Apa yang dimaksud dengan peta kendali c

Apa yang dimaksud dengan peta kendali c

Peta kendali (control chart) merupakan suatu peta yang memetakan kualitas (atribut ataupun variabel) dari waktu ke waktu. Peta kendali juga sering disebut dengan nama peta kontrol, diagram kendali, atau diagram kontrol. Dalam bahasa Inggris, selain disebut sebagai control chart, peta kendali juga sering disebut dengan nama statistic process control (SPC).

Peta kendali berfungsi untuk melacak variasi dan perubahan suatu kualitas (baik atribut maupun variabel) dari waktu ke waktu. Data yang disajikan pada peta tersusun berdasarkan waktu. Jika grafik peta kendali semakin ke kanan, maka data akan semakin mendekati waktu sekarang. Dalam dunia industri, peta kendali dikenal sebagai salah satu dari 7 Basic Quality Tools (seven tools).

Peta kendali mempunyai komponen atau bagian berupa garis tengahbatas kontrol atas (BKA), dan batas kontrol bawah (BKB). Garis-garis tersebut pada umumnya dijadikan sebagai acuan dasar apakah suatu kualitas atau proses sudah berjalan dengan baik atau tidak. Selain ketiga garis tersebut, bisa juga ditambahkan garis batas peringatan yang berjarak 1 atau 2 sigma dari garis tengah.

Berikut ini merupakan istilah garis peta kendali dalam bahasa Inggris :

1. Garis tengah => Central Line

2. BKA => Upper Control Limit (UCL)

3. BKB => Lower Control Limit (LCL)

4. Batas peringatan => Warning Limit

Terdapat 2 jenis data yang umumnya digunakan sebagai data pada pembuatan peta kendali, antara lain yaitu data variabel (kontinu) dan data atribut (diskrit).

1. Data Variabel (Data Kontinu)

Data variabel atau data kontinu merupakan data yang sifatnya kontinu dan umumnya berupa data terukur atau data yang didapat dari hasil pengukuran, misalnya seperti pengukuran data tebal sol sepatu. Data variabel atau data kontinu dapat digunakan untuk membuat peta kendali dengan peta X̄-R, peta X̄-S, dan peta X-MR. Detail mengenai peta X̄-R, peta X̄-S, dan peta X-MR.

2. Data Atribut (Data Diskrit)

Data atribut atau data diskrit adalah data yang sifatnya diskrit (bilangan bulat) ataupun berupa proporsi/persentase dan umumnya berupa data yang didapat dari hasil perhitungan misalnya perhitungan jumlah cacat per produk atau jumlah produk cacat pada batch produk.

Data atribut terbagi menjadi dua, antara lain sebagai berikut :

1. Data jumlah cacat pada produk (defect). Jenis data ini berupa angka diskrit. Peta kendali yang digunakan untuk jenis data ini adalah peta c dan peta u.

2. Data jumlah produk cacat (defective). Jenis data ini berupa proporsi. Peta kendali yang digunakan untuk jenis data ini adalah peta p dan peta np.

Peta kendali sangat berguna dalam memantau kondisi kualitas suatu produk dalam kurun waktu tertentu, apakah produk tersebut masih masuk dalam spesifikasi kualitas ataukah tidak. Jika masih masuk dalam spesifikasi kualitas, maka produk tersebut tetap berada dalam range batas kendali BKA dan BKB.

Itulah sekilas pengertian mengenai peta kendali, terima kasih telah berkunjung ke blog saya, semoga artikel ini bisa bermanfaat.

Jenis-jenis peta kendali ada 2 macam, yaitu peta kendali variabel dan peta kendali atribut. Peta kendali variabel adalah peta kendali dimana data yang dikumpulkan dan akan dianalisis adalah data variabel (hasil pengukuran dengan alat ukur). Contoh data ini adalah berat tablet 500,1/500,2/500,4/500,0/500,3 data berat merupakan data variable hasil pengukuran dengan alat ukur timbangan.
Sedangkan peta kendali atribut adalah peta kendali dimana datanya mempunyai karakterisitik memenuhi atau tidak memenuhi spesifikasi. Contohnya adalah pemeriksaan bahan baku disana ada 2 pilihan reject atau rilis.

Contoh peta kendali variable yang sering digunakan dalam Minitab dan juga Pengkajian Produk Tahunan.

  1. Xbar – Range Chart (Xbar – R Chart), yaitu peta kendali variabel dimana data dikumpulkan dalam setiap pengamatan berbentuk subgroup yang besarnya 2 – 9. Peta kendali ini digunakan jika ingin mengetahui stabilitas suatu proses, jika datanya adalah data variabel, dan jika setiap data yang dikumpulkan dalam bentuk subgroup yang besarnya 2 – 9. Contoh kekerasan tablet, kadar bahan aktif, laju disolusi. Rumus untuk peta Xbar :
    – UCL = mean X + (A2 x mean R)
    – CL = mean X
    – LCL = mean X – (A2 x mean R)
    Rumus untuk peta R:
    – UCL = D4 x mean R
    – CL = mean R
    – LCL = D3 x mean R
    Dimana R adalah selisih nilai data tertinggi dengan nilai data terendah dalam satu kali pengamatan dan mean R adalah rata – rata range dari total pengamatan (Bass, 2007).

