layanan apa saja yang nantinya menimbulkan biaya tambahan.
Dalam bank deposito terdapat fasilitas perpanjangan deposito otomatis yang disebut Automatic Roll Over. Kamu bisa mempertimbangkan bank deposito yang memiliki fitur ini untuk memudahkan transaksi, karena tidak semua bank menawarkan fitur perpanjangan deposito otomatis. Berapa bunga deposito BRI per 3 bulan?Bunga deposito BRI tenor 1 bulan 2,2 persen. Bunga deposito BRI tenor 3 bulan 2,5 persen. Bunga deposito BRI tenor 6 bulan 2,75 persen. Bunga deposito BRI tenor 12 bulan 3 persen.
Bunga deposito BRI 10 juta per bulan berapa?Bunga per bulan untuk deposito Rp10 juta di tiap bank akan berbeda-beda. Untuk BRI, bunga deposito Rp10 juta adalah 3,25 persen. Bunga deposito BCA untuk dana Rp10 juta adalah 2,85 persen. Bunga deposito Mandiri untuk dana Rp10 juta adalah 3,00 persen. Sementara bunga deposito BNI Rp10 juta adalah 3,25 persen.
Bunga deposito biasanya berapa?Suku Bunga
Jika biasanya bunga bank pada tabungan paling tinggi 3%, bunga pada deposito bisa mencapai 5% hingga 7% per tahunnya. Bunga yang diberikan pada deposito tentunya berbeda – beda tergantung bank yang Anda pilih.
Bagaimana cara menghitung deposito?Berikut rumus perhitungannya:. Bunga Deposito = Jumlah Setoran + (Keuntungan Bunga Deposito – Jumlah Pajak Deposito) ... . Keuntungan Bunga Deposito = (Jumlah Setoran x Suku Bunga x Jumlah Tenor) : 365 hari. ... . Jumlah Pajak Deposito = Keuntungan Bunga Deposito x Tarif Pajak.. |