KOMPAS.com - Jurnalisme tidak hanya bidang yang menjadi dominasi wartawan. Semua orang dapat menulis teks berita asalkan mematuhi kaidah-kaidah jurnalistik. Di era dengan kemajuan teknologi seperti sekarang, informasi mudah didapatkan. Kita dapat menulis berita apa saja yang lekat dengan kehidupan kita sehari-hari. Dilansi dari Menuju Jurnalisme Berkualitas: Kumpulan Karya Finalis dan Pemenang Mochtar Lubis Award 20008 (2009) terbitan KPG, makin meluasnya citizen journalism (jurnalisme warga) dan blogs merupakan pertanda bahwa publik ingin berpartisipasi dan ikut serta dalam diskusi publik yang menyangkut nasib serta masa depan mereka. Sementara menurut Herman RN dalam buku Jurnalistik Praktis (2018), berita adalah laporan peristiwa yang bernilai jurnalistik atau memiliki nilai berita (news value), aktual, faktual, penting, dan menarik. Langkah menyusun teks berita adalah sebagai berikut: 1. Riset Dalam tahap ini kita mencari bahan atau topik apa yang kira-kira layak ditulis menjadi berita. Tidak semua informasi dan peristiwa dapat dituangkan dalam teks berita. Informasi atau peristiwa tersebut harus memenuhi beberapa hal dalam nilai berita. Nilai berita antara lain harus berpengaruh bagi masyarakat (magnitude), memiliki keterikatan dan kedekatan dengan pembaca (proximity), aktual, berdampak, unik, ada konflik, ada kejutan, melibatkan tokoh publik, menimbulkan ikatan kemanusiaan (human interest), dan faktual. Nilai-nilai tersebut tidak harus semuanya ada, tetapi minimal memenuhi beberapa di antaranya. Kita harus memilih tema yang sesuai nilai berita. Misalnya kita dapat menulis dengan tema peran karang taruna dalam menanggulangi Covid-19, hasil Pilkada di daerah kalian, kecelakaan, bencana, atau kegiatan-kegiatan sederhana yang berdampak besar bagi masyarakat. Maka, riset menjadi hal penting karena kita harus mengetahui apa yang akan kita tulis. Riset dapat berupa riset pustaka atau menggali informasi awal dari orang terdekat. Baca juga: Teks Berita: Pengertian, Ciri-Ciri, Struktur, Kaidah Kebahasaan 2. Observasi Setelah menentukan tema melalui riset, kita meninjau bahan yang akan dijadikan berita. Kita bisa melakukan observasi tempat atau narasumber. Pastikan keduanya sesuai dan relevan dengan berita yang akan kita tulis. Observasi berguna untuk memastikan validitas informasi. 3. Menyusun draf pertanyaan Agar tidak terbata-bata dalam menggali informasi dari narasumber, kita perlu membuat draf pertanyaan. Pastikan pertanyaan memuat unsur 5W+1H (what, where, when, who, why, dan how). Siapkan pertanyaan sedetail mungkin agar tidak ada informasi yang terlewat. Tulis pertanyaan dalam catatan agar tidak lupa. Gunakan pertanyaan terbuka agar narasumber mau menjelaskan. Kurangi menggunakan pertanyaan tertutup yang jawabannya hanya ya atau tidak. Kita harus mendapat informasi detail dari narasumber.
