Pemakaian celana dalam dari kain katun pada anak remaja bertujuan untuk

Banyak wanita menaruh perhatian khusus dalam memilih pakaian dalam mereka. Pakaian dalam yang sehat dapat membantu mengurangi risiko infeksi. Meski tidak dilihat banyak orang, pakaian dalam memang berpengaruh besar terhadap rasa nyaman dan kepercayaan diri juga kesehatan penggunanya.

Saat memilih pakaian dalam, khususnya celana dalam, ada banyak hal yang sebaiknya menjadi pertimbangan Anda. Selain bagaimana pakaian dalam tersebut terlihat di tubuh Anda, hal lain yang perlu Anda pertimbangkan adalah apakah pakaian dalam tersebut berisiko menimbulkan masalah kesehatan atau tidak.

Pemakaian celana dalam dari kain katun pada anak remaja bertujuan untuk

Celana dalam standar berbahan katun adalah pilihan yang bagus, baik dari segi kenyamanan maupun kesehatan. Meski dari segi penampilan, celana dalam jenis ini memang terlihat lebih ketinggalan zaman, tapi celana dalam ini dapat mengurangi risiko terjadinya masalah kesehatan seperti ruam kulit sampaiinfeksi jamur.

Kenali Bahan dan Tipe Celana Dalam yang Sehat

Membicarakan jenis bahan dan tipe celana favorit tentunya akan berbeda-beda bagi setiap orang. Anda mungkin kurang menyukai katun karena celana berbahan tersebut membuat area bokong terlihat kurang mengagumkan. Bagaimanapun juga, jika Anda menginginkan variasi, berikut ini adalah tips yang perlu Anda ingat saat hendak membeli atau mengenakan celana dalam model lain:

Memilih Bahan yang Tepat

Hal penting untuk dipertimbangkan saat memilih pakaian dalam adalah bahan celana tersebut.

Celana Dalam Katun

Untuk penggunaan sehari-hari, tidak akan ada yang bisa mengalahkan kenyamanan katun. Bahan ini lembut, ringan, dan sangat nyaman. Bukan hanya itu, katun juga baik untuk kesehatan serta kebersihan organ intim Anda. Mengenakan celana dalam katun berarti membiarkan vagina Anda ‘bernapas’. Katun juga menyerap keringat yang ada, dan dengan demikian mencegah pertumbuhan jamur.

Nylon atau Bahan Sintesis

Jika ingin menggunakan celana dalam dari bahan nylon atau sintetis, pastikan bagian yang menutupi labia atau vagina terbuat dari katun yang dapat menyerap keringat.

MengenakanThong

Thong/g-stringmengundang berbagai kontroversi dan pendapat. Ada yang mengatakan bahwa pakaian dalam model ini dapat meningkatkan risiko infeksi saluran kemih, infeksi kandung kemih hingga dituduh menjadi salah satu penyebab wasir. Benarkah demikian? Hingga saat ini, ternyata belum terdapat penelitian yang akurat untuk memastikan pendapat ini.

Pemakaian Korset

Pemakaian korset khusus dipercaya dapat membantu dan menjaga bentuk tubuh agar tetap langsing dan ideal secara permanen. Namun nyatanya, tidak ada penelitian yang mendukung fakta tersebut secara ilmiah. Pemakaian korset yang terlalu ketat atau tidak cocok dengan kondisi tubuh justru berisiko menyebabkan beberapa masalah, seperti iritasi kulit karena penekanan terlalu kencang, penyakit asam lambung, memar, hingga bernapas terasa kurang nyaman.

Ganti jika Anda Berkeringat

Jika Anda sering berkeringat di bagian bawah atau setelah berolahraga, segeralah mengganti pakaian dalam Anda. Pakaian dalam yang basah adalah tempat favorit bakteri untuk berkembang biak.

Gunakan Celana Tidur yang Longgar

Hindari celana tidur (atau celana apa pun) yang terlalu ketat. Pakaian dalam yang terlalu ketat akan membuat organ intim panas serta lembap. Bahkan, sesekali Anda bisa mencoba tidur tanpa menggunakan celana dalam. Hal ini dapat membantu memperlancar sirkulasi udara dan mengurangi kelembapan di daerah intim Anda.

