Show Ilustrasi (Foto: Shutterstock) Jika terjadi sangat sering mungkin ada masalah psikologis atau fisik pada anak. Dream - Tidur merupakan momen penting bagi tumbuh kembang anak, juga kesehatan fisik dan psikologisnya. Memiliki tidur yang berkualitas tentu akan berdampak positif bagi anak. Sayangnya, tak semua anak bisa mendapatkan tidur yang berkualitas. Ada anak yang saat bangun tidur malah rewel, cemberut dan menangis atau mood swing. Sebagai orangtua, tentunya hal tersebut sangat membingungkan. Jika terjadi sangat sering mungkin ada masalah psikologis atau fisik pada anak. Berikut beberapa penyebabnya: Waktu tidur kurang 1 dari 5 halaman Obstructive Sleep Apnea (OSA)" Mood swing pada anak bangun tidur harus dilihat kondisinya. Sebab, hal ini bisa juga mengarah kepada kondisi lain, misalnya obstructive sleep apnea," kata OSA merupakan gangguan pernapasan yang terjadi saat si kecil terlelap. Gejalanya, anak beberapa kali mengalami henti napas dan bikin ia sering terbangun. Karena kondisi tersebut, waktu tidurnya kurang dan anak jadi rewel. Waktu Tidur Terlalu Lama 2 dari 5 halaman Rasa Takut saat TerbangunAnak-anak biasanya akan langsung cemas dan takut ketika terbangun sendirian di kamarnya. Saat anak bangun tidur, biasanya orangtua sudah melakukan berbagai aktivitas, misalnya membuat sarapan atau siap-siap bekerja. Ketidakhadiran orang lain di kamarnya membuat si kecil merasa tidak aman dan akhirnya menangis. Anak balita memang belum terbiasa terbangun tanpa kehadiran orangtuanya. Namun, seiring bertambahnya usia, kondisi ini akan hilang dengan sendirinya. Rasa Tidak Nyaman Selengkapnya baca di sini. 3 dari 5 halaman Membiarkan Anak Menangis Ternyata Ada ManfaatnyaDream - Melihat anak menangis, orangtua sering kali merasa takut, kesal, dan cemas. Sebisa mungkin kita akan mencari cara untuk menghentikan tangisannya dan membuat buah hati tenang kembali. Sesekali, biarkan anak menangis. Terutama ketika mereka sedang terjebak konflik atau emosi. Menangis tak selalu buruk untuk emosi anak. Pada beberapa kondisi, anak justru butuh menangis untuk mengeluarkan emosi negatifnya. Mengapa kita tak perlu buru-buru menenangkan anak yang menangis? Menangis melepaskan ketegangan dan perasaan tidak enak Saat kita stres, tubuh melepaskan kortisol. Hormon ini menghalangi bagian otak mereka yang bertanggung jawab untuk memecahkan masalah. Nah, air mata mengurangi sejumlah level kortisol, menjadikannya cara alami tubuh untuk membuat anak merasa lebih baik. 4 dari 5 halaman AdaptasiAda banyak aturan dan batasan yang mungkin tidak disukai anak-anak. Kita mungkin pernah menyaksikan anak-anak menangis karena mereka tidak bisa main hingga malam, menginjak mainan atau mengambil susu kakak/ adiknya. Saat ini terjadi, air mata sebenarnya membantu si kecil untuk menerima kenyataan dan beradaptasi dengannya. Ketika anak berubah dari marah menjadi air mata, otak mereka beralih dari mengejar ke kesedihan dan telah memproses ketidakmampuan dari apa yang mereka harapkan. 5 dari 5 halaman Emosi dan SosialAir mata meningkatkan perkembangan sosial dan emosional Ketika anak-anak diperbolehkan untuk mengekspresikan emosinya dengan aman (bahkan yang menyedihkan), keterampilan sosial dan kecerdasan emosional mereka akan meningkat. Mengurangi rasa sakit Sumber: Brightside
Daftarkan email anda untuk berlangganan berita terbaru kami Terkait Jangan Lewatkan Editor's Pick
Trending
Kenapa bangun tidur bayi menangis?Siklus Tidur
Hal yang normal jika bayi sering terbangun beberapa kali saat sedang tidur. Mengutip Reid Health, itu karena bayi kesulitan tidur sendiri. Sehingga, jika terbangun, mereka pun menangis histeris untuk meminta bantuan supaya menidurkannya kembali.
Kenapa bayi tiba tiba bangun dan menangis?Jika bayi bangun dan menangis histeris, mungkin karena ketidaknyamanan fisik. Misalnya, suhu ruangan mungkin terlalu dingin atau terlalu panas untuknya. Lapar, haus, atau bahkan kekenyangan juga dapat membuatnya tidak nyaman dan menangis.
|