Kita dapat terjun langusng ke lapangan tempat peristiwa terjadi, lalu melakukan reportase. Kita juga dapat membuat janji terlebih dahulu dengan narasumber untuk melakukan wawancara. Narasumber yang dipilih harus yang berkaitan erat dengan peristiwa atau tema yang kita angkat dalam teks berita. Rekamlah percakapan dengan narasumber selama wawancara. Sebelumnya, minta izin terlebih dahulu untuk merekam. Bersikaplah sopan. Bila jawaban narasumber melebar, jangan takut untuk memintanya fokus pada pertanyaan yang kalian ajukan. 5. Transkrip Tulis hasil wawancara. Tidak semua kutipan dari narasumber dimasukkan dalam teks berita. Pilih kutipan yang paling relevan. Untuk berita hard news, ambil dua atau tiga kalimat kutipan langsung yang paling mewakili tema berita yang kalian angkat. Bila bahasa atau penyampaian narasumber kurang dapat dipahami melalui kutipan langsung, ubah jadi kutipan tidak langsung. Kita dapat mengolah apa yang disampaikan narasumber dengan bahasa yang lebih ringkas. Biasanya disertai dengan verba pewarta, seperti mengatakan, menjelaskan, menurut, berpendapat, mengungkapkan, menjabarkan, berkata, berpendapat, dan sejenisnya. Baca juga: Pengertian Teks Berita 6. Tulis berita Pola penulisan teks berita mengikuti jenis berita yang ditulis. Dalam media cetak dan online kita paling sering menemui teks berita dengan jenis hard news. Pola penulisannya disebut dengan pola piramida terbalik. Disebut piramida terbalik karena urutan prioritas informasi, yang paling penting disampaikan di awal. Sedangkan bagian di bawahnya adalah pelengkap dari informasi tersebut. Berikut pola penulisan teks berita hard news:
Pembahasan
Artikel Terkait: tuliskan kegiatan anak disekolah dan dirumah
Menulis sebuah berita sebenarnya merupakan kegiatan yang bisa kamu lakukan dengan mudah. Beberapa orang memiliki caranya tersendiri untuk menulis tetapi jika kamu adalah pemula, Mamikos beri tips urutan langkah langkah menulis teks berita yang tepat adalah seperti berikut ini: 1.Temukan Topik Menarik Langkah pertama yang bisa kamu lakukan adalah menemukan sebuah topik menarik untuk nantinya menjadi bahan tulisan. Temukan terlebih dahulu sebuah fakta, mengingat fungsi fakta dalam berita adalah sebagai titik utama dari seluruh penulisan. Kamu bisa memulai menggali informasi dari topik hangat di internet maupun dari lingkungan sekitar. 2. Tentukan Sudut Pandang Setelah menentukan topik bahasan, urutan langkah langkah menulis teks berita yang tepat adalah menemukan sudut pandang. Dalam hal ini, kamu perlu menentukan dari sudut pandang apa akan menuliskan sebuah topik. Temukan sudut pandang sedikit berbeda dari yang lain. Contohnya ketika hendak menuliskan kenaikan harga minyak, beri sudut pandang tentang latar belakang terjadinya kenaikan harga dengan narasumber kredibel. 3. Tulis Informasi Penting Sebuah berita yang memiliki tulisan sangat panjang umumnya kurang menarik minat pembaca apalagi jika pembahasannya terlalu bertele-tele. Kamu perlu menuliskan beberapa informasi sepadat mungkin dengan panjang kata maksimal 500 kata untuk mendapatkan tulisan menarik. Beberapa topik memang memerlukan tulisan lebih panjang, tetapi pastikan tulisan selalu memiliki informasi penting. 4. Berikan Pernyataan Narasumber Sebuah berita akan lebih aktual ketika terdapat beberapa pernyataan narasumber secara langsung di dalamnya. Poin ini akan memberikan sudut pandang tersendiri dari orang yang memiliki kedekatan dengan sebuah peristiwa. 5. Pakai Bahasa Mudah Kalimat yang digunakan dalam teks berita adalah kalimat baku yang juga harus mudah dipahami oleh pembaca. Kamu perlu menguraikan sebuah peristiwa ke dalam sebuah tulisan yang tidak menimbulkan ambiguitas. 6. Tulis Seobjektif Mungkin Seorang pewarta atau penulis berita harus mampu menempatkan diri dalam posisi yang netral dan objektif. Jangan berusaha menggiring opini pembaca, tulis saja berbagai hal dan biarkan pembaca menentukan keberpihakan sendiri. Urutan langkah langkah menulis teks berita yang tepat adalah menentukan tema hingga menyelesaikan tulisan. Kamu hanya perlu memastikan tulisan berita sesuai dengan kaidah yang ada. Klik dan dapatkan info kost di dekatmu: Kost Jogja Harga Murah Kost Jakarta Harga Murah Kost Bandung Harga Murah Kost Denpasar Bali Harga Murah Kost Surabaya Harga Murah Kost Semarang Harga Murah Kost Malang Harga Murah Kost Solo Harga Murah Kost Bekasi Harga Murah Kost Medan Harga Murah |