Obat batuk alergi pada anak 5 tahun

Jakarta - Batuk alergi bisa diderita oleh anak yang memiliki riwayat alergi. Batuk Alergi terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bekerja secara berlebihan.

Alergi akan terjadi di saat sistem imunitas tubuh bereaksi terhadap benda asing seperti bulu kucing atau debu. Namun pada anak lain tidak berbahaya.

Berikut 5 Ciri-ciri Batuk Alergi:

1. Gatal di Tenggorokan

Batuk alergi biasanya akan disertai rasa gatal di tenggorokan.

2. Sering Batuk

Batuk alergi akan sering dirasakan ketika di luar ruangan, terutama ketika terpapar oleh debu, bulu kucing, atau udara yang dingin.

3. Batuk Pada Posisi Berbaring

Pada malam hari, posisi anak akan sering berbaring dan tidur. Ini menyebabkan dahak akan terggenang di paru-paru dan naik ke tenggorokan. Sehingga muncul reflek batuk.

4 Faktor Genetik

Alergi dapat diturunkan dari orang tua atau kakek dan nenek. Bila ada yang menderita alergi harus diwaspadai tanda alergi pada anak sejak dini.

5. Berlangsung Lama

Batuk alergi tidak seperti pilek atau batuk berdahak biasa, dapat disertai hidung berair, mata berair, dan gatal. Bisa berlangsung selama berhari-hari sampai berbulan bulan, selama penyebab alergi masih ada.

Itulah beberapa ciri-ciri batuk alergi pada anak. Jika batuk terjadi dalam jangka waktu yang lama segera periksakan ke dokter untuk hasil yang lebih baik.

Simak Video "Peringatan WHO soal Sirup Obat Batuk pada Kasus Kematian Anak Gambia"
[Gambas:Video 20detik]
(nwy/erd)

Jakarta -

Batuk adalah respons tubuh yang muncul saat terjadi masalah di saluran pernapasan. Batuk paling sering dialami anak-anak nih, Bunda.

Pada anak, batuk biasanya menjadi tanda bahwa tubuh mereka sedang mencoba mengatasi iritasi atau benda asing yang masuk ke tubuh. Gejala batuk dapat menyertai sakit lain.

Batuk pada anak jarang menimbulkan masalah serius. Namun, kondisi ini bisa bikin aktivitas anak terganggu, Bunda.

"Perlu diingat bahwa batuk sebenarnya baik, karena membantu tubuh untuk melepaskan diri dari rasa tidak nyaman saat hidung tersumbar. Namun, dalam kasus di mana batuk berlanjut, beberapa pengobatan dibutuhkan untuk meringankan gejala," kata dokter anak dan konselor laktasi, Dan Brennan, MD, dilansir Web MD.

Penyebab anak batuk

Anak batuk bisa disebabkan karena banyak hal, Bunda. Melansir berbagai sumber, berikut 5 penyebab batuk pada anak:

1. Infeksi

Batuk dapat terjadi ketika anak sakit pilek atau flu, Bunda. Pilek cenderung menyebabkan batuk berdahak ringan hingga sedang, sementara flu bisa menyebabkan batuk kering yang parah.

Penggunaan obat medis mungkin dibutuhkan saat anak batuk karena infeksi virus atau bakteri. Bunda sebaiknya konsultasi ke dokter untuk pengobatan yang tepat ya.

"Infeksi yang disebabkan virus tidak bisa diobati dengan antibiotik, melainkan dapat diatasi dengan obat lain," kata dokter anak, Renee Anushka Alli, MD.

2. Alergi

Anak yang mengalami alergi bisa memiliki gejala batuk. Reaksi yang timbul ini bisa disertai gejala lainnya.

Pada kondisi anak yang alergi atau sakit sinusitis, dia bisa mengalami batuk berkepanjangan, tenggorokan gatal, pilek, mata berair, hingga muncul ruam. Batuk yang disebabkan alergi membutuhkan penanganan medis dari dokter ya.

