Perwujudan sikap positif dalam penerapan nilai-nilai pancasila dalam lingkungan masyarakat

30 Pendidikan Kewarganegaraan SMP dan MTs Kelas VIII kehidupan pribadi adalah utama. Namun tidak berarti bahwa demi kepentingan pribadi kepentingan bangsa dikorbankan. d. Keempat, bahwa kehidupan adalah dalam kemasyarakatan dan bernegara berdasarkan atas sistem demokrasi, demokrasi yang dianut adalah demokrasi Pancasila. Hal ini sesuai dengan sila keempat yaitu: Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratanperwakilan. Wujud dari keberhasilan demokrasi, adalah mementingkan musyawarah untuk mufakat. Musyawarah tidak didasarkan atas kekuasaan mayoritas maupun minoritas. Keputusan dihasilkan hasil musyawarah sendiri. hal ini tentu sangat berbeda dengan demokrasi liberal, maupun demokrasi terpimpin yang pernah dipergunakan di Indonesia pada masa lampau. e. Kelima, adalah keadilan sosial bagi hidup bersama. Keadilan dalam kemakmuran bertujuan untuk tercapainya masyarakat yang adil dan makmur. Itulah sebabnya disarankan agar seluruh masyarakat kita bekerja keras dan mencapai prestasi kerja sebagai suatu sikap hidup yang diutamakan. Demikianlah secara pokok karakteristik dari Pancasila. Untuk itulah kita diharapkan mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

2. Perwujudan Nilai-Nilai Pancasila

Perwujudan pengembangan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya sebagai pelajar, kalian dapat menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Misalnya: a. Lingkungan keluarga, contoh: Gambar 1.16 Musyawarah untuk mencapai mufakat sesuai dengan sila keempat. Sumber: Dokumen Penerbit Gambar 1.15 Menjaga ketertiban lingkungan adalah tugas kita bersama yang sesuai dengan sila ketiga. Sumber: Dokumen Penerbit Di unduh dari : Bukupaket.com Nilai-Nilai Luhur Pancasila 31 1 menaati perintah kedua orang tua; 2 melakukan ibadah bersama-sama anggota keluarga; 3 menghormati di antara anggota keluarga; 4 menciptakan hubungan keluarga yang harmonis; 5 menjaga nama baik di antara sesama anggota keluarga; 6 menjaga persatuan dan kesatuan secara keluarga; 7 mengembangkan hidup sederhana; 8 berperilaku jujur, adil di antara anggota keluarga, dan lain sebagainya. b. Lingkungan sekolah, contoh: 1 menghormati agama yang dianut oleh teman lain; 2 menghormati guru, karyawan, dan sesama teman; 3 menjaga nama baik sekolah di manapun berada; 4 menaati tata tertib sekolah; 5 menghargai hasil keputusan yang telah ditetapkan bersama warga sekolah; 6 menjaga persatuan dan kesatuan di antara sesama warga sekolah; 7 menghindari perkelahian di antara teman maupun warga sekolah lainnya; 8 bersikap adil terhadap sesama warga sekolah; 9 menjenguk teman sakit secara bersama-sama, dan lain sebagainya. c. Lingkungan masyarakat, contoh: 1 mengembangkan sikap toleransi antarumat beragama di lingkungan masyarakat; 2 membantu tetangga yang tertimpa musibah sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya; 3 mengembangkan sikap kekeluargaan di antara sesama warga masyarakat; 4 menaati norma atau peraturan yang berlaku di masyarakat; 5 menjunjung tinggi keputusan yang telah ditetapkan bersama warga masyarakat; 6 melaksanakan hasil keputusan dengan penuh kesadaran; 7 mengembangkan hidup sederhana di masyarakat; 8 bersikap adil terhadap sesama warga masyarakat. Dari berbagai perilaku yang dilakukan di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat, berarti kita telah mempertahankan ideologi Pancasila. Maka dari itu, marilah kita tetap berupaya untuk mempertahankan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia yang digali dari budaya kita sendiri. Gambar 1.18 Tidak membeda-bedakan teman dalam bergaul sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Sumber: Indonesia Heritage, 2005 Gambar 1.19 Bergotong-royong di ling- kungan masyarakat. Sumber: Tempo, 7 November 2005 Gambar 1.17 Menghormati orang tua harus sesuai nilai-nilai Pancasila. Sumber: Nova, Januari, 2005 Di unduh dari : Bukupaket.com 32 Pendidikan Kewarganegaraan SMP dan MTs Kelas VIII Tugas Kelompok Kerjakan bersama teman semejamu Carilah berbagai bentukwujud nyata pelaksanaan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari Keterangan: a. Cari dalam majalah, surat kabar, internet, atau media lainnya b. Berikan ulasan dan tanggapan menurut kelompokmu Diskusikan di kelas bersama kelompok lain dengan bimbingan guru Tugas Kelompok Coba diskusikan dengan kelompok belajarmu yang terdiri dua sampai empat anggota 1. Apa yang kalian lakukan apabila ada suatu paham dari kelompok tertentu berkeinginan untuk mengubah ideologi Pancasila dengan ideologi lain? a. Berikan alasan yang tepat b. Berikan kesimpulan yang mendasar 2. Supaya nilai-nilai Pancasila tetap lestari dari bumi nusantara, apa yang harus dilakukan oleh setiap warga negara? 3. Sebagai pelajar, perlu atau tidak kalian mengamalkan ideologi Pancasila? Coba berikan alasan yang secukupnya • Bangsa yang ingin berdiri kokoh dan jelas arah mana tujuan yang ingin dicapai, suatu pandangan hidup negara sangat diperlukan. • Pandangan hidup ini merupakan kristalisasi dari nilai-nilai yang dimiliki bangsa Indonesia sendiri, yang diyakini kebenarannya, dan menimbulkan tekad untuk mewujudkannya. • Pancasila selain sebagai pandangan hidup bangsa, juga sebagai ideologi nasional. Pancasila sebagai ideologi nasional dapat diartikan sebagai suatu pemikiran yang memuat pandangan dasar dan cita-cita mengenai sejarah, manusia, masyarakat, hukum, dan negara Indonesia yang bersumber dari kebudayaan Indonesia. • Pancasila sebagai dasar negara perlu dipahami dengan latar belakang konstitusi, proklamasi, atau hukum dasar kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat, yaitu Pembukaan, Batang Tubuh, serta Penjelasan UUD 1945. • Pancasila yang melandasi kehidupan bernegara menurut Supomo adalah adanya kerangka negara integralistik untuk membedakan paham-paham yang digunakan oleh pemikiran kenegaraan lain. Menurut Supomo paham integralistik tersebut adalah negara persatuan. Ringkasan Di unduh dari : Bukupaket.com Nilai-Nilai Luhur Pancasila 33

