Mengapa anak bayi sering muntah

Saat bayi muntah tentunya Bunda panik dan khawatir, apa cara yang dapat dilakukan agar Bunda tetap tenang mengatasi si kecil yang muntah? Simak artikel di bawah ini. 

Mengapa Bayi Muntah?

Walaupun tidak diinginkan untuk terjadi, kondisi bayi muntah memang merupakan suatu hal yang tidak dapat terhindarkan. Adapun bayi akan muntah jika disebabkan oleh berbagai hal berikut ini:

  • Gumoh atau muntah setelah minum susu pada awal-awal kehidupan

  • Refluks lambung atau gastroesophageal reflux disease (GERD

  • Intoleransi susu atau produk turunan susu

  • Gasteroenteritis (infeksi atau pada saluran pencernaan, yang dapat disebabkan oleh virus atau bakteri)

  • Keracunan makanan 

Bagaimana Cara Mengatasi Bayi Muntah?

Sebagaimana yang sudah disebutkan sebelumnya, bayi yang mengalami muntah adalah suatu hal wajar dan tidak bisa dihindarkan. Oleh karena itu, penting halnya untuk mengetahui berbagai cara mengatasi bayi muntah agar kondisi tidak makin runyam. Bayi kembali tenang, demikian halnya pula dengan bunda.

Baca juga: Tidak Perlu Panik dan Bingung. Cara Mengatasi Bayi Menangis ini Sangat Mudah Dilakukan!

1. Memberi Sedikit Cairan

Ketika bayi tiba-tiba muntah, pastikan muntahnya sudah selesai baru kemudian dengan hati yang tenang, ibu dapat mencoba memberikan sedikit cairan (ASI jika anak usia di bawah 6 bulan) secara perlahan-lahan. Hal ini bertujuan untuk menggantikan cairan yang hilang agar tubuh tetap terhidrasi.

2. Menambah Jumlah Cairan

Setelah memberi asupan cairan yang pertama, jangan terburu-terburu untuk mengambil tindakan selanjutnya. Perhatikan kondisi bayi secara seksama dan jangan sekali-kali ditinggalkan. Jika selama 3-4 jam sesudahnya bayi tidak muntah kembali, maka pemberian asupan cairan dapat ditambahkan sedikit demi sedikit. Sekali lagi, hal ini diperlukan untuk menggantikan cairan yang keluar dan menjaga bayi tetap terhidrasi.

3. Tidak Memberi Produk Susu atau Makanan Padat

Hindari pemberian susu beserta turunannya dan makanan padat (jika bayi sudah berusia 6 bulan ke atas). Mengapa demikian? Muntah membuat bayi mengeluarkan banyak cairan, oleh karena itu hal yang paling dibutuhkan adalah asupan cairan. Pemberian produk susu atau makanan padat tidak akan menghentikan muntah dan bayi berpotensi menjadi semakin cranky atau rewel.

4. Minum Obat Jika Diperlukan

Muntah terus menerus artinya tubuh tidak mendapatkan asupan makanan dan minuman yang biasanya dibutuhkan. Untuk menghentikan muntah dan agar tubuh tetap mendapatkan cairan, maka si kecil harus diberikan obat anti muntah. Tujuan memberikan obat adalah mencegah dehidrasi akibat cairan yang terus menerus dikeluarkan. 

5. Kenali Tanda Dehidrasi

Tanda awal dehidrasi adalah bayi menjadi haus dan minum lebih banyak, gejala lanjutan berupa menangis tanpa air mata, bibir kering, lemas, tidak mau makan dan minum, mengantuk, mata cekung (lebih masuk ke arah belakang kepala), BAK sedikit berwarna kuning pekat serta bau pesing, atau tidak BAK sama sekali selama lebih dari 3 jam.  

