Apa bedanya operasi caesar biasa dan Eracs?

Apa bedanya operasi caesar biasa dan Eracs?
Ini perbedaan operasi sesar dengan ERACS. (Foto: Ilustrasi/Pexels.com)

Jakarta: Melakukan persalinan melalui operasi sesar terkadang memberikan efek setelahnya. Beberapa efek yang sering dialami setelah operasi diantaranya kesulitan berjalan karena luka operasi, tidak boleh mengangkat beban yang terlalu berat, dan lain sebagainya. Namun kini ada cara lain untuk mengatasi hal tersebut.

“Enhanced Rercovery After Surgery (ERACS) merupakan panduan umum, di mana pemulihan lebih cepat pada ibu serta memfasilitasi bonding lebih awal dengan bayi,” kata dr. Zeissa Rectifa Wismayanti, Sp.OG, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan RS Pondok Indah – Bintaro Jaya, dalam acara webinar pada Jumat, 15 Oktober 2021.

Akan tetapi, ia menjelaskan bahwa tindakan operasi dengan ERACS ini belum tentu bisa dilakukan pada setiap pasien. Dibutuhkan kerja sama tim dan kolaborasi yang baik antara pasien, tim dokter, perawat dan bidan.


Apa bedanya operasi caesar biasa dan Eracs?

(Secara garis besar, ERACS tidak berbeda jauh dengan operasi sesar biasa. Hanya saja memang ada penyempurnaan sehinga ibu bisa pulih lebih cepat dan lebih baik. Foto: Ilustrasi/Pexels.com) 
 

Lalu, apakah ada perbedaan antara operasi dengan cara ERACS dengan operasi sesar biasa?  


“Untuk efek samping kurang lebih sama saja hanya memang pemulihannya lebih cepat. Pada ERACS, obat bius yang digunakan akan minimal sehingga pemulihan lebih cepat karena obat bius lebih sedikit. Puasa yang dilakukan sebelum operasi juga lebih singkat supaya pergerakan usus kembali lebih awal sehingga ibu tidak mengalami kembung dan mual,” jelas dr. Zeissa.

Untuk melakukan operasi secara ERACS ini, menurut dr. Zeissa tidak ada umur maksimal atau minimal yang harus diperhatikan. 

“Tapi dokter obgyn dan dokter anastesi biasanya akan mengkaji apakah layak atau tidak untuk melakukan operasi dengan ERACS ini,” tuturnya.

“Secara garis besar, ERACS ini tidak berbeda jauh dengan operasi sesar biasa cuma memang ada penyempurnaan saja sehinga ibu bisa pulih lebih cepat dan lebih baik. Dan untuk pemulihan luka juga mungkin sama. Pada luka luar sekitar lima sampai tujuh hari sudah tertutup, dan luka rahim enam sampai tujuh minggu,” kata dr. Zeissa.

Ia menambahkan, “Memang bedanya adalah kita akan manage komplikasi yang mungkin timbul, seperti mual, muntah, kembung, dan rasa cemas sehingga ibu akan pulih lebih cepat. Jika ibu merasa nyaman, mobilisasi bisa dilakukan, menyusui lebih leluasa, ibu bisa bonding lebih awal dengan bayinya,” tutup dr. Zeissa.
(TIN)

Liputan6.com, Jakarta Persalinan caesar dengan metode Enhanced Recovery After Cesarean Section (ERACS) sedang jadi perbincangan banyak ibu beberapa waktu terakhir. Hal ini karena pemulihan pasca persalinan usai operasi caesar dengan metode ERACS bisa lebih cepat daripada caesar konvensional.

Dokter spesialis kebidanan dan kandungan RSPI Bintaro Jaya, Zeissa Rectifa Wismayanti, mengatakan bahwa secara garis besar tidak ada perbedaan yang jauh antara operasi caesar konvensional dengan metode ERACS.

"Metode ERACS ini sebenarnya adalah penyempurnaan dari langkah-langkah yang sebelumnya. Jadi, ada penelitian yang membuat ibu pulih lebih cepat. Nah, itu kita kumpulkan menjadi panduan agar ibu bisa pulih dengan lebih baik," kata Zeissa.

Pada operasi caesar dengan metode ERACS dilakukan persiapan pra, intra,dan sesudah operasi. Hal-hal ini yang kemudian diharapkan bisa membantu ibu pulih lebih cepat usai menjalani persalinan.

"Kurang lebih sama saja seperti caesar biasa. Cuma memang kita harapkan dengan komponen-komponen pra, intra, maupun pasca operasi ibu-ibu ini bisa pulih dengan lebih cepat," ujar Zeissa dalam webinar bertema Metode Persalinan ERACS, Persalinan Caesar dengan Pemulihan Lebih Cepat ditulis Jumat, (26/11/2021).

Metode ERACS sendiri merupakan sebuah teknik operasi yang biasanya dilakukan pada persalinan caesar namun dengan minim rasa sakit dan pemulihan yang bisa lebih cepat. 