3. Refluks asam

Anak akan mulai batuk ketika mereka mengalami refluks asam. Biasanya batuk ini sering disertai gumoh atau muntah, mulut terasa tidak enak, hingga sensasi terbakar di dada.

Perawatan refluks asam tergantung pada usia anak. Pencegahannya bisa dilakukan dengan menghindari makanan pemicu sakit.

4. Asma

Anak yang memiliki asma akan memiliki gejala berbeda dan sulit dideteksi. Biasanya, anak dengan asma akan mengalami batuk mengi yang memburuk di malam hari.

Batuk juga akan muncul ketika anak melakukan aktivitas fisik saat bermain. Perawatan sakit asma tergantung pada penyebabnya.

5. Menghirup benda asing

Batuk juga bisa terjadi ketika anak menghirup benda asing, seperti makanan atau mainan yang berukuran kecil. Selain itu, batuk juga dapat disebabkan paparan asap rokok atau polusi.

Obat batuk alergi pada anak 5 tahun
Anak batuk/ Foto: iStock

Obat batuk anak

Saat anak batuk, biasanya orang tua akan memberikan obat khusus anak-anak. Kini, sudah banyak obat batuk anak dijual di pasaran.

Beberapa obat dijual dalam kemasan tablet atau cair. Selain itu, khusus untuk anak, obat dalam bentuk cair biasanya dibuat dengan menambahkan perasa buah-buahan. Dilansir Drugs dan WEB MD, berikut 5 obat batuk anak yang sering diresepkan dokter:

1. Guaifenesin

Guaifenesin digunakan untuk mengobati batuk dan hidung tersumbat yang disebabkan flu, bronkitis, dan penyakit pernapasan lainnya. Produk ini biasanya tidak bisa digunakan untuk mengatasi batuk akibat paparan rokok atau masalah pennapasan jangka panjang, Bunda.

Guaifenesin merupakan jenis ekspektoran. Cara kerjanya adalah mengencerkan dan melonggarkan lendir di saluran pernapasan dan mengatasi sumbatan di hidung.

Obat batuk ini bisa digunakan untuk anak di atas usia 6 tahun dan sebaiknya sesuai petunjuk dokter ya. Beberapa produk juga ada yang tidak direkomendasikan untuk anak di bawah 12 tahun. Jangan lupa konsultasi ke dokter untuk penggunaan obat batuk ini pada buah hati.

2. Triaminic

Obat triaminic biasanta adalah kombinasi pseudoephedrine dengan dextromethorphan atau guaifenesin. Obat ini banyak dijual dalam betuk sirup untuk meredakan batuk pada anak.

Kandungan pseudoephedrine juga dapat digunakan untuk meredakan hidung tersumbat dan nyeri sinus karena infeksi atau masalah pernapasan lainnya. Obat ini merupakan jenis dekongestan. Cara kerjanya adalah mempersempit pembuluh darah untuk mengatasi pembengkakan dan hidung tersumbat.

Sama seperti guaifenesin, obat ini belum terbukti aman bagi anak di bawah 6 tahun tanpa petunjuk dokter. Obat bentuk tablet juga tidak direkomendasikan untuk digunakan anak di bawah 12 tahun dalam waktu lama.

Petunjuk penggunaan adalah jangan memberikan anak obat ini untuk membuatnya tidur. Selain itu, jangan berikan obat batuk yang mungkin mengandung dekongestan yang sama atau serupa. Agar dosis yang diberikan benar, Bunda dapat konsultasi ke dokter ya.

3. Ambroxol

Ambroxol merupakan obat yang sering digunakan untuk mengencerkan dahak penyebab batuk. Obat ini tersedia dalam bentuk sirup dan tablet ya, Bunda. Setiap tablet biasanya mengandung ambroxol HCL 30 miligram (mg) atau setiap 5 mililiter (ml) mengandung 15 mg.