6. Bawa Berobat Jika Muntah Tak Kunjung Reda

Tidak dapat dipungkiri, muntah muntah membuat bayi menghabiskan banyak tenaga. Tetapi ibu harus waspada apakah memang bayi benar-benar mengantuk, atau bayi mengantuk karena penurunan kesadaran akibat dehidrasi berat. Jadi bila gejala dehidrasi semakin berat, atau disertai dengan gejala lain seperti kejang atau tertidur terus, maka jangan tunggu lebih lama lagi, segera bawa bayi berobat. Kemudian dokter akan menilai apakah bayi perlu dirawat.

Baca juga: Bunda Perlu Tahu, Ini Dia Cara Mengatasi Cegukan pada Bayi 

Demikianlah berbagai cara mengatasi bayi muntah yang dapat diterapkan oleh bunda. Selain itu, yang tidak kalah penting yakni bersikap sabar dan tenang. Ketika menangani bayi muntah, kesabaran dan ketenangan adalah kunci utama bagi bunda. 

Memiliki pertanyaan? Anda bisa berkonsultasi lewat video call langsung dengan dokter terkait di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Playstore.

Bayi yang sering muntah kerap membuat orang tua khawatir. Apa yang mendasari kondisi tersebut?

Sebagai orang tua, tentu Anda merasa khawatir mendapati sang buah hati sakit, bahkan hingga muntah dan mogok makan. Muntah pada bayi sebenarnya merupakan hal wajar, asalkan tidak terlalu sering terjadi.

Berbeda halnya jika bayi sering muntah. Hal tersebut bisa menjadi pertanda adanya penyakit atau kondisi kesehatan tertentu. Lantas, apa saja yang menjadi penyebab anak bayi sering muntah? Berikut beberapa di antaranya:

1 dari 4

1. Fungsi Saluran Cerna Bayi Belum Sempurna

Saat lahir, saluran cerna bayi belum sempurna dari segi fungsi. Hal ini disebabkan oleh berbagai enzim yang belum dihasilkan. Itulah sebabnya bayi yang baru lahir harus diberikan ASI saja hingga usia enam bulan.

Konsekuensi lain dari imaturitas saluran cerna bayi tersebut adalah bayi sering muntah. Namun seiring waktu, kondisi ini akan berkurang, biasanya ketika anak berusia sekitar tujuh bulan.

2. Pemberian ASI Berlebihan

Pemberian ASI berlebih bisa menyebabkan bayi sering muntah. Biasanya, kondisi ini dialami pada beberapa bulan pertama karena produksi ASI yang berlebihan dan frekuensi minum yang terlalu sering.

Artikel Lainnya: Tanda-Tanda Hiperlaktasi yang Bikin Produksi ASI Berlebih

Cara menyiasatinya adalah dengan mengatur pemberian minum pada bayi tiap 2-3 jam. Jika produksi ASI berlebihan, maka ASI dapat diperah sedikit sebelum diberikan kepada bayi.

2 dari 4

3. Posisi yang Salah Saat Memberikan Minum

Mengapa anak bayi sering muntah

Penyebab anak bayi sering muntah juga dipengaruhi oleh posisi saat bayi menyusu atau diberi minum. Apabila bayi sering diberi minum dalam posisi datar, maka ia berisiko untuk muntah.

Oleh karena itu, bayi dianjurkan minum dalam posisi telentang dengan elevasi kepala 45 derajat untuk menghindari muntah.

4. Terlalu Sering Menangis

Menangis berlebih dan terus-menerus dapat merangsang refleks muntah pada bayi. Menangis juga dapat menyebabkan tekanan dalam perut meningkat sehingga isi lambung dapat naik ke atas, lalu menyebabkan bayi sering muntah.

Kondisi ini wajar terjadi, jadi Anda tidak perlu cemas berlebihan. Jika bayi Anda sudah tenang dan tak lagi menangis, maka frekuensi muntah pun akan berkurang.

