KOMPAS.com - Nyeri ligamen bundar merupakan rasa sakit dengan sensasi menusuk yang dirasakan ibu hamil pada perut bagian bawah atau daerah selangkangan. Show
Nyeri ligamen bundar atau juga dikenal sebagai nyeri perut bawah, sering dirasakan seorang wanita pada trimester kedua kehamilan. Melansir WebMD, nyeri ligamen bundar merupakan keluhan umum dan dianggap sebagai hal wajar yang dialami oleh ibu hamil. Baca juga: Nutrisi untuk Ibu Hamil dan Menyusui di 1000 Hari Pertama Kehidupan Anak Penyebab nyeri ligamen bundarLigamen bundar adalah sepasang ligamen di panggul Anda yang menahan rahim Anda pada posisinya. Kehamilan dapat menyebabkan ligamen ini menjadi panjang dan kencang. Pertumbuhan janin yang membuat perut membesar juga mengakibatkan ketegangan pada ligamen. Kondisi tersebut akhirnya menyebabkan ligamen Anda mengencang terlalu cepat dan menarik serabut saraf. Hal ini memicu rasa sakit atau nyeri yang menusuk. Gejala nyeri ligamen bundarNyeri ligamen bundar bisa mengkhawatirkan dan tidak nyaman. Tapi itu dianggap normal karena tubuh Anda berubah selama kehamilan. Gejala nyeri ligamen bundar yang paling mudah dikenali adalah kejang tiba-tiba yang intens di perut atau area pinggul Anda. Rasa sakit biasanya terjadi di sisi kanan. Namun, pada beberapa kasus, ibu hamil mengalami nyeri ligamen bundar di kedua sisi. Dilansir dari Healthline, kabar baiknya adalah nyeri ligamen bundar hanya bersifat sementara, namun aktivitas dan gerakan tertentu dapat menyebabkan nyeri tersebut muncul kembali. Olahraga ringan memang direkomendasikan untuk menjaga kesehatan selama kehamilan, namun perlu dicatat bahwa aktivitas fisik dapat memicu atau memperburuk rasa nyeri ligamen bundar. Baca juga: 6 Efek Buruk Dehidrasi pada Ibu Hamil yang Perlu Dihindari Selain aktivitas fisik, berikut pemicu lain dari nyeri ligamen bundar.
Pengobatan nyeri ligamen bundarNyeri ligamen bundar sering terjadi selama kehamilan, tetapi ada banyak hal yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi rasa tak nyaman akibat sensasi menusuk tersebut. Mengonsumsi obat pereda nyeri seperti asetaminofen atau paracetamol dapat meredakan nyeri ringan hingga sedang.
Ubah posisi secara perlahan, seperti dari berdiri menuju duduk. Hal ini demi menghindari gerakan tiba-tiba yang dapat menyebabkan peregangan dan nyeri.
Gunakan handuk hangat atau mandi air panas untuk meredakan nyeri ligamen bundar. Namun, perlu diingat, jangan menggunakan air dengan suhu yang terlalu panas karena bisa membahayakan janin. Baca juga: Kenali Penyebab Solusio Plasenta, Komplikasi Kehamilan Serius Kapan harus menghubungi dokter?Nyeri ligamen bundar memang tidak berlangsung lama, namun Anda harus segera ke dokter apabila mengalami kondisi berikut.
Sebagian ibu hamil pernah mengalami kram perut. Sebenarnya tergolong normal jika Bunda mengalami kram perut saat hamil. Akan tetapi, bila diikuti gejala-gejala lain, rasa nyeri perut bawah saat hamil patut diwaspadai. Karena hal ini dapat membahayakan kandungan. Seiring dengan perkembangan janin dan rahim yang membesar, terjadi berbagai perubahan pada tubuh ibu hamil, salah satunya adalah nyeri perut bawah saat hamil. Banyak ibu yang khawatir nyeri perut saat hamil mengindikasikan kondisi berbahaya seperti keguguran, padahal hal ini wajar terjadi. Apa yang perlu diwaspadai jika terasa nyeri perut bawah saat hamilSeperti yang dijelaskan oleh dr Yulianti, SpOG, dari Rumah Sakit Medika Permata Hijau, Jakarta di Kompas.com, Mari kita kenali beragam nyeri perut bawah saat hamil. Pada trimester pertama rasa nyeri umumnya tidak membahayakan. Biasanya hal itu ditandai perasaan berat pada perut dan sedikit sakit seperti saat menjelang haid. Penyebabnya adalah meningkatnya hormon progesteron dan relaksin yang membuat sambungan-sambungan tulang di sekeliling rahim merenggang. Meski tergolong normal, segera konsultasikan pada dokter bila nyeri ini terus berlanjut setelah kehamilan berusia 10-12 minggu. Adanya gas dalam perut yang membuat perut kembung, dan konstipasi, juga merupakan penyebab nyeri perut yang masih tergolong normal. Nyeri yang patut diwaspadai adalah saat kram terjadi pada salah satu sisi perut bagian bawah, apalagi bila disertai