Faktor apa saja yang mempengaruhi penyusutan aset tetap?

Untuk kamu yang ingin masuk ke dalam dunia keuangan, perlu tahu apa itu depresiasi serta metode perhitungan untuk catatan metode penyusutan aktiva tetap perusahaan kamu!

Kalau kamu ingin masuk ke dalam dunia bisnis, kamu harus tahu apa itu depresiasi. Aktivitas operasional perusahaan memiliki berbagai jenis biaya, depresiasi adalah salah satu komponen biaya operasional tersebut. 

Biaya depresiasi adalah biaya yang muncul karena adanya penggunaan aset tetap yang dipakai terus menerus sehingga menyusut manfaat dan kualitasnya. 

Yuk, kita telusuri lebih dalam tentang apa itu depresiasi, faktor-faktor depresiasi dan metode perhitungan depresiasi.

Apa itu Depresiasi?

Dalam ilmu akuntansi, berdasarkan pernyataan dalam Akuntansi Keuangan Nomor 16 (revisi 2007), Ikatan Akuntansi Indonesia, per 1 Juli 2009, Jakarta: Salemba Empat, hal. 16.2, apa itu depresiasi atau penyusutan alokasi sistematis adalah jumlah yang dapat disusutkan dari suatu aset selama umur manfaatnya. 

Secara sederhana, apa itu depresiasi adalah biaya sistematis yang muncul karena aset tetap yang digunakan mengalami penurunan manfaat atau penyusutan kualitas. Biaya depresiasi ini sering dikaitkan dengan perhitungan suatu aset tetap, contoh aset tetap adalah bangunan, peralatan perusahaan, mesin, dan lain-lain. 

Biaya depresiasi adalah alokasi cadangan yang digunakan perusahaan untuk membeli aset baru dan menggantikan aset yang nilainya mengalami penurunan dan tidak bisa digunakan lagi. Besar kecilnya biaya depresiasi nanti akan berpengaruh dalam nilai buku aset dan laporan keuangan.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Depresiasi

Nah, tadi kita sudah membahas apa itu depresiasi dari penjelasan sebelumnya. Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi apa itu depresiasi:

1. Harga Perolehan

Faktor pertama yang memengaruhi apa itu depresiasi adalah harga perolehan. Harga perolehan atau acquisition cost ini merupakan faktor utama yang menentukan banyaknya nilai penyusutan dari aset tetap. Setiap beberapa periode, akuntan atau penulis keuangan akan melakukan perhitungan biaya depresiasi dan harga perolehan sebagai tolak ukur. 

2. Nilai Residu

Faktor kedua adalah nilai residu sebagai nilai terakhir aset yang tidak bisa didepresiasi lagi. Dengan kata lain, nilai residu adalah total perkiraan jumlah yang diperoleh suatu perusahaan setelah perusahaan melepaskan, menjual atau menukar suatu aset, lalu dikurangi biaya-biaya yang terjadi ketika menjual atau saat menukarnya.

3. Estimasi Masa Manfaat

Setelah kita mengetahui kedua faktor di atas, estimasi masa manfaat suatu aset juga mempengaruhi sebuah penyusutan. Estimasi masa manfaat dapat diukur dengan perkiraan terhadap berapa lama sebuah aset dapat digunakan untuk operasional produksi untuk mengetahui jangka waktu suatu aset digunakan dan mengalami penurunan.

Metode Perhitungan Depresiasi

Metode perhitungan depresiasi atau akumulasi depresiasi adalah hal wajib untuk kita pahami ketika membuat laporan keuangan. Berikut rumus perhitungan depresiasi:

1. Metode Garis Lurus

Akumulasi depresiasi adalah yang biasa digunakan dan familier adalah metode garis lurus. Metode garis lurus merupakan metode perhitungan depresiasi dengan asumsi berdasarkan fungsi dari waktu, bukan fungsi pemakaian. Akibatnya, metode garis lurus dinilai kurang akurat karena hasil penyusutan aset setiap periode sama.

Adapun rumus metode garis lurus:

a. Menggunakan Nilai Residu

Depresiasi = (Harga Perolehan - Nilai Residu) / Usia Ekonomis

Contoh, suatu aset dibeli dengan harga Rp24.000. Nilai residu ditaksir Rp2.000, sedangkan umur penggunaan ditaksir 5 tahun. Maka nilai penyusutan per tahun adalah:

Depresiasi = (Rp24.000 - Rp2.000) : 5 tahun

= (Rp22.000) : 5 tahun

= Rp4.400

b. Tanpa Nilai Residu

Depresiasi = Harga Peroleha : Usia Ekonomis

Jika kita gunakan soal yang sama sebelumnya, maka nilai penyusutan per tahun adalah:

Depresiasi = Rp24.000 / 5 tahun

= Rp4.800

Metode kedua memakai metode beban menurun. Metode ini dikenal dengan depresiasi beban karena untuk menghitung biaya penyusutannya lebih besar di tahun pertama, kemudian akan semakin mengecil di tahun-tahun berikutnya. Metode penyusutan aktiva tetap ini sangat tepat digunakan untuk aktiva tetap yang relatif cepat kehilangan manfaatnya.