A. Kerjakan di buku tugasmu Pilihlah jawaban yang benar Uji Kemampuan

Sikap positif terhadap nilai-nilai Pancasila adalah sikap adalah tindakan yang didasari dari pikiran, perasaan yang menjiwai Pancasila sebagai ideologi persatuan. Sikap ini, diterapkan di keluarga, sekolah, masyarakat hingga pergaulan internasional dengan warga negara lainnya.

Pancasila dalam kehidupan berbangsa sehari-hari, berfungsi dan berperan sebagai dasar negara sekaligus menjadi ideologi persatuan bangsa. Pancasila digunakan sebagai dasar untuk mengatur penyelenggaraan ketatanegaraan yang meliputi bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan.

Peran Pancasila yang paling sangat menonjol sejak Indonesia merdeka adalah dalam memper satukan rakyat Indonesia menjadi bangsa yang memiliki kepribadian dan percaya pada diri sendiri.

Bangsa Indonesia sebagai bangsa yang majemuk membutuhkan pembentukan pembangunan watak bangsa. Hal ini oleh Presiden Soekarno disebut nation and character building yang bertujuan untuk menggalang persatuan dan kesatuan.

Berbagai perbedaan pemikiran dan pandangan hidup masyarakat Indonesia disatukan dalam payung Pancasila. Agar menjiwai Pancasila dalam keseharian, maka perlu sikap-sikap positif dalam penerapannya sehari-hari.

Baca Juga: Perilaku yang Sesuai Pancasila Akan Berdampak Pada Persatuan Bangsa

Sikap Positif Penerapan Sila Pancasila

Setiap warga negara, termasuk diantaranya siswa sekolah dan mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan, harus menunjukkan sikap positif penerapan sila Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Berikut ini adalah beberapa sikap positif terhadap nilai-nilai Pancasila di keluarga, sekolah dan masyarakat:

Ketuhanan Yang Maha Esa

a. Hormat-menghormati dan bekerja sama antarumat beragama sehingga terbina kerukunan hidup. b. Saling menghormati kebebasan beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya.

c. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain.

Kemanusian yang Adil dan Beradab

a. Mengakui persamaan derajat, hak dan kewajiban antara sesama manusia. b. Saling mencintai sesama manusia. c. Tenggang rasa kepada orang lain. d. Tidak semena-mena kepada orang lain. e. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. f. Berani membela kebenaran dan keadilan.

g. Hormat-menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain.

Persatuan Indonesia

a. Menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan, dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan. b. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara . c. Cinta tanah air dan bangsa. d. Bangga sebagai Bangsa Indonesia dan ber-Tanah Air Indonesia.

e. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-Bhinneka Tunggal Ika

Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/ Perwakilan

a. Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat. b. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain. c. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama. d. Menerima dan melaksanakan setiap keputusan musyawarah.

e. Mempertanggungjawabkan setiap keputusan musyawarah secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

a. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban. b. Menghormati hak-hak orang lain. c. Suka memberi pertolongan kepada orang lain. d. Menjauhi sikap pemerasan kepada orang lain. e. Menjauhi sifat boros dan gaya hidup mewah. f. Rela bekerja keras.

g. Menghargai hasil karya orang lain.