Contoh di Minitab:

2. Xbar – S Chart, yaitu peta kendali variabel dimana data yang dikumpulkan dalam setiap pengamatan, dalam subgroup yang besarnya 10 atau lebih. Peta kendali ini digunakan jika ingin mengetahui stabilitas suatu proses, jika datanya adalah data variabel, jika setiap data yang dikumpulkan dalam bentuk subgroup yang besarnya > 9. contoh : diameter hasil potongan ampul, dan bobot tablet.
Rumus untuk peta X – bar :
– UCL = mean X + (A1 x mean R)

– CL = mean X
– LCL = mean X – (A1 x mean R)
Dimana mean X adalah rata–rata hasil pengukuran dalam sekali
pengamatan, S adalah standard deviasi untuk setiap subgroup.
Rumus untuk peta S :
– UCL = B4 x mean S
– LCL = B3 x mean S
– CL = mean S
Di mana S adalah standar deviasi dari satu pengamatan dan mean S adalah
rata-rata standar deviasi untuk seluruh pengamatan (Bass, 2007).

Contoh di Minitab:

3. Individual-Moving Range Chart (I-MR atau X-MR), yaitu peta kendali variabel dimana data yang dikumpulkan dalam setiap pengamatan jumlahnya satu/tunggal. Disebut Moving Range karena range diperoleh dari data yang bergerak yakni data dari pengujian satu ke pengujian berikutnya. Contoh : waktu hancur, pH, viskositas, bobot jenis Peta kendali ini digunakan dalam kondisi :
 Jika ingin mengetahui stabilitas suatu proses
 Jika datanya adalah data variabel
 Jika setiap data yang dikumpulkan adalah data individu
 Umumnya digunakan dalam industri yang berjalan 24 jam seperti
semen, pupuk kima dimana dalam setiap pengambila data hasilnya
relatif homogen sehingga cukup diambil satu sampel

Dapat juga digunakan dimana pengujian hanya dapat dilakukan sedikit
saja, karena faktor biaya, atau memang sedikit produksi yang tersedia
Rumus untuk peta I atau peta X :
– UCL = mean X + (E2 x mean MR)
– CL = mean X
– LCL = mean X – (E2 x mean MR)
Rumus untuk peta MR :
– UCL = D4 x mean MR
– CL = mean MR
– LCL = D3 x mean MR
Di mana mean X adalah rata–rata data dan MR adalah selisih data
dengan data sebeleumnya, sedangkan mean MR adalah rata – rata MR.
E2, D3 dan D4 adalah faktor perkalian yang nilainya dapat dilihat pada
tabel statistik (Bass, 2007).

Contoh di Minitab:

Semoga Bermanfaat

Salam

M. Fithrul Mubarok, M.Farm.,Apt

Sumber:

  • Bass, Isa, 2007, Six Sigma Statistict with Exel and Minitab, The Mc Graw Hill
    Company, New York
  • Credit to: Agustina D

https://farmasiindustri.com

M. Fithrul Mubarok, M.Farm.,Apt adalah Blogger Professional Farmasi Industri pertama di Indonesia, pendiri dan pengarang dari FARMASIINDUSTRI.COM sebuah blog farmasi industri satu-satunya di Indonesia. Anda dapat berlangganan (subscribe) dan menfollow blog ini untuk mendapatkan artikel terkait farmasi industri. Email: WhatsApp/WA: 0856 4341 6332

1 Apa yang dimaksud dengan peta kendali?

Peta kendali merupakan salah satu alat (tool) untuk melakukan pengendalian proses statistis (SPC). Peta kendali atau control chart digunakan untuk menganalisa output dari suatu proses. Data yang merupakan kecacatan dari output diplotkan pada peta kendali.

Peta kendali apa saja?

Jenis-jenis peta kendali ada 2 macam, yaitu peta kendali variabel dan peta kendali atribut. Peta kendali variabel adalah peta kendali dimana data yang dikumpulkan dan akan dianalisis adalah data variabel (hasil pengukuran dengan alat ukur).

Apa gunanya peta kontrol?

Peta kendali atau Control Chart merupakan suatu teknik yang dikenal sebagai metode grafik yang di gunakan untuk mengevaluasi apakah suatu proses berada dalam pengendalian kualitas secara statistik atau tidak sehingga dapat memecahkan masalah dan menghasilkan perbaikan kualitas .

Peta kendali atribut apa saja?

b. Attribute Control Chart (Peta Kendali Atribut) Jenis-jenis Control Chart ini diantaranya adalah np-Chart, p-Chart, c-Chart dan u-Chart.

Apa yang dimaksud peta kendali c?

c-Chart adalah jenis Control Chart (Peta Kendali) yang berfungsi untuk mengukur banyaknya jumlah defect atau ketidaksesuaian yang terdapat dalam unit yang diproduksi. c-Chart digunakan apabila jumlah kesempatan yang defect adalah konstan atau tetap.

Apa perbedaan peta kendali c dan u?

Peta kendali u relatif sama dengan peta kendali c. Perbedaanya hanya terdapat pada peta kendali u spesifikasi tempat dan waktu yang dipergunakan idak harus selalu sama, yang membedakan dengan peta kendai c adalah besarnya unit inspeksi perlu diidentifikasikan.

Untuk apa control chart C chart?

C Chart adalah quality control chart yang digunakan untuk memantau jumlah total cacat pada sampel tetap berukuran n. Sumbu y menunjukkan jumlah ketidaksesuaian per sampel sedangkan sumbu x menunjukkan kelompok sampel. C Chart memberikan informasi yang signifikan untuk hasil interpretasinya.

Peta kendali ada berapa?

Jenis-jenis peta kendali ada 2 macam, yaitu peta kendali variabel dan peta kendali atribut. Peta kendali variabel adalah peta kendali dimana data yang dikumpulkan dan akan dianalisis adalah data variabel (hasil pengukuran dengan alat ukur).