Adapun rumus metode beban menurun:

Depresiasi = Sisa Masa Manfaat / Jumlah Angka Tahun X (Harga Perolehan - Nilai Residu)

Contoh, suatu perusahaan memiliki mesin cetak dengan nilai Rp330.000.000 dan diperkirakan dapat digunakan selama 5 tahun. Perkiraan nilai residu akhir pemakaian yakni Rp30.000.00. Hitung nilai Depresiasi dengan metode saldo menurun!

Jawab: 

Pertama hitung jumlah angka tahun.

Jumlah angka tahun = 1+2+3+4+5 = 15

Kemudian hitung Harga Perolehan - Nilai Residu

Rp330.000.00 - Rp30.000.000 = 300.000.000

Untuk perhitungan ini perhitungan tahun pertama aset tetap tidak mengalami penyusutan sehingga untuk menghitungnya adalah:

5/15 X Rp300.000.000 = 1.00.000.000

Begitupun selanjutnya, misalkan pada tahun kedua dalam pembukuan masa manfaat akan berkurang sehingga untuk menghitungnya adalah: 

4/15 X Rp300.000.000 = 80.000.000

Biasanya beberapa akuntan atau penulis keuangan akan mengaplikasikan perhitungan penyusutan aktiva menggunakan metode saldo menurun ke dalam excel.

b. Metode Saldo Menurun Ganda

Metode perhitungan depresiasi ini tidak jauh beda dengan sebelumnya, kita hanya perlu mengalikan 2 kali beban dari beban penyusutan setiap tahun. Rumus metode saldo menurun ganda adalah 

Depresiasi = 2 X Persentase dari Metode Garis Lurus X Nilai Buku

Adapun keterangan tambahan, nilai buku awal atau current book value adalah nilai aset bersih pada awal periode akuntansi.

Contoh, suatu perusahaan memiliki truk dengan nilai Rp820.000.000 dan diperkirakan dapat digunakan 5 tahun. Hitung nilai depresiasi dengan metode saldo menurun ganda!

Jawab:

Pertama hitung tarif penyusutan dahulu. Diketahui dalam soal umur ekonomisnya adalah lima tahun maka, dikarenakan ganda cara menghitungnya adalah 2 X (⅕ X 100%) sebagai persentase dari Metode Garis Lurus.

2 X (⅕ X 100) = 40%

Setelah kita mendapatkan persentase lalu dikalikan dengan nilai buku yang diketahui dalam soal senilai Rp. 820.000.000

Maka dari itu, 40% X Rp. 820.000.000 = Rp. 328.000.000 pada tahun pertama.

Setiap tahunnya, beban penyusutan metode saldo dikalikan 2 sehingga menghasilkan depresiasi 2 kali lebih besar. Hal ini juga akan menghasilkan nilai residu yang lebih sedikit untuk setiap tahun dan pada akhir manfaat ekonomis.

3. Metode Aktivitas

Metode menghitung depresiasi yang sering digunakan badan usaha adalah metode aktivitas. Metode ini sejatinya menganggap depresiasi sebagai bagian dari produktivitas atau penggunaan aset. Metode aktivitas tidak mengacu pada sisi waktu pemakaian, sehingga depresiasi pun tidak dianggap masalah karena penggunaan aset dalam metode ini cenderung mudah diukur.

Rumusnya adalah 

Depresiasi = [(Harga Perolehan - Nilai Residu) X Estimasi Usia Penggunaan] / Usia Produktif

Contoh, suatu perusahaan memiliki mesin dengan nilai Rp260.000.000 dan diperkirakan dapat digunakan selama 6 tahun. Perkiraan nilai residu akhir pemakaiannya yakni Rp5.000.000, selama umur ekonomis mesin dapat digunakan selama 85.000 jam. Berikut data penggunaan per tahun:

Faktor apa saja yang mempengaruhi penyusutan aset tetap?

Hitunglah nilai depresiasi menggunakan metode aktivitas!

Jawab:

Penyusutan / Jam Mesin

(Harga Perolehan - Nilai Residu) / Jam Mesin

(Rp260.000.000 - Rp5.000.000) / 85.000

Rp3000/jam mesin

Maka pada tahun pertama, jumlah jam dikalikan dengan beban penyusutan sebelumnya.

Jika dalam berupa tabel,

Faktor apa saja yang mempengaruhi penyusutan aset tetap?

Manfaat Metode Perhitungan Depresiasi

Perhitungan biaya depresiasi adalah salah satu hal wajib yang tidak boleh dilewatkan seorang akuntan ketika membuat laporan keuangan. Jika laporan tidak sesuai akan merugikan pihak dan pekerja teknis di sebuah perusahaan.

