Apakah jika sudah tubektomi bisa hamil?

Merdeka.com - Sterilisasi merupakan tindakan medis yang biasanya dilakukan untuk mencegah kehamilan pada permanen. Sterilisasi ini dapat dilakukan pada pria maupun wanita. Pada pria prosedur ini dapat dilakukan dengan vasektomi, sedangkan pada wanita sterilisasi dilakukan dengan ligasi tuba.

Sterilisasi pada wanita dikatakan lebih efektif hingga lebih dari 99 persen. Bahkan prosedur sterilisasi wanita atau tubektomi dapat mencegah dari risiko penyakit seksual menular. Tidak heran, jika sebagian pasangan memilih melakukan sterilisasi jika ingin lagi merencanakan kehamilan atau memiliki anak.

Meskipun begitu, pada wanita yang mengambil tindakan sterilisasi masih bisa mendapatkan kehamilan kembali dengan beberapa prosedur medis. Cara mendapatkan anak setelah steril ini dengan tindakan operasi pembalikan ligasi tuba atau dengan In Vitro Fertilisation, atau sering disebut juga dengan bayi tabung.

Jika Anda merencanakan program anak setelah steril, beberapa cara ini perlu diperhatikan. Dengan mengetahui beberapa hal ini, Anda bersama bisa mempertimbangkan dan memilih langkah terbaik untuk mendapatkan kehamilan. Selain itu, dokter akan merekomendasikan pilihan paling tepat yang disesuaikan dengan kondisi dan riwayat kesehatan.

Melansir dari situs TRM, berikut kami rangkum beberapa cara mendapatkan anak setelah steril lengkap dengan berbagai manfaat dan kekurangan yang bisa menjadi pertimbangan Anda.

Hamil Setelah Steril

Apakah jika sudah tubektomi bisa hamil?

©2013 Merdeka.com/Shutterstock/Subbotina Anna

Sebelum mengetahui beberapa cara mendapatkan anak setelah steril, perlu dipahami terlebih dahulu bahwa masih terdapat kemungkinan bagi wanita untuk hamil setelah melakukan sterilisasi. Jenis prosedur sterilisasi yang dilakukan akan menjadi salah satu faktor utama dalam menentukan jenis perawatan kesuburan untuk mendapatkan kehamilan.

Biasanya, dokter kesuburan mempertimbangkan usia seorang wanita, riwayat reproduksinya dan pasangannya, dan kondisi apa pun yang dapat memengaruhi kesuburannya, seperti endometriosis, infeksi panggul sebelumnya, dan/atau operasi. Setelah itu dokter akan merekomendasikan pilihan perawatan yang bisa dilakukan, yaitu melalui operasi pembalikan ligasi tuba atau dengan fertilisasi in vitro (IVF). Penjelasan lebih lanjut akan dibahas pada halaman berikutnya.

Operasi Pembalikan Ligasi Tuba

Cara mendapatkan anak setelah steril yang pertama bisa melalui operasi pembalikan ligasi tuba. Pembalikan ligasi tuba adalah prosedur pembedahan yang menyatukan kembali kedua ujung tuba falopi sehingga sel telur dan sperma dapat bertemu kembali di tuba untuk pembuahan.

Sebelum mempertimbangkan operasi pembalikan tuba, pasangan pria harus melakukan analisis air mani, sehingga masalah infertilitas faktor pria dapat disingkirkan sebelum wanita tersebut menjalani prosedur pembedahan.

Dokter harus meninjau catatan operasi sebelumnya untuk menilai kemungkinan keberhasilan pembalikan tuba. Dalam kasus tertentu, di mana segmen besar dari tabung diikat atau dilepas, maka pembalikan tuba cenderung tidak berhasil.

Manfaat Pembalikan Ligasi Tuba

Apakah jika sudah tubektomi bisa hamil?
©2020 Merdeka.com/www.pixabay.com

Cara mendapatkan anak setelah steril melalui pembalikan ligasi tuba mempunyai manfaat atau keunggulan tersendiri. Operasi pembalikan tuba memungkinkan pasangan untuk hamil dengan cara yang lebih hemat biaya.

Pasangan memiliki kebebasan untuk hamil dengan waktu sesuai keinginan. Untuk pasien dengan kondisi yang baik, pembalikan tuba memberikan kemungkinan tinggi kehamilan spontan.

Tingkat keberhasilan berkisar antara 62-74% untuk wanita di bawah 34 tahun, dengan sebagian besar kehamilan terjadi dalam dua tahun pertama setelah operasi. Seiring bertambahnya usia, kemungkinan keberhasilan hamil bisa menurun yaitu sekitar 46% pada wanita di atas 34 tahun selama dua tahun.

Kekurangan Pembalikan Ligasi Tuba

Selain memberikan manfaat atau keuntungan khusus, cara mendapatkan anak setelah steril melalui pembalikan tuba juga memiliki kekurangan. Wanita dan pasangan pria yang riwayat infertilitas mungkin memiliki peluang lebih rendah untuk mencapai kehamilan spontan setelah operasi pembalikan ligasi tuba. Ketika seorang wanita berusia 35 tahun atau lebih, kesuburan alami mulai menurun pada tingkat yang signifikan.