Rajin mengganti pakaian dalam dan menyesuaikan pakaian dalam Anda dengan aktivitas yang sedang dijalani akan memudahkan Anda bergerak dengan nyaman, sekaligus senantiasa menjaga kesehatan organ intim. Jika Anda mengalami keputihan yang disertai gatal, bau tidak sedap, atau terdapatkeputihan yang mengganggu yang terlihat pada pakaian dalam Anda, sebaiknya kondisi ini dikonsultasikan dengan dokter.

Sponsored by:

Celana dalam berbahan katun dianggap sebagai celana dalam yang baik untuk dipakai perempuan. Namun sebenarnya, apa sih keunggulan celana dalam berbahan katun?

Celana dalam wanita memang banyak sekali ragam jenisnya, bahannya pun bermacam-macam. Tak hanya bahannya saja yang beraneka ragam, masing-masing ternyata memiliki efek yang berbeda-beda saat dikenakan. Kira-kira ada jenis bahan celana dalam apa saja ya?

Namun sebelum kita membahas mengenai jenis-jenis bahan celana dalam, yuk ketahui lebih dalam mengenai celana dalam berbahan katun yang dianggap sebagai jenis bahan celana dalam terbaik!

Baca Juga: 7 Jenis Kain Katun dan Keunggulannya, Pilih yang Mana?

Celana Dalam Berbahan Katun

Pemakaian celana dalam dari kain katun pada anak remaja bertujuan untuk

Foto: shutterstock 645907594

Celana dalam berbahan katun paling banyak digunakan perempuan. Hal ini dikarenakan memang materialnya yang didukung dengan tekstur halus yang dapat menyerap keringat.

Pakaian dalam berbahan katun memang sangat dianjurkan untuk digunakan, karena memang daerah kewanitaan tidak boleh terlalu lembap, karena bisa memungkinkan jamur untuk bersarang. Pemakaian pakaian dalam berbahan katun dapat mencegah kulit dari alergi dan iritasi.

Celana dalam berbahan katun menjadi tren bagi orang-orang yang mengutamakan kenyamanan daripada tampilan.

Jika Moms mengkhawatirkan kesehatan area vagina, sebaiknya Moms pun mengubah kebiasaan dalam berpakaian.

Berikut alasan kenapa kita harus memakai celana dalam berbahan katun!

Baca Juga: Noda Keputihan Bisa Mengubah Warna Celana Dalam? Ini Penjelasannya!

Alasan Harus Pakai Celana Dalam Berbahan Katun

Pemakaian celana dalam dari kain katun pada anak remaja bertujuan untuk

Foto: celana dalam berbahan katun

Foto: alibaba.com

Ada beberapa hal yang bisa menjadi alasan kita harus memakai celana dalam berbahan katun nih, Moms! Ini dia!

1. Mencegah Bau Tak Sedap di Vagina

Dilansri dari Cottonique, salah satu keunggulan dari celana dalam berbahan katun adalah mencegah bau tak sedap di vagina. Kelembapan yang terperangkap di pakaian dalam sering menyebabkan bakteri menumpuk sehingga menimbulkan bau.

Kain sintetis bisa menjebak kelembapan dan panas sehingga jika Moms melakukan aktivitas dan celana dalam tidak memiliki cukup ventilasi, maka hal tersebut bisa membuat penumpukan bakteri dan membuat vagina memiliki bau tak sedap.

Memakai celana dalam berbahan katun adalah cara terbaik untuk menghindari bau vagina karena penumpukan bakteri. Bahan katun membuat area kewanitaan bisa "bernapas" dan juga bisa mmenyerap kelembapan berlebiha.

Hal tersebut pun bisa membantu vagina menjadi tetap kering dan bebas dari bakteri penyebab bau.

Baca Juga: Manfaat Tidur Tidak Memakai Celana Dalam bagi Pria dan Wanita, Penasaran?

2. Mencegah Vagina Gatal

Rasa gatal yang dirasakan di area vagina bisa jadi disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah bakteri.

Dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention atau CDC bakteri yang menyerang vagina sendiri bisa menimbulkan gejala seperti gatal, rasa sakit atau rasa terbakar di dalam vagina atau di luar vagina.

Tanda-tanda infeksi bakteri di vagina pun bisa terlihat dari warna keputihan yang sedikit keabu-abuan atau bau tak sedap pada vagina terutama setelah melakukan hubungan seksual.

Namun, rasa gatal di vagina sendiri pun bisa hadir karena alasan yang sederhana seperti, memakai celana dalam yang salah.

