Kinerja pelabuhan dari pemandu kapal

Andrianto, Yudha (2016) Analisis Kinerja Pelayanan Pemanduan Kapal Terhadap Waktu Tunggu (Waiting Time) di Pelabuhan Tanjung Perak. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kinerja operasional pelabuhan menggambarkan tingkat pelayanan yang meliputi pelayanan kapal (labuh, tambat, pandu, tunda dan air) dan pelayanan barang (jasa dermaga dan penumpukan). Indonesia telah menetapkan 25 pelabuhan utama, akan tetapi kinerja pelabuhan tersebut belum optimal, dengan didasarkan pada data waktu tunggu sandar pelabuhan di Indonesia mencapai 48 jam ke atas. Kinerja waktu tunggu kapal untuk bisa sandar di pelabuhan yang paling efisien dari 25 pelabuhan utama di Indonesia hanya ada di Ambon (18 jam), Balikpapan (22 jam), dan Jayapura (21 jam). Pelabuhan Tanjung Perak (36-46 jam) adalah waktu yang cukup lama dari 3 pelabuhan yang paling efisien dan berdampak pada meningkatnya biaya logistik dan biaya produksi barang. Karena pengaruh dari waktu tunggu yang lama dapat menyebabkan kerugian mencapai sekitar Rp 7 juta per hari per kapal yang cukup merugikan pengguna jasa. Penelitian ini untuk mengetahui kondisi eksisting kinerja pelayanan pemanduan kapal dengan menghitung waktu tunggu kapal pada periode tertentu pada tahun 2015 dan faktor-faktor aspek pelayanan pemanduan yang mempengaruhi waktu tunggu serta memberikan strategi perbaikannya dan mengetahui permasalahan-permasalahan dengan mengelompokan pada beberapa bagian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis IPA untuk mengetahui kinerja dan kepentingan yang dihasilkan dari persepsi pengguna jasa, mendapatkan faktor yang berpengaruh terhadap waktu tunggu dengan regresi linier berganda berdasarkan persepsi pengguna jasa, analisis SWOT secara subjektif sebagai strategi perbaikan-perbaikan yang didapat dari hasil analisis IPA untuk faktor internal dan wawancara yang dimasukan pada faktor eksternal dengan pengguna jasa serta penggunaan analisis tulang ikan untuk mengetahui permasalahan-permasalahan yang mengakibatkan menurunnya kinerja pelayanan pemanduan kapal. Hasil penelitian kinerja pelayanan pemanduan di pelabuhan Tanjung Perak saat ini dinilai tidak sesuai dengan standar kinerja, terdapat 5.883 kapal dari 8.956 jumlah kunjungan kapal dalam 1 tahun memiliki waktu tunggu 2-3 jam bahkan ada yang lebih dari 3 jam. Persepsi pengguna jasa tidak puas terhadap kinerja pelayanan pemanduan kapal, dinilai penting untuk tingkat kepentingannya yaitu ketepatan pelayanan dokumen, SBNP, kesiapan kapal tunda/pandu dan ketersediaan fasilitas untuk petugas pandu. Diperoleh persamaan regresi Y=42.325-0,476X1-0,786X2-0,429X3-0,501X4-0,303X5-0,510X6, dimana X1=Pelayanan Dokumen, X2=Prasarana Pemanduan, X3=Sarana Bantu Pemanduan, X4=Alur Pelayaran, X5=SBNP dan X6=Terminal dengan nilai (R2) sebesar 0,790 atau 79.0% pengaruh antara variabel-variabel bebas dengan variabel terikat. Pada hasil sumbangan efektif terbesar adalah Prasarana Pemanduan (X2) sebesar 22,81%. Beberapa hasil analisis dari kuadran I pada analisis IPA untuk kelemahan dan kuadran II untuk kekuatan pada faktor internal dan hasil wawancara dan observasi lapangan menjadi faktor eksternal pada peluang dan ancaman untuk mendapat strategi perbaikan yaitu perlu adanya pembaharuan SISPRO pemanduan kapal untuk kerjasama di bidang usaha penyediaan pelaksanaan pelayanan pemanduan kapal dan perawatan alur pelayaran, serta mengintegrasikan sistem dokumen dan kenavigasian untuk melakukan kegiatan monitoring dan pengawasan pelayanan pemanduan kapal yang lebih baik. Hasil analisis tulang ikan yaitu, metode, mesin, kebijakan, peralatan dan manusia yang dapat menurunkan kinerja pelayanan pemanduan kapal di Pelabuhan Tanjung Perak. Dengan didapat hasil analisis tersebut pada penelitian ini maka dapat dijadikan acuan perbaikan untuk mengurangi waktu tunggu yang berdampak pada meningkatnya biaya logistik yang selama ini menimbulkan kerugian yang ditanggung oleh pihak pengguna jasa dan konsumen

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number:TES/387.166/AND/a/2016/041611193
Subjects:300 Social sciences > 387 Water, air, space transportation > 387.1 Ports
Divisions:S2/S3 > Magister Teknik Sipil, Fakultas Teknik
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited:05 Jan 2017 14:12
Last Modified:05 Jan 2017 14:12
URI:http://repository.ub.ac.id/id/eprint/157356

Full text not available from this repository.