Ambroxol sudah terbukti secara klinis bisa meredakan batuk berdahak. Cara kerja obat ini adalah memecah serat mukopolisakarida asam dan membuat dahak lebih tipis, sehingga mudah dikeluarkan dari batuk.

Obat ini bisa menyebabkan masalah di saluran pencernaan dan biasanya tidak berat. Pada anak, penggunaan obat ini bisa diberikan dalam bentuk sirup ya, Bunda. Berikut dosisnya:

  • Anak usia hingga 2 tahun: minum 1/2 sendok teh 2 kali sehari
  • Anak usia 2-5 tahun: minum 1/2 sendok teh 3 kali sehari
  • Anak di atas usia 5 tahun: minum 1 sendok teh, diberikan 2-3 kali sehari

4. Bromhexine HCL

Bromhexine dapat digunakan untuk meredakan batuk produktif pada anak. Selain itu, obat ini juga mampu mengencerkan dahak di saluran pernapasan.

Bromhexine banyak dijual dalam bentuk cair atau sirup. Pengguaannya harus tepat, yakni dikosumsi segera setelah makan dengan dosis yang sesuai.

Dilansir Health Hub, berikut dosis penggunaan Bromhexine HCL pada anak:

  • Anak usia 12 tahun ke atas: 10 ml untuk diminum 3 kali sehari
  • Anak usia 6-12 tahun: 5 ml untuk diminum 3 kali sehari
  • Anak usia 2-5 tahun: 2,5 ml untuk diminum 3 kali sehari

5. Dextromethorphan

Dextromethorphan berfungsi untuk meredakan batuk dengan bekerja langsung pusat batuk di otak. Obat ini dijual bebas di pasaran.

Dosis obat ini dapat berbeda untuk setiap orang. Untuk diberikan ke anak-anak, Bunda sebaiknya konsultasi ke dokter dulu ya.

Pemberian obat ini tidak diperbolehkan untuk anak di bawah 4 tahun. Sementara bagi anak di atas 4 tahun, obat ini tetap enggak boleh diberikan sembarangan. Dosis pemberian obat pun perlu menyesuaikan berat badan anak.

(ank/ank)

Batuk alergi pada anak obatnya apa?

Penanganan Batuk Alergi pada Anak Untuk membantu meringankan gejala batuk yang dialami, dokter kemungkinan akan memberikan jenis obat seperti antitusif untuk menekan refleks batuk, antihistamin untuk meredakan gejala alergi, dan dekongestan untuk mengatasi hidung tersumbat, sesuai usia dan kondisi anak.

Apa ciri batuk alergi pada anak?

Berikut ini ciri-ciri batuk alergi pada anak yang perlu Mama waspadai..
Sesak napas atau mengi yang memberat dengan cepat..
Tidak ada perbaikan setelah menggunakan obat asma inhaler..
Sesak napas ketika melakukan aktivitas ringan..
Si Kecil duduk dengan posisi menunduk ke depan bertopang lengan karena sesak napas..

Apa nama obat untuk batuk alergi?

Obat batuk alergi yang termasuk antihistamin adalah: Obat minum: cetirizine, fexofenadine, levocetirizine, desloratadine dan loratadine. Ada pula antihistamin generasi lama, seperti brompheniramine, chlorpheniramine, clemastine, dan diphenhydramine.

Bagaimana ciri batuk alergi?

Beberapa gejala batuk alergi meliputi:.
Batuk kering atau berdahak bening..
Gatal di tenggorokan..
Hidung berair..
Hidung tersumbat..
Bersin terus-menerus..
Sulit bernapas..
Kelelahan..
Sakit kepala..

Bagaimana cara mengatasi batuk alergi?

Maka, cara paling baik untuk mengatasi batuk kering karena alergi adalah memperbanyak asupan cairan, terutama air putih hangat atau teh tawar hangat. Selain mengatasi dehidrasi, asupan cairan juga membantu sistem kekebalan Anda melawan membilas partikel alergen yang menempel di saluran pernapasan.