Pancasila sebagai Ideologi Pembangunan

Secara mendasar, fungsi dan peran Pancasila sesuai dengan kodrat manusia dan martabat manusia. Nilai-nilai Pancasila ini mendasari bahwa pembangunan nasional pada hakikatnya adalah pembangunan manusia Indonesia seluruhnya dan pembangunan manusia Indonesia seutuhnya.

Pancasila sebagai ideologi pembangunan mendorong pembangunan di Indonesia, bukan hanya dalam pembangunan fisik semata, melainkan juga pembangunan sumber daya manusia. Oleh karen itu, perlu sikap positif terhadap nilai-nilai Pancasila.

Jadi, secara umum, fungsi dan peranan Pancasila adalah sebagai dasar negara. Hal ini mengandung arti bahwa fungsi dan peran Pancasila sebelumnya telah kita kenal, yaitu sebagai berikut:

  • Jiwa bangsa Indonesia.
  • Jiwa kepribadian bangsa Indonesia.
  • Sumber dari segala sumber hukum.
  • Perjanjian luhur bangsa.
  • Pandangan hidup yang memper satukan bangsa Indonesia.
  • Cita-cita dan tujuan seluruh bangsa Indonesia.
  • Satu-satunya asas dalam ke hidupan berbangsa dan bernegara.
  • Modal pembangunan.

Perwujudan sikap positif dalam penerapan nilai-nilai pancasila dalam lingkungan masyarakat

Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka

Makna Pancasila sebagai ideologi terbuka adalah nilai-nilai dasar Pancasila dapat dikembangkan sesuai dengan dinamika kehidupan bangsa Indonesia dan tuntutan perkembangan zaman dengan memperhatikan tingkat kebutuhan dan perkembangan masyarakat Indonesia. Serta tidak keluar dari eksistensi dan jati diri bangsa Indonesia, sehingga mampu menyesuaikan diri dengan zaman.

Pancasila sebagai ideologi terbuka merupakan ideologi seimbang dan harmonis bagi kelangsungan hidup manusia dalam bernegara dan bermasyarakat.

Pancasila sebagai ideologi negara cita-citanya adalah untuk mewujudkan suatu tata masyarakat adil dan makmur sejahterah lahiriah batiniah, seimbang antara individu dan sosialnya dengan menempatkan manusia sebagai pribadi mandiri yang religius, sehingga tiap warga mendapatkan segala sesuatu yang telah menjadi haknya sesuai dengan hakekat manusia adil dan beradab.

Sebagai suatu ideologi yang menjadi pengawal dan pengarah perjalanan hidup bangsa Negara Republik Indonesia, Pancasila tentu tidak boleh berubah jati dirinya menjadi sebuah ideologi yang bersifat tertutup yaitu seperti agama karena sangat membahayakan bangsa dan negara.

Oleh karena itulah, ideologi Pancasila harus tetap menjadi suatu ideologi yang bersifat terbuka dan dinamis dan perlu siikap positif terhadap nilai-nilai Pancasila. Suatu ideologi dikatakan terbuka dan dinamis yaitu apabila suatu ideologi tersebut bisa dan dapat menerima dan mengembangkan pemikiran-pemikiran baru atau dengan kata lain dapat menerima penafsiran baru tanpa harus takut kehilangan jati dirinya.  Jadi, sikap positif terhadap nilai-nilai Pancasila perlu agar ideologi Pancasila tetap terbuka dan dinamis.

Pancasila sebagai ideologi yang bersifat terbuka dan dinamis tentu bisa menerima atau mengakomodasi pemikiran atau penafsiran yang berasal dari luar sepanjang tidak bertentangan dengan nilai dasarnya tersebut karena hal itu dapat memperkaya tata kehidupan kita dalam berbangsa dan bernegara dalam lingkup NKRI.

Baca Juga: Contoh Perilaku Pancasila Dalam Kehidupan Sehari-hari Bagi Siswa

Butir-Butir Pengamalan Pancasila

Berikut ini Butir-Butir Pengamalan Pancasila berdasarkan Ketetapan MPR No. I/MPR/2003:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

· Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaanya dan ketaqwaanya kepada Tuhan Yang Maha Esa. · Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab. · Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama anatra pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa. · Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa · Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa. · Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa. · Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaanya masing masing

· Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.

2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

· Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. · Mengakui persamaan derajad, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturrunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya. · Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia. · Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira. · Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain. · Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. · Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan. · Berani membela kebenaran dan keadilan. · Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.

· Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.

3. Persatuan Indonesia

· Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan. · Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan. · Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa. · Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia. · Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. · Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.

· Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.

4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan

· Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama. · Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain. · Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama. · Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan. · Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah. · Dengan i’tikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah. · Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan. · Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur. · Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.

· Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan.

5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

· Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan  kegotongroyongan. · Mengembangkan sikap adil terhadap sesama. · Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban. · Menghormati hak orang lain. · Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri. · Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain · Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah. · Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum. · Suka bekerja keras. · Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.

· Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.