Menurut Don F. Draeger seorang peneliti dan praktisi beladiri asal Jepang dalam bukunya “Weapons and Fighting Arts of The Indonesian Archipelago” menyebutkan bahwa Pencak is a skillful body movement in variation for self-defense and Silat is the fighting application of Pencak Dari definisi tersebut barangkali hampir boleh dikatakan mustahil bagi masyarakat Indonesia di semua kalangan tua, muda tidak mengenal seni bela diri pencak silat atau biasa disebut silat, atau silek saja, apalagi semenjak kemunculan atlet dan aktor laga seperti Iko Uwais, Yayan Ruhian, dan Cecep Arif Rahman dalam film Merantau (2009), lalu The Raid (2012), The Raid 2:Berandal (2014) dan terakhir Star Wars The Force Awakens(2015). Mereka merupakan putra-putra bangsa yang telah mengharumkan dan memperkenalkan seni dan budaya Indonesia kepada dunia. Namun di sini saya tidak akan membahas lebih lanjut perihal itu melainkan menjelasan secara sederhana dari pandangan saya (sebagai seorang yang pernah berlatih selama 3 tahun dan sekarang terhenti sementara karena kesibukan lain) nilai-nilai apa saja yang dapat di petik dari seni beladiri pencak silat, di antaranya : 1 . Pengolah Mental Spiritual Seorang yang mempelajari Silat sebut saja (Pesilat) umumnya akan diberi pemahaman mental spiritual bahwa setiap tenaga yang dikeluarkan berupa gerak, pukulan, tendangan merupakan pemberian yang bermuasal dari Sang Maha Kuasa. Ada kekuatan yang jauh melebihi dari apa yang manusia miliki dan kekuatan itu hanya milik Tuhan semata dengan demikian seorang pesilat akan menyadari bahwa dirinya hanyalah insan yang lemah sehingga ia dapat mengenal dan memercayai kekuasaan-Nya. Dengan konsep pemahaman spiritual tersebut maka seorang pesilat menjadi lebih beriman, bertaqwa, serta sebagai sarana pemberi pengalaman batin dalam mendekatkan diri pada Tuhan seumur hidupnya. 2. Melatih Keterampilan Berseni Pencak Silat tidak dapat dipisahkan dengan seni, terutama dalam gerakan-gerakannya (kaidah dan jurus) yang indah dan keindahan gerak tersebut adalah ekspresi yang lahir secara disadari maupun tidak disadari bagi seorang pesilat maka tentunya dengan berlatih beladiri warisan leluhur ini berarti memahami bahwa diri (lahiriyah dan batiniyah) membutuhkan sebuah aktivitas dalam penyaluran dan penyampaian kemampuan atau keterampian pribadi maka silat adalah jawabannya. Di lain hal sedikitnya Ada tiga unsur seni yang akan tumbuh di dalam diri seorang pesilat: Pertama, unsur “Wiraga” bagaimana memutuskan untuk memulai sebuah kembangan/kaidah (gerakan seperti menari/ibing) menjaga dan melatih kekayaan gerakannya agar indah, menarik dan tidak monoton saat ditampilkan. Kedua, unsur “Wirama” Pesilat yang sedang tampil perlu menghayati, menikmati dan peka dengan gerakannya sendiri agar sesuai dan harmonis dengan musik yang mengiringinya. Ketiga, unsur “Wirasa” saat Pesilat telah berlatih lama hingga ia merasakan perubahan dalam dirinya tahap demi tahap maka ia akan, menjiwai, memaknai arti dan tujuan dari setiap jurus yang digerakkan, menjadi ciri khas bagi dirinya dan tidak bisa ditiru oleh orang lain merupakan unsur seni tertinggi dalam silat”. 