Memakai celana dalam berbahan katun ternyata bisa mencegah vagina terasa gatal karena bahan yang membantu area kewanitaan tetap kering dan bebas dari lembap.

Bahan celana dalam yang terbuat dari bahan lain seperti lateks bahkan bisa menyebabkan dermatitis. Jadi, hati-hati ketika memakai bahan latex untuk waktu yang lama ya, Moms!

Baca Juga: Di Usia Berapa Balita Harus Mulai Memakai Celana Dalam?

3. Antialergi

Meski Moms memiliki kulit yang super sensitif, namun celana dalam berbahan katun bisa menjadi pilihan terbaik untuk Moms.

Celana dalam 100% katun sendiri tak akan membuat Moms alergi. Terlebih, celana dalam tersebut biasnaya bebasa dari bahan kimia yang bisa menyebabkan ruam.

Nah usai mengetahui mengenai celana dalam berbahan katun, yuk ketahui jenis celana dalam lainnya!

Baca Juga: 5 Jenis Infeksi Kulit Akibat Bakteri yang Harus Moms Tahu

Berbagai Jenis Celana Dalam untuk Perempuan

Selain celana dalam berbahan katun, ada beberapa jenus celana dalam yang biasa digunakan. Ini dia!

1. Renda

Pemakaian celana dalam dari kain katun pada anak remaja bertujuan untuk

Foto: shutterstock 106302446

Bahan berikutnya yang kerap digunakan sebagai bahan celana dalam wanita adalah bahan renda brokat atau lace yang memang memberikan sentuhan feminin.

Meski terlihat cantik dengan balutan motif bunga-bunga, namun bahan ini biasanya kerap menyebabkan gatal sehingga membuat Moms menjadi tak nyaman.

Terlebih bagi Moms yang memiliki kulit sensitif, sebaiknya menghindari penggunaan pakaian dalam berbahan renda apalagi untuk waktu yang lama dan setiap hari.

Baca juga:Cara Memilih Celana Dalam Sesuai Bentuk Bokong

2. Nilon

Pemakaian celana dalam dari kain katun pada anak remaja bertujuan untuk

Foto: 665230 7

Bahan yang dapat mencegah kelembapan yang berlebih pada area kewanitaan Moms berikutnya adalah nilon. Terutama bagi Moms yang memiliki keringat berlebih, bahan ini amat cocok menjadi pilihan Moms dalam memilih pakaian dalam.

Memilih pakaian dalam memang tak dapat sembarangan, karena pemilihan yang salah dapat menimbulkan keputihan, iritasi hingga bau tak sedap dan gatal-gatal. Penggunaan bahan nilon ini akan membantu area kewanitaan Moms untuk tetap kering dan sehat.

3. Wool Merino

Pemakaian celana dalam dari kain katun pada anak remaja bertujuan untuk

Foto: 4504 348 holo 600x

Berikutnya ada bahan wool merino yang dikenal sebagai salah satu jenis kain yang memiliki kandungan anti bakteri sehingga dapat mendukung kesehatan Moms.

Tak hanya itu, bahannya juga ringan sehingga cocok sebagai material pembuat pakaian dalam wanita terutama yang memiliki aktivitas padat. Terakhir, bahan ini juga dapat menjaga tingkat kelembapan yang cukup agar organ intim Moms dapat terjaga kesehatannya.

Baca juga: 7 Bentuk Payudara Wanita dan Cara Memilih Bra yang Tepat

4. Satin

Pemakaian celana dalam dari kain katun pada anak remaja bertujuan untuk

Foto: shutterstock 316590956

Terakhir, bahan yang dapat digunakan untuk membuat pakaian dalam wanita adalah bahan satin. Di mana bahan ini dapat menciptakan rasa nyaman pada area kewanitaan Moms karena teksturnya yang halus dan sejuk.

Teksur sejuk memang sangat dibutuhkan karena area kewanitaan perlu dijaga kelembapannya. Selain itu, motifnya yang glossy menciptakan kesan sangat feminin saat digunakan.

Nah, sekarang sudah tahu kan bahan celana dalam apa yang cocok untuk Moms? Jangan sampai salah memilih, ya! Perlu diingat, kalau Moms memiliki kulit yang sensitif, celana dalam berbahan katun bisa menjadi pilihan terbaik.

Sumber:

  • https://www.cdc.gov/std/bv/stdfact-bacterial-vaginosis.htm
  • https://www.cottonique.com/blogs/blog/6-reasons-why-you-should-start-wearing-cotton-panties