1. Mendata Perolehan Keuntungan

Biaya depresiasi adalah hal penting dalam perhitungan laba perusahaan. Manfaat pertama depresiasi adalah mendapat perolehan keuntungan karena dalam laporan terdapat pengeluaran aktiva dari pertama penggunaan sampai masa penggunaan selesai yang wajib dihitung dan dicatat dalam laporan keuangan.

2. Mengetahui Harga Awal Aset

Manfaat utama perhitungan depresiasi adalah perusahaan mengetahui harga awal aset. Dalam akuntansi, aset yang dibeli tidak serta merta hanya ditinjau manfaatnya saja. Tetapi harga awal aset dan penggunaannya patut diperhitungkan dalam depresiasi. 

3. Mengetahui Total Beban Tiap Periode

Perusahaan dapat mengetahui biaya depresiasi tiap periode sehingga perhitungan dan pencatatan, perusahaan akan mampu memperhitungkan biaya depresiasi dalam jangka waktu tertentu. Hal ini juga akan membantu perusahaan dalam mempertimbangkan pengambilan suatu keputusan berkaitan aset, pertimbangan pola pemakaian aset, dan kuantitas produksi maksimal aset.

4. Meminimalkan Kerugian

Pembelian aset dapat menjadi sumber kerugian perusahaan apabila aset tersebut tidak mampu menghasilkan produktivitas. Inilah pentingnya perhitungan biaya depresiasi untuk menghindari kerugian. Adanya aset, perusahaan akan berpikir untuk memaksimalkan aset dalam menghasilkan keuntungan dan menyiapkan alokasi dana sebagai cadangan membeli aset baru.

Kembangkan Bisnis dengan Securities Crowdfunding

Tanpa perhitungan yang tepat, kita tidak akan tahu sebagai pelaku bisnis jika aset-aset tersebut tidak dapat memaksimalkan masa pakainya. Jika hal tersebut terjadi tentunya akan mengganggu produksi dan buruknya lagi, kalau perusahaan tidak menyiapkan dana darurat untuk pembelian aset bisa saja terlilit hutang.

Sebagai pemilik perusahaan tentunya kita tidak bisa menghindari depresiasi, hal tersebut bisa fatal jika perhitungan biaya depresiasi tidak tepat. Untuk menghindari kerugian tersebut, perusahaan kamu bisa loh untuk mendapatkan suntikan modal untuk mengembangkan bisnis kamu secara maksimal. Caranya dengan mendaftarkan perusahaan kamu lewat aplikasi securities crowdfunding. 

Melalui skema securities crowdfunding, perusahaan kamu yang terdaftar akan didanai oleh investor yang tertarik untuk mengembangkan bisnis yang kamu miliki. Bisnis kamu pun terus bisa berkembang dan bisa menjadi bisnis potensial secara jangka panjang loh. 

LandX adalah platform securities crowdfunding yang berpengalaman untuk membantu bisnis potensial saat ini. Mulai dari industri F&B, seperti cloud kitchen, resto sushi dan gelato hits, hingga bisnis di industri properti seperti kos-kosan.

Yuk, Listing Perusahaanmu lewat LandX untuk Mengembangkan Bisnis Kamu!

Faktor apa saja yang mempengaruhi penyusutan aset tetap?

Faktor

Dari penjelasan di atas, ada tiga faktor yang menentukan besaran penyusutan yang harus dicatat tiap periodenya, yakni nilai aset tetap, nilai sisa aset dan masa manfaat aset. Nilai aset tetap didapat dari biaya perolehan aset tetap sampai dapat digunakan/dimanfaatkan.

7 factor faktor apa saja yang perlu dipertimbangkan dalam menghitung beban penyusutan?

Dalam menghitung beban penyusutan, ada tiga faktor yang mempengaruhi beban penyusutan. Ini adalah biaya akuisisi, umur ekonomis aset dan nilai sisa.

Apa saja faktor yang menyebabkan penghentian pemakaian aktiva tetap pada suatu perusahaan?

Ada dua alasan yang menyebabkan aktiva tetap dihentikan dari penggunaannya. Alasan pertama adalah alasan fisik seperti kerusakan atau habisnya umur fisik yang diakibatkan pemakaian operasional dan kerusakan yang disebabkan berlalunya waktu, serta kemunduran fisik yang disebabkan faktor-faktor klimatik.

Mengapa penyusutan atas aset tetap yang ada selalu dianggap tidak relevan?

Jawab:Penyusutan atas aktiva yang ada selalu tidak relevan karena biaya penyusutanmerupakan biaya yang dapat disusutkan dari suatu asset selama umur manfaatnyasecarasistematis.Penyusutanberhubungandenganpengambilankeputusanjangka Panjang dan hanya dipengaruhi pada saat keputusan penanaman modaldiambil.