perdarahan atau terdapat flek berwarna kecoklatan. Nyeri yang umumnya berlangsung lama ini menjadi pertanda kehamilan ektopik (kehamilan di luar rahim). Kehamilan yang semakin membesar membuat ligamentum (struktur seperti tali yang mempertahankan posisi rahim pada dinding perut) melar dan tertarik sehingga terasa nyeri. Namun, penyebab nyeri ini tergolong tidak membahayakan. Untuk menguranginya, beristirahatlah dengan posisi duduk atau berbaring. Pada trimester ketiga, rasa nyeri masih kerap dirasakan di bagian bawah perut. Nyeri yang tergolong tidak berbahaya ini disebabkan rahim yang membesar sehingga mengakibatkan adanya tekanan pada kandung kemih yang berlokasi di bagian bawah perut. Waspadai bila nyeri ini sampai menyebabkan infeksi saluran kemih. Tekanan pada kandung kemih dapat membuat urine berada lebih lama di sana sehingga mengakibatkan timbulnya infeksi saluran kemih. Keluhan yang timbul bisa berupa anyang-anyangan, berkemih tidak tuntas (sedikit-sedikit), mengalami nyeri di perut bagian bawah yang menyebar hingga ke punggung, bahkan terkadang timbul kontraksi. Kenali lebih lanjut cara penanganan sakit punggung saat hamil di sini. Untuk mencegah kondisi ini, Bunda harus menghindari kebiasaan menahan buang air kecil dan disarankan untuk selalu minum air putih sekurang-kurangnya 10 gelas per hari. Nyeri perut bagian bawah juga bisa dirasakan ketika janin bergerak. Dengan semakin besar janin, maka gerakan kepala, badan, dan tendangan kakinya akan semakin kuat. Ini penyebab nyeri perut saat hamil1. Perubahan ukuran rahimSaat hamil, perkembangan janin di dalam kandungan akan membuat ukuran rahim semakin membesar seiring bertambahnya usia kehamilan. Untuk mendukung perkembangan rahim, jaringan ikat atau ligamen yang menghubungkan tulang panggul dan rahim akan meregang sehingga rahim terasa kencang. 2. Gas yang berlebihan di dalam perutMeningkatnya hormon progesteron menyebabkan otot dinding saluran pencernaan lebih rileks dan lebih lambat mencerna makanan. Saat makanan lebih lama berada di usus besar, makin banyak gas yang diproduksi. Kadang gas tersebut tak hanya terasa di perut, namun juga dapat menjalar di bagian punggung dan dada. 3. Setelah berhubungan seksBerhubungan seks dan orgasme dapat menyebabkan kram perut saat hamil, yang kerap diikuti dengan sakit pinggang ringan. Hal ini terjadi karena vagina dan rahim mengalami sensasi seperti berdenyut saat orgasme dan dapat meninggalkan rasa kram perut setelahnya. 4. KelelahanSeperti yang kita ketahui, ibu hamil mudah lelah. Hal ini nyatanya juga memengaruhi kondisi fisik dan kesehatan, sala satunya membuat sakit perut di bagian bawah. Oleh karena itu, sebagai upaya mencegah sakit perut bagian bawah, ibu hamil perlu mengurangi aktivitas yang melelahkan. 5. KeputihanMeski keputihan saat hamil dianggap wajar dan kondisi normal, namun tetap saja tidak bisa diabaikan begitu saja. Terlebih lagi jika sudah ditemukan beberapa tanda keputihan yang tidak normal seperti adanyanya perubahan warna atau bau yang kurang sedap serta beberapa gejala lainnya. Ini menjadi sinyal timbulnya infeksi. Jika ibu hamil sudah mengalami infeksi, maka berisiko terjadinya reaksi sehingga menyebabkan kontraksi yang berujung membuat perut ibu menjadi kencang dan terasa sangat sakit. Cara Meringankan Rasa Nyeri Perut Bawah Saat HamilMeski tergolong normal, kram perut saat hamil bisa menimbulkan rasa tidak nyaman. Untuk membantu mengatasinya, ada beberapa hal yang yang dapat dilakukan. Bila nyeri perut bawah saat hamil terjadi setelah berhubungan seks, cobalah untuk memijat punggung dengan lembut. Selanjutnya, lakukan hubungan seks yang lembut dan perlahan. Kram perut saat hamil terutama di trimester terakhir dapat disebabkan oleh kontraksi palsu. Jika hal ini terjadi, berbaringlah untuk meredakan nyeri. Jika nyeri terasa di bagian kiri, berbaring ke arah kanan atau sebaliknya. Kemudian posisikan kaki lebih tinggi dari posisi kepala, misalnya dengan menggunakan bantal sebagai pengganjal. Nah, jika Bunda hamil merasakan nyeri dalam waktu berkepanjangan, segeralah hubungi dokter. Baca juga:id.theasianparent.com/jessica-simpson Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android. |