Actions (login required)

Kinerja pelabuhan dari pemandu kapal
View Item

PORT OPERATIONAL SERVICE PERFORMANCE, THE BENCHMARK OF OF SEA TRANSPORTATION IMPLEMENTATION

(Jakarta, 8/3/2012) Dalam rangka tindak lanjut dari Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor UM. 002/38/13/18/DJPL-11 tentang Standar Kinerja Pelayanan Operasional Pelabuhan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan menyelenggarakan sosialisasi standar kinerja pelayanan operasional pelabuhan yang berlangsung di Hotel Emerald Gardenia, Belawan pada hari Kamis (8/3).

Standar Kinerja Pelayanan Operasional adalah standar hasil kerja dari tiap-tiap pelayanan yang harus dicapai oleh operator Terminal/ pelabuhan dalam pelaksanaan pelayanan jasa kepelabuhanan termasuk dalam penyediaan fasilitas dan peralatan pelabuhan.

Pada sosialisasi ini, para peserta dijelaskan tentang fungsi kinerja pelayanan operasional, Indikator kinerja pelayanan yang terkait dengan jasa pelabuhan dan pencapaian kinerja operasional dari masing-masing indikator. Kinerja pelayanan operasional di masing-masing terminal/pelabuhan dievaluasi oleh Direktur Jenderal dalam jangka waktu paling sedikit 1 (satu) kali dalam periode 6 (enam) bulan.

Fungsi kinerja  pelayanan operasional adalah sebagai alat untuk mengukur tingkat keberhasilan penyelenggaraan transportasi laut, sebagai instrumen perencanaan untuk menggambarkan kondisi yang ingin dicapai di masa yang akan datang, sebagai instrumen perencanaan untuk mengalokasikan sumber daya/investasi, sebagai instrumen pemantauan (monitoring) dan evaluasi kinerja (performance evaluation) untuk pelaksanaan kegiatan, sebagai instrumen pembantu untuk pengambilan keputusan. Sedangkan Indikator Kinerja Pelayanan Operasional adalah variabel - variabel Pelayanan, penggunaan fasilitas dan peralatan pelabuhan.

Indikator tersebut terdiri dari Waiting Time (WT) atau waktu tunggu kapal, Approach Time (AT) atau waktu pelayanan pemanduan, Effektive Time dibanding Berth Time (ET : BT), Produktivitas Kerja (T/G/J dan B/C/H), Receiving/Delivery Petikemas, Berth Occupancy Ratio (BOR) atau atau tingkat penggunaan dermaga, Shed Occupancy Ratio (SOR) atau tingkat penggunaan gudang, Yard Occupancy Ratio (YOR) atau tingkat penggunaan lapangan penumpukan, Kesiapan operasi peralatan.

Standar kinerja pelayanan operasional pelabuhan dan utilisasi ditetapkan dengan memperhatikan tingkat kualitas pelayanan kapal, pelayanan barang, utilisasi fasilitas, kesiapan peralatan pelabuhan dan disesuaikan dengan karakteristik di masing-masing lokasi terminal pada pelabuhan. Sedangkan standar pelayanan operasional kapal angkutan laut, kinerja bongkar muat barang non Petikemas dan Petikemas  ditetapkan untuk masing-masing Terminal/Pelabuhan.

Otoritas Pelabuhan melakukan pengawasan dan melaporkan secara berkala pelaksanaan kegiatan pelayanan operasional pelabuhan kepada Direktur Jenderal. Sedangkan operator terminal / pelabuhan menyampaikan laporan kinerja pelayanan operasional pelabuhan setiap bulan  kepada  Otoritas  Pelabuhan. (DW)

Apa yang dimaksud dengan kinerja pelabuhan?

Pengertian Kinerja Pelabuhan Indikator performace pelabuhan atau kinerja pelabuhan adalah prestasi dari output atau tingkat keberhasilan pelayanan, pelabuhan pada suatu periode waktu tertentu, yang ditentukan dalam ukuran satuan waktu, satuan berat, ratio perbandingan (presentase).

Apa yang dimaksud dengan pelayanan jasa pemanduan?

Jasa pemanduan yaitu kegiatan pandu dalam membantu, memberikan saran dan informasi kepada nakhoda tentang keadaan perairan setempat agar navigasi pelayaran dapat dilaksanakan dengan selamat, tertib dan lancar demi keselamatan kapal dan lingkungan pelabuhan.

Apa yang dimaksud dengan time wait?

- Waktu Tambat (Berthing Time) adalah waktu mulai sampai dengan lepas ikat tali di tambatan. - Berth Working Time adalah waktu untuk kegiatan bongkar muat selama kapal berada di dermaga. - Waktu Efektif (Effective Time) adalah waktu yang benar-benar digunakan untuk melakukan bongkar muat selama kapal berada di dermaga.

Apa yang dimaksud penundaan kapal?

Penundaan kapal adalah bagian dari pemanduan yang meliputi kegiatan mendorong, menarik, menggandeng, mengawal (escort) dan membantu (assist) kapal yang berolah-gerak di alur pelayaran, daerah labuh jangkar maupun kolam pelabuhan, baik untuk bertambat ke atau untuk melepas dari dermaga, jetty, trestle, pier, pelampung, ...