Kenapa kaki sering kesemutan saat duduk

Kesemutan yang menimbulkan sensasi seperti kebas atau mati rasa ini bisa terjadi kapanpun, misalnya setelah duduk bersila dalam waktu lama. Penyebab terjadinya kesemutan pun bisa beragam. Kesemutan ada yang bersifat sementara dan ada pula yang sifatnya berkepanjangan

Kesemutan atau dalam istilah medisnya disebut parestesia adalah sensasi geli atau mati rasa yang dibarengi dengan perasaan seperti Anda tertusuk jarum. Hal ini terjadi ketika saraf secara tidak sengaja mendapatkan tekanan sehingga aliran darah pada saraf tidak lancar.

Kesemutan pun ada yang bersifat sementara dan kesemutan berkepanjangan yang dikenal dengan istilah parestesia kronis. Kesemutan juga bisa disebabkan oleh gangguan kesehatan atau penyakit tertentu. Di bawah ini adalah penyebab-penyebab kesemutan sementara dan kronis.

Penyebab Kesemutan Sementara
Tidak hanya terjadi pada lengan atau kaki, kesemutan sementara terjadi ketika ada anggota tubuh yang mengalami tekanan dalam waktu lama. Hal ini membuat pasokan darah ke saraf di daerah itu menjadi terhambat. Anda bisa merasakan kesemutan pada kaki setelah duduk bersila atau memakai sepatu terlalu kecil. Kesemutan pada tangan juga dapat dirasakan, misalnya ketika tidur dengan posisi kepala menindih lengan.

Karena bersifat sementara, kondisi ini bisa mereda dengan sendirinya jika Anda membebaskan area yang kesemutan dari tekanan, seperti meluruskan kaki setelah duduk bersila atau melepaskan tangan yang tertindih. Dengan begitu aliran darah akan kembali lancar.

Penyebab lain adalah penyakit Raynaud. Penyakit ini memengaruhi pasokan darah ke area tertentu pada tubuh, seperti jari-jari tangan dan kaki. Penyakit ini khususnya menyerang saat penderita sedang stres, gelisah, atau berada di ruangan bersuhu dingin.

Penyebab Kesemutan Berkepanjangan
Kesemutan yang terjadi secara berkepanjangan biasanya berhubungan dengan kondisi kesehatan Anda, misalnya akibat menderita penyakit diabetes, gangguan ginjal, penyakit hati, stroke, tumor otak, kanker, ketidakseimbangan hormon, multiple sclerosis, carpal tunnel syndrome, kompresi saraf ulnaris.

Selain itu, obat-obatan yang sedang Anda konsumsi juga bisa memicu kesemutan, misalnya obat-obatan kemoterapi yang digunakan untuk mengatasi kanker payudara dan limfoma, obat anti kejang, antibiotik, dan obat untuk penyakit HIV/AIDS.

Terpapar zat beracun juga bisa menimbulkan kesemutan. Zat-zat beracun terkait, misalnya merkuri, talium, timbal, arsenik, dan beberapa bahan kimia industrial lainnya.

Faktor lain yang menyebabkan kesemutan berkepanjangan adalah malnutrisi akibat pola makan yang buruk, kekurangan vitamin B12, serta akibat mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan

Bagaimana Cara Mengetahui Penyebab Pasti Kesemutan?
Jika Anda sering merasa kesemutan, Anda bisa menanyakan penyebabnya ke dokter. Dokter akan menelusuri riwayat medis dan keluhan, dan melakukan pemeriksaan fisik serta pemeriksaan penunjang. Beberapa tes penunjang mungkin akan dijalani, seperti tes darah, tes elektromiogram (EMG), pemeriksaan cairan serebrospinal, tes konduksi saraf, MRI, dan biopsi.

Setelah diagnosis ditegakkan, dokter dapat menentukan penanganan untuk kesemutan yang Anda alami. Sebagai contoh, jika kesemutan terjadi karena diabetes, maka dokter akan mengingatkan Anda untuk selalu mengontrol kadar gula darah, memberikan obat untuk menjaga kadar gula darah, dan menerapkan pola makan sehat.