3. Alat Pembelaan Diri/Menjaga Diri Presiden SBY dalam acara pengukuhannya sebagai Pendekar Utama di Padepokan Pencak Silat TMII pada tahun beberapa tahun silam mengatakan bahwa “Pencak silat menganut filosofi soft and hard power. Apabila mendapat ancaman ringan kita menggunakan soft power dengan mengelak dan menangkis namun jika terus terancam dan membahayakan maka silat akan berubah menjadi hard power yang dapat melumpuhkan musuh namun tetap pada batas prinsip menjaga diri”. Tentunya dapat diartikan bahwa pesilat adalah seorang yang bijaksana dalam menggunakan ilmu yang dimilikinya, dapat menciptakan kedamaian bagi dirinya sendiri dan orang lain serta menjadi teladan yang merefleksikan sosok tegas namun tetap rendah hati kepada siapa saja. 4. Melestarikan Budaya Mempelajari silat adalah bentuk kemuliaan yang berarti turut andil dalam menjaga kebudayaan atau kearifan lokal agar tidak tergerus oleh kebudayaan asing yang hadir dan membaur dalam kehidupan sehari-hari, agar kita tidak akan kehilangan identitas serta ciri bangsa sendiri. Seni beladiri pencak silat mengandung beberapa aspek nilai, antara lain sebagai berikut : a. Mental spiritual Pencak silat membangun dan mengembangkan kepribadian dan karakter mulia seseorang. b. Seni budaya Budaya dan permainan "seni" pencak silat merupakan salah satu aspek yang sangat penting. Istilah pencak pada umumnya menggambarkan bentuk seni tarian pencak silat dengan musik dan busana tradisional. c. Beladiri Kepercayaan dan ketekunan diri sangat penting dalam menguasai ilmu beladiri pencak silat. Istilah silat, cenderung menekankan pada aspek kemampuan teknis beladiri pencak silat. d. Olahraga
Aspek fisik dalam pencak silat sangat penting. Pesilat mencoba menyesuaikan pikiran dengan olah tubuh. Kompetisi merupakan bagian aspek ini. Aspek olahraga meliputi pertandingan dan demonstrasi bentuk-bentuk jurus, baik untuk tunggal, ganda, maupun regu.
KOMPAS.com - Pencak silat merupakan seni bela diri tradisional yang menjadi budaya Indonesia. Pencak silat menjadi olahraga yang diselenggarakan untuk melestarikan budaya Indonesia sekaligus menanamkan nilai-nilai karakter kepada generasi bangsa. Dikutip dari buku Pencak Silat (2015) karya Erwin Setyo Kriswanto, S.Pd., M.Kes.AIFO, belajar pencak silat sesungguhnya adalah belajar tentang kehidupan. Dalam pencak silat, juga terdapat pelajaran mengenai tanggung jawab kepada diri sendiri, keluarga, masyarakat, negara, serta kepada Tuhan. Baca juga: 4 Unsur dalam Pencak Silat Beserta Penjelasannya Nilai-nilai luhur pencak silatPencak silat memiliki empat aspek utama yaitu aspek mental spiritual, aspek seni, aspek bela diri, dan aspek olahraga. Oleh sebab itu, pencak silat tidak hanya mengajarkan cara membela diri, tetapi juga bagaimana cara bersikap dalam kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai luhur dalam pencak silat merupakan hasil dari pengembangan keempat aspek tersebut menjadi satu kesatuan. Baca juga: Teknik Tangkisan Satu Lengan dalam Pencak Silat Makna yang terkandung dalam keempat aspek pencak silat adalah pengendalian diri, pembelaan diri, keindahan gerak, serta kesegaran jasmani dan prestasi. Sebagai seni bela diri dan olahraga, pencak silat juga memiliki nilai positif. Berikut adalah beberapa nilai positif yang diperoleh dalam pencak silat.
Baca juga: Teknik Pukulan dalam Pencak Silat Sikap yang harus dimiliki pesilatSalah satu pelajaran yang terkandung dalam olahraga pencak silat adalah filosofi ilmu padi. Sikap yang harus dimiliki oleh seorang pesilat adalah bersikap kesatria dan bersikap seperti ilmu padi, yaitu semakin berisi semakin merunduk. Adapun, contoh sikap yang harus dimiliki oleh seorang pesilat adalah:
|