Artikel Lainnya: Pahami Arti Tangisan Bayi Anda

Beberapa jenis infeksi pada bayi dapat menjadi penyebab bayi sering muntah. Infeksi yang dimaksud, di antaranya:

  • Infeksi saluran pernapasan
  • Infeksi saluran kemih
  • Infeksi telinga
  • Infeksi saraf

Pada infeksi saluran pernapasan, biasanya muntah terjadi karena bayi sulit mengeluarkan dahak. Sementara, pada infeksi saluran kemih, muntah dapat menjadi salah satu tanda infeksi selain adanya demam. 

Jika bayi sering mengalami muntah disertai gejala lain, seperti demam, batuk, atau kejang, maka segeralah bawa ke dokter untuk penanganan lebih lanjut. 

6. Penyakit Refluks Asam Lambung

Jika bayi sering muntah, ditambah lagi dengan adanya bercak darah, gangguan pertumbuhan, anak menolak minum susu, dan beberapa gejala lain, maka Anda perlu waspada.

Artikel Lainnya: Tips Merawat Bayi dengan GERD

Pasalnya gejala-gejala tersebut dapat mengindikasikan anak mengalami penyakit refluks asam lambung. Penyakit ini harus segera diatasi oleh dokter, jadi segera periksakan kondisi bayi Anda ke dokter.

4 dari 4

7. Gangguan pada Usus

Mengapa anak bayi sering muntah

Penyebab lain dari bayi sering muntah adalah sumbatan pada usus, seperti pada kasus intususepsi, sebuah kondisi ketika salah satu bagian pada usus masuk ke dalam bagian usus lainnya.

Penyakit Hirschsprung juga dapat membuat bayi sering muntah. Meski demikian, ini merupakan kasus yang jarang dan harus ditangani oleh dokter spesialis anak bersama dokter bedah.

8. Alergi Susu Sapi 

Alergi susu sapi merupakan salah satu penyebab umum pada bayi yang sering muntah. Alergi susu sapi pada bayi biasanya ditandai oleh beberapa kondisi berikut:

  • Kemerahan pada kulit (terutama bagian pipi)
  • Sering batuk
  • Napas “grok-grok”
  • Masalah saluran cerna seperti diare, sakit perut, dan muntah

Jika bayi Anda mengalami masalah tersebut, segera bawa berobat ke dokter untuk penanganan lebih lanjut dan pemilihan susu yang tepat.

Nah, kini Anda telah mengetahui apa saja penyebab bayi sering muntah. Jika bayi sering muntah lebih dari 24 jam yang disertai demam, mulut kering, lemah, lesu, sulit bernapas, muntah disertai darah, terlihat pucat, dan tidak aktif, segeralah bawa ke dokter untuk mendapatkan pertolongan medis.

Untuk membaca artikel lainnya seputar kesehatan bayi dan anak, Anda bisa mengunduh aplikasi KlikDokter.

[WA]

BayiAnak

Apakah normal jika bayi sering muntah?

Selama masih dalam batas wajar, muntah karena hal ini sebenarnya normal dialami bayi yang baru lahir. Namun, ibu dan ayah sebaiknya waspada jika muntah mulai terlihat tidak normal, sebab hal itu bisa menjadi tanda bayi mengalami keracunan, infeksi virus atau bakteri, infeksi saluran pernapasan, hingga pneumonia.

Bagaimana cara mengatasi bayi yang sering muntah?

Cara mengatasi bayi sering muntah, terutama muntah setelah makan atau menyusui, adalah cukup dengan membantunya bersendawa. Untuk melakukannya, gendong bayi dalam posisi tegak 30 menit setelah makan. Untuk menyendawakan bayi, posisikan bayi di dada Anda, sehingga dagunya bersandar pada bahu Anda.

Anak sering muntah gejala penyakit apa?

Penyebab umum muntah pada anak biasanya karena gastroenteritis, infeksi lambung dan usus oleh virus atau bakteri.

Kenapa anak bayi sering muntah setelah minum ASI?

Gumoh normal terjadi pada bayi jika bayi tidak mengalami sesak napas dan rewel. Gumoh terjadi disebabkan karena adanya refluks, yaitu kembalinya air susu yang diminum bayi karena otot pada bagian kerongkongan dan lambung bayi masih lemah.