Secara umum, kesemutan bisa diminimalkan dengan menerapkan gaya hidup yang lebih sehat, misalnya:

  • Rutin berolahraga.
  • Menghindari terpapar racun.
  • Menghindari atau membatasi konsumsi minuman beralkohol.
  • Berenti merokok.
  • Pola makan yang sehat.
  • Menjaga berat badan ideal.
  • Mengobati dan mengontrol penyakit kronis jika ada, seperti diabetes atau penyakit ginjal.

Kebanyakan kasus kesemutan yang terjadi bersifat sementara. Anda disarankan untuk segera mengunjungi dokter jika kesemutan yang Anda alami memburuk, disertai kemunculan ruam, pusing, kejang otot, sering buang air kecil, timbul rasa nyeri di leher, lengan bawah dan jari, tubuh terasa lemah atau tidak bisa bergerak, atau kehilangan kesadaran.

Duduk terlalu lama dalam posisi seperti bersila atau kaki menggantung terlalu lama, seringkali menyebabkan keluhan seperti kram, kebas, kesemutan (3K), dan pegal-pegal.

Jika dibiarkan tanpa diobati, keluhan ini dapat berdampak buruk bagi kesehatan tubuh secara keseluruhan, lho. Untuk tahu tips mengatasi badan pegal dan kondisi 3K, simak penjelasan lengkap di bawah ini.

Awas 3K Akibat Duduk Terlalu Lama

Otot pada dasarnya berfungsi membantu tubuh untuk bergerak. Namun, jika dibiarkan diam terlalu lama atau digunakan secara berlebihan, otot dapat merasakan dampak seperti kram, kebas, kesemutan, serta pegal.

Kesemutan atau secara medis disebut parestesia adalah sensasi seperti tertusuk jarum atau mati rasa pada bagian tubuh tertentu. Kondisi ini bisa terjadi di bagian tubuh mana saja, tetapi yang paling sering terjadi di bagian kepala, tangan, dan kaki.

Kesemutan dibagi menjadi dua jenis menurut waktunya, yaitu kesemutan sementara dan kesemutan jangka panjang. Berikut penjelasannya:

1. Kesemutan Sementara

Kesemutan sementara terjadi ketika ada anggota tubuh yang mengalami tekanan pada saraf dalam waktu lama. Akibatnya, pasokan darah ke saraf di daerah tersebut menjadi terhambat.

Contohnya, saat tidur posisi tubuh menekan tangan dan lengan, saat duduk bersila, atau bisa juga saat duduk terlalu lama dengan posisi kaki menggantung.

Selain karena penekanan, kesemutan sementara juga bisa disebabkan dehidrasi (kurang cairan ke dalam tubuh) dan hiperventilasi (napas terlalu cepat). Kesemutan sementara dapat menghilang jika sudah tidak terjadi penekanan lagi.

2. Kesemutan Jangka Panjang

Kesemutan jangka panjang dapat terjadi karena gejala suatu penyakit, contohnya seperti diabetes, penyakit ginjal, stroke, multiple sclerosis.

Jika kaki sering kesemutan gejala penyakit apa?

Penyakit sistemik yang memiliki gejala kaki kesemutan, di antaranya gangguan hormon, seperti hipotiroid atau tumor di saraf bisa menjadi faktor-faktor penyebab. Selain itu, gangguan ginjal, penyakit hati, dan berbagai penyakit darah juga bisa menjadi penyebab kesemutan di kaki.

Mengapa kaki sering kesemutan saat duduk?

Kaki Sering Kesemutan Saat Duduk Sila dan Penyebab Lainnya Umumnya, kesemutan akibat adanya tekanan pada saraf atau pengaruh sirkulasi yang buruk. Hal ini bisa Anda alami saat tertidur dengan menindih tangan atau duduk dengan kaki bersila terlalu lama.

Apakah berbahaya jika sering kesemutan?

Kaki kesemutan yang muncul sesekali dan bisa sembuh dengan sendirinya bukanlah hal yang berbahaya. Namun, jika keluhan tersebut tak kunjung hilang atau muncul disertai gejala lain yang mengganggu, hal ini bisa saja menandakan adanya penyakit tertentu, seperti gangguan saraf.