Dalam kesempatan yang sama, Zeissa juga menjelaskan bahwa rasa nyeri yang ditimbulkan dari setiap tindakan operasi saat melahirkan pasti akan terasa. Hanya saja, dengan metode satu ini, rasa sakit pun bisa diminimalisasi

"Setiap tindakan pasti akan nyeri. Cuma disini kita harapkan dengan tindakan pencegahan, dengan anti nyeri yang multimodal, dengan kombinasi kita harapkan bisa me-manage nyeri tersebut minimal. Sehingga ibu bisa pulih lebih awal," kata Zeissa.

Dengan metode ERACS, Zeissa juga menyarankan jarak aman untuk kehamilan selanjutnya sekitar dua tahun. Namun, tak ada minimal ataupun maksimal usia bagi ibu yang ingin melahirkan dengan metode ERACS.

"Tapi nanti dokter obgyn atau dokter anestesi mungkin akan mengkaji sebelum tindakan apakah layak untuk tidak (untuk metode ERACS)," jelasnya.

Namun, apabila sang ibu masuk dalam kategori obesitas atau kelebihan berat badan, kemungkinan besar akan membutuhkan tambahan dosis terkait obat bius yang diberikan.

Air ketuban pecah saat dalam perjalanan menyeberangi Sungai Kapuas, seorang korban banjir terpaksa melahirkan di atas perahu karet.

**Gempa Cianjur telah meluluhlantakkan Bumi Pasundan, mari bersama-sama meringankan penderitaan saudara-saudara kita di Cianjur dengan berdonasi melalui: rekening BCA No: 500 557 2000 A.N Yayasan Pundi Amal Peduli Kasih. Bantuan akan disampaikan dalam bentuk sembako, layanan kesehatan, tenda, dll. Kepedulian kita harapan mereka.

2 dari 3 halaman


Minim obat bius

Dalam metode ERACS, obat bius yang digunakan ternyata diusahakan lebih minim. Artinya, lebih sedikit dari dosis obat bius yang diberikan pada saat persalinan caesar biasa.

"Pemulihan yang lebih cepat itu salah satunya karena obat biusnya lebih sedikit. Untuk anti nyeri pasca operasinya juga kita pakai kombinasi ya, supaya ter-cover manajemen nyeri ibu," ujar Zeissa.

Tak hanya itu, puasa yang lebih singkat juga dinilai bisa mengembalikan pergerakan usus sang ibu lebih awal. Sehingga, sang ibu tidak mengalami kembung dan lebih nyaman usai persalinan.

"Lama puasanya kita persingkat gitu supaya gak mual juga," kata Zeissa.

Namun, tidak semua ibu yang melahirkan caesar bisa menggunakan metode ERACS. Misalnya pada ibu dengan preeklampsia, atau eklampsia yakni dengan kondisi ibu kejang tidak memungkinan bius dengan spinal karena harus dengan bius umum.

"Lalu, orang dengan anemia berat, diabetes tidak terkontrol. Lalu, pada pasien dengan gangguan kecemasan yang tinggi kurang bisa menggunakan metode ini," kata Zeissa.

 

Advertisement

3 dari 3 halaman


Infografis

Apa bedanya operasi caesar biasa dan Eracs?

Perbesar

Infografis 8 Cara Cegah Bayi Baru Lahir Tertular Covid-19 (Liputan6.com/Triyasni)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Enam+

05:58

VIDEO: COVID-19 RI Tertinggi di Asia Tenggara, China Melonjak hingga Lockdown, Booster Kedua Jadi Solusi?

Apa bedanya SC Eracs dan SC biasa?

Perbedaan lainnya yang ada antara caesar biasa dan ERACS yakni terletak pada penggunaan obat biusnya. ERACS menggunakan obat bius yang lebih sedikit dibandingkan operasi caesar biasa. Singkatnya, metode ERACS memungkinkan ibu pulih dalam waktu yang lebih cepat dibandingkan caesar biasa.

Apa kelebihan Eracs?

Metode ERACS dimasa pandemi saat ini menjadi pilihan bagi ibu hamil yang akan melahirkan karena memiliki keunggulan proses recovery yang lebih cepat, jadi pasien dan bayinya bisa berkumpul kembali bersama keluarga lebih cepat juga.

Berapa lama operasi caesar Eracs?

Tak seperti operasi caesar konvensional, operasi dengan metode ERACS memiliki batasan waktu. Sebab, dosis obat yang digunakan lebih kecil dan memengaruhi efeknya. Waktu melahirkan dengan ERACS yakni maksimal 60 hingga 90 menit.

SC metode Eracs seperti apa?

Apa Itu Metode Persalinan ERACS ERACS adalah singkatan dari Enhanced Recovery After Cesarean Surgery, suatu prosedur operasi caesar dengan pendekatan khusus untuk mengoptimalkan kesehatan dan keamanan bunda dan bayi pada periode sebelum, selama, dan setelah menjalani operasi caesar.