Selain itu, wanita yang melakukan operasi ligasi tuba dengan melibatkan pembakaran tabung atau tuba mungkin memiliki peluang lebih rendah untuk berhasil melakukan operasi pemasangan kembali.

Idealnya, setidaknya empat sentimeter tabung harus tetap berada di setiap sisi untuk memungkinkan pembalikan yang sukses. Ketika kehamilan dilakukan melalui operasi pembalikan tuba, memberikan risiko kehamilan ektopik atau tuba lebih tinggi, yang merupakan kondisi berbahaya yang dapat mengancam jiwa ibu.

In Vitro Fertilization (IVF)

Apakah jika sudah tubektomi bisa hamil?
©2013 Merdeka.com/Shutterstock/Monkey Business Images

Cara mendapatkan anak setelah steril berikutnya bisa melalui prosedur In Vitro Fertilization (IVF). Prosedur ini dilakukan dengan merangsang indung telur wanita dengan obat-obatan, kemudian sel telur yang terdapat di dalamnya diambil.

Setelah itu telur diinseminasi dengan sperma dan diamati dengan cermat dalam cawan petri selama beberapa hari untuk melihat apakah embrio yang sehat terbentuk. Ketika embrio berhasil terbentuk, embrio kemudian dipindahkan ke rahim wanita.

Seiring waktu embrio tersebut akan berkembang dan membentuk kehamilan. Setiap kelebihan embrio dapat disimpan untuk digunakan di masa mendatang.

Manfaat IVF

Cara mendapatkan anak setelah steril melalui IVF juga memiliki kelebihan tersendiri. Bagi sebagian orang, satu siklus IVF memiliki kemungkinan keberhasilan yang lebih tinggi daripada perawatan kesuburan yang dilakukan hingga beberapa bulan.

Selain itu, jika tersedia embrio dalam jumlah lebih maka bisa dipertahankan untuk upaya pembuahan di masa depan. Sehingga cara ini menawarkan kesempatan untuk hamil lebih dari satu kesempatan hanya dalam satu siklus IVF.

Jika kelebihan embrio tersebut digunakan, risiko kelainan genetik pada embrio ini akan lebih rendah daripada menggunakan sel telur baru dalam siklus IVF yang dilakukan beberapa tahun kemudian. Hal ini karena risiko kelainan genetik pada embrio dipengaruhi oleh usia ibu pada saat kelahiran dan pengambilan telur.

Keuntungan lain dari IVF adalah bahwa setelah melahirkan selesai, karena tabungnya masih "terikat", wanita itu tidak perlu menggunakan alat kontrasepsi tambahan. Dibandingkan dengan pembalikan tuba, IVF memiliki kemungkinan lebih kecil atau sekitar 10 kali lebih kecil untuk menghasilkan kehamilan tuba.

Kekurangan IVF

Cara mendapatkan anak setelah steril melalui IVF juga memiliki sisi kekurangan yang perlu menjadi bahan pertimbangan Anda dan pasangan. Perlu diketahui, bahwa obat yang yang digunakan untuk merangsang ovarium wanita dapat menyebabkan Sindrom Hiperstimulasi Ovarium (OHSS).

Selain itu, ada juga peningkatan risiko kelahiran kembar jika lebih dari satu embrio dikembalikan ke rahim. Namun, pada kandidat yang tepat, angka kelahiran ganda dalam siklus IVF dapat sama dengan angka kelahiran ganda dalam konsepsi spontan dengan mentransfer satu embrio. Dalam kebanyakan kasus, IVF adalah prosedur yang lebih mahal daripada operasi pembalikan tuba.

Apakah setelah tubektomi masih bisa hamil?

Lalu, apakah masih bisa hamil kembali? Tenang, walaupun tubektomi bersifat permanen karena memang sangat kecilnya peluang kehamilan setelah tindakan tersebut, namun tetap bisa diusahakan kehamilan dengan salah satu cara yakni operasi reversal tuba atau program bayi tabung.

KB steril potong apakah bisa disambung kembali lagi?

Bila prosedur tubektomi yang dilakukan disertai pemotongan, penyambungan kembali kedua ujung saluran telur juga masih dapat dilakukan yang disebut prosedur tubal anastomosis.

Sel telur pergi kemana pada orang yang mengalami tubektomi?

Pengertian Tubektomi Setiap bulan, sel telur akan dilepaskan dari ovarium melalui tuba falopi ke rahim. Dengan memotong kedua tuba falopi, maka langkah tersebut dapat mencegah bertemunya sel telur dan sperma. Oleh karena pemotongan saluran tuba, maka tubektomi dianggap sebagai kontrasepsi permanen.

Apa yang terjadi setelah tubektomi dilakukan?

Setelah tubektomi, sel-sel telur tidak akan bisa memasuki rahim sehingga tidak dapat dibuahi. Prosedur ini juga akan menghalangi sperma ke tuba falopi. Sebagai salah satu metode KB yang bersifat permanen, tubektomi terbukti sangat efektif, namun tidak memengaruhi siklus menstruasi.